Anda di halaman 1dari 40

DAFTAR ISI

Page 2-3 SAMBUTAN KPRS



Page 4-7 6-12 Februari 2022 - PA: Bilangan 8:5-22
Jabatan Pelayanan Adalah Persembahan Unjukkan Bagi Tuhan
Penulis: Pnt. Meilanny M. Sondakh, SH
Page 8-10 13-19 Februari 2022 ~ PA: 2 Korintus 11:7-33
Integritas dan Komitmen Pelayan Tuhan
Penulis: Pnt. Rinaldo Memah
Page 11-14 20-26 Februari 2022 ~ PA: Titus 1:1-16
Keteladanan dan Kompetensi Pelayan Tuhan
Penulis: Pnt. Antony J.B Tiow, S.P
Page 15-16 27 Februari - 5 Maret 2022 ~ PA: 1 Korintus 1:10-17
Solidaritas dalam Pelayanan
Penulis: Pnt. Marselino Cristian Runturambi, M.Th
Page 17-19 6-12 Maret 2022 ~ PA: Zakharia 12:1-14
Meratap Tanda Pertobatan
Penulis: Pnt. Christophel Andre Hadi Tilaar, S.IP, MPP
Page 20-23 13-19 Maret 2022 ~ PA: Yesaya 58:1-12
Membangun Spiritual Melalui Puasa Diakonal
Penulis: Pnt. Melki Markel Nender
Page 24-26 20-26 Maret 2022 ~ PA: Filemon 1:4-22
Membangun Kebersamaan Pelayanan Berdasarkan Kasih Kristus
Penulis: Pnt. Harris Sedua
Page 27-31 27 Maret - 2 April 2022 ~ PA: Markus 6:14-29
Hindarilah Dendam
Penulis: PPdt. Brando Kondoj, M.Th

1
SAMBUTAN KPRS
Syalom... Damai di hati…
Bersyukur atas segala kebaikan Tuhan Yesus Kristus yang terus
memberikan kesehatan, kekuatan, hikmat dan berkat bagi kita semua baik
remaja dan pembina remaja Gereja Masehi Injili di Minahasa. Saat dimana
kita terus bergumul tentang masa depan kita, tentang keluarga kita, tentang
gereja kita, tentang bangsa kita, tentang lingkungan kita, tentang diri kita,
dan tentang situasi pandemi Covid-19, kita punya keyakinan yang kokoh
bahwa kita dapat melewati hari-hari pergumulan karena Tuhan Yesus
Kristus kita luar biasa. Sebagai Pembina dan Remaja, kita merupakan
ciptaan Tuhan dan sebagai manusia merupakan makhluk hidup ciptaan
Tuhan paling mulia. Meskipun kita masih muda kita boleh menjadi contoh
dan teladan terhadap orang lain dan contoh dan teladan yang baik seperti
dalam 1 Timotius 4:12 “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah
karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam
perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu
dan dalam kesucianmu”.

Tidak terasa periode pelayanan Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM


Periode 2018-2022 akan segera berakhir. Sudah banyak hal yang kita lewati
dalam pelayanan kurang lebih 4 tahun ini, terutama kita sebagai Penatua,
Komisi dan Pembina Remaja yang boleh melayani Tuhan melalui adik-adik
remaja dan kita yakin dan percaya itu semua karna kemurahan Tuhan Yesus
atas kita semua dan kita yakin dan percaya setiap apa yang kita boleh
lakukan untuk kemuliaan Nama Tuhan pasti itu akan mendapatkan berkat
yang luar biasa. 1 Korintus 15:58, “Karena itu, saudara-saudaraku yang
kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan
Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih
2
payahmu tidak sia-sia”.

Selanjutnya saya Kak Pnt. Michaella E. Paruntu, MARS dan kakak-


kakak Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM mengucapkan banyak
terima kasih kepada pembina remaja dan remaja se-Sinode GMIM yang
sudah boleh menunjang pelayanan kami dan kiranya 4 tahun yang boleh
terlewati benar-benar semua yang dilaksanakan hanya untuk kemuliaan
Nama Tuhan Yesus. Kami selaku Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM
merasa banyak kekurangan dalam pelayanan ini dan kiranya setiap kerja
yang belum sempat kami kerjakan boleh diteruskan oleh kakak-kakak
yang nantinya akan menjadi Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM yang
baru, dan kiranya setiap pelayanan yang kita lakukan dan bahkan akan
dilakukakan itu semua untuk hanya untuk kemuliaan Nama Tuhan Yesus
saja.

Akhirnya, kami berharap Bina Remaja edisi bulan Februari-Maret 2022 ini
boleh bermanfaat bagi Remaja dan Pembina Remaja sehingga pelayanan
remaja di semua aras terus dilaksanakan. Terima Kasih, Tuhan Yesus
Memberkati kita dan pelayanan kita.

“Teens For Christ”


Komisi Pelayanan Remaja Sinode
GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
periode pelayanan 2018-2022

Ketua, Sekretaris,

Pnt. dr. Michaela E. Paruntu, MARS Pnt. Melky R. Pattiwael, S.Ik, M.Si.

3
6-12 Februari 2022
Jabatan Pelayanan Adalah Persembahan Unjukkan Bagi Tuhan
Bilangan 8:5-22

Syalom. Damai di hati...


Remaja dan pembina remaja GMIM, apa kabar hari ini? “Siap, Berakar,
Bertumbuh dan Berbuah bagi Kristus! Yes, yes, yes, saya diberkati. Puji
syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat kemurahan Tuhan
sehingga kita boleh ada sebagaimana kita ada saat ini di bulan kedua di
Tahun 2022 dan masih diberikan kesehatan serta kekuatan oleh Tuhan. Kita
yakin dan percaya semua itu adalah kasih karunia Tuhan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, setiap


orang yang diberikan kepercayaan untuk memegang suatu jabatan, maka
ia akan dilantik untuk mengukuhkan jabatannya. Dalam pelantikan tersebut,
selain diambil janjinya, ia pun menyatakan sumpahnya menurut Agama yang
dianutnya. Dalam Gereja dikenal dengan istilah Pelantikan, Peneguhan,
Pengutusan, dan lain-lain. Pasti juga ada adik-adik remaja yang di sekolah
pernah ketika misalnya diberikan kepercayaan menjadi Ketua OSIS atau
Pengurus OSIS, Pramuka, Palang merah, atau dalam suatu kegiatan
sekolah adik-adik menjadi Panitia/Tim Kerja. Nah, itulah jabatan yang
adik-adik pegang. Begitu pun kakak-kakak pembina ketika dipercayakan
menjadi Komisi Pelayanan Remaja, Pembina Remaja, Panitia/Tim Kerja,
Pengurus Karang Taruna dan Pengurus organisasi lainnya, atau di Kantor
dipercayakan menjadi Manajer, Kepala Seksi/Bidang/Bagian, Dokter,
Perawat, dan lainnya sesuai bidang pekerjaan masing-masing. Biasanya
sebelum melaksanakan tugas-tugas, kita akan dipersiapkan dengan proses
yang ditetapkan, ada yang ditanya kesediaan diri, komitmen dan dilantik.
Jabatan merupakan kedudukan yang menunjukkan tugas, fungsi, tanggung
4
jawab, wewenang dan hak dalam suatu satuan organisasi. Jabatan adalah
amanah yang diemban untuk dilaksanakan penuh tanggung jawab. Begitu
pun jabatan dalam suatu pelayanan, dibutuhkan pemberian diri kita untuk
melayani Tuhan. Akan tetapi, seringkali jabatan pelayanan itu dijadikan batu
loncatan untuk sebuah kepentingan atau untuk mencari popularitas dan
lain-lain. Bahkan demi suatu jabatan pelayanan, tak bisa dipungkiri kadang
sebagai manusia berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Mungkin ada
yang menggunakan cara yang menyimpang dan mungkin ada juga ketika
dalam pelaksanaan pelayanan, ketika sudah dipercayakan jabatan, yang
bersangkutan tidak dapat melakukan tugas pelayanan dengan baik karena
berbagai alasan. Dan hal ini sudah menggeser makna sesungguhnya dari
sebuah pelayanan untuk Tuhan. Untuk itu, tema di minggu berjalan ini
diingatkan kepada kita bahwa “Jabatan Pelayanan adalah Persembahan
Unjukkan Bagi Tuhan.”

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, apa sih
yang kita pahami tentang Persembahan Unjukkan? Nah, mari kita belajar
bersama melalui bacaan Alkitab saat ini dalam Bilangan 8:5-22 yang
menyajikan penahbisan orang lewi dalam jabatan imam di Kemah Suci.
Penahbisan orang lewi sangat penting untuk mempersiapkan mereka
melayani di Kemah Suci sebagai pembantu imam. Penahbisan Suku
Lewi untuk membantu pekerjaan kaum imam di Kemah Suci. Harun yang
mewakili umat harus mengunjukkan Kaum Lewi sebagai Persembahan
Unjukkan (ayat 11). Hal ini merupakan tanda bahwa orang-orang lewi
dipersembahkan kepada Allah. Artinya, mereka sepenuhnya akan
melayani Tuhan dengan membantu para imam dan umat di Kemah Suci.
Persembahan Unjukkan menjadi bagian korban keselamatan untuk para
imam (Imamat 7:28-34). Persembahan ini diunjukkan ke arah Kemah
Pertemuan sebagai tanda penyerahan diri kepada Allah dan kemudian
diunjukkan ke arah Imam, yang menunjukan bahwa Tuhan menyerahkan
5
persembahan itu kepada mereka. Untuk itu, Kaum Lewi harus ditahirkan
dari tengah-tengah orang Israel (ayat 14).

Nah, dari cerita bagian Alkitab ini, kita belajar tentang proses peneguhan/
pelantikan atau persiapan para pelayan Tuhan. Dalam Gereja, kita pun
mengenal jabatan pelayanan seperti Pendeta, Guru Agama, Penatua,
Diaken, Kostor Gereja, Pegawai Kantor Gereja, Pengurus Komisi Gereja,
Koordinator UPK BIPRA Kolom, Komisi Pelayanan Remaja, Pembina
Remaja dan lain-lain. Di dalam Gereja juga, proses ini mungkin paling
banyak kita lihat, dilakukan kepada Pelayan Khusus (Pendeta, Penatua,
Diaken). Proses ini penting untuk meneguhkan komitmen pelayanan,
dimana kita memohon agar Tuhan mentahirkan dan menyucikan sebelum
melakukan tugas pelayanan. Kadang juga ada saja pemahaman bahwa
jabatan atau non jabatan selain Pendeta, Penatua, Diaken dianggap
sebagai kurang penting. Alkitab mengajarkan bahwa yang penting bukanlah
jabatannya tetapi bagaimana setiap jabatan menjalankan fungsinya
dalam memperlengkapi orang-orang untuk pekerjaan pelayanan bagi
pembangunan tubuh Kristus (Efesus 4:11-16). Yang terpenting adalah orang
yang dianugerahkan jabatan mentahirkan diri yaitu dengan koreksi diri,
introspeksi diri, berubah dan mengakui kelemahan-kelemahan di hadapan
Tuhan. Jadi, hati dan pikiran kita harus dibereskan di hadapan Tuhan dan
sesama sebelum melayani Tuhan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang diberkati Tuhan, kita


adalah orang-orang yang melayani Tuhan, baik di keluarga, sekolah, kantor,
di gereja ataupun dimana saja kita dipercayakan. Kita belajar satu pesan
penting di sini, tugas melayani Tuhan bukanlah perkara yang mudah. Kita
mesti serius dalam menjaga kekudusan dan kesehatan tubuh. Karena
tubuh kita adalah Bait Allah. Semua itu demi pelayanan yang maksimal
sehingga Tuhan dapat dimuliakan melalui pelayanan dan kesaksian hidup
6
kita. Bagi kakak-kakak Komisi Pelayanan Remaja Jemaat dan Pembina
Remaja (UPK Remaja Kolom) yang baru dilantik pada bulan Januari 2022,
marilah kita mempersembahkan diri kita untuk sungguh-sungguh melayani
Tuhan dengan membimbing dan membina adik-adik remaja kita yang Tuhan
percayakan. Jabatan sebagai Pembina Remaja bukanlah sebagai formalitas
saja, tapi itu benar-benar harus dijiwai dalam pelayanan ini. Karena adik-
adik remaja sangat melihat keteladanan kita, rangkullah adik-adik remaja
kita untuk semakin giat dalam pelayanan remaja.

Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja, Mari kita teguhkan hati


sebagai pelayan Tuhan dalam kekudusan, agar kita tidak menjadi batu
sandungan bagi orang lain. Sebagai pembina dan remaja GMIM, ketika
kita dipercayakan dalam memegang jabatan pelayanan ini (sebagai panitia/
tim kerja pun) sekiranya kita dapat melakukan tugas dan tanggung jawab
dengan penuh kesungguhan hati dan sukacita iman, memberi diri kita
dalam pelayanan sebagai suatu persembahan unjukkan untuk Tuhan, dan
membantu tugas pelayanan Gereja. Tanpa jabatan pun, kita dapat melayani
Tuhan, karena jabatan bukanlah suatu patokan tapi yang terpenting
kerinduan melayani Tuhan lebih dari cukup untuk digerakkan hati kita
melayani Tuhan. Sekiranya kita mempersembahkan tubuh kita melayani
Tuhan hanya untuk kemuliaan Tuhan bukan menyenangkan manusia.
Terpujilah Nama Tuhan, Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

7
13-19 Februari 2022
Integritas dan Komitmen Pelayan Tuhan
2 Korintus 11:7-33

Syalom. Damai di hati...


Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja GMIM, tema renungan
kita untuk seminggu berjalan ini adalah Integritas dan Komitmen Pelayan
Tuhan. Bagus sekali memang ini tema. Apalagi pas di minggu ini di tanggal
14 Februari adalah hari kasih sayang atau yang sering torang sebut hari
Valentine. Nah, cocok skali memang ini Integritas dan Komitmen torang
bahas. Apa yang membuat orang bisa mempertahankan Integritasnya dan
apa yang bisa membuat seseorang menjaga Komitmenya? Satu kata saja
jawabannya: “KASIH”.

Namun, sebelum lebih jauh torang bahas tema ini perlu torang pahami
bersama arti dua kata ini: Integritas dan Komitmen. Nda usah panjang lebar,
nda perlu susah-susah mo mengartikan dua kata ini sebenarnya. Integritas
adalah apa yang torang bilang itu yang torang beking. Integritas adalah
bagaimna torang menjadi orang yang sama di depan banyak orang atau
ketika tidak ada orang. Integritas adalah bagaimana torang menjalani torang
pe kehidupan sebagai orang Kristen seperti bagaimana Tuhan Yesus hidup.
Kan torang adalah orang Kristen, kalau torang so mangaku torang orang
Kristen, berarti torang p hidup juga harus seperti Tuhan Yesus. Karena arti
kata Kristen adalah Pengikut Kristus. Bukan hanya mengikuti kemana Tuhan
Yesus pergi, tapi juga mengikuti apa yang Tuhan Yesus beking. Komitmen
adalah sebuah keputusan yang torang ambil. Keputusan seperti apa?
Tentunya keputusan yang berkenan di hadapan Tuhan. Nah, kalau sesuai
tema kita integritas dan komitmen pelayanan Tuhan, maka bagaimana kita

8
sebagai pelayan Tuhan yang berintegritas dan berkomitmen untuk melayani
Tuhan?

Dalam pembacaan kita yang terdapat dalam 2 Korintus 11:7-33


menceritakan bagaimana Paulus tidak mementingkan diri sendiri melainkan
tetap setia melayani Tuhan walaupun banyak pergumulan yang ia alami.
Integritas dan komitmen seseorang akan diuji oleh waktu, dimana dalam
menjalani waktu kita pasti akan mengalami susah senang. Nah, di saat
senang tentunya akan begitu mudah kita mengucap syukur dan berkata,
“terima kasih Tuhan Yesus, Engkau baik”. Namun ketika kita mengalami
banyak pergumulan, apakah kita akan tetap berintegritas dan menjaga
komitmen kita sebagai pengikut Kristus.

Keadaan susah senang pasti datang, akan ada waktunya kita pasti
mengalaminya. Nah, untuk itu kita perlu mempersiapkan diiri kita untuk
menjalaninya dan tentunya melewatinya dan menjadi pemenang. Seperti
yang torang bahas di awal tadi, yang bisa memampukan kita tetap
berintegritas di keadaan yang sulit, untuk kita bisa mempertahakan
komitmen kita di masa sulit, kita perlu alasan yang tepat untuk bertahan dan
melewati semua pergumulan hidup. Kasih merupakan alasan yang tepat.
Ketika kita benar-benar mengasihi Kristus kita akan bertahan menghadapi
pergumulan, kita akan mampu melewati segala permasalahan hidup sambil
tetap menjaga integritas dan mempertahankan komitmen kita.

Mari kita belajar dari keteladanan Tuhan Yesus Kristus. Yohanes 3:16,
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Karena
begitu besar kasih-Nya sehingga Tuhan Yesus tetap menjaga integritas-Nya
sebagai Anak Allah. Karena kasih, Tuhan Yesus tetap menjaga komitmen-
9
Nya untuk menyelamatkan kita manusia. Walaupun Dia harus mengalami
penderitaan, hinaan, cacian, cambuk, mahkota duri hingga disalib sampai
mati. Dia tetap menjaga integritas-Nya, Dia tetap bertahan menjaga
komitmen-Nya untuk menyelamatkan kita. Kasih adalah alasan yang
tepat. Bahkan kasih adalah satu-satunya alasan yang dapat memampukan
kita menjaga integritas kita sebagai orang Kristen dan mempertahankan
komitmen kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah sampai Tuhan
datang kembali, Dia boleh mendapatkan kita tetap setia.

Nah, berikut beberapa ayat Alkitab tentang kasih. Matius 22:34-40 “Hukum
yang terutama”. Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus
telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai
Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?“ Jawab
Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum
yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama
dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada
kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.“
Kemudian dalam 1 Korintus Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,
pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin

10
20-26 Februari 2022
Keteladanan dan Kompetensi Pelayan Tuhan
Titus 1:1-16

Syalom…Damai di hati…
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja yang dikasihi dan
diberkati Tuhan, kitab Titus adalah surat Paulus kepada Titus sahabatnya.
Titus memiliki peran yang penting secara khusus dalam perkembangan
jemaat di Korintus (2 Kor 2:13). Titus ditinggalkan Paulus di Kreta untuk
meneruskan pekerjaan Pekabaran Injil di sana dengan cara mengatur,
menata dan menetapkan penatua-penatua. Dalam pasal 2 kita bisa lihat
bahwa amanat yang diberikan adalah memberi nasehat kepada jemaat
termasuk di dalamnya adalah anak muda (remaja) agar menghadirkan
keteladanan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina, pembacaan Firman Tuhan saat


ini berbicara tentang keteladanan dan kompetensi seorang Pelayan Tuhan
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Seorang pelayan Tuhan
harus mempunyai motivasi yang benar, karena memiliki motivasi yang
benar adalah dasar melayani Tuhan. Oleh sebab itu saat melayani Tuhan
kita harus memiliki hati yang benar, karena melayani Tuhan adalah tindakan
membalas kasih Tuhan bukan untuk mencari hormat dan keuntungan
diri sendiri. Paulus pun berpesan kepada Titus agar ia berhati-hati dalam
memilih penatua atau pelayan Tuhan. Dalam penguraian Paulus tentang
persyaratan untuk menjadi penatua adalah harus orang yang memiliki
motivasi dan niat yang baik. Kehidupan yang layak dan pantas untuk
diteladani, menjadi berkat bagi kehidupan orang banyak. Selain terhindar
dari hal-hal yang buruk, seorang penatua harus memiliki teladan hidup
11
yang baik, memiliki nilai sosial yang tinggi, yaitu suka memberi tumpangan,
bijaksana, adil, saleh dan dapat menguasai diri. Seorang yang menjadi
pelayan Allah adalah orang yang memiliki kebenaran yang tak bercacat,
tidak menuntut hak bagi dirinya sendiri. “Menguasai diri memiliki arti
kekuatan dalam sifat yang berasal dari dalam diri untuk mampu menahan
diri dari segala hawa nafsu.

Selanjutnya, Paulus mensyaratkan bahwa orang yang menjadi pelayan


Tuhan adalah orang yang berpegang kepada perkataan yang benar, tidak
bisa digoyahkan pengertiannya oleh pernyataan-pernyataan sesat. Selain
itu, bahwasannya seorang penatua adalah orang yang memiliki keahlian
dalam menasihati dan mempertahankan ajaran bahkan meyakinkan para
penentang-penentangnya. Paulus menyatakan dengan tegas supaya
mereka berpegang kuat pada ajaran yang sesuai dengan yang pernah
Paulus ajarkan bagi mereka. Kepercayaan adalah soal yang sangat
penting, dan setiap fakta yang ada harus dimengerti oleh setiap orang
dalam segala zaman. Sebab di luar dari kebenaran yang pernah Paulus
sampaikan, itu adalah sesat. Dalam jemaat yang ada di Kreta, terdapat
pola kehidupan yang tidak sesuai dengan ajaran yang benar. Hal ini
jelas karena Paulus mencatat bahwa para penganut paham lain itu terdiri
dari orang-orang Yahudi yang memegang hukum sunat. Keadaan ini
mengakibatkan kehidupan yang tidak tertib dan semacam omong kosong
yang menyesatkan orang lain. Paulus dengan tegas menyatakan bahwa
orang-orang demikian harus dibungkam mulutnya. Ini adalah pernyataan
dan sikap Paulus yang tegas terhadap ajaran-ajaran yang sesat. Sudah
tentu bahwa dalam hal ini, orang-orang itu tidak boleh diberikan kesempatan
untuk mengajar atau menjadi pengurus, sebab apa yang mereka lakukan
hanya akan mempengaruhi kehidupan orang lain menjadi tidak lebih baik
dari kehidupan sebelumnya.
12
Di dalam pembacaan kita saat ini ini dapat diketahui bahwa, orang-
orang Kreta mempunyai reputasi yang buruk. “Paulus mengutip penyair
Epimenides, seorang Kreta, yang mungkin telah dikutipnya ketika ia
berpidato di Areopagus. Yang dikutip adalah sebuah sajak “Dasar orang
Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas.” Orang Kreta adalah
sisa suatu bangsa besar yang merosot, yang telah mendirikan peradaban
Yunani Minoa 2000 tahun sebelum Kristus. Kenangan rakyat yang samar-
samar tentang kekuasaan yang sudah lenyap mungkin sudah merusakkan
jiwa rakyat jelata. Sebuah peribahasa pada jaman Paulus adalah “Kretizein
pros Kreta”, artinya berbohong kepada seorang pembohong. Epimenides
sedang menunjuk kepada pernyataan orang-orang Kreta bawah di pulau
mereka terdapa kubur Zeus, ajaran sesat yang melampaui batas. Jadi
sebagai pemimpin rohani, Titus memiliki tugas merubuhkan sifat-sifat yang
tidak baik di antara orang Kreta. Titus bertugas merobohkan “pengetahuan”
orang Kreta terhadap dongeng-dongeng dan kewenangan Paulus dan yang
menolak kebenaran Allah.

Di akhir pembacaan kita, Paulus memberikan gambaran tentang kehidupan


orang yang terdiri dari dua gambaran yang bertolak belakang. Bagi orang
suci, semuanya suci, artinya bahwa ketika seseorang hidup suci di hadapan
Allah, ia bisa menjadikan suci apa yang ia terima, dan ia hanya menerima
yang suci. Yang suci akan selalu suci bagi orang suci. Sedangkan bagi
orang najis, segala sesuatu adalah najis, bahkan yang suci sekalipun bisa
menjadi najis. “Yang dimaksud Paulus adalah bahwa tak seorang pun dalam
cara apapun dapat menguraikan dosa, kecuali ia memulai suatu kehidupan
yang diserahkan kepada Allah. Sedangkan bagi orang jahat, apa pun yang
baik akan menjadi jahat.” Akibat dari kehidupan itu, muncul kehidupan yang
berpura-pura. Orang mengaku orang percaya, tetapi kehidupannya jauh dari
13
ukuran kehidupan yang layak bagi orang percaya.

Adik-adik remaja dan kakak kakak pembina, dalam kenyataannya banyak


pelayan Tuhan yang tidak mampu menegur anggota jemaatnya padahal
mereka melakukan kekeliruan. Begitu pula dalam pelayanan remaja, banyak
pembina remaja yang nda mampu mo tegur tu adik-adik remaja padahal
dorang da bekeng so salah. Hal ini menjadi perenungan bagi para hamba
Tuhan termasuk di dalamnya para pembina remaja. Untuk itu kita selaku
orang percaya harus menjaga kesucian batin kita. Menjaga kesucian batin
berarti segala pikiran dan kesadaran moral kita dikuasai oleh Kristus.
Hal ini memang tidak mudah dan menjadi pergumulan bagi kita selaku
orang percaya di sepanjang hidup. Hidup dengan kesucian merupakan
perjuangan pikiran dan kesadaran moral kita untuk senantiasa melawan
segala yang jahat atau kotor. Pikiran dan kesadaran moral harus diarahkan
kepada hal-hal yang baik atau suci sehingga menghasilkan perbuatan baik.
Kesucian akan menghasilkan buahnya yaitu perbuatan-perbuatan baik dan
menentukan kesucian lahiriah. Amin.

14
27 Februari - 5 Maret 2022
Solidaritas dalam Pelayanan
1 Korintus 1:10-17

Syalom. Damai di hati...


Apa kabar hari ini? Semoga torang semua tetap terus kompak dan selalu
bersama dalam pelayanan dimanapun torang berada. Ade-ade remaja dan
kakak-kakak pembina yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan kita Yesus
Kristus, setiap torang pastinya mempunyai perbedaan masing-masing
sesuai dengan karunia yang diberikan Tuhan for torang semua, sedangkan
anak kembar sekalipun pastinya mempunyai perbedaan. Apakah perbedaan
ini menjadi tantangan for torang semua? Perbedaan merupakan tantangan
torang semua, karna kalo nda ada perbedaan itu bukan tantangan. Tuhan
menciptakan torang dengan karakter yang berbeda-beda, talenta yang
berbeda. Maka dari itu perbedaan menjadi sebuah tantangan for torang
supaya torang boleh bersatu, bersama, seia sekata, deng torang nda mo
terpecah-pecah. Apa yang nda ada pa torang, ada pa orang laeng, begitu
juga sebaliknya. Jadi kalo torang bersama, torang boleh saling melengkapi
satu dengan yang lainnya. Maka itu yang disebut solidaritas, melengkapi
yang kurang, supaya torang boleh lebih kuat, senasib dan satu rasa, apalagi
dalam pelayanan demi mencapai satu tujuan untuk kemuliaan nama Tuhan.

Pembacaan kali ini mengingatkan kita semua untuk tetap bersama


walaupun kita semua berbeda cara berpikir. Dalam bacaan ini dituliskan ada
yang dari golongan Paulus karena ia mengajar kasih karunia, ada yang dari
golongan Apolos karena dia fasih ato lancar ba cerita, ada yang golongan
Kefas karena ia dulu bersama Yesus dan ada yang dari golongan Yesus.
Jemaat di Korintus pada waktu itu, ternyata tidak menjadikan Yesus Kristus
sebagai pusat Firman ato Injil atau Kabar Baik, tapi mereka lebih fokus
15
pada pemimpinnya masing-masing. Itu noh tuh Paulus, Apolos dan Kefas.
Mereka tidak lagi menyediakan diri sebagai alat dalam karya keselamatan
Allah, tetapi mereka malahan telah memperalat karya keselamatan Allah
untuk kepentingan diri dan kelompoknya. So karena itu Paulus ba feto pa
dorang ato tegor pa jemaat di Korintus pada waktu itu demi nama Tuhan
kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan
di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati
sepikir. Bersyukur pada waktu itu, Paulus nda tergoda deng dia pe jemaat
yang puja-puji pa Paulus, mar Paulus cuma tegor supaya semua golongan
terfokus pada Yesus Sang Kepala Jemaat pada waktu itu sampai sekarang,
supaya tetap bersatu seia sepikir dalam Yesus Kristus.
Karena ketika ada perpecahan dalam jemaat akan merusak Tubuh Kristus,
merusak kesatuan dalam Jemaat. Misalnya dalam remaja ada kolompok
tarian, rebana ato banners ato kelompok-kelompok laeng, kalo cuma
mementingkan kelompok masing-masing dan tidak mempedulikan yang
lainnya, maka akan terjadi perselisihan dan perpecahan. Padahal boleh mo
bersatu, sehati sepikir dan saling melengkapi, mar karena egois masing-
masing kelompok dan mementingkan diri sendiri maka rusak noh. Untuk
itu marijo torang sama-sama kase ilang tuh egois masing-masing, memang
torang semua beda-beda tuh talenta, tapi kiranya perbedaan itu yang saling
melengkapi kita semua, supaya torang mo jadi kuat, jadi satu, tetap solid
deng nda egois dalam pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan yang torang
imani dan percaya bersama. Amin.

16
6-12 Maret 2022
Meratap Tanda Pertobatan
Zakharia 12:1-14

Syalom. Damai di hati...


Pembina remaja dan remaja GMIM yang dikasihi Tuhan, coba kita sebutkan
hal apa saja yang dapat membuat seseorang meratap atau merasakan
kesedihan yang mendalam? Jawaban setiap orang pasti akan berbeda,
ada yang meratap karena kehilangan orang yang sangat kita kasihi
seperti kematian anggota keluarga atau saudara kita. Kemudian ada yang
meratap karena ditinggalkan pacar, rusaknya hubungan persahabatan
dan pertemanan bahkan hal-hal lainnya yang membuat hati kita begitu
pedih dan sedih. Namun, pembacaan Alkitab dalam Zakharia 12:1-14
membawa kita untuk melihat bahwa ada situasi atau keadaan seseorang
yang meratap untuk suatu pertobatan kepada Tuhan. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Peristiwa ini dapat kita lihat dalam perjalanan sejarah bangsa Israel.
Pada dasarnya bangsa Israel merupakan umat pilihan Tuhan. Namun,
dalam kenyataannya umat pilihan Tuhan yang diharapkan setia dan taat
melakukan kehendak Tuhan malahan justru bangsa Israel lebih sering
melupakan perintah Tuhan dan hal ini tentu sangat menyakiti hati Tuhan.
Oleh karena itu dalam konteks kitab Zakharia, bangsa Israel sedang dididik
oleh Tuhan Allah di tempat pembuangan Babel dan nabi Zakharia tampil
untuk menyuarakan suara kenabian yang membawa Firman Tuhan kepada
umat dalam memulihkan kehidupan spiritualitas dan kerohanian, suara
pembebasan dan pembaharuan serta menyatakan bahwa bangsa Israel
akan segera kembali ke Yerusalem oleh karena janji Tuhan harus digenapi
atas bangsa pilihan Tuhan.

17
Dalam situasi inilah, Zakharia pasal 12 ini disampaikan kepada umat Israel
supaya mereka menyadari akan providensia (pemeliharaan/penyertaan)
Allah yang penuh cinta kasih kepada umat yang dipilihnya dan supaya
mereka hidup di dalam pertobatan. Seperti pada ayat 7 sampai 9 dijelaskan
bagaimana Tuhan-lah yang memberi kemenangan, Tuhan-lah yang
melindungi, Tuhan-lah yang akan menjaga bangsa Israel dari lawan-lawan/
musuh-musuh mereka. Dari sini hal pertama yang kita dapat pelajari ialah
remaja yang hidup di dalam kasih dan pertobatan di hadapan Tuhan pasti
akan senantiasa dilindungi, dijaga bahkan diberikan keberhasilan oleh
Tuhan. Contoh ketika kita berada di sekolah untuk belajar, salah satu hal
praktis yang menunjukkan bahwa kita adalah anak Tuhan yang hidup dalam
pertobatan ialah dengan bersungguh-sungguh belajar dan berprestasi
di sekolah. Dengan demikian, nama Tuhan akan dipermuliakan melalui
prestasi belajar kita di sekolah. Hal itu menunjukkan keberhasilan prestasi
yang kita raih semata-mata karena anugerah Tuhan bagi setiap anak-anak
Tuhan yang hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada-Nya. Hal yang
kedua, dijelaskan dalam ayat 10 bagaimana keadaan umat yang meratap
oleh karena seseorang yang tertikam karena perbuatan mereka. Ratapan
terhadap seseorang yang tertikam ini mengandung nubuatan sang Mesias
yang akan datang ke dalam dunia dan mengalami keadaan tertikam. Hal
ini juga diungkap oleh Yohanes 19:37 yang memberikan penjelasan bahwa
orang yang tertikam itu adalah Yesus Kristus.

Pembina remaja dan remaja yang dikasihi Tuhan, Yesus tertikam oleh
karena dosa-dosa kita. Di minggu sengsara yang pertama ini, mari kita
mengevaluasi kehidupan kita di hadapan Tuhan. Sudahkah kita sebagai
remaja menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang berdosa dan
karena dosa kitalah sehingga Yesus tertikam di kayu salib untuk menebus
dosa kita semua? Sadarkah kita bahwa karena kita, Yesus tertikam di kayu
18
salib? Sadarkah kita sebagai remaja bahwa hanya oleh anugerah Tuhan
yang penuh cinta kasih maka kita akan beroleh janji pembebasan, janji
pembaharuan dan janji kepastian keselamatan? Apa yang Tuhan minta bagi
kita saat ini? Mari hidup dalam pertobatan kepada Tuhan. Inilah momen
yang tepat bagi remaja GMIM untuk ratapi akan kesalahan dan dosa yang
kita lakukan sambil kita meratapi Yesus yang tertikam di kayu salib sebagai
tanda pertobatan kita. Tinggalkan manusia lama yang masih terikat dalam
karakter dan perilaku kita seperti melawan orang tua, penyalagunaan media
sosial, pergaulan bebas, dan hal-hal lainnya yang menyakiti hati Tuhan.
Mari kita gunakan hidup ini untuk menjadi alat kesaksian dan berkat Tuhan
supaya kehidupan kita diberkati, dipelihara dan senantiasa ada dalam
pemeliharaan Tuhan sehingga kita dapat berakar, bertumbuh dan berbuah
bagi kemuliaan-Nya. Selamat menghayati minggu sengsara yang pertama.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Amin.

19
13-19 Maret 2022
Membangun Spritual Melalui Puasa Diakonal
Yesaya 58:1-12

Syalom. Damai di hati...


Saudaraku yang kekasih di dalam Tuhan Yesus, salah satu program gereja
di minggu-minggu sengsara ini sedang adalah program Puasa Diakonal.
Sudah bertahun-tahun ini menjadi kebiasaan yang sangat positif di gereja
kita secara khusus GMIM. Diketahui bersama bahwa Puasa Diakonal
adalah berpantang terhadap sebagian barang milik sendiri untuk tidak
dikonsumsi atau digunakan dalam kurun waktu tertentu dan diberikan atau
dipersembahkan secara khusus demi pelayanan kemanusiaan atau yang
kita kenal Diakonia. Atau dengan kata lain kita mengurangi kebutuhan kita
untuk membantu mereka yang berkekurangan.

Saudaraku adik-adik remaja dan pembina remaja yang dikasihi Tuhan,


bacaan Yesaya 58:1-12 ini adalah merupakan seruan terhadap bangsa
Israel dan Yehuda setelah mereka keluar dari pembuangan di Babel. Diawali
dengan seruan keras dan nyaring untuk mengecam dosa umat itu bagaikan
bunyi sangkakala yang amat nyaring oleh karena pelanggaran umat Tuhan
yang mempraktekan kemunafikan dosa di balik kekeliruan dalam berpuasa
dalam ayat 1. Mengapa demikian? Karena umat ini terkadang berlagak
mengikuti jalan Tuhan tetapi sesungguhnya hati mereka jauh dari Tuhan.
Nah, kalau kita baca di ayat 2 dan 3 disini merupakan kecaman keras
dari Tuhan. Memang mereka mencari Aku dan suka mengenal jalan-Ku,
seperti bangsa yang melakukan dengan benar kata Tuhan, dan seakan
mereka tidak meninggalkan hukum Allah dengan rutin berpuasa. Sehingga
mungkin Allah tidak menjawab sesuai keinginan mereka sehingga bertanya
mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya? Mengapa
20
kami merendahkan diri tetapi Engkau tidak mengindahkannya? Saudaraku,
rupanya di balik puasa bangsa Israel ini memiliki muatan supaya mereka
mendapatkan balasan dari puasa mereka. Maka dari jawaban Tuhan
nampak di ayat 4-7 bahwa sesungguhnya mereka berpuasa namun
masih berbantah-bantah, berkelahi, melakukan yang tidak semena-mena
atau dengan kata lain berpuasa hanya rutinitas. Oleh karena itu Tuhan
menegaskan bahwa bukan puasa seperti itu yang dikehendaki-Nya. Allah
menghendaki Puasa Diakonal seperti ayat 7 supaya engkau memecah-
mecah rotimu bagi orang yang lapar yang tidak punya rumah, memberikan
pakaian bagi mereka yang telanjang dan mengutamakan kepentingan orang
miskin dan lain sebagainya. Ayat 9, pada waktu mereka melakukannya
maka Tuhan akan menjawab asalkan bangsa ini melakukannya dengan
hati serta puasa yang murni. Tuhan akan menuntun senantiasa dan
akan memuaskan hati di tanah yang kering sebagai gambaran hati yang
murni akan selalu subur dan tidak mengecewakan. Dalam ayat 12 juga
digambarkan bahwa Tuhan akan memperbaiki reruntuhan bangunan yang
rusak dan memperbaiki tembok yang tembus, yang membetulkan jalan
supaya tempat itu dapat dihuni. Ayat ini menggambarkan pemulihan bangsa
Israel kalau mereka hidup dalam ketulusan hati dan mempraktekkan puasa
yang murni.

Nah, adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina, kalu mo ditanya apakah


torang so pernah ba puasa, pasti biar belum samua, paling so ada yang
pernah berpuasa. Dalam berpuasa di era modern ini banyak keunikan. Kalu
mo tanya bagimana so kalu ba puasa? Ada yang ba jawab, “kalu kita ba
puasa itu tahan lapar, nyanda minum deng laeng-laeng”. Mar ada katu lagi
yang jawab, “oh kalu kita tahan semua nafsu dunia selama puasa, mar klar
itu jatuh dalam dosa lagi”. Ada lagi yang ba puasa supaya mo minta sesuatu
pa Tuhan. Contoh permintaan: “Oh Tuhan, kita mo belajar, kase akang
petunjuk”, “oh Tuhan, kita mo cari kerja, kase petunjuk”. Ada lagi yang
21
berdoa, “oh Tuhan, kase kita jodoh”, padahal masih remaja. Mar apapun
itu boleh no ba minta saat puasa. Asal jang sama deng bangsa Israel,
berpuasa cuma for dorang pe keinginan yang akhirnya Tuhan nda jawab.

Nah saudaraku, bagaimana sih cara berpuasa yang dikehendaki Tuhan


Yesus? Alkitab memberi contoh-contohnya. Dalam Matius 6:12 Tuhan bilang
kalu berpuasa jangan muka muram ato muka asang, jangan orang tau
kalu ja ba puasa, jangan sama deng orang munafik. Jang ja kase tunjung
pa orang kalu ba puasa supaya Tuhan memperhitungkan bahwa dengan
hati yang tulus maka puasa akan berkenan kepada Tuhan. Dalam Matius
4:1-11 bagaimana Tuhan Yesus berpuasa 40 hari dan 40 malam, walapun
dia lapar dan fisik-Nya lemah namun Dia tidak tergoda dengan rayuan iblis
untuk menawarkan makanan, kekayaan dan kekuasaan. Dengan kata lain
puasa itu harus dengan tulus hati, tersembunyi dan tidak tergoda dengan
keinginan duniawi. Apalagi Remaja yang sarat dengan godaan duniawi
dengan perkembangan yang ada. Oleh karenanya torang musti menjadikan
Tuhan itu teladan bagi kita. Puasa-Nya untuk kepentingan kita. Dia rela
memberikan nyawa-Nya hanya untuk dosa kita semua. Apalagi dalan
perayaan minggu sengsara ini torang musti berpuasa tinggalkan dosa.
Tinggalkan keinginan duniawi. Kalu so tabiasa main hp sampe berjam-jam,
ba nonton sampe lat, bajalan deng motor sampe lat, main deng teman so
full seharian, maka kurangi itu semua. Itu juga bagian dari Puasa Diakonal.
Rela mengurangi kepentingan sendiri untuk kepentingan orang laeng. Mari
biar masih remaja torang belajar untuk berdiakonia. Kalau biasa beli paket
data 100.000 1 bulan, coba ambe jo tu 50.000 kong 50.000 kase pa teman
atau sesama yang sangat butuh. Mari belajar berbagi bagi sesama. Yesus
telah berdiakonia bagi manusia. Dia rela tinggalkan Surga hanya untuk
keselamatan kita. Filipi pasal 2:1-11 mencatat tentang Dia yang walaupun
dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya
22
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala
yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
dan segala lidah mengaku: „Yesus Kristus adalah Tuhan,“ bagi kemuliaan
Allah, Bapa!

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina, janganlah kita seperti


bangsa Israel yang menyalahgunakan puasa tetapi berpuasalah dengan
benar. Puasa yang benar adalah menahan diri dari keinginan daging
serta mengutamakan sesama daripada kepentingan diri sendiri. Tuhan
memberkati. Amin.

23
20-26 Maret 2022
Membangun Kebersamaan Pelayanan Berdasarkan Kasih Kristus
Filemon 1:4-22

Syalom. Damai di hati...


Apa kabar hari ini? (Siap, Berakar, Bertumbuh dan Berbuah bagi Kristus).
Adik-adik Remaja dan Kakak-kakak Pembina yang di kasihi Tuhan Yesus
Kristus, hari dan bulan terus berganti tetapi kasih Tuhan tidak pernah
berhenti bagi kita karena itu. Pujian syukur kita persembahkan hanya bagi
Dia yang tetap menjaga dan melindungi kita sampai saat ini. Saat ini kita
sementara ada dalam penghayatan minggu-minggu sengsara Yesus Kristus
dimana kita mengingat dan merenungkan karya selamat yang Dia kerjakan
bagi kita. Pengorbanan yang tulus membuat kita diselamatkan dari kuasa
dosa dan maut. Kasih Allah di dalam Yesus Kristus juga mengigatkan kita
supaya terus membangun kebersamaan dalam pelayanan khususnya dalam
pelayanan Remaja GMIM. Sebab, pelayanan akan berjalan dengan baik jika
kita saling menopang, saling menguatkan, dan saling membangun dalam
kebersamaan dengan tetap menjadikan kasih Kristus sebagai yang utama
dalam pelayanan.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, minggu


sengsara ketiga ini kita belajar dari Surat Paulus yang dikirimkan secara
pribadi kepada Filemon. Nah, siapakah Filemon? Filemon adalah seorang
Yunani yang penuh kasih, dipakai Tuhan sebagai hamba-Nya, seorang
yang terkemuka sebagai tuan tanah yang kaya tinggal di wilayah Kolose,
memiliki banyak budak termasuk Onesimus. Pada waktu itu rumah Filemon
dipakai sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Kristen yang percaya
kepada Tuhan untuk berbagi kasih, membangun persekutuan memuji dan
memuliakan Allah. Tentang kasih Filemon kepada semua orang kudus
24
disampaikan Rasul Paulus di ayat 5-6. Mengapa Paulus mengirimkan surat
ini kepada Filemon?. Surat ini singkat/pendek tetapi memiliki makna yang
dalam dalam kehidupan umat yang percaya sampai sekarang ini.

Surat Paulus untuk Filemon ditulis saat ia ada dalam penjara di Roma
sekitar 60-62M. Tetapi walaupun Paulus dalam penjara tidak menghentikan
semangatnya untuk memberitakan kabar sukacita, kabar baik, serta
nasehatnya bagi orang-orang percaya. Paulus tidak lupa bersyukur dan
mendoakan sahabat, teman sepelayanannya, orang-orang percaya
yang ia kirimkan suratnya. Itu juga yang Rasul Paulus sampaikan kepada
Filemon lewat surat yang dikirimkan kepada Filemon. Surat Pribadi tentang
Onesimus budak yang lari karena melakukan kesalahan dan berjumpa
dengan Paulus dalam penjara di Roma tetapi membawa perubahan bagi
Onesimus. Menurut hukum Romawi hamba/budak yang melarikan diri dapat
dihukum mati dan Filemon sebagai pemilik budak berhak untuk menentukan
hukuman apa yang akan diberikan kepada Onesimus.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, Paulus


menjadi perantara untuk Onesimus dengan Filemon dan memohon supaya
Onesimus diterima kembali secara ramah sebagai orang percaya dan
sahabat Paulus, dengan kasih yang sama sebagaimana dia akan menerima
Paulus sendiri (ay. 15-16). Paulus menyatakan bahwa Onesimus (yang
artinya “berguna”, ”menguntungkan”),sekarang berguna bagi Paulus dan
Filemon (ay.10-12). Paulus ingin Onesimus tinggal bersamanya di Roma
untuk membantu keperluannya apalagi Paulus saat itu ada di masa tua.
Namun, Paulus menyuruh Onesimus kembali kepada Filemon karena tanpa
persetujuan Filemon, Paulus tidak berhak melakukan sesuatu kepada
Onesimus yang juga ia sapa sebagai “buah hatinya” atau buah dari hasil
bimbingan, arahan, nasehat dan buah dari pelayanan Paulus membuat
Onesimus juga berguna bagi banyak orang. Permohonan Paulus supaya
25
Filemon menerima kembali Onesimus dan mengingatkan Filemon bahwa
sudah saatnya ia membangun hubungan yang baru dengan Onesimus
bukan hanya sebagai tuan dan hamba namun lebih daripada hamba yaitu
sebagai seorang saudara di dalam Kristus. Bahkan Paulus menekankan
dalam suratnya kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah
dia seperti aku sendiri dan apa yang telah dilakukan Onesimus (dalam hal
merugikan Filemon) akan diganti oleh Paulus (ay 17-19).

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, luar


biasa isi surat Paulus. Kasih Rasul Paulus kepada Filemon dan Onesimus
memberikan kita petunjuk bagaimana menjalani kehidupan sebagai
orang Kristen terutama dalam hubungan dengan sesama bahkan dalam
membangun kebersamaan. Kasih yang dimaksudkan Paulus adalah kasih
yang tidak mengenal batas sosial. Kasih yang nda bapilih, bukan kasih
yang pura-pura, lebih pada kasih yang mengampuni, sebagaimana teladan
Kristus yang dia berikan bagi kita lewat kasih-Nya.

Saudara-saudaraku, kita mungkin pernah dikecewakan, pernah sakit hati


atas perlakuan orang lain kepada kita, pernah di-bully, pernah disepelekan
dan tidak di anggap dalam kelurga, di sekolah, dalam pergaulan bahkan
mungkin dalam pelayanan. Tetapi belajar dari surat ini, di minggu sengsara
ini kita belajar tentang Kasih terutama kasih Kristus yang membawa kita
pada perubahan hidup khususnya pola pikir, karakter dan sikap dalam
pelayanan kita. 3 hal yang kita dapat renungkan dan lakukan: *Kasih Kristus
dasar dari pengampunan, kasih Kristus meruntuhkan tembok-tembok
pemisah, kasih Kristus mengajarkan kita untuk menghargai orang lain.
Akhirnya, tetaplah menjadi teladan. Remaja GMIM! Berguna untuk Kristus.
Amin.

26
27 Maret - 2 April 2022
Hindarilah Dendam
Markus 6:14-29

Syalom. Damai di hati...


Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja, karakter seseorang akan
selalu menjadi nyata dalam tindakan-tindakannya, demikian juga dalam
pilihan-pilihan yang diambilnya. Tuhan Yesus menegaskan bahwa perkataan
dan tindakan seseorang menunjukkan apa yang ada di dalam hati orang
tersebut dan hal itu tidak mungkin tersembunyi (bnd. Matius 15:18-19).
Sekuat apapun seseorang berpura-pura dan bersandiwara, karakternya
yang asli sekali kelak akan nyata. Bukankah setiap pohon dikenal dari
buahnya, kata Tuhan Yesus? Hal itulah yang nampak dalam diri Herodes
dan Herodias. Karakter mereka nyata dalam tindakan dan pilihan-pilihan
yang mereka buat, secara khusus terhadap Yohanes Pembaptis.

Herodes, yakni Herodes Antipas, dan Herodias, isterinya, menikmati hari-


hari mereka dalam kemewahan istana sejak pernikahan kontroversial
mereka. Namun kabar pelayanan Tuhan Yesus yang penuh kuasa itu telah
menarik perhatian Herodes dan memunculkan kembali memori tindakannya
terhadap Yohanes Pembaptis: Herodes telah memenggal Yohanes
Pembaptis. Kehadiran Tuhan Yesus membuat Herodes berpikir bahwa
Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang bangkit kembali dari kematian.
Kematian Yohanes Pembaptis memang terus menghantui Herodes.
Sebelum mati dengan cara dipenggal, Yohanes Pembaptis ditangkap dan
dibelenggu dalam penjara atas perintah Herodes. Herodes melakukannya
karena Yohanes Pembaptis dengan berani menegor Herodes yang
mengambil Herodias sebagai isterinya. Pernikahan Herodes dan Herodias
27
bukanlah pernikahan biasa. Herodias adalah isteri seorang bernama
Filipus, yang merupakan saudara tiri Herodes. Walaupun berbeda ibu,
namun Herodes dan Filipus memiliki ayah yang sama. Dengan demikian,
Herodes memiliki hubungan kakak beradik dengan Filipus. Ketika Herodes
mengambil Herodias sebagai isteri, Yohanes Pembaptis menegornya
dengan mengatakan: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”
Tindakan Herodes bertentangan dengan hukum Tuhan dalam Imamat 18:16
dan 20:21 tentang larangan mengambil isteri saudara yang masih hidup.
Keinginan dan hawa nafsu Herodes itu membawanya melangkah lebih
jauh. Sebagaimana dijelaskan oleh Yosefus, seorang sejarawan Yahudi,
Herodes menceraikan isterinya demi Herodias dan Herodias menceraikan
Filipus, suaminya, demi Herodes. Karena hal ini, Yohanes Pembaptis
menegor Herodes dengan berterus terang. Tegoran Yohanes Pembaptis
membuatnya harus dipenjarakan oleh Herodes. Namun penderitaan
Yohanes Pembaptis tidak berhenti di situ. Tegorannya itu membuat Herodias
menaruh dendam dan berusaha membunuh Yohanes Pembaptis. Rencana
Herodias ini terhalang karena Herodes melindungi Yohanes Pembaptis yang
dipandangnya sebagai orang yang benar dan suci. Namun kesempatan
untuk membunuh Yohanes Pembaptis akhirnya muncul, yang akan
menegaskan karakter Herodes dan Herodias.

Pada pesta ulang tahun Herodes yang diadakannya bersama para


pembesar, perwira, dan orang-orang terkemuka di Galilea, anak perempuan
Herodias tampil menari di hadapan Herodes dan tamu-tamunya.
Sebagaimana keterangan Yosefus dalam tulisannya, nama anak perempuan
ini adalah Salome, anak Herodias dari suami sebelumnya, Filipus. Salome
yang menari itu menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Hal ini
membuat Herodes berkata kepada gadis itu, “Minta dari padaku apa saja
yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah,
28
“Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah
dari kerajaanku!” Berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu dan berjanji
pada saat senang bukanlah karakter seorang pemimpin yang baik, dan
itulah yang nyata pada diri Herodes. Ia tidak akan menyangka bahwa anak
perempuan yang belum dewasa itu akan meminta saran kepada ibunya,
Herodias, atas janji Herodes tersebut. Inilah kesempatan bagi Herodias
untuk memuaskan dendamnya kepada Yohanes Pembaptis. Herodias
menyuruh anak perempuannya meminta kepala Yohanes Pembaptis dan
ditaruh di sebuah talam atau baki. Walaupun Herodes sangat sedih atas
permintaan ini, ia tidak dapat mengingkari perkataan dan sumpahnya
sendiri yang disampaikannya di hadapan tamu-tamunya. Herodes segera
memerintahkan seorang pengawal memenggal kepala Yohanes Pembaptis,
menaruhnya di sebuah talam, dan diberikan kepada anak perempuan itu,
yang kemudian membawanya kepada Herodias, ibunya. Dendam Herodias
berpuncak pada kematian Yohanes Pembaptis. Mayat Yohanes Pembaptis
diambil oleh murid-muridnya dan dikuburkan.
Tindakan Herodes telah menjelaskan karakternya, lebih-lebih Herodias,
isterinya. Tindakan Herodias yang meninggalkan suaminya dan menikah
dengan Herodes sudah menunjukkan karakternya yang buruk sebagai
seorang isteri yang tidak setia dan haus kekuasaan. Namun tindakannya
kepada Yohanes Pembaptis menunjukkan sesuatu yang jauh lebih
dalam tentang karakternya. Hati Herodias dipenuhi dengan kebencian
dan dendam. Sebagaimana Herodes, Herodias menolak kebenaran
yang disampaikan Yohanes Pembaptis yang menegor mereka. Alih-alih
bertobat, hati Herodias justru dipenuhi dengan dendam dan hal itulah yang
mendorongnya mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes Pembaptis.
Hatinya yang penuh dendam, karakternya yang jauh dari kebenaran, nyata
dalam tindakannya yang buruk. Hal yang sama nyata juga pada Herodes.

29
Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja, orang-orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus, yang hidupnya telah ditebus oleh darah-Nya yang
kudus, mengalami perubahan dan transformasi dalam hidup, dimulai
dari hati. “Kamu akan Kuberikan hati yang baru,” kata Tuhan (Yehezkiel
36:26). Hati yang baru ini adalah hati yang mau taat kepada Tuhan, hati
yang dipenuhi dengan kasih, dan jauh dari kebencian dan dendam. Orang
percaya, di dalamnya para pembina remaja dan adik-adik remaja, tentu saja
akan mengalami banyak hal yang dapat memunculkan bibit-bibit kebencian
dan dendam, namun anak Tuhan yang sejati akan menjaga hatinya agar
selalu dipenuhi dengan kasih dan pengampunan. Rasul Paulus berkata,
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan
yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama
seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian”
(Kolose 3:13).

Biarlah kasih Kristus memenuhi hati kita, dan kasih itu jugalah yang akan
membentuk karakter kita sebagai anak-anak Tuhan. Doa kita, biarlah
tidak ada lagi anak-anak Tuhan, remaja-remaja Kristen, yang bertindak
dengan penuh kebencian mengeluarkan kata-kata kotor kepada orang lain,
memukuli orang lain, dan bertindak kasar dan penuh kekerasan kepada
orang lain (sebagaimana yang nyata dalam banyak video yang viral di
media sosial). Kita bukanlah Herodes dan Herodias, kita adalah anak-
anak Tuhan Yesus. Dalam penghayatan minggu sengsara Tuhan Yesus ini,
maukah engkau membuka hatimu bagi kasih-Nya memenuhi dan mengubah
hidupmu? Amin.

Pertanyaan Diskusi
1. Mengapa Herodias menaruh dendam kepada Yohanes Pembaptis?
2. Sadar atau tidak sadar, masih adakah akar-akar pahit di dalam hati
30
kita yang penuh kebencian dan dendam kepada orang lain, yang perlu
diselesaikan di hadapan Tuhan?

31
BIODATA KPRS GMIM
PERIODE PELAYANAN 2018-2022

Ketua
Pnt. dr. Michaela Elsiana Paruntu, MARS
Nottingham, 01 Oktober 1982
GMIM Immanuel Ranowangko
Wilayah Tanawangko 2
081322229229
mcha_prntu@yahoo.com

Wakil Ketua
Pnt. Marthen Riedel Tombeg, M.Teol, MM
Tomohon, 19 Desember 1968
GMIM Viadolorosa Kairagi II
Wilayah Manado Timur 3
08124405978 / 082190113725
marthen.tombeg@yahoo.com

32
BIODATA KPRS GMIM
PERIODE PELAYANAN 2018-2022

Sekretaris
Pnt. Melky Roky Pattiwael, S.IK, M.Si
Tomohon, 04 Agustus 1980
GMIM Karmel Mahakeret Barat
Wilayah Manado Sentrum
081244110770
mhepha@gmail.com

Wakil Sekretaris
Pnt. Irwany Herko Maki, SH, MH
Walantakan, 26 Juni 1979
GMIM Efrata Tandengan Walantakan
Wilayah Langowan 4
085240153333
irwany_hm@yahoo.com

33
BIODATA KPRS GMIM
PERIODE PELAYANAN 2018-2022

Asisten Bendahara
Pnt. Okstesi Prisillia K. Runtu, SH, M.Si
Tondano, 27 Oktober 1986
GMIM Yesus Memberkati Citraland
Wilayah Manado Winangun
08114311099
stesi_rr@yahoo.com

Wakil Asisten Bendahara


Pnt. Michelle Eliza Rompis, SE, MM
Jakarta, 01 Juni 1989
GMIM Moria Girian Indah
Wilayah Bitung III
081244954195
rompis.elizamichelle@gmail.com

34
BIODATA KPRS GMIM
PERIODE PELAYANAN 2018-2022

Anggota
Pnt. dr. Bonny Fisher Oktavianus Rompas
Manado, 03 Oktober 1978
GMIM Imanuel Bahu
Wilayah Manado Barat Daya
08124422232
fisher.rompas@gmail.com

Anggota
Pnt. Rinaldo G. E. Memah. SE
Tomohon, 28 Mei 1987
GMIM Kalvari Pineleng
Wilayah Pineleng
085256584232
rinaldomemah@gmail.com

35
BIODATA KPRS GMIM
PERIODE PELAYANAN 2018-2022

Anggota
Pnt. Melki Markel Nender
Kaweng, 31 Maret 1981
GMIM Daniel Karumenga
Wilayah Langowan 2
085240850353
melki.nender@gmail.com

Anggota
Pnt. Willy Armando Rondonuwu, ST
Tomohon, 15 Juli 1990
GMIM Elim Pinaras
Wilayah Tomohon III
081340227452
willy05rondonuwu@gmail.com

36
BIODATA KPRS GMIM
PERIODE PELAYANAN 2018-2022

Anggota
Pnt. Harris Sedua
Pondang, 01 Juli 1978
GMIM Setia Kudus Pondang
Wilayah Amurang 3
08124193311
harrissedua123@gmail.com

Anggota
Pnt. Steven Sovian Maikel Rondonuwu
Manado, 21 September 1977
GMIM Bethesda Ranotana
Wilayah Manado Selatan
081340840022
rondonuwums@yahoo.com

37
BIODATA KPRS GMIM
PERIODE PELAYANAN 2018-2022

Anggota
Pnt. Edward Willy Saragih, SAP
Manado, 16 Juni 1988
GMIM Kanaan Kulo
Wilayah Tondano 5
082293463328
edwardwillysaragih@gmail.com

Anggota
Pnt. Meilany Yulfina Yanti Mongilala, ST
Sonder, 03 Mei 1980
GMIM Diaspora Watutumou III
Wilayah Kalawat I
08124490699
meilanymongilala@gmail.com

38
BIODATA KPRS GMIM
PERIODE PELAYANAN 2018-2022

Anggota
Pnt. Antony Johnny Berty Tiow, SP
Tombatu, 01 Juli 1980
GMIM Syalom Tombatu Satu
Wilayah Tombatu
085256670934
injilioprince@gmail.com

39
Finishing
Well

KOMISI
PELAYANAN
REMAJA
SINODE
GMIM
40

Anda mungkin juga menyukai