Anda di halaman 1dari 5

KEUSKUPAN JAYAPURA

PAROKI SANTO BONIFASIUS UBRUB


LAPORAN – TAHUN ORIENTASI PASTORAL (L-TOP)

TAHUN 2021

TAHAP III

Dalam laporan tahun orientasi pastoral tahap ketiga ini, saya kembali bersyukur atas rahmat
Allah dengan bimbingan Roh Kudus yang selalu dan senantiasa menyeratai saya dalam
perjalanan panggilan ini. Dengan rasa syukur dalam masa pastoral, saya akan menguraikan
beberapa hal yang saya alami bersama umat di Paroki St. Bonifasius Ubrub – Keuskupan
Jayapura Papua.

Studi dan Karya; Mempunyai Tempat Dalam Hidup Pelayanan

Tahun Pastoral merupakan tahun di mana saya mengenal sekaligus belajar banyak hal dari umat
untuk saya dan untuk umat. Studi saya dalam karya pastoral ini, saya belajar tentang kehidupan
jasmani dan rohani umat dalam menata iman yang teguh kepada Yesus Kristus. Saya sebagai
pelayan Gereja (terpanggil), menjadi tugas dan tanggungjawab untuk menyatakan kasih Allah
dengan melayani tanpa memikirkan atau mengharapkan suatu imbalan dari umat.

Dari karya pastoral, saya mempelajari beberapa hal berikut, yaitu: teologi, pastoral dan liturgi.

1. Teologi

Dalam studi dan berpastoral, saya bersandar kepada panggilan dan perutusan Tuhan. Panggilan
dan perutusan Tuhan dijalankan dengan penuh tanggungjawab atau atas semangat Injili, yaitu
ketaatan, kemurnian dan kemiskinan. Semangat inipun tertuju pada pelayanan kepada umat
Allah. Yesus sendiri berpesan kepada para murid-Nya “Pergilah jadikanlah semua bangsa murid-
Ku”

2. Pastoral

Dalam pelayanan pastoral. Saya pun belajar dan menganalisa bagaimana cara umat Allah
beriman kepada-Nya. Hal yang ditemukan misalnya syukur dan pujian umat yang dinaikan
kepada Allah karena berkat dan pernyataan Allah yang diperoleh secara langsung dan tidak
langsung atau melalui alam.

3. Liturgi

Laporan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) 1


Keterlibatan atau keaktifan umat dalam hidup menggereja belum nampak seperti wilayah
perkotaan. Alasan umat kurang terlibat dalam hidup menggereja karena sibuk dengan urusan
pribadi atau pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Menurut saya, bukan hanya kesibukan
pribadi melainkan umat belum memahami makna terdalam dari liturgi karena itu, saya mencoba
membuat sebuah evalusi kritis.

4. Evaluasi Kritis

Setiap medan pastoral tentu memiliki suasana dan konteks yang berbeda. saya bersyukur kepada
Tuhan atas berkat dan pernyertaan-Nya yang saya alami selama berada di medan pastoral paroki
St. Bonifasius Ubrub.

Selama berada di medan pastoral ini. Saya melihat bahwa hal yang perlu dikembangkan
adalah hal pendidikan, ekonomi, kesehatan (jasmani) dan rohani atau keterlibatan umat dalam
hidup menggereja. Dalam hidup menggereja dan bermasyarakat dalam paroki St. Bonifasius
Ubrub, kegiatan yang perlu dilakukan untuk umat misalnya pendampingan anak didik melalui
pola tertentu. Berikut ini merupakan beberapa kegiatan yang saya lakukan dalam medan pastoral.

A. Kegiatan Pastoral

Kegiatan pastoral merupakan kegiatan bersama umat untuk mewujudkan nilai-nilai Injili
mengakar dalam kehidupan umat dan masyarakat dalam wilayah paroki. Kegiatan-kegiatan yang
saya lakukan sebagai berikut:

1) Memimpin Ibadah

Menjalani masa pastoral, tentu adanya suatu proses belajar dan terus belajar menjadi pemimpin
Gereja. Untuk memimpin ibadah, saya bersyukur bahwa dengan bantuan pastor paroki yang
selalu mempercayakan saya untuk memimpin ibadah sabda hari minggu, kombas dan juga pada
hari raya paskah, baik di pusat paroki maupun di stasi-stasi dapat membantu saya untuk melayani
umat dengan kekurangan dan kelebihan saya yang diberikan Tuhan. Saya percaya bahwa proses
tugas perutusan ini bukanlah kekuatan diri saya, tetapi perutusan panggilan ini, ialah suatu proses
dari campur tangan Allah.

2) Kerja Bakti

Dalam tugas saya, saya selalu menempatkan diri saya bersama pastor Paroki dan umat untuk
saling kerja sama dalam kerja bakti. Kegiatan kerja bakti yang sudah terjadwal dalam kerja
rutinitas paroki terjadwal setiap hari jumat. Dengan jadwal ini, saya selalu mengambil bagian
untuk kerja bersama umat. Namun terkadang umat tidak datang untuk kerja tetapi dengan insatif

Laporan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) 2


saya sendiri saya kerja dengan membersihkan halaman Gereja seperti; memotong rumput dan
menyapu dalam Gereja.

B. Kegiatan Komunitas

1. Hidup Komunitas

Hidup dalam komunitas bagi saya sangat perlu, bukan karena suatu keadaan ketakutan
melainkan suatu dasar aturan hidup membiara. Dengan tau dan mau untuk hidup komunitas, saya
sadar bahwa saya mau dibentuk dan dibawa kepada sebuah perubahan diri yang lebih baik dan
teratur sesuai dengan cara hidup dan semangat bapa St. Augustinus-Hippo.

2. Doa dan Refleksi

Doa dan refleksi menjadi terang dalam setiap perjungan panggilan religius, dalam doa saya sadar
bahwa Allah memiliki rencana untuk menyatakan suatu panggilan dalam tujuan dan niat saya
untuk hidup bersama para saudara Agustinian dalam persekutuan hidup Ordo Santo Agustinus –
Papua Indonesia. Selain saya menempatkan doa, tak lupa saya luangkan waktu untuk berefleksi
tentang panggilan Allah ini. Hal ini saya lakukan untuk mengembangkan semangat saya dalam
melayani umat di paroki St. Bonifasius Ubrub. Saya sadar bahwa dalam doa komunitas di paroki
sering saya lalai, namun kelalaian ini tidak terlarut dalam hidup rohani saya, tetapi saya selalu
membagun semangat untuk tetap bersandar pada Allah dalam doa-doa harian, misa dan doa
pribadi saya.

3. Membangun Relasi

Dalam karya pastoral, saya sadar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentu
hal ini saya alami sendiri. Namun saya selalu membangun suatu relasi sebagaimana relasi antara
saya dengan pastor paroki, umat dan pelayan Gereja yang lain. Hal lain yang saya sadari juga
bahwa jika saya belum memahami sesuatu tentang karya pastoral, saya selalu meminta pastor
paroki untuk memberikan arahan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pastoral tersebut.

Saya tidak menutup diri saya dengan rasa malu dalam memberikan pertanyaan berkaitan
dengan sistim pastoral. Saya merasa puas serta senang di mana pastor paroki selalu memberikan
arahan dan jawaban bagi saya dengan membuka wawasan saya untuk memahami jalur batasan
pastoral saya dalam paroki St. Bonifasius Ubrub.

Laporan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) 3


REFLEKSI PASTORAL

Syukur dan pujian kepada Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus, atas rahmat dan kasih-Nya
menyertai saya dalam masa pastoral di paroki St. Bonifasius Ubrub. Pada laporan ketiga ini,
masih banyak kekurangan dan keterbatasan saya dalam menguraikan banyak hal. Namun saya
percaya bahwa dengan kuasa Allah. Allah akan menyempurnakan semua dalam belaskasihan-
Nya. Dalam perjalanan pastoral saya, sekian banyak pengalaman, pergumulan yang saya alami
bersama umat. Rutinitas pastoral menjadi terang bagi saya untuk memeluk rasa cinta saya dalam
menanggapi panggilan Allah kepada saya untuk terus melayani umat dalam cinta kasih.

Laporan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) 4


Perwujudkan makna cinta kasih dalam dunia pastoral ialah melakukan pendekatan dalam
hidup rohani dan jasmani bersama umat dengan penuh tanggungjawab dan kerja sama. Tentu
dalam masa pastoral ini, Allah memiliki rencana untuk memakai saya agar melakukan dan
mewartakan karya keselamatan-Nya kepada semua umat yang saya jumpai di paroki St.
Bonifasius Ubrub. Akhir dari refleksi saya, saya mengucap syukur atas tugas perutusan yang
diberikan oleh para pemimpin Ordo Santo Augustinus kepada saya dengan mendapat tempat
pada paroki St. Bonifasius Ubrub. Dari tempat ini, saya belajar untuk bagaimana mencintai
panggilan saya dalam proses masa orientasi pastoral.

Saya juga berterimakasih kepada pastor paroki P. Gabriel Pangan Dorisara, OSA dan
semua umat paroki yang dengan keterbukaan hati dan tangan menerima saya untuk bersama-
sama membangun iman umat di wilayah pastoral paroki St. Bonifasius ini. Tak ada kata indah
kuucapkan dari dari lubuk hatiku, selaian kata terimakasih kepada pastor paroki dan semua umat.

PASTORAN UBRUB, Sabtu 09 April 2021


Mengetahui;
Pembimbing TOP

P. Gabriel Pangan Dorisara, OSA


Pastor Paroki St. Bonifasius Ubrub

Laporan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) 5

Anda mungkin juga menyukai