Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah


Ta’ala.  atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,
“NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI” dapat kami
selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau
kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita
pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat
kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun
melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan
tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Budi Asmanto, ST, MTI dan juga
kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Metro, 18 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB 1................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN MASALAH...................................................................................3
2.1 Pengertian Nilai..........................................................................................3
2.2 Pengertian Pancasila.................................................................................3
2.3 Makna Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila................................4
2.4 Pancasila Sebagai Sumber Nilai................................................................7
2.5 Nilai-Nilai setiap butiran Pancasila.............................................................8
2.6 Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter...................11
2.7 Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter.14
BAB III................................................................................................................ 15
PENUTUP.......................................................................................................... 15
KESIMPULAN.................................................................................................15
SARAN...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar


pedoman dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan
negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila
merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai
Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi
bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi dari
hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan.

Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya


harus hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian
besar warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar
negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam
kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai makna yang terkandung dalam
pancasila sangat berguna dan bermanfaat.
Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai
tersebut terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa
bernegara. Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai
Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai sekarang, kita selalu menjunjung
tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa,
budaya dan agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan.
Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan
Pancasila dan semboyannya, Bhineka Tunggal Ika.
Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam
keberagaman budaya. Dan menjadikan pancasila sebagai dasar kebudayaan
yang menyatukan budaya dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah.
Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian nilai?


2. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
3. Apa makna dari nilai-nilai Pancasila?
4. Mengapa Pancasila mempunyai sumber nilai?
5. Apa saja butir-butir Pancasila?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian nilai


2. Mengetahui Pancasila dengan jelas
3. Mengetahui makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
4. Mengetahui Pancasila sebagai sumber nilai
5. Mengetahui butir-butir pancasila

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami nilai-
nilai Pancasila, Butir-butir Pancasila dan pengamalan-pengamalannya untuk
kehidupan berbangsa dan bernegara.

2
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

Di dalam mewujudkan pancasila sebagai falsafah bangsa sebagai cita-cita


kehidupan, maka terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh
kuat menjadi syarat. Untuk membangun NKRI kita harus ingat bahwa persatuan
dan kesatuan bangsa itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, akan tetapi harus
diusahakan dengan kesadaran kita.

2.1 Pengertian Nilai

Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan


yang ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai patokan seseorang
berperilaku dalam masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah bagi tindakan
seseorang. Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu masyarakat mengenai
sesuatu yang benar, pantas, luhur dan baik untuk dilakukan.
Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai:
a. Nilai sebagai pembentuk cara berpikir dan berperilaku yang ideal dalam
masyarakat
b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai sesuatu
yang diinginkannya
c. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas perilaku seseorang dalam
masyarakat
d. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat baik
e. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas diantara anggota masyarakat

2.2 Pengertian Pancasila

Pancasila adalah Dasar Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Proses lahirnya Pancasila menjadi sejarah yang tidak akan pernah terlupakan
oleh bangsa Indonesia. Kata pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Panca
berarti lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Pancasila berarti lima asas atau
Lima Dasar atau lima Sila.

3
Lima sila tersebut adalah :
1. Ketuhanan yang maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing–masing sila mengandung nilai–nilai yang menjadi pedoman bagi
Bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945
secara yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang
Fundamental. Adapun pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat nilai-
nilai Pancaasila, yang bilamana dianalisis makna yang terkandung di dalamnya
tiak lain merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai-nilai Pancasila.

2.3 Makna Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila

Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan
berakar pada diri bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai
dasar negara yang bukan jiplakan dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur-
unsur Pancasila terdapat didalam berbagai agama, kepercayaan, adat istiadat,
dan kebudayaan. Karena dalam agama, kepercayaan, adat istiadat dan
kebudayaan tersebut berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka
Pancasila pun mengandung nilai moral dalam dirinya. Kedudukan Nilai, Norma,
dan Moral dalam Masyarakat.

a. Kedudukan Nilai dalam masyarakat


Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun
sebagai masyarakat, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan
moral.

Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya


batin yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai
merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya.
Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang suatu hal adalah wujud kebudayaan
sebagai sistem nilai. Olah karena itu nilai dapat dihayati sebagai kebudayaan

4
dalam wujud kebudayaan abstrak. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai :
1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang
terdapat disekitarnya.
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang
mengikuti nalar efisiensi.
3. Nila estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah.
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya
dan menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan srta berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia
kehidupan dan alam semesta.

Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam


kehidupan sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya
perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi.
Suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai yang harus
dipatuhi. Oleh karena norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama,
norma filsafat, kesusilaan, hukum, dan norma sosial.

b. Kedudukan Moral dalam masyarakat


Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut
perilaku manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah
dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan
bertindak benar secara moral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa aturan,
prinsip-prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji dan mulia. Moral dapat berupa
kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan
masyarakat, negara dan bangsa. Moral dapat dibedakan seperti moral
ketuhanan atau agama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai,
Norma, dan Moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam
berbagai aspeknya. Pancasila secara filsafat mengandung nilai-nilai yang
bersifat Fundamental, universal, mutlak dan abadi dari Tuhan yang Maha Esa
yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama dalam kitab sucinya,

5
artinya di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral, maka Pancasila pun
mengandung nilai moral dalam dirinya.

Makna Nilai dalam Pancasila:


1. Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan
nilai ini menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius
bukan bangsa atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan
akan kebebasan memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama,
tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.

2. Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya.
3. Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
Indonesia.
4. Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang
Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya
abstrak dan Pnormatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum
dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu

6
dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut
adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

2.4 Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah Pancasila. Ini
berarti bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara
menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang
baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa
Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai intrinsik yang kebenarannya
dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal.
Dengan demikian, tinjauan Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia,
rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila memiliki sifat objektif.
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara yang memuat nilai-nilai
luhur untuk menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai
kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental,
dan nilai praktis.
• Nilai dasar
Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nilai dasar
berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD
1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
• Nilai instrumental
Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud nilai sosial atau nilai
hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang
sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
• Nilai praktis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan
bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguhsungguh hidup
dalam masyarakat atau tidak. Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan
berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai
logis, nilai estetis, nilai sosial dan nilai religius atau keagamaan.

7
2.5 Nilai-Nilai setiap butiran Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

8
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan


keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.

b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa


apabila diperlukan.

c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air


Indonesia.

e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,


perdamaian abadi dan keadilan sosial.

f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal


Ika.

g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia


Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk


kepentingan bersama.

d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat


kekeluargaan.

9
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.

f. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan


melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas


kepentingan pribadi dan golongan.

h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati


nurani yang luhur.

i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara


moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk


melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan


suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

d. Menghormati hak orang lain.

e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat


pemerasan terhadap orang lain.

g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan


dan gaya hidup mewah.

h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau


merugikan kepentingan umum.

i. Suka bekerja keras.

j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.

10
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan social.

11
2.6 Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter

Kebanyakan orang menyepelekan makna yang terkandung dalam


pancasila itu sendiri. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sebenernya
merupakan berawal dari tidak menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila pada karakter.
Oleh karena itu, memaknai kandungan nilai-nilai dalam pancasila seperti
nilai ketuhan, kemanusiaan,persatuan,kemasyarakatan serta sebuah keadilan
merupakan suatu hal yang perlu diterapkan melalui pendidikan karakter agar
bangsa Indonesia menjadi manusia yang taat beragama, berkemanusiaan, adil
dan berguna bagi dirinya, oranglain, bangsa dan negara.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan siswa
menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki
kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai nilai Pancasila dalam
kehidupannya sebagai warga negara.
 Nilai Pendidikan Karakter
1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan diri sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri.
4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh –sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas sendiri.
8. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
10. Cinta tanah air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
11. Bersahabat : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

12
12. Cinta damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadiran diri.
13. Peduli sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
14. Semangat kebangsaan : Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri
dan kelompoknya.
15. Menghargai prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang lain.
16. Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Tanggung jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri
sendiri, masyarakat,
18. lingkungan (alam,sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Penerapan atau penanaman nilai-nilai setiap butiran pancasila yang


harus
diajarkan agar individu memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan karakter
luhur bangsa dan tidak menyimpang dari nilai pancasila yang sesuai dengan sila-
sila dalam pancasila adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
 Selalu tertib dalam menjalankan ibadah. Tidak berbohong kepada guru
maupun teman.
 Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang menyayanginya.
 Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun
mengerjakan tugas di kelas.
 Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.
 Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya,
tidak ditambah-tambah ataupun dikurangi.
 Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah.
 Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun , karena
Allah sudah memberian kelebihan dan kekurangan kepada setiap
manusia.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
 Menolong teman yang sedang kesusahan.
 Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman.
 Berbagi makanan dengan teman lain jika sedang makan didepan teman
lain.
 Memberikan tempat duduk kepada orang tua, ibu hamil, atau orang yang
lebih membutuhkan saat ada di kendaraan umum.
 Tidak memaki-maki teman bersalah kepada kita.
 Meminta maaf atau memaafkan apabila melakukan kesalahan.
 Hormat dan patuh kepada guru, tidak membentak-bentaknya.

13
 Hormat dan patuh kepada orang tua.

3. Persatuan Indonesia
 Mengikuti upacara bendera dengan tertib.
 Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah.
 Tidak berkelahi sesama teman maupun dengan orang lain.
 Memakai produk-produk dalam negeri.
 Menghormati setiap teman yang berbeda ras dan budayanya.
 Bangga menjadi warga negara Indonesia.
 Tidak sombong dan membangga-banggakan diri sendiri.
 Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah
Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
 Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman dalam
menyelesaikan masalah.
 Memberikan suara dalam pemilihan.
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Menerima kekalahan dengan ikhlas apabila kalah bersaing dengan teman
lain.
 Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
 Berani mengkritik teman, ketua maupun guru yang bertindak
semenamena.
 Berani mengemukakan pendapat di depan umum.
 Melaksanakan segala aturan dan keputusan bersam dengan ikhlas dan
bertanggung jawab.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Berlaku adil kepada
siapapun.
 Berbagi makanan kepada teman lain dengan sama rata.
 Seorang ketua memberikan tugas yang merata dan sesuai dengan
kemampuan anggotanya.
 Seorang guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan
memberi nasihat kepada siswa yang malas.
 Tidak pilih-pilih dalam berteman.
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
 suka bekerja keras.

14
2.7 Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan
Karakter

Untuk membentuk generasi bangsa yang bermoral dan berkualitas


tentunya memerlukan beberapa proses dalam penciptaanya. Salah satunya
dengan membekali mereka dengan nilai-niali luhur yang terkandung dalam
Pancasila sebab Pancasila merupakan Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Bangsa dalam menjalankan kehidupannya. Mereka harus memahami, memaknai
dan mengamalkan keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila karena
nilai-nilai itu dapat menjadi fondasi dan benteng bagi mereka dari berbagai
pengaruh yang dapat merusak moral mereka. Dengan penerapan nilai-nilai
pancasila dalam pendidikan karakter maka sikap dan prilaku yang menyimpang
akan menjadi lebih baik. Dan bentuk penyimpangan-penyimpangan tidak akan
terjadi pada individu yang memiliki karakter dan jiwa yang nasionalis dan
patriotis.

Berikut pentingnya penerapan nilai pancasila pada kehidupan :


1. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa
2. Menumbuhkan rasa cinta kepada anggota keluarga
3. Menumbuhkan rasa cinta dan hormat kepada orang tua dan orang yang
lebih tua.
4. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
5. Menumbuhkan rasa dan sikap toleransi.
6. Menumbuhkan rasa dan sikap gotong royong dan bekerja sama.
7. Menumbuhkan sikap tenggangrasa.
8. Menumbuhkan rasa cinta kepada setiap manusia dan tidak
membedabedakan
9. Menumbuhkan rasa cinta bermusyawarah untuk mufakat
10. Menumbuhkan rasa cinta dan suka membantu orang lain yang
11. susah.
12. Meningkatkan rasa persaudaraan.
13. Berorientasi ke masa depan dan menghargai perubahan dan kemajuan
(the change and progress).
14. Demokratis dan mewujudkan “civil society”.
15. Mampu menjauhkan segala bentuk tindakan kekerasan dan pemaksaan.
16. Memiliki kemandirian, kedaulatan, dan independensi.
17. Menghargai kualitas, dan menjauhkan tindakan rasial dan diskriminasi.
18. Menghargai karya, kreativitas dan produktivitas.
19. Memiliki daya disiplin dan kepatuhan tinggi kepada aturan dan hukum
formal.
20. Memiliki faham nasionalisme dan patriotisme yang kokoh.
21. Memiliki moralitas kemasyarakatan dan kebudayaan

15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya


menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat
indonesia, nilai-nilai Pancasila merupakan cakupan dari nilai, norma, dan moral
yang harusnya mampu diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebab
apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut maka
degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak
langsung juga akan mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan
keamanan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

SARAN

Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang


terkandung dalam Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun
melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus
ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan melekat dalam karakter
dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa tercipta
bangsa Indonesia yang damai.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah -pendidikan-pancasila-
kajian-nilainilai-pancasila
https://www.slideshare.net/Niadianaintansari/makalah -pendidikan-
pancasilapenerapan-nilai-pancasila-sebagai-pendidikan-karakter
http://nissabatubar.blogspot.com/2015/03/makalah -nilai-nilai-
pancasila.html

iii

Anda mungkin juga menyukai