Dsusun Oleh :
Nama : Clara Laurensia
Kelas :XE
A. Latar Belakang
Iman dalam Katolik keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus Kristus,
sehingga iman sangat mempengaruhi kehidupan orang katolik, karena imanlah syarat
untuk masuk dalam kerajaan Allah. Tanpa iman seseorang tidak mungkin berkenan
kepada Allah atau tiket masuk dalam kerajaan sorga (Ibrani 11:6), jadi iman adalah
kerohanian yang terlihat di luar (eksternal) masih mungkin bersifat menipu atau tidak
benar. Memang iman itu harus berasal dari dalam diri manusia (hati), seterusnya
dampak atau pengaruhnya bergerak ke luar diri manusia itu sendiri (eksternal), bukan
Iman adalah suatu bentuk yang abstrak dalam kerohanian, sehingga ada
kemungkinan pandangan yang berbeda akan hal abstrak dengan hal yang kongkrit.
Karena iman itu bentuk abstrak, maka kemungkinan ada hambatan atau lebih sulit
untuk melihat atau mengetahui apakah seseorang beriman atau tidak beriman. Pada
orang-orang yang sedang belajar tentang firman Tuhan, secara umum sukar untuk
menentukan apakah orang itu sudah beriman atau belum beriman. Artinya, belum tentu
orang yang sering membaca firman Tuhan atau yang rajin beribadah memiliki iman
pada dirinya. Karena mungkin saja orang itu sering membaca Alkitab atau rajin ke
gereja, tetapi dia belum beriman. Ia hanya sekadar membaca atau mengetahui seperti
beriman pasti rajin membaca firman Tuhan, Oleh sebab itu, iman adalah hal rohani
(yang abstrak), maka sangat mungkin seorang meyakini bahwa dirinya memiliki hal
iman, walaupun sebenarnya ia belum beriman dalam dirinya. Kondisi ini sangat
Tentu saja masalah kemerosotan moral dikalangan remaja bukan secara tiba-tiba.
Ada pun se jumlah faktor yang mempengaruhi kemerosotan moral serta iman remaja,
yaitu, aspek dari dalam diri (internal) serta dari luar diri mereka faktor (eksternal).
Faktor internal adalah yang terkait dengan kepribadian remaja, sementara faktor dari
luar diri mereka, seperti kemajuan teknologi, pembinaan orang tua dalam keluarga,
pengaruh teman sebaya pengajaran iman gereja juga faktor pembinaan di sekolah dan
iman meliputi gereja, keluarga, teman, lingungan tempat tinggal. Sementara faktor
internal meliputi psikologis, spiritual. Dalam iman Katolik, otoritas dan kebebasan
adalah dua hal yang berjalan bersama berdasarkan prinsip bahwa segala sesuatu yang
ada dalam ciptaan harus tunduk kepada Tuhan, karena iman Katolik mengajarkan
bahwa kehidupan di dunia ini adalah keabadian dan juga iman Katolik mewartakan
cinta Tuhan kepada dunia yang sudah ada. telah dinodai oleh dosa.
Benarkah anak-anak kita telah benar-benar beriman ataukah hanya memiliki banyak
pengetahuan tentang iman itu sendiri? Inilah yang perlu kita renungkan bersama seraya
mengingat bahwa sepeninggal kita nanti, diluar shadaqah jariyah dan ilmu yang
bermanfaat, tak ada lagi yang dapat kita harapkan manfaatnya selain anak-anak shalih
yang mendoakan.
Artinya pertama-tama yang harus kita lakukan adalah menjadikan mereka pribadi
yang shalih terlebih dahulu, lalu bersebab keshalihannya mereka mendoakan kita. Bisa
saja anak kita mendoakan setiap hari meskipun mereka tidak shalih. Tetapi manfaat apa
yang dapat kita harapkan jika mereka mengerjakan apa-apa yang menjadi penghalang
terkabulnya doa. Maka atas doa anak-anak kita yang pertama kali kita perlu risaukan
adalah iman mereka; keshalihan mereka. Langkah dasarnya adalah menyambut mereka
anak-anak kita dengan penuh rasa syukur dan kerelaan saat pertama kali hadir didunia
bukan dengan kekhawatiran. Ini merupakan hadiah pertama yang sangat berharga bagi
anak, jika anak dibesarkan dengan penuh kesyukuran serta kehangatan, mereka akan
lebih mudah untuk belajar menebar kebaikan dan kesantunan. Inilah pilar awal
pembelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa generasi muda penting untuk memiliki iman dan
Generasi muda adalah pelopor sekaligus pemimpin masa depan, sehingga demi
terbentuknya pemimpin yang bertanggung jawab maka harus memiliki iman dan
Pemuda sebagai tolok ukur masa depan, jika generasi mudanya saja tidak memiliki
iman dan taqwa bagaimana mungkin bisa membawa negara ini kedalam keadilan
dan kesejahteraan?.
Menciptakan generasi yang iman dan taqwa dengan akhlak yang terpuji.
Ada tiga bekal yang perlu kita miliki dalam mengasuh anak-anak kita. Pertama
yang perlu kita miliki dalam mengasuh anak kita adalah rasa takut terhadap masa depan
mereka. Dengan berbekal rasa takut, kita siapkan mereka agar tidak menjadi generasi
yang lemah. Kita dapat berusaha agar mereka memiliki bekal yang cukup untuk
Kedua, takwa kepada Allah. Andai kata tak ada bekal pengetahuan yang kita miliki
tentang bagaimana mengasuh anak-anak kita maka sungguh cukuplah ketakwaan itu
mengendalikan diri kita. Berbekal takwa ucapan akan terkendali dan tindakan tidak
melampaui batas.
Ketiga berbicara dengan perkataan yang benar, dengan berbicara yang benar akan
mendorong untuk terus berbenah sebaliknya tanpa dilandasi ketakwaan dan perkataan
yang benar dapat menjadikat diri terbiasa dengan perkara yang buruk dan pada
akhirnya membuat kita lebih permisif terhadapnya. Hargai anak kita dan jadikan ia
sebagai pejuang agama Allah dari kecil sehingga saat dewasa mereka tidak krisis
identitasi diri karna sudah melekat mendalam dari awal kelahirannya karna cerdas saja
Cara Membangun spiritual remaja masa kini yaitu dengan mendidik para remaja di
jalan Tuhan. Dalam mendidik seorang anak khususnya remaja diperlukan orang - orang
dewasa yang peka dan trampil serta menjadi model dalam mendidik mereka. Dalam
membangun spiritual remaja masa kini adalah bagaimana gereja dapat mendidik
mereka di jalan Tuhan dengan menyediakan Pembina remaja yang berkualitas;
Dengan adanya iman dalam diri seorang remaja maka akan dapat mengontrol
pola tingkah lakunya dalam bermasyarakat. Untuk itu diperlukan adanya bimbingan
orang tua ataupun pendidikan yang mendukung baik didalam keluarga ataupun di
gereja.
Pertama, sebagai orang tua perlu mendidik anak ke jalan yang benar.
Kedua, karena pendidikan di dalam keluarga sangat penting dan diperlukan untuk
maka orang tua wajib menjalankan perannya sebagai pendidik dalam keluarga.
Ketiga, selain pendidikan rohani di rumah sangat diperlukan bagi remaja, maka gereja
menjadi tempat kedua bagi remaja untuk dididik agar dapat bertumbuh secara utuh.
G. Kesimpulan
Membangun spiritual remaja ialah suatu upaya yang terus menerus untuk
memelihara iman remaja serta faktor yang berkaitan supaya dapat mengambil sikap
dan keputusan dalam realitas hidup di tengah - tengah kesempatan dan tantangan
kehidupan.