Logo
Oleh:
SEMESTER VI
Dosen Pembimbing:
PAYAKUMBUH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah swt, Kerena atas rahmat dan kurnia-Nya
berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
Latar Belakang.............................................................................................................
Rumusan Masalah.........................................................................................................
Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................
Pengertian Dakwah......................................................................................................
Ilmu Dakwah.................................................................................................................
Unsur-unsur Dakwah....................................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................................6
Saran..............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan jiwa kebaragamaan pada manusia yaitu dimulai pada usia kanak-kanak,
remaja, dewasa hingga lansia. Karna pada hakikat nya manusia sejak dari dalam kandungan ibunya
sudah mempunyai agama yang akan dianut anak tersebut lalu dilahirkan, dari masa kanak-kanak,
remaja, dewasa, hingga lansia.
Bagaimana dengan jiwa kebaragaam itu sendiri kita bisa melihat arti dari psikologi psikologi diartikan
secara umum merupakan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa manusia, mempelajari sikap,
tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan yang berada dibelakang nya.
Karena jiwa itu sendiri bersifat abstrak, maka untuk mempelajari kehidupan kejiwaan manusia hanya
mungkin dilihat dari gejala yang tampak, yaitu pada sikap dan tingkah laku yang ditampilkan nya.
Selanjutnya agama menyangkut masalah yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia.
Agama sebagai bentuk keyakinan, memang sulit diukur secara tepat dan rinci. Jadi psikologi agama
dengan demikian merupakan cabang psikologi meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubungan dengan pengaruh keyakinan terhadap agama yang dianut nya serta dalam kaitanya
dengan perkembangan usia masing-masing. Upaya untuk mempelajari tingkah laku keagamaan
tersebut dilakukan melalui pendekatan psikologi.Pada kesempatan ini maka pemakalah membahas
perkembangan kejiwaan keberagamaan pada usia remaja yang mana penulis akan menyabarkan
kedalam bentuk makalah ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulis
Tujuan penulis terhadap makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai bagaimana
perkembangan jiwa kebaragamaan pada usia remaja. Selain itu juga untuk memenuhi tugas
terstruktur oleh dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Agama Dan Kesahatan Mental.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Elizabeth B. Hurlock dalam Sururin dijelaskan bahwa masa remaja merupakan metode peralihan,
masa mencari identitas, usia bermasalah, masa yang tidak realistis dan sebagai masa penentuan
masa depan ( Sururin 2004). Dengan demikian masa remaja ini sangat membutuhkan bimbingan dan
perhatian serta komunikasi yang intens antara orang tua dan anak, sehingga diharapkan anak tidak
berperilaku menyimpang.
2. Masa remaja disebut juga sebagai masa pra pubertas (peural) dimana dimasa ini seorang anak
yang merasa remaja ingin berperilaku seperti orang dewasa, namun dirinya belum siap untuk
menjadi orang dewasa (Syaiful Hamali 2004). Usia remaja dibagi menjadi usia remaja awal dan akhir,
usia remaja awal berusia 13-16 th sedangkan remaja akhir rentang usia 17-21 th.
Sebagai generasi penerus remaja memiliki perasaan yang sangat penting dalam menentukan masa
agama dan juga bangsa sendiri. Oleh karena itu remaja santiasa diarahkan dan dibimbing dengan
sebaik-baik nya, sehingga nantinya bisa menjadi generasi yang unggul dan bisa melanjutkan cita-cita
dengan mental dan spiritwal.
Masa remaja adalah masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa, mereka masih perlu mendapat
bimbingan dan kontrol dari orang tua karena pada masa remaja ini menjadi masa yang sangat
rawan, sifat egoisme dan rasa ingin tahuan yang sangat tinggi menyebab kan tidak mempunyai
kotrol diri yang memadai.
Pada masa ini mereka sering mencari perhatian dan pengakuan dari orang lain, karena pada hakikat
nya masa remaja ini merupakan masa dimana mereka sedang mencari identitas diri dan mencoba-
coba hal yang baru. 2 psikologi agama drs.djami’atul
Sikap remaja ini pada agama disimpulkan zakiyah Daradjat yaitu:
1. Percaya ikut-ikutan
Pada dasarnya kebanyakan remaja memeluk suatu agama adalah karena hasil didikan dan
keluarganya. Cara beragama yang ikut-ikutan ini merupakan lanjutan dan cara beragama dimasa
kanak-kanak. Kondisi semacam ini biasanya terjadi pada usia remaja pertama umur (13-16 th)
kemudian kepada cara-cara yang lebih kritis.
setelah kegoncangan remaja yang pertama agak reda, yaitu lebih kurang usia 16 th, remaja mulai
cenderung untuk meninjau ulang cara-cara beragama dimasa kecil. Kepercayaan tanpa pengertian,
patuh dan tunduk kepada ajaran tanpa komentar atau alasan tidak lagi memuaskan mereka.
Kebimbangan remaja terhadap agama berbeda satu sama lainya, sesuai dengan kepribadian mereka
masing-masing. Ada yang mengalami kebimbangan ringan, yang dengan cepat dapat diatasi dan ada
yang sangat besar, sampai kepada berpindah agama. Kebimbangan dan kegoncangan keyakinan
yang terjadi sesudah perkembangan kecerdasan selesai itu, tidak dapat di pandang sebagai kejadian
yang berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan segala pengalaman dan proses pendidikan yang
dilalui nya sejak kecil. Kecenderungan ini umumnya terjadi usia sekitar (17-20 th).
Salah satu perkembangan yang mungkin terjadi pada masa remaja adalah tidak mempercayai
adanya tuhan. Perembangan ini sebenarnya memiliki akar atau sumber pada masa kecilnya. Apabila
seorang anak merasa tertekan akan kekuasaan orang tua kepadanya, maka ia telah memendam
sesuatu tantangan terhadap kekuasaan orang tua, dan selanjutnya kekuasaan terhadap siapapun.
Setelah usia remaja telah dicapainya, tantangann itu akan terekspresi kedalam bentuk menentang
tuhan bahkan menentang wujudnya. Ketidak percayaan yang sungguh-sungguh ini tidak terjadi
sebelum umur 20 th. 3psikologi agama drs.djami’atul
Perkembangan rasa remaja dalam pembagian tahap perkembangan manusia, maka masa remaja
menduduki tahap progresif. Dalam pembagian yang agak terurai masa remaja mencangkup masa
juvenilitas (odolescantium), pubertas, dan nubilitas.
Sejalan dengan perkembangan jasmank dan rohaninya, maka agama pada para remaja turut di
pengaruhi perkembangan itu. Maksudnya penghayatan para remaja terhadap ajaran agama dan
tidak keagamaan yang tampak pada para remaja banyak berkaitan dengan faktor perkembangan
tersebut.
Perkembangan agama pada para remaja ditandai oleh beberapa faktor perkembangan rohani dan
jasmaninya. Perkembangan itu antara lain menurut W. Starbuck adalah:
Ide dasar keyakinan beragama yang di terima remaja dari masa kekanak-kanakan sudah tidak begitu
menarik bagi mereka. Sifat kritis terhadap ajaran agama mulai timbul. Selain masalah agama mereka
pun sudah tertarik pada masalah kebudayaan, sosial, ekonomi, dan norma-norma kehidupan
lainnya.
B. Perkembangan perasaan
Berbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja. Perasaan sosial, etis, dan estesis
mendorong remaja untuk menghayati perikehidupan yang terbiasa dalam lingkungannya. Kehidupan
religius akan cenderung mendorong dirinya lebih dekat ke arah hidup religius pula. Sebalik nya bagi
remaja yang kurang mendapat pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih mudah didominasi
dorongan seksual. Masa remaja merupakan masa kematangan seksual. Dorongan oleh perasaan
ingin tahu dan perasaan penasaran, remaja lebih mudah terperosok kearah tindakan seksual negatif.
C. Pertimbangan sosial
Corak keagamaan para remaja juga ditandai oleh adanya pertimbangan sosial. Dalam kehidupan
beragama mereka timbul konflik antara pertimbangan moral dan material. Remaja sangat binggung
menentukan pilihan itu. Karena kehidupan duniawi lebih di pengaruhi kepentingan akan materi,
maka para remaja lebih cenderung jiwa nya untuk bersikap materialis.
D. Pengembangan moral
Perkembangan moral para remaja bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha untuk mencari proteksi.
Tipe moral yang juga terlihat pada para remaja juga mencangkupi:
1. Self-directive
2. Adaptive
3. Submissive
4. Unadjusted
5. Deviant
Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan boleh dikatan sangat kecil dan hal ini
tergantung dari kebiasaan masa kecil serta lingkungan agama yang mempengaruhi mereka (besar
kecil minatnya).
F. Ibadah
ketahui apa yang dimaksud dengan remaja, umur berapa seorang itu
berakhirnya masa remaja itu berbeda dari seorang kepada yang lainnya,
individu itu hidup. Para ahli jiwa juga tidak mempunyai kata sepakat
bagi wanita dan mimpi pada pria. Kejadian yang menentukan ini tidak
sama antara satu anak dengan lainnya, ada yang mulai 12 tahun dan ada
pula sesudah 13 tahun dan ada pula yang sampai 15 tahun. Sejalan dengan
terhadap ajaran agama dan tindak keagamaan yang tampak pada para
remaja banyak berkaitan dengan faktor perkembangan tersebut (Mubarak,
2014).
masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dan rentan
(Hurlock, 2001). Sedangkan secara fisikologis mengatakan remaja adalah suatu usia dimana individu
menjadi terinteraksi ke dalam masyarakat
dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di
bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling
tidak sejajar. Masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang
Dikatakan juga masa remaja adalah masa yang seolah-olah tidak memiliki
tempat yang jelas, ia tidak termasuk golongan anak juga tidak termasuk
maupun psikisnya, oleh karena itu masa remaja biasa kita dengar sebagai
untuk menerima tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri dan menjadi
sadar terlibat pada perkara hal, keinginan, cita-cita yang mereka pillih.
2012), yaitu:
ini, yaitu: (1) ibadah mereka karena dipengaruhi oleh keluarga, teman,
lingkungan, dan peraturan sekolah. Belum muncul dari kesadaranmereka secara mandiri. (2)
kegiatan keagamaan lebih banyak
memakai jimat untuk kekebalan tubuh. Perilaku yang tidak rasionalini mereka pilih sebagai salah
satu upaya untuk mendapat pengakuan
memiliki kelebihan.
Perkembangan jiwa agama pada usia ini ibarat grafik yang bukan
kebimbangan
daripada emosional
ditandai dengan:
pada Tuhan yang sudah diyakini sebelumnya.b. Jika pada usia sebelumnya, remaja tidak
mendapatkan pondasi
(menafikan Tuhan)
tentang fase perkembangan jiwa masa remaja, maka para ahli psikologi berbeda
pendapat, ada yang mengatakan terbagi dalam empat fase, ada yang tiga fase,
dan ada juga yang membagi tiga fase. Adapun yang membagi empat fase sebagai
Pada masa ini, remaja memasuki masa goncang yang disebabkan oleh
pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis yang terjadi secara ekstrim dan
terjadi secara biasa-biasa saja, namun pada masa pra-remaja, seorang anak akan
mengalami perubahan yang tidak seimbang dan terjadi dengan sangat cepat.
Percepatan perubahan memang bisa jadi tidak sama antara anak yang satu
dengan yang lain. Ada anak yang mengalami perubahan dengan sangat cepat,
jiwanya adalah:
1) Mudah lelah
Menurut ahli psikologi, sifat negatif yang terjadi pada masa pra-remaja
seperti datangnya haid bagi anak perempuan dan mimpi basah bagi anak laki-lki
Pada masa ini, anak telah mendekati kesempurnaan baik secara fisik
maupun intelektual. Yang berarti bahwa, tubuh dengan semua anggotanya telah
dapat berfungsi secara baik, dan kecerdasan dapat dikatakan telah maksimal
perkembangannya. Akibat pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual danpsikisnya itu, maka
pengetahuan remaja berkembang pesat. Berbagai disipin
ilmu yang dia pelajari dapat diserap dengan baik dan akan mudah untuk dia
cerna menjadi bentuk konsep pemahaman baru yang akan disimpan didalam
tumbuh pesat itu. Cara mereka menerima dan menanggapi pengetahuan agama
Pada masa remaja awal ini sudah tampak jelas tanda-tanda secara fisik
dan sifat-sifat kejiwaan antar lawan jenis. Bagi remaja perempuan, pertumbuhan
Dan dari sisi psikis, sudah tampak sifat sebagai wanita, yaitu ditandai dengan
cirri-ciri: munculnya rasa malu, sangat sensitif terhadap berbagai perlakuan darilawan jenisnya,
seperti pujian, pemberian hadiah, pertolongan, maupun
rambut dalam beberapa bagian tubuh, misalnya kumis, ketiak maupun disekitar
kejantanannya, seperti: memiliki keberanian dan ego diri, suka member hadiah,
perkembangan sejak awal hingga masa tersebut sudah mulai tampak. Sehingga
pada setiap anak. Hal ini berbeda dengan anak-anak, dimana perbedaan pada
masing-masing anak belum begitu tampak. Menurut Hurlock (1998), sifat atau
karakteristik remaja awal dapat dikelompokkan kedalam delapan tipe, yaitu: (1)
tipe intelektual, (2) tipe yang kalem, (3) tipe perenung, (4) tipe pemuja, (5) tipe
ragu-ragu, (6) tipe sok bisa/ egoistis, (7) tipe kesadaran, dan (8) tipe brutal.
setiap remaja, maka akan memudahkan orangtua dan guru dalam memberikan
terutama pertumbuhan tinggi badan. Jadi misalnya ada anak remaja yang pada
usia ini tinggi badannya mencapai 160 cm, maka kemungkinan besar sampai dia
tua nanti tinggi badannya 160 cm. Namun untuk berat badan masih mungkin
badannya, karena berat badan ini sangat dipengaruhi oleh makanan, suplemengizi, kondisi pikiran,
dan tingkat aktivitas seseorang. Sedangkan perkembangan
psikis akan terus mengalami perubahan, diantara cirri-ciri psikis remaja akhir:
dengan orang yang lebih tua maupun dengan anak yang lebih muda
Satu hal yang perlu diketahui, bahwa pada masa remaja akhir juga
terjadi pada masa remaja awal, dimana pada masa remaja awal keguncangan
remaja akhir sudah mulai saling berinteraksi dan seimbang, namun sering kali
pikiran dan perasaannya kurang sinkron dengan kondisi lingkungannya. Hal ini
diri remaja akhir adalah perbedaan dan ketidak serasian yang terjadi dalam
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Selain itu juga, ketidak sesuaian antara nilai-
menjadi pemicu keguncangan dalam diri mereka. Dan kegelisahan ini akan
semakin meningkat apabila pertentangan antara nilai dengan perilaku nyata itu
terlihat pada orangtua, guru, pimpinan, atau tokoh-tokoh agama yang selama ini
mereka hormati dan turuti nasehatnya. Sasaran utama akan kekecewaan mereka
masyarakat.
seks yang semakin kuat, yang kadang-kadang timbul karena keinginan untuk
yang banyak melanggar nilai-nilai tersebut maupun dorongan seks yang kuat