victoryputry@gmail.com
Abstrak
Abstract
PENDAHULUAN
Remaja adalah bagian dari gereja, yang merupakan bagian
terpenting dalam gereja, dimana mereka adalah penerus-penerus
masa depan gereja. Masa remaja bisa dikatakan kunci sukses
dalam memasuki tahap kehidupan manusia selanjutnya karena
pada masa remaja inilah manusia menjadi sangat kristis dan
sangat rentan, karena jika pada usia remaja dia gagal
kemungkinan besar akan sangat berpengaruh bagi tahap
kehidupanya selanjutnya. Di sisi lain jika di usia remaja diisi
3
TINJAUAN TEORITIS
a. Pembina Remaja
Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti kata
pembina adalah orang yang membina, alat untuk
membina, atau pembangun.1 Pembina remaja berarti
adalah orang atau alat yang membina remaja, atau orang
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia
5
2
Gereja Masehi Injili di Minahasa, Tata Gereja 2021 (Tomohon:
Badan Pekerja Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa, 2021), 37.
6
3
KBBI
4
Maryam B. Gainau , Perkembangan Remaja Dan Problematikanya
(Yogyakarta : PT Kanisus 2015), 12.
7
5
A. S. Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary: International
Student’s Edition, cetakan ke 8, (Oxford: Oxford University, 2010), h. 1435.
6
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi keempat,
(Jakarta: Gramedia, 2013), h.1335.
7
Cunha Bosco Da, O.Carm, Teologi Liturgi Dalam Hidup Gereja
(Malang: Dioma, 2004), h.16.
8
Kej 15:13, Kej 25:23, Kel 1:13, 3:12 , Ul 6:13, 13:2, Yos 24:21, Hak
2:19, 9:28, 1 Sam 7:3.
9
Mat 4:10, Luk 4:8, Rom 12:1, 2 Tim 1:3
8
METODE PENELITIAN
10
Johannis Siahaya, Karel Martinus Siahaya, and Nunuk Rinukti,
“Tuhan Ada Di Mana-Mana: Mencari Makna Bagi Korban Bencana Di
Indonesia,” KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 6, no. 1
(2019): 103–113.
11
Susanto Dwiraharjo, “Konstruksi Teologis Gereja Digital: Sebuah
Refleksi Biblis Ibadah Online Di Masa Pandemi Covid-19,” EPIGRAPHE:
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 4, no. 1 (2020): 1–17.
12
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif
(Sukabumi : CV Jejak, 2018) 11
9
HASIL PENELITIAN
Pembina remaja merupakan bagian dari Gereja yang
mempunyai peran yang sangat penting dalam membimbing,
membina, mendidik bahkan membangun spiritualitas remaja,
Amsal 22:6 mengatakan “Didiklah orang muda menurut jalan
yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan
menyimpang dari pada jalan itu”. Dalam ayat ini sangat jelas
sekali dikatakan bahwa anak muda/remaja sangat perlu dibina
atau dengan kata lain di didik agar pada masa hidup mereka selalu
terbina oleh Firman Tuhan. Remaja harus di bina dengan
sungguh-sungguh apalagi dalam membangun spiritual mereka
agar imannya bertumbuh dan menunjukkan kedewasaan rohani.
Maka dari itu pembina remaja sebagai orang yang telah dilantik
baik dipilih maupun memberi diri dalam pelayanan remaja,
haruslah menyadari akan perannya, harus mendidik remaja sesuai
dengan apa yang di kehendaki Tuhan. Dari hasil yang diperoleh
dengan melakukan wawancara terhadap informan, maka peneliti
menganalisis jawaban-jawaban yang sudah diberikan oleh setiap
informan.
Dari pertanyaan pertama yang diberikan kepada para
informan, mereka menjawab peran pembina pembina remaja
adalah membimbing dan mengarahkan remaja, agar supaya
mereka lebih dekat dengan Tuhan dan hidup dijalan yang benar
Pembina remaja berperan dalam pembentukan iman dan
kerohanian remaja agar para remaja dapat menjadi teladan bagi
setiap orang. Kemudian mengenai siapa itu pembina remaja, bagi
mereka pembina remaja adalah orang-orang yang telah dilantik
sebagai pembina remaja baik mereka yang dipilih dan juga
mereka yang memberi diri dalam tugas pelayanan remaja, mereka
yang memiliki kemampuan dan kompeten dalam membina dan
10
PEMBAHASAN
Pembina Remaja merupakan bagian dari struktur organisasi
gereja yang berperan dan bertugas untuk menjaga serta
memelihara kehidupan remaja di usia muda sehingga para remaja
dapat mengetahui jalan kebenaran melalui firman Tuhan di dalam
kehidupan remaja setiap hari, agar supaya di masa yang akan
datang para remaja akan menjadi pribadi yang kuat, mempunyai
iman yang kokoh dan takut kepada Tuhan, sehingga hidup mereka
akan menjadi berkat dan berguna bagi sesama remaja maupun
lingkungan sekitarnya.13 Pada saat anak memasuki usia remaja
spritulitas atau kerohanian mereka sangat penting untuk
ditanamkan dalam kehidupan mereka karena pada masa itu
remaja menjadi susah dimengerti atau dipahami. Untuk itu
pembina remaja harus cepat dan tanggap akan masalah tersebut.
Pada usia remaja mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
maka itu menjadi salah satu sarana yang baik bagi pembina
remaja untuk dapat mengarahkan serta merangkul anak remaja
melalui pendalaman Alkitab baik itu tentang anugerah
keselamatan dalam Kristus ataupun untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan anak remaja terlebih khusus mengenai perkembangan
perilaku remaja itu sendiri.
Salah satu faktor keberhasilan dalam sebuah pelayanan
adalah peranan pemimpin yang mampu menangani pelayanan
tersebut. Demikian pula dengan pelayanan remaja, peranan
pembina remaja sangat penting dan sangat dibutuhkan apalagi
dalam menghadapi remaja dalam masa-masa perkembangannya.
Sebagai pemimpin dalam pelayanan remaja tentunya seorang
pembina remaja harus memiliki visi yang dapat dimengerti oleh
setiap remaja yang dilayaninya. Visi itu penting dan memiliki
kekuatan karena semua kepemimpinan yang efektif dapat dilihat
13
Ivone atau Bonyadone Palar, Materi Kuliah PK Remaja-Pemuda
(Makassar: STT Jaffray 2010), 7.
13
14
Daniel Ronda, Leadership Wisdom (Bandung: Kalam Hidup, 2011),
15.
15
Ann Grinnel, Pedoman Kepemimpinan Kaum Muda Dream Big Start
Small (Jakarta: Departemen Muda GKII dan Departemen Pemuda C&MA,
2011), 119.
16
Howard G. Hendricks, Mengajar Untuk Mengubah Hidup (Jakarta:
Gloria Graffa, 2009), 45.
14
17
Linda dan Richard Eyre, Mengajarkan Nilai-Nilai Kepada Anak,
(Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 1999), 130.
15
18
Warren W. Wiersbe, Yakin di dalam Kristus, (Bandung: Kalam
Hidup, 1982), 137.
19
J. A. C. Rullmann, Tafsiran Surat Kiriman Kepada Orang Ibrani,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1952), 115.
20
J. Wesley Brill, Tafsiran Surat Ibrani, (Bandung: Kalam Hidup,
1973), 185.
16
KESIMPULAN
Masa remaja merupakan masa transisi/peralihan dari anak-
anak menuju dewasa, di masa-masa inilah remaja mulai mencari
jatih dirinya. Di masa ini remaja sangat membutuhkan bimbingan
dan didikan yang tepat, karena di usia itulah mereka akan sangat
mudah terpengaruh dengan hal-hal buruk yang menganggu
perkembangan spiritulitas mereka. Kerusakan spiritual dapat
membuat masa depan mereka hancur, sedangkan remaja inilah
merupakan harapan dan penerus gereja dan bangsa.
Maka gereja sangat dibutuhkan dalam membangun
spiritualitas remaja. Gereja mengutus pembina remaja untuk
menjadi pembimbing remaja. Siapa itu pembina remaja, mereka
adalah orang yang telah dilantik oleh gereja baik mereka dipilih
ataupun mereka yang memberi diri dalam pelayanan mereka.
Pembina remaja mempunyai peran yang sangat penting dalam
kehidupan remaja karena pembina bertugas untuk membawa
remaja hidup intim dengan Tuhan. Pembina remaja adalah orang
yang berkompeten dan memiliki kemampuan, karena remaja
sangat membutuhkan uluran tangan orang-orang yang
berkompeten dalam membangun spiritualitas mereka. Karena
sebelum membangun spiritualitas remaja, pembina remaja pun
harus terlebih dahulu memiliki spiritualitas yang baik.
17
SARAN
Maka dari itu, adapun saran yang dapat disarankan melalui karya ilmiah ini oleh
penulis diantaranya :
DAFTAR REFERENSI
Albi Anggito dan Johan Setiawan. (2018). Metode Penelitian
Kualitatif. Sukabumi : CV Jejak, 2018.
Brill, Basley. (1973). Tafsiran Surat Ibrani. Bandung: Kalam
Hidup.
Da, Cunha Bosco, O.Carm. (2004). Teologi Liturgi Dalam Hidup
Gereja. Malang : Dioma.
Dwiraharjo Susanto. (2020). “Konstruksi Teologis Gereja
Digital: Sebuah Refleksi Biblis Ibadah Online Di Masa
Pandemi Covid-19,” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan
Pelayanan Kristiani 4, no. 1
Gainau, Maryam B. (2015). Perkembangan Remaja dan
Problematikanya. Yogyakarta: PT. Kanisus.
Gereja Masehi Injili di Minahasa. (2021). Tata Gereja 2021.
Tomohon: Badan Pekerja Sinode Gereja Masehi Injili di
Minahasa.
Hornby, A.S. (2010). Oxford Advanced Learner’s Dictionary:
Internasional Students Edition Cetakan ke 8. Oxford:
Oxford University.
Ivone atau Bonyadone Palar. (2010). Materi Kuliah PK Remaja-
Pemuda. Makassar: STT. Jaffray.
Linda & Richard Erye. (1999). Mengajarkan Nilai-Nilai Kepada
Anak. Jakarta: Pustaka Utama.
Pusat Bahasa. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
keempat. Jakarta: Gramedia.
Siahaya, Johannis dkk. (2019).“Tuhan Ada Di Mana-Mana:
Mencari Makna Bagi Korban Bencana Di Indonesia,”.
KURIOS. Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 6,
no. 1.
Wiersbe, Warren W. (1982). Yakin di dalam Kristus. Bandung:
Kalam Hidup.
Rullmann J. A. C. (1952). Tafsiran Surat Kiriman Kepada Orang
Ibrani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1952.
Kamus Besar Bahasa Indonesia