Anda di halaman 1dari 9

Nama : Merlin Tumanan

Nirm : 2020175037

Kelas : D Teologi

Pelayanan Pastoral Perkunjungan Dan Penggembalaan,


Anggota Jemaat Lembah Kasih Ollon
Abstrak: Pelayanan Perkunjungan merupakan pelayanan yang bertujuan untuk menyapa
kehidupan anggota jemaat, dan mengenali setiap situasi jemaat, dan menguatkan Iman anggota
jemaat oleh karena itu pelayanan perkunjungan sangat penting dan juga sangat di rindukan oleh
anggota jemaat khususnya di Jemaat lembah Kasih Ollon. Pelayanan perkunjungan di Jemaat ini
sangat jarang, walaupun dilakukan itu pun hanya kepada orang-orang yang tertentu juga.
Berdasarkan pengamatan saya, pendeta belum melakukan perkunjungan secara maksimal,
meskipun itu disadari bahwa pelayanan melalui perkunjungan anggota jemaat sehingga dapat
dikuatkan untuk dapat menghidupi panggilannya sebagai gereja yakni bersekutu, bersaksi, dan
melayani, perkunjungan dapat mengarahkan dan membimbing warga jemaat untuk tetap
memelihara Imannya.

kata kunci:

Perkunjungan, pelayanan, Gembala, Jemaat, Domba

Pendahuluan (di dalamnya ada thesis statement)

Pendeta adalah orang-orang staf gereja yang diakui (biasanya ditahbiskan) yang
dipanggil oleh gereja lokal untuk posisi kepemimpinan dan pelayanan di dalam dan untuk gereja
sistem.1 Seorang pendeta atau gembala haruslah mengunjungi anggota jemaatnya dengan teratur,
supaya mereka dapat mengenalnya dengan baik. Maka demikian juga anggota jemaat akan lebih
mempercayai seorang gembala setelah mereka sudah dekat, dalam artian bahwa kedekatan antara
seorang gembala dan warga jemaat itu sangat penting. Tuhan Yesus yang telah memberikan
contoh pelayanan seperti yang tertulis dalam Matius 9:35-38. Selain melayani masalah rohani
jemaat, maka gereja juga harus memperhatikan kebutuhan jemaat. Di atas bagian “Abstrak” di

Richard Edgar Visser,” Pastoral Role Expectations in The Local Church”, 6 Mei 1983, di akses 1
1

November
katakan bahwa pelayanan perkunjungan bertujuan untuk menyapa kehidupan anggota jemaat, dan
mengenali setiap situasi jemaat, dan juga menguatkan Iman anggota jemaat. Tapi pada
kenyataannya dan buktinya dilapangan saya lihat, perkunjungan terhadap warga Jemaat belum
dilaksanakan secara maksimal khusunya di Jemaat lembah kasih Ollon.

Tujuan : untuk mengetahui apa sebenarnyaa yang diinginkan anggota jemaat kepada seorang
gembala dan bagaimana cara seorang gembala dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.

Manfaat : dengan adanya pastoral konseling dapat membantu mereka akan merasa nyaman dan
aman setelah menceritakan pergumulannya, menemukan akar permasalahan yang sesungguhnya,
dapat mengalami pemulihan secara pribadi dan pemulihan relasi dan sebagainya.

PEMBAHASAN :

1. Pelayanan Pastoral dalam Jemaat

Pelayanan pastoral umumnya dinyatakan dalam konteks gereja dan komunitas tempat pastor
melayani. Ini sering terjadi secara alami dalam aliran kegiatan pastoral dalam kehidupan gereja
yang berkelanjutan. Pastoral konseling akan sulit di lakukan jika seorang konsili itu tidak mau
terbuka dan dampak lainnya adalah pola penutupan diri pada konselor sehingga mereka tidak
dapat dikonselingi.2

Hamba Tuhan sebagai gembala umat bukan hanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan
spiritual jemaatnya, namun juga dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain
dari jemaat yang digembalakan. Hamba Tuhan dituntut untuk dapat menjalankan semua tugas
pelayanan penggembalaan dengan maksimal. Apabila hamba Tuhan gagal dan lalai untuk
menjalankan kewajibannya dengan maksimal maka akan ia akan terancam kehilangan
pelayanan.3

Pelayanan pastoral merupakan bagian penting dari ilmu penggembalaan, karena justru
memperhatikan mereka yang paling membutuhkan penggembalaan. Kristus Gembala yang
2
T Haryono And Daniel Fajar Panuntun, “ Andil Pemuridan Kontekstual Yesus Kepada Petrus Yakobus dan
Yohanes Terhadap Keterbukaan Konseling Mahasiswa Pada Masa Kini,” Gamaliel : Teologi Dan Praktika
3
Agung Gunawan, “ tantangan pelayanan penggembalaan
Hamba tuhan ,dalam zaman now”. diakses 30 Oktober 2019
utama menyatakan tentang diri-Nya sebagai seorang pelayan yang datangbukan untuk dilayani
melainkan untuk melayani. Pelayanan berarti memenuhi kebutuhan.4

Pelayanan pastoral berdasar atas pelayanan Yesus Kristus sebagai gembala yang baik (Pastor
Agung). Pelayanan ini seperti yang telah dikatakan juga dalam buku “pedoman praktis untuk
pelayanan patoral” dalam Bab yang pertama. Ia tugaskan kepada murid-muridNya dan melalui
murid-muridNya kepada semua orang percaya sebagai pengikut-pengikutNya. Itulah sebabnya
mereka dalam kitab-kitab injil dan surat-surat para rasul dinasehati dan dibangunkan untuk saling
menasehati, saling mendoakan, saling menghibur, saling mengajar, saling membela dan
lain-;ain.begitupun dalam pelayanan gereja purba.5

Pelayanan pastoral adalah suatu fungsi yang bersifat memperbaiki, yang dibutuhkan
seseorang yang sedang mengalami krisis yang menghambat pertumbuhannya. Abineno
mengatakan bahwa banyak orang mengalami persoalan hidup, kadang-kadang begitu rumit
sehingga mereka hampir putus asa. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, karena itu
para ahli teologi pastoral mengusulkan bantuan-bantuan berikut:

1. Berusaha membantu jemaat dengan perkataan, perbuatan, supaya pergumulan dan


penderitaan mereka tidak bertambah berat.
2. Berusaha menghibur dan menguatkan mereka kalau mereka terbuka menerima
bantuan itu.
3. Berusaha memobilisasi dan menyusun kembali tenaga mereka yang masih ada,
supaya mereka dapat menghadapi persoalan-persoalan mereka.
4. Membantu mereka supaya dapat memulai lagi suatu hidup yang baru dalam situasi
baru di mana sekarang berada.6

Pelayanan pastoral tidak seluruhnya tentang pendeta, tetapi dengan umat terpanggil itulah
juga pelayanan pastoral itu sendiri.7

2. Perkunjungan pastoral.

4
Loren Goa,” Pelayanan Pastoral Bagi Sesama Yang Membutuhkan”
5
J.L.Ch. Abineno, Pedoman Praktis Untuk Pelayanan Pastoral (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1998), 70.
6
Julianto Simanjorang, Pelayanan Pastoral dalam Gereja Lutheran”, 1Juni 2018, diakses 31 Oktober 2019
7
Alvian Apriano, Pelayanan Bersama Komunitas Sebagai Model Pelayanan Pastoral, 2 Oktober 2018,
diakses 31 Oktober 2019
Perhatian 'pribadi' bagi anggota jemaat merupakan pokok dari pelayanan pastoral. Bagi gereja
yang dipercayakan Tuhan kepada Penulis, maka pelayanan : Pertama, Perkunjungan adalah pusat
panggilan orang percaya. Kedua, Manusia membutuhkan "kontak" penggembalaan. Pendeta tidak
hanya memperhatikan hal-hal rohani, tetapi perkara yang lain. Ketiga, Penggembalaan
merupakan cara utama untuk menjelmakan kasih. Injil Yohanes 1:14 mengatakan bahwa Firman
itu telah menjadi manusia dan "diam" di antara kita. Gembala yang datang mengunjungi jemaat
merupakan "bukti" mengasihi jemaat.8

Tujuan dari perkunjungan pastoral yang dilakukan oleh seorang gembala jemaat adalah untuk
memimpin anggota jemaat kepada kesempurnaan, Kolose 1:28 mengatakan : “Dialah yang kami
beritakan, apabila tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap
orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Perlu diingat bahwa dalam perkunjungan pastoral
terdapat beberapa prinsip utama yang menjadi tanggung jawab seorang gembala yaitu:
menyampaikan firman Tuhan kepada anggota jemaat yang membutuhkan, berdoa, menguatkan
dan mengajarkan kepada anggota jemaat untuk menjadi orang Kristen yang setia kepada Allah
dan selalu mengutamakan Tuhan dalam kehidupan.9

Dari perkunjungan ini diharapkan anggota jemaat diharapkan: Pertama, anggota jemaat hidup
saling membangun artinya melalui perkunjungan pastoral gembala akan membuat anggota jemaat
saling memperhatikan, saling menguatkan iman dalam menghadapi masalah dan perkunjungan
gembala haruslah memberi semangat baru kepada anggota jemaatnya. Kedua, anggota jemaat
hidup mengutamakan Tuhan artinya perkunjungan gembala hendaknya mendorong jemaat untuk
takut akan Tuhan dan mengutamakan Tuhan maka akan diberkati dan akan mengalami
pertumbuhan iman dalam Yesus Kristus. Ketiga, anggota jemaat hidup tekun membaca firman
Tuhan artinya melalui perkunjungan pastoral, gembala harus dapat memastikan dan mendorong
anggota jemaatnya setia untuk membaca firman Tuhan, setia dalam persekutuan umum maupun
organisasi dalam jemaat. Keempat, seorang gembala mendoakan anggota jemaat yang sakit
artinya melalui pelayanan perkunjungan doa gembala, anggota jemaat akan diberkati dan merasa
ingin selalu didoakan pada saat mengalami penyakit dan akan mendapat kekuatan. Kelima,
anggota jemaat yang bermasalah akan dihiburkan artinya melalui perkunjungan gembala harus
8
Fatony Pranoto, Ivonne Eliawaty, Surja Permana3, “Pelayanan Pastoral Dengan Aspek-Aspeknya
di Gereja Bethel Indonesia Jemaat Sungai Yordan Surabaya”, 2 September 2018, diakses 30 Oktober 2019
9
Juarita Encai, “Implementasi Perkunjungan Pastoral Terhadap Pertumbuhan Iman Jemaat GKII Long
Jelet”, diakses 30 Oktober 2019
menolong anggota jemaat yang bermasalah karena mereka adalah domba-domba yang perlu
untuk dipimpin menuju jalan yang benar dan akan menjadi berkat bagi kehidupan kerohanian
anggota jemaat Tujuan dari perkunjungan pastoral yang dilakukan oleh seorang gembala jemaat,
adalah untuk memimpin anggota jemaat kepada kesempurnaan10.

Seorang gembala harus memperhatikan sebagai berikut ketika melakukan perkunjungan:


mencari anggota jemaat dimana ia berada, siapakah yang harus dikunjungi, siapakah yang
mengunjungi, ada pemberitahuan sebelumnya atau tidak, isi perkunjungan pastoral.11

Melakukan tugas pelayanan kunjungan dengan maksud memberikan pesan untuk dikerjakan
sebagai seorang yang mau memberitakan Injil Kristus. Kunjungan menjadi penting karena dalam
perkunjungan yang adil akan membawa kepada jemaat semakin tangguh dalam menghadapi
permasalahan bahkan tetap bertanggung jawab dalam kehidupan jemaat untuk saling
memperhatikan.12

Penggembalaan merupakan cara utama untuk menjelmakan kasih 13. Seorang gambala harus
mengikuti apa yang dilakukan Gembala Agung agar dapat melakukan perannya dengan efektif. 14
Pola pelayanan Yesus sebagai gembala yang baik ini hendaknya menjadi pedoman, menjiwai
setiap aksi pendampingan dan konseling pastoral kita di masa kini. Meskipun kita tidak dapat
meniru Tuhan Yesus secara utuh, akan tetapi kita dapat berusaha mengikuti jejakNya. Mengikuti
jejak Tuhan Yesus ini memang merupakan panggilan kita bersama, namun jangan sampai justru
niatan ini membuat kita terbeban. Niatan untuk mengikuti jejak penggembalaan Tuhan Yesus
hendaknya juga diimbangi dengan penyerahan diri dan kesadaran kita akan keterbatasan
kemanusiaan kita.15

1. Tugas seorang gembala jemaat sangat variatif karena menyangkut tanggung jawab kepada
Tuhan, menyangkut kehidupan lembaga gereja itu sendiri dan menyangkut usaha memperhatikan
dan mengawasi pergumulan kehidupan setiap anggota dari jemaat lokal itu sendiri. Tanggung
10
Ibid
11
M. Bons –Storm, apakah penggembalaan itu? (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2015), 46-51.
12
Irwanto Sudibyo, Pelayanan Kepemimpinan Penggembalaan Menurut Kisah Para Rasul 20:17-38,
1,Januari 2019 diakses 31 Oktober 2019
13
Fatony Pranoto, Ivonne Eliawaty, Surja Permana3, “Pelayanan Pastoral Dengan Aspek-Aspeknya
di Gereja Bethel Indonesia Jemaat Sungai Yordan Surabaya”, 2 September 2018, diakses 30 Oktober 2019
14
Steven R. Palit, Pendekatan Pelayanan Tuhan Yesus Dalam Perspektif
Pastoral Konseling, jurnal teologi rahmat .(juni 2019
15
Hendri Wijayatsih, Pendampingan Dan Konseling Pastoral, rtf diakses 31 Oktober, 2019
jawab itu dipikulkan Tuhan yang kepadaNyalah gembala mempertanggungjawabkan
pekerjaannya itu. Dari berbagai macam keragaman tugasnya, pekerjaan gembala dikategorikan
kedalam tiga kategori peran utama yang disebut: gembala-pengajar (preacher), gembala-penuntun
(shepherd) dan gembala-pemimpin. (leader-manajer).

2. Gembala-pengajar: Gembala berperan sebagai pengajar kebenaran firman Tuhan/ajaran


iman yang sehat, dalam beberapa bentuk seperti berkhotbah, memimpin kelompok penyelidikan
alkitab, soal jawab pribadi tentang kehidupan dan kebenaran, dan pembimbingan. Tujuannya
adalah agar jemaat terpelihara dewasa dan Tuhan dimuliakan.

3. Gembala-penuntun: Gembala berperan bagai seorang ibu yang menuntun anak kandungnya
dalam segala aspek untuk kemudian anak itu biasa bertumbuh dan berhasil mengatasi
pergumulan hidupnya setiap hari. Bentuk pekerjaan gembala dalam hal ini adalah antara lain
memimpin jemaat beribadah dan menyembah Tuhan, menguatkan bila mereka lemah,
mendoakan saat mereka memerlukan tangan Tuhan, mengunjungi mereka yang sakit dan lemah,
menikahkan anggota jemaat yang siap menikah, menghiburkan yang susah dan berduka, dan
menyampaikan berkat Tuhan atas jemaatnya.

4. Gembala-pemimpin: Dalam tugas ini gembala menjalankan tugas manajerial. Ia bersama


dengan anggota pemimpin gereja lainnya (majelis gereja) memperlengkapi setiap anggota jemaat
untuk melaksanakan tugas pelayanan jemaat dalam membangun jemaat. Ia memimpin,
menetapkan angota penatua lainnya dan bersama mereka ia, mengatur dan menetapkan hal-hal
yang akan dicapai dan dikerjakan oleh jemaat. Ia mengawasi dan memobilisasi mereka untuk
mencapai target dan visi gereja lokal.

5. Gembala jemaat dalam pelayanannya berdimensi tiga pelayan yang melayani selaku
pemimpin pelayan sama seperti apa yang dikerjakan Yesus Kristus dalam masa pelayanannya
terhadap muridnya semasa Ia di bumi.16

3. Nilai jemaat (kawanan domba)

Paulus mengatakan bahwa betapa berharganya kawanan domba itu, karena itu jagalah dirimu
dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik utnuk

16
Sadrak Kurang “Dimensi Pelayanan Pastoral”
menggembalakan Jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah Anak-Nya sendiri. (Kis 20:28).
Implisit dalam ayat 28 adalah kebenaran bahwa pemeliharaan pastoral gereja adalah
pemeliharaan Allah. Dialah pemeliharaan pertama dan utama atas jemaatnya.

Setiap pribadi dari tiga pribadi trinitas memang mempunyai bagiannya dalam pemeliharaan
ini. Pertama, gereja adalah milik Allah. Tidak jelas apakah kita harus membacanya “gereja
Allah” (sebagai mana dalam NAB dan NIV) atau “gereja Tuhan”. Dalam kedua kasus tersebut
gereja adalah gereja Allah, yang sepenuhnya adalah milik Allah Bapa. Kedua tidak jelas juga
apakah kita juga harus membaca bahwa Allah memperolehnya “dengan dara-Nya sendiri” (NIV)
atau “dengan dra dari milikNya” (seperti pada RSV dan NEB), yang berarti “Dara Anak
TunggalNya”. Dalam kedua kasus gereja telah didapatkan kembali dengan darah Kristus. Ketiga
atas gereja ini (yang adalah milik Allah dan telah didapatkan kembali oleh Kristus) adalah Roh
Kudus yang menunjuk parah pemelihara. Jadi, pemeliharaan adalah milik Roh Kudus juga, jika
tidak, Roh Kudus tidak dapat mendelegasikannya.

Ini adalah kebenaran Trinitarian yang cemerlang mengenai gereja yaitu bahwa gereja adalah
milik Allah Bapa, telah ditebus dengan dara Kristus AnakNya, dan mempunyai parah pemelihara
yang ditunjuk oleh Allah Roh Kudus. Kenyatan ini seharusnya membuat kita rendah hati karena
gereja adalah milik Allah kita tidak punya hak untuk mengatakan bahwa gereja adalah gerejaku
dan jemaatku. Contohnya ketika jemaat Korintus mengembangkan kultus individu dan berkata
(saya pengikut Paulus) atau “saya pengikut Petrus”, Paulus menantang mereka dan dengan
sengaja membalikkan pernyataan mereka. “segalah sesuatu adalah milikmu, baik Paulus, Apolos
maupun Kepas” (1 Korintus 3:21-22). Oleh karena itu supaya konsisten kita seharusnya mengacu
pada gereja Allah yang kepadaNya kita terpanggil untuk melayani. 17

Kesimpulan dan saran

Pelayana pastoral atau gembala berdasar atas pelayanan Yesus Kristus sebagai gembala
yang baik seperti dalam perumpamaan tentang gembala yang baik (Yoh. 10:1-21) . Pelayanan
Perkunjungan merupakan pelayanan yang bertujuan untuk menyapa kehidupan anggota jemaat,
dan mengenali setiap situasi jemaat, menguatkan Iman anggota jemaat, dan untuk memimpin

17
Jhon Stott, The living church, (Jakarta: BPK Gunung mulia,), 73-75.
anggota jemaat kepada kesempurnaan. Saran dari penulis adalah semoga dengan adanya tulisan
ini seorang gembala benar-benar sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan.

Daftar pustaka
Abineno. J.L.Ch., Pedoman Praktis Untuk Pelayanan Pastoral, Jakarta:BPK Gunung Mulia,
1998.
Hadiwijono. Harun, Iman Kristen, BPK Gunung Mulia, 2016.
Stott. Jhon, The living church, Jakarta: BPK Gunung mulia.

Storm. M. Bons –, apakah penggembalaan itu?, Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2015.

Gunawan, Agung. "Tantangan Pelayanan Penggembalaan Hamba Tuhan Dalam Zaman Now."
Jurnal: 115.

Apriano, Alvian. "Pelayanan Bersama Komunitas Sebagai Model Pelayanan Pastoral Berbasis
Paradigma Komunal-Kontekstual dalam Teologi Pastoral." KURIOS (Jurnal Teologi dan
Pendidikan Agama Kristen) 4.2 (2018): 92-106.

Simanjorang, Julianto. "Pelayanan Pastoral dalam Gereja Lutheran." KAIROS: Jurnal Teologi
Lutheran 1.1 (2018): 62-80.

Sudibyo, Irwanto. "Pelayanan Kepemimpinan Penggembalaan Menurut Kisah Para Rasul 20: 17-
38." JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO 2.1 (2019): 46-61.

Pranoto, Fatony, Ivonne Eliawaty, and Surja Permana. "Pelayanan Pastoral Dengan Aspek-
Aspeknya di Gereja Bethel Indonesia Jemaat Sungai Yordan Surabaya." Journal Kerusso 3.2
(2018): 25-29.

Encai, Juarita. "Implementasi Perkunjungan Pastoral Terhadap Pertumbuhan Iman Jemaat GKII
Long Jelet." (2018).

Palit, Steven R. "Pendekatan Pelayanan Tuhan Yesus Dalam Perspektif Pastoral Konseling."
Jurnal Teologi Rahmat 5.1 (2019): 54-70.
Wijayatsih, Hendri. "PENDAMPINGAN DAN KONSELING PASTORAL." Gema Teologi
35.1/2 (2012).

Palit, Steven R. "Pendekatan Pelayanan Tuhan Yesus Dalam Perspektif Pastoral Konseling."
Jurnal Teologi Rahmat 5.1 (2019): 54-70.

Wijayatsih, Hendri. "PENDAMPINGAN DAN KONSELING PASTORAL." Gema Teologi


35.1/2 (2012).

Kurang, Sadrak. "Dimensi Pelayanan Pastoral." Jurnal Jaffray 2.2 (2005): 1-11.

Goa, Loren. "PELAYANAN PASTORAL BAGI SESAMA YANG MEMBUTUHKAN." SAPA-


Jurnal Kateketik dan Pastoral 3.1 (2018): 107-125.

Anda mungkin juga menyukai