Anda di halaman 1dari 7

Peran Gereja dalam menumbuhkan Pelayanan Remaja untuk memajukan

Masa depan Gereja

Elfiance Sholla

Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Jalan Poros Makale Makassar KM 11,5 Buntu Tangti Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja,
Sulawesi selatan 91871

Email: elfianceesholla@gmail.com

ABSTRAK

Persepsi umum berpendapat bahwa remaja adalah sekelompok orang-orang yang sering
menyusahkan orang tua. Remaja juga di anggap sebagai orang-orang yang hidupnya
mendahulukan kehidupa dunia dibanding dengan Tuhan. Dala hal ini perangereja sangat
dibutuhkan dalam kehidupan jemaatnya, termsuk para remaja , baik dalam ibadah persekutuan,
maupun pelayanan. Lingkungan gereja haruslah yang menjadi tempat untuk menyenangkan bagi
para remaja. Jika para remaja meninggalak ibadah atau pelayanan maka sangat sulit untuk
membuat mereka kembali kepada Tuhan, untuk itu lebih baiknya di adakan sebua ibadah Rutin
untu para remaja agar remaja lebih mendektakan diri kepada Tuhan. Ibadah itu di adakan satu
kali dalam seminggu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
melibatkan remaja sebagai responden untuk mengetahui bagaimana pendapat remaja terhadap
peran gereja dalam membina kerohanian mereka sendiri, sehingga dengan di dapatkan data
tersebut maka dapat disimpulkan bagaimana gereja dapat melakukan apa yang di inginkan para
remaja tersebut. Dengan begitu kesimpulannya adalah gereja harus terus mampu mempelajari
tentang apa yang mereka inginkan dan diminati gereja, sehingga dapat menciptakan suasana dan
lingkungan yang membawa, serta mengajak mereka mencintai ibadah.

Kata kunci: Gereja, Remaja, pembinaan kerohanian, pelayanan.

PENDAHULUAN

Pemuda sangat di erat kaitannya dengan pertumbuhan baik secara fisik, mental maupun
Rohani. Masa remaja merupakan masa yang amat penting dan menentukan bagi perkembangan
kerohanian seseorang. Di Era teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang pesat, remaja juga
harus berada dalam kancah kehidupan dan dunianya dan harus berbaur dengan dengan orang lain
dengan berbagai problematika. Oelah karena itu, selain remaja berhadapan dengan masalah
kehidupannya sendiri, hal-hal diluar dirinya sendiri pun misalnya lingkungan, keluarga,
pergaulan, tayangan-tayangan dan tontonan dari televisi, internet, dan lingkungan lebih luas,
akan sangat mempengaruhi situasi dan kondisi remaja secara psikis dan mental. Orang tua dan
keluargalah yang dapat diharapkan menjadi kunci dalam mendidik anak remaja, dan orang tua
pun seringkali dalam kesibukan, memandang sekolah terkhusus guru dan gerja sebagai institusi
yang diharapkan menjadi pembimbing dan Pembina kerohanian bagi remaja.

Gereja adalah tempat persekutuan orang-orang yang percaya akan Yesus Kristus. Ia lahir
sebagai bentuk persekutuan di dalam Yesus Kristus untuk menghidupakan orang-orang percaya.
Kita sebagai manusia yang percaya kepada Yesus Kristus adalah tubuh gereja yang artinya kita
sebagai tubuh gereja harus memberikan diri untuk melayani Tuhan sebagai kepala Gereja itu
sendiri. Remaja dalam hal ini di harapkan ikut berperan untuk perkembangan gereja.

Salah satu pakar psikologis perkembangan Elizabeth B Hurlock menyatakan bahwa masa
remaja dimulai pada saat anak muali matamg secara seksual dan terakhir pada saat ia mencapai
masa dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa
remaja akhir.1 Masa remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang seksual yaitu pada
usiaa 13-17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode stelahnya sampai dengan umur
19 tahun, yaitu usia dimana seorang dinyatakan dewasa secara hukum. Tuhan Yesus pada masa
pelayanannya di muka bumi pun memberikan perhatian dan pelayanannNya kepada tiap orang
dari berbagai tingkatan umur. Dalam markus 5:41-42, Yesus memegang anak perempuan Yairus,
yang berumur 12 tahun, umur menuju Remaja dan membangunkan dia dari kamtian. Ini adalah
satu bentuk pelayanan Tuhan kepada begitu banyak orang di Alkitab, termasuk juga remaja.

Cerita Alkitab yang seringkali disampaikan kepada anak-anak sekolah minggu tentang
Entikus, seorang muda dari Troas yang mengantuk dan terjatuh jadi jendela tingkat atas, sewaktu
Paulus berbicara sangat lam disana (Kis 20:7-12), dan tanpa bermaksud mengabaikan mujizat
yang dilakukan Tuhan melalui Paulus. Cerita ini menunjukkan sala satu masalah “kecil” orang
muda yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang berkembang dimasa itu, bagaiman orang
muda dalam kategori remaja, karena berada ditempat yang benar, tetapi duduk di tempat yang
tidak lazim (walaupun mungkin mereka rasakan adalah suatu tempat yang nyaman). Ini adalah
sala satu gambaran bagaimana remaja dari segala masa seringkali menjadi bagian yang selalu
dianggap sala satu dalam tingkah, belum sepenuhnya dapat mengatur hidupnya, yang selajutnya
tidak diperhatikan dengan baik oleh orang dewasa disekitarnya, sehingga disituasi ini seringkali
mengakibatkan Sesuatu hal yang fatal untuk remaja tersebut bahkan juga orang-orang yang ada
disekelilingnya.

Oleh sebab itu, maka gereja sebagai persentasi Tuhan Yesus diharapkan oleh umat yang
percaya, bahka oleh dunia dapat menjadi bagian yang penting dalam pembinaan kerohanian
1
Elizabeth B Hurlock, Psikologi perkembangan, suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan (Jakarta:
Herlangga, 1990), 206.
remaja khusunya remaja Kristen. Adalah sala satu tantangan bagi gereja untuk berperang serta
menghadapi remaja kebutuhan perkembangan jasmani tertutama kebutuhan rohani remaja sebagi
bagian dari umat dengan berbagai aspek kehidupan. Dilingkungan Gereja di lembang marinding
melihat kenyataan bahwa ketika masih kanak-kanak yang rajin mengikuti ibadah di gereja,
tetapi setelah tumbuh menjadi remaja banyak anak-anak remaja yang melupakan gereja dan
mencari kesenangan di luar gereja. Mereka jarang bahkan sudah tidak pernah lagi menginjakkan
kai di gereja untuk beribadah karena berbagai alasan. Dalam usia remaja ini banyak dari mereka
yang kegiatan pribadinya, kegiatan sekolah seperti ekstrakulikuler ( Taekwondo), kegiatan
pertemanan akan lebih meningkat. Bahkan ada remaja yang sudah bekerja sebelim waktunya
untuk membantu orang tuanya mencai nafkah untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Atau bahkan
keinginan dari mereka sendiri untuk tidak mengikuti kegiatan gereja.

Penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa pengaruh kegiatan ibadah setiap
hari jumat yang diadakan oleh pengurus lembang Marinding memberikan pengaruh positif
kepada anak-anak remaja untuk ikut aktif dalam ibadah tersebut. Generasi merupakan
merupakan bonus demografi di Indonesia pada tahun 2020-2040, mereka adalah kelompok
produktif yang mendapatakn pelayanan maksimal di gereja. Mempersiapkan generasi muda
untuk masa depan yang lebih baik, dan memberikan pendidikan yang lebih baik, menambah
keterampilan dan kepandaian melalui berbagai kursus dan latihan, baik pelajaran sekolah,
kegiatan fisik dan olaraga, atau kesenian adalah hal yang wajar dilakukan oleh orang tua dan
remaja yang bersangkutan tetapi adalah hal yang lebih baik bagi remaja itu sendiri, bahwa
mereka pun harus diperlengakpi dengan kebutuhan rohani yang memadai sebagai bekal mereka
menjaalani kehidupan mereka pada masa mudanya di masa yang akan datang. Karena akan tiba
waktunya remaja harus memutuskan sendiri dan membuat pilihannya sendiri dalam
kehidupannya sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu seharusnya Firman Tuhan yang
diberikan kepada anak-anak diharapakn berlanjut terus agar pengajaran tidak mengalami
perhentian.

James Dobson menyatakan bahwa menjadi dewasa bukanlah suatu yang terjadi dalam
seketika remaja setelah mengalami pubertas apabila tidak berhati-hati, dapat terperosok ke dalam
jurang kegelapan, dimana kebanyakan remaja terjerumus ke dalamnya, dalam perjalanan mereka
menuju kedewasaan.2 Oleh karena itu, Dobson menyarankan kepada remaja untuk mencari
sahabat dalam menghadapi masalahnya, dan untuk menyiapkan diri memperbaiki keadaan ia
haruslah orang dewasa yang mengerti masalah anak muda dan sala satu disarankan kepada
remaja sebagai sahabatnya selain orang tua dan guru pembimbing adalah pendeta.3

Menurut Tedd Tripp, selama 25 tahun pengalamannya didalam bidang administrasi


sekolah, membesarkan anak, pelayanan penggembalaan serta konseling menyatakan bahwa,
jarang ada anak yang lari dari rumahdimana kebutuhan mereka terpenuhi. Siapakah yang ingin
meninggalkan dalam hal ini dimana ia merasa di hargai? Anak semacam apakah yang lari dari
2
James, Dobson, Menjelang Masa Remaja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986), 11.
3
Ibid., 29.
seorang yamg memahami dia, yamg memahami Allah dan jalan-jalanNya,yang memahami dinia
in serta bagaimana kerjanya, bahkan yang mempunyai komitmen membantu agar sukses? Bahwa
pada umumnya anak-anak tidak menolak kewibawaan yang benar-benar penuh kasih serta tidak
menentukan diri sendiri.4 Untuk itu gereja tidak hanyaberupa agar remaja tetap hadir, sementara
gereja tidak memiliki kiat yang baik untuk mengajak kaum muda mengerti tentang keperluan dan
ketergantungan mereka kepada Tuhan terutama dimasa muda dan bahwa Tuhan cinta kepada
orang muda, bahwa hal tersebut harus menjadi kesukaan mereka, harus tercermin dalam
suasanan dan kondiisi gereja dalam berbagai pertemuan ibadahnya dimana remaja dan kaum
muda ikut hadir di dalamnya.

KERANGKA BERPIKIR

Dalam hal ini, peran gereja melalui ibadah yaitu mendorong para remaja dan kaum muda
untuk beribadah dengan setia. Melalui ibadah remaja dan pemuda dapat mengekspresikan diri
dan menghormati Tuhan. Para kaum muda dan remaja meneriman firman Tuhan untuk
memperlengkapi diri mereka. Peran gereja juga dalam hal ini yaitu persekutuan, dimana
persekutuan yaitu mendorong para remaja aktif dalam persekutuan sesame remaja gereja.
Persekutuan digereja diharapkan sebagai sarana mengembangkan diri secara positif, sehingga
menjauhkan mereka dari pergaulan negatif.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan kajian kualitatif literature dengan menggunakan metode


penelitian teologi praktika. Penelitian teologi praktika ialah refleksi, yaitu suatu pemikiran
tentang kehidupan dengan maksud menjelaskan struktur dan kecenderungan pengalaman. Namun
hasil refleksi tersebut dianggap sementara, terus diperbaiki, dan terus diuji dalam pengalaman.

PEMBAHASAN

Peran remaja dan pemuda dalam gereja

Sebagai bagian dari anggota tubuh Kristus , generasi muda gereja seharusnya ikut berperan aktif
bekerja melayani Tuhan. Walaupun mereka masih muda, para remaja dapat dilatih oelh gereja
untuk mulai memegang tanggung jawab peran apa saja yang diberikan oleh remaja dan kaum
muda.

A. Melayani dalam kegiatan pelayanan gereja

4
Tedd, Tripp., Shepperding a Child’s Heart, Menggembalakan Anak Anda (Malang: Gandum Mas, 2002).
Para remaja yang dilatih dapat dilibatkan dalam pelayanan di gereja. Entah itu dilibatkan sebagai
pemain music, petugas kolekte, operator LCD, pemimpin nyanyian jemaat dan sebagainya.
Selain itu remaja juga dapat dilibatkan sebagai pemimpin pujian di ibadah sekolah minggu.
Remaja juga dapat di dorong untuk mengikuti persekutuan dan memimpin persekutuan yang
dilakukan dirumah-rumah jemaat. Dengan kemampuan kreativitas yang tinggi, serta talenta yang
terasah, remaja dapat di dorong untuk mengembangkan talenta dan karunia rohani yang Tuhan
enugerahkan untuk giat melayani Dia.

B. Menjadi agen penggeraj tubuh kristus yang bertumbuh

Remaja yang telah dibina dengan baik akan menghasilkan remaja dengan iman yang dewasa .
remaja yang dewasa secara rohani bukan saja bertumbuh dan dilibatkan dalam tugas pelayanan
gereja, tetapi juga dapat menjadi agen penggerak bagi pertumbuhan iman tubuh Kristus secara
keseluruhan. Mereka bisa diberi tempat untuk ikut memberi masukan bagi perkembangan gereja,
misalnya ikut di undang dalam rapat-rapat gereja ide-ide yang baik dari remaja dapat menjadi
bagian dari kemajuan gereja. Perlu diperhatikan bahwa semakin muda usia pembinaan semakin
cepat pula persiapan gereja untuk mengahsilkan anggota-anggota jemaat yang didewasakan di
dalam Kristus Yesus. Gereja harus memberikan waktu dan perhatian nbagi pembinaan iman
kaum remaja. Jika gereja tidak memberi tempat bagi remaja untuk bertumbuh dan diikuti
berperan, tidak heran jika jumlah kaum remaja gereja akan menurun.

C. Menjadi penerus masa depan gereja

Masa remaja dikatakan sebagai masa-masa emas dan akan diisi dengan berbagai kegiatan untuk
menyongsong masa depan. Jika gereja tidak memenangkan mereka pada masa-masa emas ini,
gereja akan kehilangan kesempatan untuk membina remaja untuk menjadi pemimpin gereja masa
depan. Walaupun tidak semua remaja akan menjadi pemimpin , jika mereka dibina dengan baik,
mereka dapat menjadi remaja-remaja berpotensi yang dapat memberi pengaruh kepada gereja,
terutama menjadi teladan bagi remaja-remaja lain dan yang lebih muda. Mereka akan menjadi
anggota gereja yang baik dan berperan dimasyarakat sebagai saksi-saksi Kristus. Jika regenerasi
kepemimpinan gereja berjalan dengan baik.

D. Menjadi Saksi Kristus

Remaja yang dibina dengan baik dapat diutus untuk menjadi saksi Kristus dimana pun ia
ditempatkan, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Gereja perlu membina
mereka untuk menjadi remaja-remaja Kristen yang takut akan Tuhan sehingga dapat
menyatakan injil kepada semua orang, terutama kepada teman-temandi dalam komunitasnya.

REMAJA DAN MASA DEPAN GEREJA


Sudah dijelaskan diatas bahwa remaja yang dibina imannya dengan baik akan menjadi fondasi
masa depan gereja. Namuntidak dapat disangkal untuk menciptakan remaja yang kuat, ada
tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut meliputi tantangan luar dan tantangan dari
dalam.

A. Tantangan dari Luar


- Tekonolgi

Ditengah perkembangan zaman, permasalhan dan tantangan bagi remaja semakin berat dan
kompleks. Dimana-mana remaja mengalami ancaman dan tidak sedikit dari mereka mulai
tergerus, terjerumus untuk jauh dari Tuhan, dan terlibat dalam hal-hal yang tidak baik.
Tantangan diantaranya adalah dari sisi teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa remaja
terkena imbas teknologi yang semakin canggih. Disatu sisi teknologi memang bermanfaat
dan memberi dampak yang positif, tapi disisi yang laii, teknologi perlu diwaspadai dan
sangat berbahaya.

- Lingkungan

Selain itu lingkungan sosial ternyata juga memegang peranan besar dalam membentuk
karakter dan pola hidup remaja karena memengaruhi nilai dasar pola piker dan corak
kepribadian remaja. Dalam Korintus 15:23 dituliskan, “….pergaulan yang buruk merusak
kebiasaan yang baik” oleh sebab itu, gereja harus memberikan fondasi yang kuat agar remaja
gereja tidak mudah terpengaruh mengikuti hal-hal negatif yang ditawarkan oleh dunia.
Sebaliknya dilingkungan gereja yang aman, remaja dapat memiliki komunitas remaja yang
berani tampil beda dengan menunjukkan moral, sikap, dan relasi sosial yang mencerminkan
nilai-nilai kebenaran Fiman Tuhan.

B. Tantangan dari dalam

Tantangan dari dalam sering kali justru muncul dari dalam gereja sendiri.

- Gereja tidak lagi menjunjung tinggi otoritas Alkitab

Ketika gereja mula-mula terbentu, gereja merupakan pusat pengajaran dan pengenalan akan
firman Tuhan bah=gi jemaatnya. Namun, fungsi gereja ini perlahan-lahan bergeser karena
gereja seringkali tidak menjunjung tinggiotoritas Alkitab.hal ini bisa terlihat dari program-
program gereja yang lebih banyak berisi kegiatan sosial dan khotbah-khotbahnya yang
menggunakan ayat-ayat alkitab yang hanya sebagai pelengkap khotbah “motivasi” yang
menyenangkan telinga jemaat.

KESIMPULAN

Peran pemimpin sangatlah penting bagi kemajuan dan kemunduran dalam suatu organisasi
rohani. Pemimpin menjadi pendorong dan penggerak suatu organisasi dapat terus bertumbuh.
Dar berbagai hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa, peran geraja sangat
dibutuhkan untuk kemajuan gereja kedepannya dalam hal ini. Remaja dijadikan sebagai hal
yang pokok dalam hal ini. Dimana remaja diberikan pelayanan dalam gereja untuk mampu
atau bisa mengembangkan potensi mereka untuk berkarya di dalam Yesus Kristus dengan
cara melayani Tuhan baik di sekoalh, dilingkungan sosial, maupun gereja itu sendiri.

Referensi:

Dobson, James, Menjelang masa remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986

Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan, Jakarta, Erlangga, 1996.

Tripp, Tedd, Shepperding a Child’s Hearth, Menggembalakan Anak Anda, Malang: Gandum
Mas, 2002.

Heryanto, “ Peran Pemimpin Gereja dalam Kepemimpinan Pelayanan Kaum Muda Masa
Kini”, STT Internasional Harvest Semarang

http//pestaorg/pr_pe106

Anda mungkin juga menyukai