Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI

Disusun oleh:

1. Jesindea Latifa Ridanti (P17240201011)


2. Aizawa Regina Saputri (P17240201012)
3. Ade Putri Mahendriya (P17240201013)
4. Putri Sintya Rahmawati (P17240201014)
5. Yayuk Setyaningsih (P17240201015)

D3 KEPERAWATAN TRENGGALEK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, petunjuk
serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Perkembangan Kepribadian Manusia Dari Usia Balita-Tua “ ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat dijadikan perbaikan
untuk makalah selanjutnya.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah PSIKOLOGI yang telah membimbing dalam
penyusunan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya
serta untuk menambah pengetahuan dalam memahami perkembangan kepribadian
manusia.
Semoga bantuan, dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami
dalam  penyusunan makalah ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Amin.

Trenggalek, 12 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pendidikan semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi
yang begitu canggih, sehingga menjadikan semua aspek di dalam hidup kita semakin
berkembang dan menjadikan pelajar lebih mengerti akan hakekat pendidikan untuk
manusia indonesia seutuhnya.
Pendidikan formal sangatlah wajib di ikuti karna selain ilmu pendidikan formal
mengajarkan bagaimana kita untuk bersikap sesuai dengan akhlak yang seharusnya
dimiliki seorang manusia dengan ilmu pengantar pendidikan kita akan mengetahui
bagaimana cara untuk menjadi seorang guru yang mengetahui bagaimana sosok guru
yang sebenarnya sesuai dengan fungsinya untuk mengetahui dasar dasar ilmu ini kita
harus mengetahui bagaimana hakikat manusia dan sosok manusia indonesia
seutuhnya

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini kami akan menfokuskan pada beberapa masalah di bawah
ini:
a. Apa pengertian perkembangan kepribadian?
b. Bagaimana psikologi perkembangan kepribadian?
c. Apa saja aspek-aspek kepribadian?
d. Apa saja macam-macam karakteristik kepribadian?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya
pengertian  hakekat dan perkembangan kepribadian manusia dari balita-tua. Dan juga
bertujuan untuk memenuhi tugas makalah psikologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Perkembangan adalah pross terjadinya perubahan psikologis secara terus
menerus menuju ke arah organisasi atau struktur tingkah laku melalui proses
belajar. Kepribadian adalah suatu yang unik pada diri sendiri yang ditentukan
atau dipengaruji oleh faktor-faktor bawaan lahir dan lingkungan tempat
tinggalnya.
Hal yang mempengaruhi proses perkembangan kepribadian seseorang
adalah adanya emosi yang berhubungan dengan kejiwaan seseorang tersebut.
Selain itu, lingkungan sebagai pembentuk tingkah laku dan juga pengaruh serta
pengalaman di sekolah. Proses perkembangan kepribadian anak meliputi :
a. Pendidikan langsung, yaitu melalui penananam pengertian tentang tingkah
laku sebagai pribadi yang baik dan benar.
b. Identifikasi, yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan tau
tingkah laku idolanya.
c. Proses coba-coba, yaitu dengan cara mengembangkan tingkah laku yang
mendatangkan pujian atau penghargaan.

Adapun proses perkembangan kepribadian sebagai runtutan atau tahapan


awal dalam pencapaian dan pembentukan akhlak yang baik.

2.2. Psikologi Perkembangan Kepribadian


Menurut Freud, kepribadian seseorang terbentuk pada usia 5-6 tahun,
yaitu meliputi tahap oral, tahap anal, tahap palus, tahap laten, tahap genetal dan
tahap dewasa.

1. Struktur Kepribadian
Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia terdiri dari id, ego
dan superego. Id adalah komponen kepribadian yang berisi implus agresif
dan libinal. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana.
Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena merupakan
sensor baik-buruk sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.
Persepsi tentang sifat manusia menurut Sigmund Freud yaitu, perilaku
manusia ditentukan oleh kekuatan irasional yang tidak disadari daridorongan
biologis dan dorongan naluri psikoseksual pada masa 6 tahun pertama.
Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud tentang sifat manusia
pada dasarnya deterministik.
Masalah yang biasa dihadapi tentang perkembangan kepribadian dari
anak-anak sampai lanjut usia :
a. Anak dan Balita
- Banyak orang tua yang bingung dalam mengahadapi perubahan sikap
dari anaknya yang tiba-tiba saja mogok tidak mau sekolah.
- Banyak orang tua yang khawatir karena anak mereka dinilai “berbeda”
dengan teman-teman yang lainnya.

b. Remaja
- Banyak orang tua yang memiliki anak remaja yang merasakan bahwa
usia remaja merupakan usia dimana banyak konflik yang dihadapinya.
- Merespon emosi. Kita cenderung lebih menyadari emosi bila upaya
kita dalam mencapai tujuan dihambat.

c. Dewasa
- Depresi dan reformasi diri. Depresi bisa melanda siapa saja, namun
bisa diatasi dengan kondisi-kondisi tertentu.
- Kecanduan cinta. Dampak dari kecanduan cinta ini sama
buruknyauntuk kesehatan jiwa dari seseorang tersebut. Buktinya,
sudah banyak kasus bunuh diri atau pembunuhan hanya karena
masalah cinta.

d. Usia lanjut
- Pada usia lansia, kepribadian tetap berfungsi dengan baik kecuali
orang tersebut mengalami gangguan kesehatan jiwa. Memahami
kepribadian lansia tentu akan memudahkan masyarakat dalam
memperlakukan lansia dengan baik. Beberapa tipe kepribadian lansia
adalah :
1. Tipe kepribadian konstruktif. Kepribadian ini sejak muda umumnya
sangat mudah dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap
prubahan dan pola kehidupannya.

2. Tipe kepribadian mandiri. Sejak masa muda dikenal sebagai orang


yang aktif dan dinamis dalam pergaulan dan sennag menolong
orang lain.

3. Tipe kepribadian tergantung. Ditandai dengan perilaku yang pasif


dan tidak berambisi sejak masa mudanya.

4. Tipe kepribadian bermusuhan. Kepribadian yang tidak disenangi


orang lain, karena perilakunya yang cenderung buruk.
5. Tipe kepribadian kritik diri. Ditandai dengan adanya sifat-sifat yang
menyesali diri dan suka mengkritik diri sendiri.

2.3. Aspek – aspek Kepribadian


Menurut Ahmad D. Marimba, aspek – aspek kepribadian itu dapat
digolongkan dalam tiga hal yaitu :
a. Aspek – aspek kejasmanian
Yaitu tingkah laku luar yang mudah terlihat dan ketahuan dari luar,
misalnya tingkah laku, berbicara dan lain sebagainya. Aspek ini
merupakan aspek biologis dan merupakan sistem original di dalam
kepribadian yang berisikan hal – hal yang dibawa sejak lahir.
 Yang dikerjakan dengan lisan misalnya yaitu membaca Al – Quran.
 Yang dikerjakan dengan perbuatan misalnya yaitu mematuhi
peraturan, menghormati orang lain, berbakti kepada kedua orang
tua.

b. Aspek – aspek kejiwaan


Yaitu aspek yang tidak bisa terlihat dan tidak bisa diketahui (abstrak)
misalnya cara berfikir, sikap dan minat. Aspek ini merupakan aspek yang
memberikan suasana jiwa yang melatarbelakangi seseorang merasa
sedih, senang, semangat dan lain – lain. Contoh dari aspek kejiwaan yaitu
ikhlas dalam beramal, tidak mendendam, pemaaf dan lain sebagainya.

c. Aspek – aspek kerohanian yang luhur.


Yaitu aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu filsafat hidup dan
kepercayaan. Bagi yang beragama aspek ini yang memberikan arah
kebahagiaan dunia maupun akhirat.

Menurut Yoesoef Noessyirwan (1978) sebagaimana dikutip Ahmad Fauzi


(1989 : 67) menganalisis kepribadian ke dalam 4 bagian yaitu :
1. Vitalitalis sebagai konstanta dari semangat hidup pribadi.
2. Tempramen sebagai konstanta dari warna dan corak pengalaman
pribadi serta cara bereaksi dan bergerak.
3. Watak sebagai konstanta dan hasrat, perasaan dan kehendak
pribadi mengenai nilai – nilai.
4. Kecerdasan, bakat, daya nalar sebagai konstanta kemampuan
pribadi.
2.4. Macam – macam Karakteristik Kepribadian
Menurut Eysenck 1964 mengatakan bahwa karakteristik kepribadian
dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Kepribadian Ekstrovert.
Orang yang mempunyai kepribadian ekstrovert biasanya senang dalam
berinteraksi. Dan biasanya orang yang memiliki kepribadian ekstrovert
suka menjadi pusat perhatian. Ia memiliki kepribadian yang ceria, ramah,
senang bercanda dan biasanya saat berbicara dengan orang baru ia tidak
merasa canggung.
2. Kepribadian Introvert.
Orang yang mempunyai kepribadian introvert biasanya hanya berkumpul
dengan sedikit orang, berbeda dengan kepribadian ekstrovert. Dan orang
yang di ajak berkumpul biasanya hanya orang yang dekat dengan
mereka. Dan ia juga tidak suka jika ia menjadi pusat perhatian. Ia memiliki
kepribadian yang pemalu, suka menyendiri dan mempunyai kontrol diri
yang baik.
3. Kepribadian Neurosis.
Orang yang mempunyai kepribadian neurosis biasanya ia selalu merasa
cemas, pemurung, tegang dan bahkan kadang disertai dengan simptom
fisik seperti berkeringat, pucat dan gugup.

Karakteristik atau kepribadian pada seseorang dapat berkembang secara


bertahap. Berikut ini tahap perkembangan kepribadian :
I. Fase Pertama.
Tahap pertama yaitu dimulai sejak dini yaitu pada usia 1 – 2 tahun.
Anak pada usia ini sudah mulai mengenali dirinya sendiri. Pada
fase ini kebribadian dibagi menjadi 2 yaitu :
 Unsur kepribadian (basic personality structure) yang disebut
attitudes yang bersifat permanen dan tidak mudah berubah
di masa depan.
 Unsur keyakinan (capital personality) yang bersifat lebih
fleksibel dan mudah dirubah kembali di kemudian hari.

II. Fase Kedua.


Tahap kedua yaitu pada usia 2 – 3 tahun. Anak pada usia ini sudah
memiliki potensi. Perkembangan karakter yang terjadi sesuai
dengan lingkungan tempat tinggal dan tipe pergaulannya, struktur
budaya dan nilai pada masyarakat sosialnya. Ia juga suda mampu
memahami pandangan orang lain terhadap dirinya, misalnya
manis, cantik, bodoh, pandai. Apabila anak mendapatkan penilaian
positif ia akan merasa senang. Dan begitupun sebaliknya. Fase ini
berlangsung cukup panjang sampai anak beranjak dewasa dan
mulai tampak perilaku khas. Tipe perilaku yang khas tampak dalam
beberapa hal :
 Dorongan (drives)
Yaitu pusat dari keinginannya manusia untuk melakukan
sesuatu aktivitas dan membentuk motif tertentu dalam
mewujudkannya menjadi nyata.
 Naluri (instinct)
Yaitu dorongan yang bersifat alamia dan melekat pada
manusia.
 Getaran hati (emosi)
Yaitu perasaan yang abstrack dari hati dan distimulusi oleh
suatu kondisi atau situasi.
 Perangai.
Yaitu perwujudan dari hati dan pikiran manusia dan tampak
dari tampilan fisik seperti raut muka, perilaku, gerak gerik.
 Intelegensi (IQ)
Yaitu tingkat kecerdasan yang ada pada setiap orang.
 Bakat (Talent)
Yaitu sesuatu yang bersifat abstrack dan merupakan
bawaan bersifat genetik dari orang tua.

III. Fase Ketiga


Proses perkembangan kepribadian seseorang yang mulai luas.
Ditandai dengan semakin stabilnya karakter seseorang dengan
perilaku khasnya. Pada fase ini perkembangan kepribadian
cenderung permanen.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepribadian adalah penampilan dan tingkah laku (cara bicara, cara
berjalan, dll) yang menggambarkan perilaku (pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan, beauty and behavior) seseorang yang dapat diamati secara
langsung maupun tak langsung, yang dapat diamati secara langsung maupun
tak langsung, yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur kualitas diri yang
bersangkutan. Setiap individu sejak lahir (kejiwaan, dan fisik), dan kepribadian
dapat berubah seiring pertumbuhan seseorang. Dimana seseorang tersebut
dalam perjalanan hidupnya akan menerima rangsangan baik dari luar maupun
dari dalam, dan orang tersebut akan menanggapi rangsang itu dan kemungkinan
akan berpengaruh pada sikapnya.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
https://slideplayer.info/slide/12935845/

https://www.gurupendidikan.co.id/fase-perkembangan-kepribadian/

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1-2005-ismahfarha-
1008-BAB3_310-3.pdf

Anda mungkin juga menyukai