Anda di halaman 1dari 16

NILAI-NILAI PANCASILA

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh :
Fariz Farghan Atalla (1194020062)

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kesempatan pada peneliti sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah berjudul “Nilia-Nilai Pancasila” ini telah rampung dan diterbitkan. Terbitnya
makalah ini tidak lepas dari beberapa pihak yang mendukung dalam penyusunan buku ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh


darikesempurnaan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf bila ada kesalahan dalampenulisan
makalah ini. Kritik dan saran kami hargai demi penyempurnaan penulisanserupa dimasa yang
akan datang. Besar harapan penulis, semoga makalah ini dapatbermanfaat dan dapat bernilai
positif bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandung, 02 September 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................II
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….III
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Pengertian Nilai.............................................................................................................................6
B. Pengertian Pancasila.....................................................................................................................6
C. Makna Nilai-nilai Pancasila..........................................................................................................7
D. Ciri-ciri dari Ideologi Pancasila..................................................................................................12
BAB III.........................................................................................................................................15
PENUTUP....................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..................................................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

III
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai pancasila, pastinya berkaitan dengan nilai-nilai pancasila, butir-butir
pancasila serta pengamalan-pengamalannya. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai –
nilai pancasila memiliki makna yang mendalam baik dari segi sejarah pembentukan dan
pengamalan. Pancasila adalah dasar negara yang juga Landasan untuk menuju cita-cita bangsa
dan untuk memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut.

Dewasa ini, dengan perkembangan teknologi, modernisasi, westernisasi yang tak lain
adalah Globalisasi telah mengikis nilai-nilai tersebut dalam kehidupan masyarakat. Sehingga
mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai dan butir-butir Dasar
negara mereka sendiri. Dan menanamkan pemikiran bahwa nilai-nilai, butir-butir dan
pengamalan-pengamala Pancasila hanya untuk para pelajar dan Mahasiswa saja.

Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan
mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia
hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna
dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai makna yang terkandung
dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat.

Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai tersebut
terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa bernegara. Perjuangan dalam
memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai
sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.

Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan
bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhineka
Tunggal Ika.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Nilai?

4
2. Apa pengertian dari Pancasila?
3. Sebutkan makna dari nilai-nilai Pancasila?
4. Apa saja ciri dari ideologi Pancasila?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Nilai
2. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila
3. Untuk mengetahui makna dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
4. Untuk mengetahui ciri dari ideologi Pancasila

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Nilai
Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan yang ada di dalam
masyarakat. Nilai digunakan sebagai patokan seseorang berperilaku dalam masyarakat. Selain
itu, nilai memberi arah bagi tindakan seseorang. Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu
masyarakat mengenai sesuatu yang benar, pantas, luhur dan baik untuk dilakukan .

Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai:

a. Nilai sebagai pembentuk cara berpikir dan berperilaku yang ideal dalam masyarakat
b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai sesuatu yang
diinginkannya
c. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas perilaku seseorang dalam masyarakat
d. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat baik
e. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas diantara anggota masyarakat

B. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan dari
segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Dengan kata lain,
Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang mengutamakan
semua komponen di seluruh wilayah Indonesia. Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari
bahasa Sansekerta India (Kasta Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila”
yang artinya Dasar.

Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah lima dasar Pancasila dicetuskan oleh para
pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai pondasi yang kuat dalam menjalankan
pemerintahan. Artinya, dengan adanya Pancasila maka Indonesia memiliki dasar atau pondasi
dalam bernegara sehingga tidak mudah dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa lain.

Dasar negara Indonesia tersebut dilambangkan dengan Garuda dimana terdapat gambar
bintang, rantai, pohon beringain, kepala banteng, padi dan kapas, yang mencerminkan arti dari 5
sila Pancasila. Kemudian lambang negara Indonesia ini disebut dengan Garuda Pancasila.

6
Pancasila berarti lima asas atau Lima Dasar atau lima Sila. Lima sila tersebut adalah :

1. Ketuhanan yang maha Esa.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan perwakilan, dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Masing–masing sila mengandung nilai–nilai yang menjadi pedoman bagi Bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki
kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang Fundamental.

Adapun pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat nilai-nilai Pancaasila, yang
bilamana dianalisis makna yang terkandung di dalamnya tiak lain merupakan derivasi atau
penjabaran dari nilai-nilai Pancasila.

C. Makna Nilai-nilai Pancasila


Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar pada diri bangsa
yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang bukan jiplakan dari luar,
akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur Pancasila terdapat didalam berbagai agama, kepercayaan,
adat istiadat, dan kebudayaan. Karena dalam agama, kepercayaan, adat istiadat dan kebudayaan
tersebut berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka Pancasila pun mengandung nilai
moral dalam dirinya.

1. Kedudukan Nilai, Norma, dan Moral dalam Masyarakat


a. Kedudukan Nilai dalam Masyarakat

Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat,
senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral.

Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin yang
menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai merupakan salah satu wujud
kebudayaan, disamping sistem sosial dan karya. Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang suatu hal
adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai. Olah karena itu nilai dapat dihayati sebagai

7
kebudayaan dalam wujud kebudayaan abstrak. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat
dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai :

1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang
terdapat disekitarnya.
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang
mengikuti nalar efisiensi.
3. Nila estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah.
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang
lainnya dan menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan serta berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia
kehidupan dan alam semesta
b. Kedudukan Norma dalam Masyarakat

Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya perwujudan martabat manusia sebagai
makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki
oleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena norma dalam perwujudannya dapat berupa
norma agama, norma filsafat, kesusilaan, hukum, dan norma sosial.

c. Kedudukan Moral dalam Masyarakat

Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut perilaku
manusia. Seseorang yang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan norma yang berlaku
dalam masyarakatnya dia sudah dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Moral dalam
perwujudannya dapat berupa aturan, prinsip-prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji dan
mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat
kehidupan masyarakat, negara dan bangsa. Moral dapat dibedakan seperti moral ketuhanan atau
agama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai, Norma, dan Moral secara
bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya. Pancasila secara filsafat
mengandung nilai-nilai yang bersifat Fundamental, universal, mutlak dan abadi dari Tuhan yang
Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama dalam kitab sucinya, artinya

8
di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral, maka Pancasila pun mengandung nilai
moral dalam dirinya.

Pancasila memuat nilai-nilai luhur untuk dapat menjadi dasar negara. Ada 3 nilai yang
terdapat dalam Pancasila:

a) Nilai dasar

asas-asas yang berasal dari nilai budaya bangsa Indonesia yang bersifat abstrak dan
umum, relatif tidak berubah namun maknanya selalu dapat disesuaikan dengan perkembangan
zaman. Artinya nilai dasar itu bisa terus menerus ditafsirkan ulang baik makna maupun
implikasinya. Melalui penafsiran ulang itulah akan didapat nilai baru yang lebih operasional
sesuai dengan tanntangan zaman. Adapun nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila adalah
Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Kerakyatan (musyawarah- mufakat), dan keadilan.

b) Nilai instrumental

Penjabatan dari niali dasar yang berbentuk norma sosial dan norma hukum. Seperti UUD
1945, Tap MPR, UU No. 40 tahun 1999 tentang PERS, UU No. 2 tahun 1999 tentang partai
politik, UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM, dll.

c) Nilai praksis

Nilai dasar atau instrumental masih hidup di tengah masyarakat berbangsa dan bernegara.
Contoh nilai praksis seperti saling menghormati, toleransi, kerja sama, kerukunan, bergotong
royong, menghargai, dll.

Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai instrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan
secara obyektif, serta mengandung kebenaran yang universal. Nilai-nilai Pancasila, merupakan
kebenaran bagi bangsa Indonesia karena telah teruji dalam sejarah dan dipersepsi sebagai nilai-
nilai subyektif yang menjadisumber kekuatan dan pedoman hidup seirama dengan proses adanya
bangsa Indonesia yang dipengaruhi oleh dimensi waktu dan ruang.

Nilai-nilai tersebut tampil sebagai norma dan moral kehidupan yang ditempa dan
dimatangkan oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia untuk membentuk dirinya sebagai
bangsa yang merdeka, berdaulat dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang

9
diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Nilai-nilai Pancasila itu menjadi sumber inspirasi dan
cita-cita untuk diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai Pancasila termasuk ke dalam nilai kerohanian, tetapi nilai kerohanian yang
mengakui pentingnya nilai material dan nilai vital secara seimbang (harmonis). Hal ini dapat
dibuktikan dengan susunan sila-sila dari Pancasila yang tersusun secara sistematis-hirarki.
Pancasila jika dikaji dari sudut pandang metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk
menemukan kebenaran mengenal alam semesta yang lebih menekankan pemikiran murni.

Makna Nilai dalam Pancasila:

1. Nilai Ketuhanan

Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki
arti adanya pengakuan akan kebebasan memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama,
tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.

Makna sila ini adalah :

a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
b. Hormat-menghormati serta bekerja sama antar pemeluk agama dan
penganutpenganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan
hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
2. Nilai Kemanusiaan

Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

Makna sila ini adalah :

10
a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3. Nilai Persatuan

Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan.

Makna sila ini adalah :

a. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka


Tunggal Ika.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
4. Nilai Kerakyatan

Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

Dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan
dalam hidup bernegara.

a. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap
masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.
c. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
d. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena perbedaan
merupaan suatu bawaan kodrat manusia.
e. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras,
suku, maupun agama.
f. Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.
g. Menjunjung tinggi atas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang beradab.

11
h. Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar
tercapainya tujuan bersama.
5. Nilai Keadilan

Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang Adil dan Makmur secara lahiriah
ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan Pnormatif. Karena sifatnya abstrak
dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit,
perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD
1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Makna sila ini adalah :

a. Bersikap adil terhadap sesama.


b. Menghormati hak-hak orang lain.
c. Menolong sesama.
d. Menghargai orang lain.
e. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.

D. Ciri-ciri dari Ideologi Pancasila


Adanya nilai dan dimensi Pancasila mengkerucutkan ciri – ciri ideologi Pancasila sebagai
ideologi terbuka. Oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa ciri dari ideologi Pancasila
adalah antara lain:

1. Berasal dari Falsafah Masyarakat

Pancasila adalah ideologi yang mempunyai pandangan hidup atau idealisme, tujuan, dan
cita-cita masyarakat Indonesia yang berasal dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat
sendiri. Bukan konsep yang dibuat buat untuk masyarakat.

2. Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

Meskipun mengakui beberapa agama, ideologi Pancasila percaya pada konsep Tuhan
Yang Maha Esa. Dengan mempercayai ketuhanan yang maha esa, negara Indonesia yang
berpegang pada ideologi Pancasila melarang adanya paham atheis di Indonesia.

3. Demokratis

12
Pemerintahan yang berdasar ideologi Pancasila adalah pemerintahan yang berdasar
persetujuan rakyat. Demokratis sendiri berarti bahwa pemerintahan indonesia memiliki sifat
demokrasi. Dilihat dari asal katanya, demokrasi berasal dari bahasa Latin demo yang berarti
rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Dengan begitu sudah jelas bahwa negara yang
demokratis harus tetap meletakkan kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. Pendapat rakyat sangat
penting, dan pemimpin hanya memberikan keputusan.

4. Berdasarkan Hukum

Negara yang berdasar ideologi Pancasila adalah negara yang berdasar hukum. Negara
hukum bisa diartikan sebagai negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya
berdasar pada hukum. Kekuasaan pemerintahan berdasar pada kedaulatan atau supremasi hukum
dan bertujuan untuk menjalankan ketertiban hukum. Negara hukum mempunyai konstitusi yang
jelas. Berbeda dengan ideologi komunis, mereka mempunyai konstitusi, tapi kekuasaan tertinggi
di tangan pemimpin otoriter. Negara dengan ideologi komunis tidak bisa dikatakan negara
hukum.

5. Kreatif dan Dinamis

Ideologi ini mempunyai tekad untuk secara kreatif dan dinamis mencapai tujuan nasional.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai pedoman untuk mencapai
tujuan nasional. Dengan mengamalkan nilai – nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan,
masyarakat akan bisa ikut serta dalam usaha mencapai tujuan nasional. Salah satu nilai dalam
ideologi Pancasila yang harus dijunjung tinggi demi tercapainya tujuan nasional adalah nilai
persatuan dan kesatuan.

6. Berdasarkan Pengalaman Sejarah Bangsa

Bangsa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang untuk menjadi sebuah bangsa yang
diakui dunia. Berdasarkan pengalaman sejarah itulah Pancasila dijadikan ideologi yang akan
mendasari berdirinya sebuah bangsa yang kokoh. Dan terbukti, dengan menjunjung tinggi nilai
persatuan dalam ideologi Pancasila, Indonesia berhasil mengusir penjajah dan menyatukan
rakyat yang berbeda wilayah, suku, dan budaya menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nilai – nilai tersebut juga berhasil membersihkan Indonesia dari sistem politik komunis itulah
mengapa ada hari yang memperingati kesaktian Pancasila.

13
7. Terbentuk dari Pikiran Rakyat

Pancasila terbentuk atas dasar keinginan bangsa Indonesia, tanpa campur tangan atau
paksaan dari sekelompok orang atau pihak yang berkuasa. Konsep pancasila berasal dari hasil
pemikiran rakyat. Kesamaan pemikiran individu rakyat yang ingin hidup lebih baik lagi
membentuk konsep cita-cita hidup manusia, dan itulah yang menjadi hakikat ideologi. Sebelum
menjadi Pancasila, bangsa Indonesia telah menjunjung tinggi lima nilai dalam kehidupan
berbangsa negara. Kelima nilai tersebut adalah: kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan,
kerakyatan, dan kesejahteraan. Nilai – nilai itulah yang kemudian disempurnakan dalam
Pancasila dan dijadikan ideologi.

8. Isinya Tidak Operasional

Nilai pancasila yang tidak operasional bukan berarti bahwa nilai – nilai tersebut tidak
bisa diterapkan. Sifatnya yang tidak operasional justru memungkinkan Pancasila untuk bisa
diuraikan secara lebih eksplisit sesuai dengan kebutuhan. Sifat ideologi yang operasional
memang mudah diterapkan. Akan tetapi itu akan menjadikannya menjadi sangat terbatas dan
tidak memenuhi kebutuhan yang ada

9. Menginspirasi Rakyat

Pancasila sebagai ideologi mempunyai ciri yang membuat Pancasila dapat menginspirasi
masyarakat untuk bertanggungjawab sesuai dengan nilai – nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Rakyat akan terus terinspirasi dan terdorong untuk mengamalkan nilai praktis
Pancasila di semua aspek kehidupan. Dengan begitu nilai Pancasila sebagai ideologi Indonesia
akan terjaga. Hal itu karena sekuat dan sesempurna apapun suatu ideologi, hanya akan menjadi
suatu semboyan apabila tidak diamalkan. selain itu, nilai idealisme Pancasila yang tersebut diatas
membuat Pancasila sangat mengispirasi rakyat untuk mencapai tujuan – tujuan dalam hidup.

10. Menghargai Keberagaman

Dalam sila ketiga Pancasila, disebutkan dengan jelas bahwa Indonesia menjunjung tinggi
nilai persatuan. Hal ini membuat ideologi Pancasila bisa diterima oleh semua kalangan. Seperti
yang kita tahu, Indonesia terdiri dari beberapa komponen yang berbeda – beda. Indonesia
memiliki suku, agama, dan budaya yang berbeda. Dari segi wilayah pun Indonesia sebagai

14
negara kepulauan terpisah oleh perairan antar pulau di Indonesia. Tidak sedikit pula wilayah
yang justru lebih dekat dengan negara tetangga daripada dengan pusat pemerintahan Indonesia.
Dengan begitu, nilai persatuan dalam keberagaman ini harus terus ditekankan dalam tahap-tahap
pembinaan persatuan dan kesatuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya menjadi dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat indonesia, nilai-nilai Pancasila merupakan
cakupan dari nilai, norma, dan moral yang harusnya mampu diamalkan oleh seluruh masyarakat
Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai tersebut maka
degradasi moral dan kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga akan
mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bangsa
Indonesia.

B. Saran
Sudah sepatutnya seluruh masyarakat Indonesia mengubah pikiran yang berpikir
pancasila hanya untuk para pelajar dan mahasiswa, dan mula memahami nilai-nilai serta
butirbutir pancasila tersebut dan mengamalkannya untuk mencapai satu tujuan bersama yakni,
menjadi Bangsa yang Makmur aman sejahtera , dengan seribu pulau, budaya, dan berbagai
agama. BHINEKA TUNGGAL IKA.

Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila tidak hanya sekedar mengetahui saja namun melaksanakannya dalam kehidupan. Dan
penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai Pancasila akan
melekat dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa
tercipta bangsa Indonesia yang damai.

15
DAFTAR PUSTAKA
Nur Khosiah. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA PESERTA DIDIK DI MADRASAH
IBTIDAIYAH MAMBAIL FALAH TONGAS– PROBOLINGGO. Jurnal Al-Insyiroh: Jurnal Studi
Keislaman Vol. 6, No. 1, Maret 2020
Wendy Anugrah Octavian. URGENSI MEMAHAMI DAN MENGIMPLEMENTASIKAN NILAINILAI
PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI SEBUAH BANGSA. 124 JURNAL
BHINNEKA TUNGGAL IKA, VOLUME 5, NOMOR 2, NOVEMBER 2018
Yohana R. U. Sianturi, Dinie Anggraenie Dewi, PENERAPAN NILAI NILAI PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI HARI DAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER. Jurnal Kewarganegaraan
Vol 5, No 1 Tahun 2021
http://mellyanasaidun.blogspot.com/2013/01/makalah-pancasila-dalam-kehidupan.html
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pancasila.html
https://www.slideshare.net/irvandberutu/makalah-pendidikan-pancasila-kajian-nilai-nilai-pancasila

Anda mungkin juga menyukai