Anda di halaman 1dari 7

KEUSKUPAN JAYAPURA

PAROKI SANTO BONIFASIUS UBRUB

TAHUN ORENTASI PASTORAL

NAMA : DIDAKUS NDATE


Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah pencipta dan pembaharu hidup manusia
atas cinta-Nya, sehingga penulis masih kuat dalam panggilan. Sebagai seorang pelayan penulis
sadar bahwa banyak hal yang belum dilakukan dan harus banyak belajar terutama dalam
menghadapi setiap persoalan dalam masa pastoral.

Tahun orientasi pastoral (TOP). Banyak hal yang saya dapatkan. Proses pastoral,
menghantar saya untuk mengenal diri dan mengenal umat, baik dalam kehidupan menggereja,
budaya, situasi ekonomi dan karakter umat. Selama melayani umat, saya sadar bahwa banyak
kegiatan-kegiatan kerohanian di wilayah paroki St. Bonifasius belum sepenuhnya mendarat di
hati umat.sehingga umat kurang memiliki kesadaran terhadap hal-hal/ kegiatan-kegiatan
menggereja. Hal ini tentu dipengaruhi dari berbagai factor, baik dari dalam maupun dari luar.
Inilah yang menjadi problem, namun bagi saya ini adalah sebuah tanggungjawab dengan suatu
optimis dan perjuangan dalam mempelajari setiap kegiatan dalam menunjang perkembangan dan
pertumbuhan iman umat dan panggilan saya ke depan.

A. KEGIATAN PASTORAL

Selama ini, ketika menjalani tahun oreintasi pastoral (TOP), di Paroki St. Bonifasius
Ubrub, banyak hal yang dipercayakan kepada saya untuk beberapa kegiatan misalnya:
mengunjungi dan melayani umat Allah di beberapa stasi dan kombas. Meskipun demikian ada
beberapa stasi jauh yang belum dikunjungi karena masih harus mengurus kegiatan-kegiatan di
pusat Paroki,

Selain kegiatan kunjungan, ada juga beberapa kegiatan yang dilakukan selama masa
Tahun Orientasi Pastoral (TOP). Kegiatan – kegiatan itu antaralain;

1) Memimpin ibadah Sabda hari Minggu

Pastor paroki saring memberikan kepercayaan dan tanggungjawab kepada saya dalam
memimpin ibadah, baik di paroki maupun di stasi dan kombas yang memiliki kapela.
Kepercayaan dan tanggungjawab ini menjadi pembelajaran dan membentuk kepercayaan diri
dalam memimpin ibadah.
2) Memimpin Doa Rosario (Bulan Oktober)

Ketika memasuki bulan Oktober 2022, saya berinisiatif meminta nama KK dari tiap –
tiap kombas yang berada di pusat paroki. Data dari KK ini, saya diskusikan dengan pastor paroki
untuk di atur jadwal ibadah rosario. Kegiatan doa rosario telah berjalan baik. Namun ada satu hal
yang kurang yaitu ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan. Dalam jadwal ditegaskan bahwa
pelaksanaan doa rosario dimulai jam 19.00 malam. Namun umat tidak selalu menepati waktu.
Adapun alasan keterlambatan umat untuk mengikuti doa rosario yaitu mengurus urusan pribadi
atau pemenuhan ekonomi keluarga.

3) Memimpin Ibadah Syukuran

Dalam hidup menggereja dan perutusan, saya berusaha untuk siap selalu. Kesiapan diri
seperti membaca Kitab Suci dan membuat refleksi. Kedua hal ini dilakukan secara pribadi
dengan pertimbangan permintaan umat untuk dilayani tanpa memberitahukan sebelumnya.
Misalnya ibadah syukuran dan doa – doa kombas.

4) Pelayanan Ibadah Masa Natal

Pada tanggal 21 Desember, Pastor Paroki menyampaikan bahwa pada saat Natal, saya
melayani dipusat paroki bersama-sama Pastor Paroki. Selain membantu pastor paroki, selama
masa natal saya juga ikut bersama-sama umat dalam mempersiapkan berbagai hal untuk
diantaranya persiapan penjemputan para frater asistensi dari komunitas St. Agustinus yang
melayani umat di wilayah Paroki St. Bonifasius Ubrub. Kegiatan umat ini, membuat saya belajar
untuk melayani umat penuh tanggungjawab.

Selama masa persiapan Saya diberikan kepercayaan untuk membantu dalam mengawasi
atau memperhatikan beberapa hal. Kegiatan yang dilakukan selama persiapan dan natal sebagai
berikut; Bersama umat membersihkan dan mendekorasi Gereja, membuat pondok natal bersama,
Menjemput para Frater-frater dibiara Kasisiakum, menyiapkan perlengkapan misa, melatih
misdinar, Mazmur dan membantu pastor dalam perayaan natal.
5) Mengunjungi Umat

Selain menjalani kegiatan menggereja, saya sering mengambil waktu untuk mengunjungi
umat pada sore hari. Dalam kunjungan, saya selalu mendengar dan merasakan sukacita dan rasa
terimakasih atas kunjungan saya. Tentu dalam kunjungan ini-pun saya mendengar keluh-kesah
umat tentang bagaimana situasi kehidupan mereka terlebih faktor ekonomi yang menuntut serta
membuat keterlambatan dan sering tidak mengambil bagian dalam hidup menggereja.

B. KEGIATAN KOMUNITAS DI PASTORAN UBRUB

Selain kegiatan – kegiatan paroki, saya juga menempatkan diri dalam kegiatan-kegiatan
dalam hidup komunitas seperti membangun persaudaraan dalam hidup komunitas terlebih dalam
postoran Ubrub. Dalam hidup berkomunitas di pastoran Ubrub, saya sangat bersyukur atas relasi
dan kerjasama dengan pastor paroki dan juga para saudara katekis yang turut melayani di paroki
St. Bonifasius Ubrub. Adapun kegiatan komunitas yang disepakati bersama dalam pastoran
Ubrub seperti; doa bersama, kerjasama dalam mengajar dan mendampingi anak-anak asrama
membaca dan membuat refleksi.

1. Kerjasama dalam Komunitas (Pastor Paroki dan Para Katekis) dan OMK

Selama menjalani masa orentasi pastoral di paroki St. Bonifasius Ubrub dan dalam
kehidupan di pastoran, sebagai komunitas, saya senang karena kerjasama dengan pastor paroki
seperti; membersihkan halaman Gereja, pastoran dan juga dalam kegiatan pastoral lainya, hal ini
tentumembuat saya merasakan perkembangan dalam diri saya sebagai seorang frater TOP. Selain
itu saya juga berkerja sama dengan para orang Muda untuk mencari uang khas OMK,Kegiatan
yang kami lakukan antaralain; Menanam pohon masohi dan gaharu sekitar 2000 pohon,membuat
pondok, rak bunga, membersihkan halaman Gereja dan pastoran.

2. Membaca dan Berefleksi

Sebagai frater TOP di paroki St. Bonifasius Ubrub, secara pribadi saya juga
menyempatkan diri untuk membaca dan membuat refleksi pribadi. Bagi saya waktu membaca
dan berefleksi menjadi suatu kegiatan yang juga membantu saya untuk memahami diri saya.
C. ANALISA GEJALA-GEJALA SOSIAL YANG TERJADI DI TENGAH UMAT

Dalam kehidupan sosial berdasarkan apa yang saya alami dan amati, Pesta demokrasi
menjadi tentangan bagaimana cara dan tindakan Gereja untuk mengambil langkah yang tepat
bagi umat dalam memilih setiap pemimpin yang akan memimpin Kabupaten Keerom ini.Sejauh
ini saya melihat peran Gereja lebih kepada mengarahkan umat untuk memilih dengan pikiran
sehat, dalam arti umat tau dan mau dalam siapa sosok yang dipilihannya. Dalam pesta demokrasi
masyarakat sangat berperan aktif, sama halnya seperti mereka mempersiapkan diri dalam
menyambut Yesus Kristus dalam Pesta Natal.

Selain itu masyarakat juga sangat peduli dan antusias dalam hidup menggereja. Karena
itu ketidakhadiran mereka dalam ibadah/perayaan dapat diketahui. Mereka yang belum sempat
hadir dalam ibadah disebabkan kesibukan pribadi atau pemenuhan ekonomi keluarga.

Selain itu, karakter masyarakat saat ini secara khusus orang muda berbeda dengan yang
dulu. Saat ini kebanyakan anak muda ketika ingin melakukan sesuatu kegiatan bersama, mereka
terlebih dulu melihat apakah kegiatan atau pekerjaan itu mendapatkan uang, makan, rokok atau
tidak, jika tidak ada maka kebanyakan akan menghindar dan membuat alasan untuk tidak ikut
berpartisipasi. Berdasarkan hal inilah, saya menyimpulkan bahwa dibutuhkan dana untuk
mengaktifkan/menjelankan kegiatan – kegiatan tertentu.
REFLEKSI PASTORAL

Dalam perjalanan sebagai seorang Frater TOP di paroki St. Bonifasius Ubrub, saya
merasakan suasana kegembiraan dan sukacita yang terus menghiasi diri saya. Suasana sukacita
ini tentu saya dapatkan dari pastor paroki, ketekis dan semua umat yang selalu mencintai dan
mendukung saya dalam masa tahun orentasi pastoral (TOP). Pergumulan pribadi selama tiga
bulan berjalan, saya merasakan bahwa sebagai seorang pelayan Gereja saya haruslah bekerja
dengan ketulusan dan semangat dalam menuntun serta membimbing umat dalam hidup
menggereja dan hidup social, memberikan suatu bentuk kesiapan yang dalam untuk melayani
umat.

Sebagai frater TOP saya sangat bersyukur atas kehadiran pastor paroki dan juga umat
yang selalu memperhatikan dan menuntun saya dalam proses masa tahun pastoral di paroki St.
Bonifasius Ubrub. Saya juga sadar akan tugas dan tanggungjawab saya, dimana dalam proses
yang ada saya lebih banyak menempatkan diri untuk mendengar.

Setiap masukan dan kritikan dari umat, membuat saya sadar untuk melengkapi
kekurangan saya dalam masa pastoral. Saya percaya bahwa setiap proses akan menjadi kuat jika
adanya kesadaran untuk memperbaiki, dukungan berupa pendapat, kritikan atau masukan dari
sesama. Dalam masa orientasi ini, saya sangat sadar bahwa ada beberapa hal yang di percayakan
kepada saya, namun terkadang saya lalai.

Selama menjalani masa pastoral di paroki St. Bonifasius Ubrub, dalam perutusan dan
pelayanan tentu membutuhkan suatu niat dan ketulusan dalam mencintai semua umat paroki,
saya yakin melayani dengan penuh sukacita, karena saya merasakan bahwa dengan cinta Allah
yang ada pada diri saya, saya juga harus membagikan kepada umat dengan cinta yang sama,

Saya juga berharap dan berdoa kepada Allah atas segala kebaikan-Nya, Semoga selalu
diberikan kekuatan dalam perjalanan panggilan ini dengan berbagai cara dan dorongan dari
semua orang teristimewa saudara se-Ordo dalam semangat bapa St. Agustinus, dan semua umat.
Akhir dari refleksi ini, saya berterimaksih kepada saudara-saudara Se-Ordo yang selalu
memberikan semangat.
UBRUB, 18 Januari 2023

Mengetahui;

Pembimbing TOP

P. Gabriel Pangan Dorisara, OSA


Pastor Paroki St. Bonifasius Ubrub

Anda mungkin juga menyukai