Disusun oleh:
D3 KEPERAWATAN TRENGGALEK
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, petunjuk
serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Perkembangan Kepribadian Manusia Dari Usia Balita-Tua “ ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat dijadikan perbaikan
untuk makalah selanjutnya.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada dosen mata kuliah PSIKOLOGI yang telah membimbing dalam
penyusunan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya
serta untuk menambah pengetahuan dalam memahami perkembangan kepribadian
manusia.
Semoga bantuan, dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada kami
dalam penyusunan makalah ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Struktur Kepribadian
Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia terdiri dari id, ego
dan superego. Id adalah komponen kepribadian yang berisi implus agresif
dan libinal. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana.
Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena merupakan
sensor baik-buruk sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.
Persepsi tentang sifat manusia menurut Sigmund Freud yaitu, perilaku
manusia ditentukan oleh kekuatan irasional yang tidak disadari daridorongan
biologis dan dorongan naluri psikoseksual pada masa 6 tahun pertama.
Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud tentang sifat manusia
pada dasarnya deterministik.
Masalah yang biasa dihadapi tentang perkembangan kepribadian dari
anak-anak sampai lanjut usia :
a. Anak dan Balita
- Banyak orang tua yang bingung dalam mengahadapi perubahan sikap
dari anaknya yang tiba-tiba saja mogok tidak mau sekolah.
- Banyak orang tua yang khawatir karena anak mereka dinilai “berbeda”
dengan teman-teman yang lainnya.
b. Remaja
- Banyak orang tua yang memiliki anak remaja yang merasakan bahwa
usia remaja merupakan usia dimana banyak konflik yang dihadapinya.
- Merespon emosi. Kita cenderung lebih menyadari emosi bila upaya
kita dalam mencapai tujuan dihambat.
c. Dewasa
- Depresi dan reformasi diri. Depresi bisa melanda siapa saja, namun
bisa diatasi dengan kondisi-kondisi tertentu.
- Kecanduan cinta. Dampak dari kecanduan cinta ini sama
buruknyauntuk kesehatan jiwa dari seseorang tersebut. Buktinya,
sudah banyak kasus bunuh diri atau pembunuhan hanya karena
masalah cinta.
d. Usia lanjut
- Pada usia lansia, kepribadian tetap berfungsi dengan baik kecuali
orang tersebut mengalami gangguan kesehatan jiwa. Memahami
kepribadian lansia tentu akan memudahkan masyarakat dalam
memperlakukan lansia dengan baik. Beberapa tipe kepribadian lansia
adalah :
1. Tipe kepribadian konstruktif. Kepribadian ini sejak muda umumnya
sangat mudah dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap
prubahan dan pola kehidupannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian adalah penampilan dan tingkah laku (cara bicara, cara
berjalan, dll) yang menggambarkan perilaku (pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan, beauty and behavior) seseorang yang dapat diamati secara
langsung maupun tak langsung, yang dapat diamati secara langsung maupun
tak langsung, yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur kualitas diri yang
bersangkutan. Setiap individu sejak lahir (kejiwaan, dan fisik), dan kepribadian
dapat berubah seiring pertumbuhan seseorang. Dimana seseorang tersebut
dalam perjalanan hidupnya akan menerima rangsangan baik dari luar maupun
dari dalam, dan orang tersebut akan menanggapi rangsang itu dan kemungkinan
akan berpengaruh pada sikapnya.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://slideplayer.info/slide/12935845/
https://www.gurupendidikan.co.id/fase-perkembangan-kepribadian/
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/21/jtptiain-gdl-s1-2005-ismahfarha-
1008-BAB3_310-3.pdf