Dosen Pengampu:
Oleh:
Asti Aisyah
23334064
DIII KEPERAWATAN
Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Makalah yang Berjudul “Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa
Pada Remaja”ini dapat diseleseikan.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini. Saya
berharap semoga makalah yang susun ini memberi manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca
penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi
untuk komunitasnya(UU RI no 18 tentang kesehatan jiwa). Menurut keliat (2014), kesehatan
jiwa suatu kondisi mental sejahtera yang harmonis dan produktif dengan ciri menyadari
sepenuhnya kemampuan dirinya,mampu menghadapi stress kehidupan dengan wajar, dapat
berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya
dan merasa nyaman dengan orang lain.
Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang
pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir masalah kesehatan jiwa
pada masa remaja perlu menjadi perhatian utama dalam setiap upaya peningkatan sumber
daya manusia, dimana remaja nerupakan generasi yang perlu disiapkan untuk aset kekuatan
bangsa. Kejadian gangguan kesehatan jiwa pada anak dan remaja cenderung meningkat
sejalan dengan permasalahan kehidupan yang semakin kompleks(Hamid,2009)
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan
Sehat jiwa adalah kemampuan individu dalam kelompok dan lingkungannya untuk
berinterkasi dengan yang lain sebagai cara untuk mencapai kesejahteraan, perkembangan
yang optimal, dengan menggunakan kemampuan mentalnya(kognisis, efeksi, dan relasi)
memiliki prestasi individu serta kelompoknya kosisten dengan hukum yang berlaku.
(Australian Healt Minister, Mental Healt Nursing Pratice).
Kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai
karakteristik yang positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan
yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO).
c. Intergasi (keseimbangan/keutuhan)
d. Otonomi
e. Presepsi
c. Ada tahap-tahap
1. Definisi Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini
sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut beberapa ahli, selain
istilah pubertas digunakan juga istilah adolesens. Para ahli merumuskan bahwa istilah
pubertas digunakan untuk menyatakan berubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis
yang terjadi dengan cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa, terutama perubahan alat
reproduksi. Sedangkan istilad adolesens lebih ditekankan pada perubaha psikososial atau
kematangan yang menyertai masa pubertas (soetjiningsih, 2004).
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksual
(sarwono, 2011). Masa remaja disebut juga sebagai masa perubahan, meliputi perubahan
dalam sikap, dan peruahan fisik (Pratiwi, 2013). Remaja pada tahan tersebut mengalami
banyak perubahan baik secara emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga dipenuhi dengan
masalah-masalah pada masa remaja (Hurlock, 2011).
2. Klasifikasi Remaja
Dalam Sarwono (2011) ada 3 tahap perkembangan remaja dalam proses penyesuaian diri
menuju dewasa:
Seorang remaja pada tahap ini berusia 10-13 tahun masih terheran-heran akan
perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan yang menyertai perubahan–
perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan
jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis,
ia sudah berfantasi erotic. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan
berkurangnya kendali terhadap “ego”. Hal ini menyebabkan pada remaja awal sulit
dimengerti orang dewasa.
Tahap ini berusia 14-16 tahun. Pada tahap ini remaja sangat membutuhjan kawan-
kawan. Ia senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada kecendrungan “narastic”.
Yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang
sama dengan dirinya, selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu
harus memilih yang mana.
c. Remaja Akhir (Late Adolescence)
Tahap ini 17-19 tahun adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai
dengan pencapaian lima hal dibawah ini:
Sebagian halnya dengan asuhan keperawatan jiwa pada anak, proses keperawatan juga
diterapkan dalam asuhan keperawatan jiwa remaja.
1. pengkajian
perkembangan psikosial remaja adalah kemampuan remaja untuk mencapai indentitas
dirinya yang meliputi peran, tujuan pribadi dan keunikan ciri khas diri. Kemampuan ini
tercapai melalui serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesikan oleh remaja. Jika
tidak dapat mencapai kemampuan tersebut, remaja akan mengalami kebingungan peran
yang akan berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga terjadi gangguan konsep diri.