Anda di halaman 1dari 2

Apa yang ibu pendeta lakukan untuk menciptakan keserasian terhadap lingkungan

sekitar baik itu dalam pelayanan maupun luar pelayanan?......

Pendeta tidak diharuskan selalu berkhotbah tetapi memiliki suatu aplikasi dimana
seorang pendeta seorang pelayan berbaur untuk membaca situasi , artinya dengan situasi atau
pendekatan yang sedang pendeta lakukan sehingga pendeta tersebut memiliki suatu bahan dalam
menyampaikan khotba. Dalam berkhotbah tentunya disini seorang pendeta diharuskan pandai
mengatur atau menghendel situasi dikarenakan jemaat yang datang beribadah masih memiliki
kesibukan diluar gereja, mungkin jemaat datang beribadah tetapi sebagian pikirannya tidak
terfokus dalam pelayanan ibadah. Disini pendeta tidak menyukai kata-kata yang dilontarkan
jemaat contohnya seperti “ dimulai saja ibadah, biar hanya sekedar ibadah pendek”. Mungkin
sebagian orang menganggap itu hanya sebuah candaan. Tetapi bagi seorang Teolog yang
mempelajari ilmu Teologi datang bersekutu kepada Tuhan tentunya memiliki makna, betapa
pentingnya kita untuk memahami keadaan sekitar dan memahami kebutuhan jemaat dan khotbah
disampaikan sesuai dengan kebutuhan jemaat, artinya dalam pelayanan berkhotbah ada
percakapan-percakapan. Tentunya seorang pendeta tidak luput dari berbagai kekurangan jadi
pendeta diharuskan memahami pendekatan jemaat secara sikologi. Jadi dalam berkhotbah
seorang pendeta harus memerhatikan bahasa tubuh jemaat agar dapat mengerti situasi jemaat.

Seorang pendeta yang kami wawancara menyukai gaya berkhotbah tidak boleh terlalu
tegang. Ketika berkhotbah seorang pendeta tidak harus memaksakan pemahamannya secara
sarjanan Teologi dengan para pendengar tetapi timbulnya kesederhanaan. Pendekatan yang
dilakukan pendeta untuk menjalin hubungan dengan jemaat adalah berbaur dengan jemaat saat
luang dan tentunya timbul percakapan-percakapan untuk saling memberi masukan dan saran agar
pendeta dapat memahami kondisi dan situasi jemaat. dari sana akan muncul suatu bahan
pertimbangan dalam berkhotbah dalam tugas pelayanan. Jemaat memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda. melalui pelayanan pendeta diharuskan mencari pengalaman karena itu sangat
penting untuk mengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam ilmu pelayanan. Pendeta
tidak diharuskan memaksa jemaat, pendeta tentunya harus membawah image yang baik dan
menilai karakter dari masing-masing jemaat bukan untuk menilai kekurangan dan kelemahan
tetapi ini menjadi bekal untuk pendeta supaya ketika pelayanan pendeta sudah tau karakteristik
dari warga jemaatnya.segala sesuatu harus dipertimbangan dan belajar untuk membaca keadaan.
belajar untuk memposisikan keadaan senyaman mungkin untuk menyampaikan Firman, tentunya
situasi melayani tiap orang berbeda-beda. Dalam melayani jagan terlalu tergesa-gesa, cepat,
pelan, karena menimbulkan ketidakfokusan. Buat jemaat dapat menangkap dan memahami
maksud dari khotbah yang disampaikan. yang paling utama adalah belajar untuk menguasai diri
sendiri terlebih dahulu karena mungkin akibat kelelahan kita terkadang akan sangat sensitif, dan
ketika Kita sudah bisa menguasai diri pandangan kita akan lebih baik kedepannya melalui
pelayanan.Harus ada keseimbangan dalam pekerjaan agar pendengar menerima masukan dan
pemahaman pendeta karena mampu menjawab apa yang jemaat harapkan.

Anda mungkin juga menyukai