Anda di halaman 1dari 17

Teknik

Fariz Farghan Atalla Khitobah

Etika Khotib
Menurut Imam Al Ghazali
Khatib harus bisa memberikan energi
positif dan semangat kepada jemaah
untuk meningkatkan ketakwaan nya
Berangkat ke
Khatib harus bisa memotivasi para
masjid dengan jamaah untuk dapat mengevaluasi
keimanan nya tiap minggu
hati dan
pikiran tenang Sah dan tidaknya khutbah itu adalah
tanggung jawab dari Khatib itu
sendirian

Etika pertama
Menurut Imam Al Ghazali seorang
khatib sebelum menuju mimbar harus
memiliki pikiran dan hati yang tenang
Shalat sunnah terlebih dahulu, dan duduk dengan
Etika penuh wibawa

Kedua

Review materi khutbah, yang akan disampaikan


pada saat itu

Ketika sampai ke masjid, Khatib melakukan


shalat sunnah tahiyatul masjid lalu duduk
dengan penuh wibawa Duduk dengan penuh wibawa, sambil
menunggu waktunya shalat Jum'at
Etika Ketiga

Datang tepat waktu ke masjid, jangan sampai seorang


Khatib malah ditunggu karena seharusnya Khatib

Tidak berbincang-
menunggu waktu khutbah agar tenang pada saat
menyampaikan khutbah

bincang dan
menunggu waktu
Seorang Khatib seharusnya tidak berbincang-bincang
dengan siapapun kecuali memang ada keadaan yang
memaksa

Khatib disarankan tidak berbincang-bincang agar dapat


menjaga konsentrasi dan wibawa nya
Melangkah menuju Khatib harus PD (Percaya Diri)
mimbar dengan penuh Tapi dilarang percaya diri
berlebihan
kehormatan, seolah-
olah akan mengatakan
sesuatu kepada yang
maha perkasa Khatib disini melaksanakan tugas keagaaman yang
mulia

Etika Keempat
Saat menaiki tangga mimbar
1 harus penuh dengan ke Naik dan berdiri
khusyuk'an ke atas mimbar
Agar bisa terfokus dalam
menyampaikan khutbah nanti
dengan penuh
khusyuk dan
Berdzikir disaat menaiki berdzikir
2 tangga mimbar khutbah dan Etika Kelima
mengosongkan hati
Agar bisa membangun
konsentrasi diri kepada ilahi
Memandang Jamaah
dengan penuh konsentrasi
SAPA SELURUH LAKUKAN EYE
JAMAAH DENGAN CONTACT DENGAN TETAP KONSENTRASI
PANDANGAN MATA PARA JAMAAH

Menyapa para jamaah Lakukan kontak mata Walaupun melakukan


dengan pandangan dengan jamaah agar eye contact sejatinya
terbentuk hubungan yang
mata dari depan sampai tetap konsentrasi
empatik dan respektif
belakang kepada tugas utama
yaitu khutbah
Mengucapkan salam Salam adalah awal dari khutbah sendiri, maka dengan
diucapkannya salam maka berarti khutbah dimulai

kepada jamaah agar


mendengarkan
Menyampaikan salam dengan suara
lantang

khutbah
Seorang Khatib harus menyampaikan salam dengan lantang agar
para jamaah bisa terkonsentrasi dan terfokus akan khutbah yang
disampaikan oleh Khatib nantinya

Salam bukan hanya sekedar ucapan


atau bahasa lisan
Etika Ketujuh
Dalam menyampaikan salamnya Khatib bukan hanya
sekedar mengucapkan salam dengan bahasa lisan saja
akan tetapi harus menggunakan bahasa qalbu yang tulus
dalam mendoakan para jamaah agar di rahmati oleh Allah
SWT

Mendengarkan suara adzan


dengan penuh ketawadhuan
yang mana adzan ini merupakan
bentuk seruan peneguhan akan
Mendengarkan kebesaran Allah SWT. Adzan
juga merupakan seruan untuk
Adzan dengan penuh meraih kemenangan hidup.
rasa takut kepada
yang maha kuasa Menjawab seruan Adzan
dengan suara yang lirih namun
penuh dengan energi

Etika Kedelapan
Berkhutbah dengan
Tawadhu
Etika Kesembilan

Materi khutbah tidak Berkhutbah


Khutbah dengan
memancarkan dengan rendah hati
tawadhu
kesombongan
Karena apabila dalam penyampaian
Dalam menyampaikan khutbah, Khatib Di dalam materi khutbah tidak boleh materi khutbah kita angkuh maka
harus tawadhu tidak boleh angkuh berisi kesombongan atau menganggap jamaah tidak akan menerima pesan
orang lain lebih rendah dari kita
yang kita sampaikan
Tidak menunjuk nunjuk dengan
jari
Etika Kesepuluh

Seorang Khatib tidak diperbolehkan untuk menunjuk dengan jari, karena


dalam menyampaikan khutbah sudah semestinya seorang Khatib itu
rendah hati tidak arogan. Agar tidak munculnya respon antipati dari
jemaah yang hadir
Merasa Yakin bahwa
apa yang disampaikan
bermanfaat
ETIKA KESEBELAS

01 02 03
Materi yang disampaikan Seruan untuk menjadikan Dalam penyampaian materi
harus benar benar berisi dan jum'atan sebagai momentum seorang Khatib harus
bermanfaat bagi jamaah. Dan untuk meningkatkan taqwa sungguh-sungguh tidak boleh
jangan menyampaikan hal dan iman harus menjadi asal-asalan, dan
yang remeh temeh bahasan utama memanfaatkan tugas menjadi
Khatib sebaik-baiknya
Memberikan isyarat kepada jamaah untuk berdo'a

MEMBERI MENJADIKAN
MOMENTUM BERDOA JANGAN GIMIK
ISYARAT UNTUK ATAU
UNTUK MENGKONDISIKAN BATIN
JAMAAH MENGELABUI
BERDOA JAMAAH
Seorang Khatib jangan
Memberi isyarat Menjadikan doa tidak diperkenankan
dengan sebagai untuk melakukan gimik
mengangkat momentum agar seperti pura pura
lengan. Agar jamaah terkoneksi menangis dalam berdoa
jemaah dengan Allah SWT agar bisa mengelabui
mengetahui dan jamaah
mengamini do'a

Etika Keduabelas
TURUN DARI
MIMBAR KETIKA Khatib disarankan agar langsung turun
dari mimbar ketika seorang muadzin
MUADZIN AKAN telah siap untuk melakukan iqomat, agar
setelah iqomat para jemaah pun ikut

IQOMAH berdiri.

Etika Ketigabelas
TIDAK DULU
14 TAKBIR SEBELUM
JAMAAH TENANG

Bila Khatib bertindak Khatib memberikan Setelah jamaah terlihat


sebagai imam juga instruksi kepada rapi dan tenang maka
sudah seharusnya jemaah agar Khatib bisa langsung
Khatib memperhatikan merapihkan melakukan takbiratul
jemaahnya sebelum barisannya ihram
melakukan takbiratul
ihram
15
MULAI SHALAT DAN
MEMBACA AYAT-AYAT AL-
QURAN DENGAN TARTIL

Anda mungkin juga menyukai