Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH BADAN PENGURUS PEMUDA

GMIT HOSANA SUNGKAEN

Sesungguhnya cikal bakal pembentukan BP Pemuda GMIT sudah dimulai sejak waktu
yang lama, hal ini dibuktikan oleh referensi pergumulan sidang-sidang Sinode GMIT yang selalu
hangat dibicarakan tentang keberadaan Pemuda GMIT yang dirasakan belum cukup maksimal,
baik dalam hubungannya dengan pelayanan gereja maupun pelayanan Kemasyarakatan dan
Kebangsaan. Dimana dirasakan bahwa peran pemuda GMIT masih sangat domestik dan
simbolik, yakni sumbangan tenaga dan kerja bhakti dalam acara-acara hari raya gerejawi yakni
sekedar menjadi anggota seksi keamanan, perlengkapan, pendukung konsumsi dan lain
sebagainya.

Perkembangan Pemuda GMIT dan Posisi tawar pelayanannya pun masih sangat eksklusif
dan terbatas pada badan pengurus pemuda Tingkat jemaat. Keterlibatan pemuda GMIT sebagai
anak kandung GMIT dalam pengambilan keputusan GMIT ditingkat jemaat pun masih sangat
sulit dirasakan. Padahal potensi dan jumlah pemuda GMIT cukup besar dan selama ini kurang
termanfaatkan. Dapat dicatat pada Sidang jemaat di Gereja Hosana Sungkaen tahun 1995 agenda
pembentukan dinamika Pemuda ini mengalir cukup deras, eksponen pemuda yang hadir dan
mendinamisir sidang waktu itu bertekat sangat kuat untuk memperjuangkan hadirnya satu komisi
Pemuda yang bisa mengelola dan mengorganisir aktifitas dan dinamika Pemuda pada aras jemaat
tetapi perjalanan untuk itu masih panjang tetapi paling kurang telah menunjukan tanda tanda
kemajuan terutama dengan terbentuknya badan Pelayanan kategorial Fungsional (BPKF) setelah
tahun 1996.

 VISI Pemuda adalah: “Menjadi Pemuda yang Misioner oleh Pertolongan Tuhan”

peran sebagai Misioner disini berarti pemuda dapat mengabarkan injil dan menjadi berkat
(garam dan terang) didalam keluarga, gereja, sekolah/kampus/tempat kerja, masyarakat, dan
bangsa. Pertolongan Tuhan lah satu-satunya yang memampukan untuk mewujudkan visi
tersebut. Ini merupakan mimpi/harapan/tujuan kita untuk setiap pemuda yang kita layani.
Menjadi garam berarti mengawetkan dan memberi rasa/perbedaan pada dunia yang makin rusak
ini. menjadi terang berarti menjadi teladan dalam setiap perbuatan baik berdasarkan panggilan
Allah pada keluarga sebagai kelompok terdekat dan terkecil. Pada gereja sebagai wadah
pelayanan kita. Kepada sekolah,/kampus/tempat kerja dimana kita berada, kepada masyarakat
disekeliling kita. Dan kepada negara kita.

 Misi pelayanan Pemuda

Untuk mewujudkan Visi Pemuda, maka ada perlu ada tindakan/misi. Misi pemuda sesuai
dengan misi Jemaat Hosana Sungkaen.

1. Misi Persekutuan (Koinonia). Persekutuan dilakukan kepada pemuda agar mereka


menerima dan bertumbuh mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya
pribadi serta saling menguatkan, membangun, menegur dan mengingatkan dalam
komunitas orang percaya. Persekutuan juga meningkatkan kemampuan bersosialisasi
dan karakter dalam relasi antar sesama. Persekutuan berupa ibadah mingguan, retreat,
kamp, ibadah padang, kelompok diskusi, interest group, group facebook, dll
2. Misi Kesaksian dan Pengajaran (Marturia). Kesaksian dan Pengajaran bagi para
pemuda berupa penyampaian kebenaran firman Tuhan, baik dalam ibadah maupun
berkelompok (PA, diskusi, pembinaan, dll). Kesaksian juga mempersiapakan pemuda
untuk memasuki dunia yang lebih kompleks (mahasiswa atau bekerja) dan melayani
di berbagai bidang pelayanan sesuai dengan penggilannya dalam misi dunia.
3. Misi Pelayanan Kasih (Diakonia). Diakonia dilakukan kepada pemuda sebagai
bentuk pelayanan/perhatian sebagai keluarga Allah. Pelayanan kasih berupa
perkunjungan dan bantuan (sakit, kedukaan, dll), dalam sukacita (HUT, wisuda, dll),
penyaluran beasiswa/bantuan diakonia dari gereja dan menyediakan
konselor/pendamping doa (kakak asuh).
4. Misi Tata Ibadah (Liturgia). Pelayanan ibadah merupakan wadah bagi panggilan
pelayanan bagi setiap pemuda. Ibadah perlu dipersiapkan dengan baik, termasuk
pelibatan pemuda untukmelayani Tuhan. Pembagian tugas pelayanan (MC, pemberita
firman, gitaris, dll), tempat ibadah dan variasi liturgi serta acara.
5. Penatalayanan (Oikonomia). Pelayanan yang baik didukung oleh organisiasi,
sumber daya manusia, dana dan sarana. Penguatan organisasi dalam pembentukan
badan pengurus/panitia, penataan admninistrasi dan pelaporan, perencanaan dan
evaluasi pelayanan, kemampuan mencukupi kebutuhan pelayanan melalui pencarian
dana dan peningkatan kemampuan memberi serta kecukupan sarana ibadah (gitar,
dll).

Untuk mengerjakan misi ini maka dibentuklah BP Pemuda dengan perincian tugas-tugas
sesuai dengan misi tersebut.

Struktur pengurus pemuda pada tahun 1996 sampai dengan 2006:


1. Ketua :Ferdinand Oematan.
2. Wakil ketua : Aprianus Suni
3. Sekretaris : Jemi Lopo
Struktur Pengurus pemuda Tahun 2006 sampai dengan 2011:
1. Ketua : Sefnat Lopo
2. Wakil ketua: Victoria Abjena
3. Sekretaris : Arika Kenlopo
Struktur pengurus pemuda tahun 2011 sampai dengan 2019:
1. Ketua : Noncy Suni
2. Wakil ketua : Musa besituba
3. Sekretaris : Cotilda Taklal
Penguruss pemuda tahun 2019 sampai dengan 2023:
1. Ketua : Nurdiana Bait
2. Wakil Ketua : Mariana Taosu
3. Sekretaris :Yosafat Taosu

Anda mungkin juga menyukai