Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

PERKEMBANGAN REMAJA ( MASA PUBER)

DOSEN PENGAMPU:

Elrisfa Magistarina, S. Psi, M. Sc.

Nama kelompok 5:

1. Adinda Fobi Safitri(19011001)


2. Cindy Tania Manurung (19011237)
3. Febriani Rahmatillah(19011030)
4. Hariandi Viky Firdaus (19011135)
5. Hilma Kamila Hamidati(17
6. Khairina Dwi Rivani(19011268)
7. Liana Septianti(19011147)
8. Moilinggo Rindu Syahdiah(19011277)

JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan


yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan,
kesempatan serta sehingga makalah psikologi perkembangan,yang mencangkup
perkembangan remaja, perkembangan masa pubertas.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah


pengetahuan rekan-rekan siswa pada khususnya dan para pembaca umumnya tentang
psikologi perkembangan yang merupakan salah satu bagian dari pelajaran psikologi.

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa
dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
meminta maaf bila mana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan.
Serta tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun
dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Padang,11 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Psikologi remaja merupakan psikologi yang pemahaman individu
sangat diperlukan terutama keterkaitannya dengan tugas mereka sebagai calon
pendidik. Konsep yang perlu dikuasai tersebut mencangkup pengertian
perkembangan dan pertumbuhan, ciri-ciri khas remaja yang sedang
berkembang dan prinsip-prinsip perkembangan. Perkembangan dikemukakan
oleh para pakar. Namun secara umum, definisi tersebut sebenarnya
mengandung muatan yang sama yang pada intinya mengemukakan bahwa,
perkembangan merupakan suatu proses perubahan dalam diri individu yang
bersifat kualitatif atau fungsi psikologis yang berlangsung secara terus
menerus ke arah yang lebih baik / progresif menuju kedewasaan. Adanya
perubahan fungsi psikologis yang bersifat kualitatif, yaitu perubahan yang
dapat dilihat melalui adanya kemampuan dalam bertingkah laku sosial,
emosional, moral maupun intelektual, secara lebih matang. Perubahan yang
terjadi pada diri individu merupakan proses yang berkesinambungan dan
berkelanjutan sehingga perkembangan pada tahap kehidupan sebelumnya
memengaruhi perkembangan pada periode sesudahnya. Perubahan yang
mengarah kepada pencapaian kematangan berupa kemampuan bertingkah laku
secara fisik, sosial, emosional, moral, dan intelektual sesuai dengan tingkat
perkembangan tertentu sesuai dengan kondisi individu yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian periode perkembangan remaja?
2. Apa karakteristik perkembangan remaja?
3. Apa tugas perkembangan remaja?
4. Apa Perkembangan fisik dan kognitif masa perkembangan remaja?
5. Apa perkembangan sosioemosional perkembangan remaja?
6. Apa perkembangan moral perkembangan remaja?
7. Apa attachment moral perkembangan remaja

C. Tujuan
1. Untuk pengertiani periode perkembangan remaja ?
2. Untuk karakteristik perkembangan remaja?
3. Untuk tugas perkembangan remaja?
4. Untuk perkembangan fisik dan kognitif masa perkembangan remaja?
5. Untuk perkembangan sosioemosional masa perkembangan remaja?
6. Untuk perkembangan moral perkembangan remaja?
7. Attachment perkembangan remaja?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian periode psikologi remaja


Pertumbuhan oleh banyak ahli didefinisikan sebagai perubahan pada
diri indivdu yang bersifat fisik, dan dapat diketahui serta dapat diukur secara
kuantitatif. Hal ini dapat dicontohkan dengan pertambahan berat badan,
ukuran bentuk anggota badan dan sebagainya. Namun demikian, dalam
penggunaanya, para pakar berbeda pendapat. Ada yang menggunakan kata
pertumbuhan pada aspek-aspek yang berbeda dengan perkembangan dan juga
pakar yang menggunakan istilah tersebut secara tumbang tindih.
B. Karakteristik psikologi remaja
Perkembangan remaja, ditandai dengan adanya beberapa tingkah laku,
baik tingkah laku, baik tingkah laku positif maupun tingkah yang negatif. Hal
inidikarenakan pada masa ini remaja sedang mengalami masa panca roba dari
masa kanak-kanak kemasa remaja. Perilaku suka melawan, gelisah, periode
labil, seringkali melanda remaja pada masa ini. Namun demikian,
berkembanganya perilaku ini, pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh adanya
perlakuan-perlakuan yang berasal dari lingkungan. Hal ini seringkali terjadi
karena kurangnya pemahaman orang-orang disekeliling individu tentang
proses dan makna perkembangan remaja. Kondisi ini sebagaimana
digambarkan dusek(1997) dan bezonzky(1981), bahwa tingkah laku negatif
pada diri remaja , disebabkan adanya perlakuan lingkungan yang kurang
sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan remaja. Pada tahap
perkembangan ini, harus didukung oleh pemahaman orang tua terhadap
kondisi remaja yang sedang kawan dan sahabat mencari jati dirinya. Oleh
karena itu , bahwa tingkah laku negatif bukan merupakan ciri perkembangan
remaja yang normal, tetapi remaja yang berkembang memperlihatkan tingkah
laku yan g positif. Remaja memang memperlihatkan tingkah laku yang khas
sebagai tanda mereka berkembang sebagai remaja yang normal. Menurut
blair&jones 1964, Ransey 1967, Mead 1970, Dusek 1977, Besonkey 1981,
mengemukakan sejumlah ciri khas perkembangan remaja sebagai berikut:
1. Mengalami perubahan fisik(pertumbuhan) paling pesat, dibandingkan dengan
periode perkembangan sebelum maupun sesudahnya, pertumbuhan fisik pada
permulaan remaja sangat cepat. Tulang-tulang badan memanjang lebih cepat
sehingga tubuh nampak makin besar dan kokoh. Demikian juga jantung,
pencernaan, ginjal dan berbagai organ tubuh bagian dalam bertambah kuat dan
berfungsi sempurna.
2. Memiliki energi yang berlimpah secara fisik dan psikis yang mendorong mereka
untuk berprestasi dan beraktivitas. Periode remaja merupakan periode paling
kuat secara fisik dan paling kreatif secara mentual sepanjang periode kehidupan
manusia.
3. Memiliki fokus perhatian yang lebih terarah kepada teman sebaya dan secara
berangsur melepaskan diri dari keterkaitan dengan keluarga terutama orang tua.
Dalam beberapa aspek, keinginan yang kuat untuk melepaskan diri dari orang tua
belum dibarengi dengan kemampuannya untuk mandiri dalam bidang ekonomi.
4. Memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis. Pada periode ini, remaja
sudah mulai mengenal hubungan lawan jenis bukan hanya sekedar sebagai
kawan. Akan tetapi, hubungan sudah mulai cendurung mengarah kepada saling
menyukai.
5. Memiliki keyakinan kebenaran tentang keagamaan pada masa ini, remaja
berusaha menemukan kebenaran yang hakiki. Apabila remaja mampu
menemukannya dengan cara yang baik dan benar, maka ia akan memperoleh
ketenangan dan sebaliknya bila merasa tidak menemukan kebenaran hakiki,
kayakinan tentang agama akan menjadi goyah.
6. Memiliki kemampuan untuk menunjukan kemandirian. Kemandirian remaja,
biasnya ditunjukan pada kemampuan mereka dalam mengambil keputusan terkait
dengan kegiatan dan aktivitas mereka.
7. Berada pada periode transisi antara kehidupan masa kanak-kanak dan kehidupan
orang dewasa. Oleh karena itu, mereka akan mengalami berbagai kesulitan dalam
penyesuaian diri untuk menempuh kehidupan sebagai orang dewasa.
8. Pencarian identitas diri. Pencarian identitas diri merupakan suatu kekhasan
perkembangan remaja untuk mengatasi periode transisi seperti dikemukakan
sebelinya. Remaja ingin menjadi seseorang yang dianggap benar dalam
menghadapi kehidupan ini. Oleh karena itu, remaja memerlukan keyakinan hidup
yang benar untuk mengarahkan mereka dalam bertingkah laku. Kayakinan hidup
itu disebut filsafat hidup. Remaja butuh filsafat hidup agar dapat memfungsikan
dirinya secara sosial, emopsional, moral dan intelektual yang dapat menimbulkan
kebahagian pada dirinya. Remaja membutuhkan suatu keyakinan bertingkah laku
sebagai anggota keluarga, sebagai pelajar, sebagai bangsa indonesia dengan nilai
dan adat-adat atau budaya yang khas. Semuanya itu dapat dimiliki remaja, jika ia
diperkenalkan dengan nilai-nilai filsafat itu dan dikenai dengan tingkah laku
yang mengundang nilai-nilai filsafat hidup itu dan mendapatkan sokongan dan
penghargaan kalau tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai filsafat hidup itu.

D. Perkembangan Fisik dan Kognitif Pada Remaja

1. Perkembangan Fisik

a. Pubertas

Pubertas adalah masa di mana individu mengalami kematangan fisik


yang berlangsung cepat, melibatkan hormon dan tubuh. Terjadi di masa
remaja awal (Santrock, 2012). Pubertas merupakan tanda akhir masa kanak-
kanak yang menyebabkan perubahan pertumbuhan berat, tinggi, bentuk
tubuh, dan pencapaian kematangan seksual (Papalia, 2011). Pubertas dimulai
dengan meningkatnya produksi hormon seks secara tajam. Pada usia 5-9
tahun, kelenjar adrenal akan mengeluarkan androgen yang berfungsi dalam
pertumbuhan pubic, bulu ketiak, dan bulu di muka (Papalia, 2011). Urutan
perkembangan karakteristik pubertas pada pria menurut para peneliti
(Santrock, 2012) adalah:

1) Bertambahnya ukuran penis dan testi disertai tumbuhnya rambut lurus


pada kemaluan,

2) Suara berubah dan mengalami mimpi basah,

3) Muncul rambut di kemaluan yang lebih kaku,

4) Tinggi badan bertambah dengan pesat,

5) Tumbuh rambut di ketiak,

6) Suara yang berubah terlihat lebih jelas dan tumbuh rambut di wajah.
Sedangkan pada perempuan, urutannya adalah (Santrock, 2012)

1) Payudara membesar,

2) Tumbuh rambut pada kemaluan dan di ketiak,

3) Tinggi badan bertambah dan pinggul melebar,

4) Mengalami menstruasi,

5) Payudara menjadi lebih bulat.

Urutan perkembangan pada remaja menurut Papalia (2011) ada pada


tabel berikut.

Karakteristik Perempuan Usia Kemuculan Pertama (tahun)


Tumbuh payudara 6-13
Tumbuh rambut pubic 6-14
Pertumbuhan tubuh/badan 9,5-14,5
Menstruasi 10-16,5
Tumbuh rambut ketiak 2 tahun setelah munculnya rambut
pubic
Meningkatnya kelenjar minyak atau Sama waktunya saat munculnya
keringat yang menimbulkan jerawat rambut ketiak
Karakteristik Pria Usia Kemunculan Pertama (tahun)
Tumbuh testis, kantung scoratal 10-13,5
Tumbuh rambut pubic 12-16
Pertumbuhan badan 10,5-16
Pertumbuhan penis, kelenjar 11-14,5
prostat, dan perubahan suara

Ejakulasi semen pertama (mimpi Sekitar 1 tahun setelah pertumbuhan


basah) penis
Tumbuh rambut di wajah dan Sekitar 2 tahun setelah munculnya
ketiak rambut pubic
Meningkatnya kelenjar minyak atau Sama waktunya saat munculnya
keringat yang menimbulkan jerawat rambut ketiak

b. Ledakan Perkembangan Masa Remaja

Terjadi peningkatan pertumbuhan tinggi dan berat badan yang pesat,


biasanya pada anak perempuan berlangsung di usia 10 tahun dan pada anak
laki-laki di usia 12-13 tahun. Ledakan ini berlangsung sekitar dua tahun
sampai anak mencapai kematangan seksual (Papila, 2011). Papila (2011)
mengatakan bahwa pertumbuhan tinggi remaja maksimal di usia 18 tahun.
Selain itu, karena perubahan fisik yang terjadi secara dramatis menyebabkan
para remaja hanya melihat dan memperhatikan penampilan mereka saja dan
terkadang tidak suka melihat dirinya di cermin.

c. Seksualitas Remaja
Pada waktu ini, remaja memiliki rasa ingin tahu dan seksualitas yang
tinggi. Masa remaja merupakan masa di mana remaja mengintegrasikan
seksualitas terhdap identitas dirinya. Hal ini menyebabkan remaja
memikirkan apakah dirinya menarik secara seksual dan sebagainya
(Santrock, 2012).

Selain itu, terjadinya kematangan seksual. Pada pria dalam


memproduksi sperma dan pada perempuan saat menstruasi. Anak laki-laki
akan memproduksi sperma yang diawali saat mengalami mimpi basah yang
biasa terjadi pada usia 13 tahun. Sedangkan anak perempuan normalnya
mengalami menstruasi di rentang usia 10-16,5 tahun. Jadwal menstruasinya
bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, fisik, emosional, dan lingkungan sekitar
(Papila, 2011).

2. Perkembangan Kognitif

a. Teori Piaget

Menurut Piaget dalam Papila (2011) bahwa remaja memasuki


perkembangan kognitif tahap operasional formal (11 tahun) di mana mereka
dapat berpikir secara abstrak. Mereka dapat membayangkan kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi dan merekayasa suatu peristiwa seakan-akan
peristiwa itu terjadi serta bernalar dan berpikir logis terhadap peristiwa itu
(Papila, 2011; Santrock, 2012).

Para remaja memiliki pemikiran yang bersifat fantasi tentang masa


depannya dan juga idealistik karena mereka menetapkan suatu standar
tertentu. Dalam memecahkan masalah remaja menggunakan penalaran
hipotesis-deduktif, yaitu mengembangkan hipotesis atau dugaan untuk
mengenal cara-cara dalam memecahkan suatu masalah dan melakukan
langkah terbaik dalam memecahkan masalah secara deduksi (Santrock,
2012). Piaget mengatakan dalam Papila (2011) bahwa tahap operasional
formal ini juga dipengaruhi oleh kematangan otak dan lingkungan.

b. Egosentrisme Remaja

Egosentrisme remaja adalah kesadaran diri pada remaja. David Elkind


(Santrock, 2012) menyatakan ada dua komponen dalam egosentrisme, yaitu:

1) Imaginary audience, adalah anggapan remaja bahwa apa yang mereka


pikirkan sama dengan yang orang lain pikirkan dan anggapan bahwa
orang lain tertarik dengan dirinya seperti ia tertarik dengan dirinya
sendiri. Misalnya saat dia menjatuhkan sesuatu maka ia merasa
orang-orang memperhatikannya atau dia bertindak untuk menarik
perhatian orang lain (Papila, 2011; Santrock, 2012).

2) Personal fable, adalah anggapan remaja bahwa dirinya unik (spesial),


tidak terkalahkan atau kuat dan tidak tunduk pada peraturan yang ada.
Misalnya dia merasa bahwa orang lain tidak bisa memahami dirinya
yang unik tersebut atau merasa kebal daan tidak takut terhadap
bencana dan bahaya. Selain itu, mereka cenderung melakukan
tindakan yag beresiko karena perasaan tidak terkalahkan tersebut
(Santrock, 2012; Papila, 2011).

c. Pemprosesan Informasi

Menurut Khun (2009) dalam Santrock (2012), fungsi eksekutif penting


dalam perkembangan kognitif remaja. Fungsi eksekutif yaitu fungsi yang
menglibatkan aktivitas kognitif yang lebih luas dan tinggi seperti penalaran,
pengambilan keputusan, dan cara berpikir kritis sehingga remaja dapat
belajar dengan lebih efektif dalam melakukan aktivitas kognitif tersebut.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Papila, D. E., et al. 2011. Human Development (Psikologi Perkembangan).


Alihbahasa oleh A. K. Anwar. Jakarta: Kencana.

Santrock, J. W. 2012. Life-Span Development (Perkembangan Masa-Hidup). Edisi


13. Jilid I. Terjemahan oleh Benedictine Wisdyasinta. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai