Anda di halaman 1dari 13

Kepercayaan dan Agama

Sebagai Kekuatan Dalam


Kehidupan Bermasyarakat
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita
memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh
situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia
akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia
percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993). Hubungan antara kesehatan
dengan kepercayaan yang berlaku di masyarakat berhubungan dengan kepercayaan yang
mengandung unsur-unsur kekuatan supranatural maupun supernatural atau penyihir yang
sulit untuk di rasionalkan. Jadi di masyarakat berlaku sebuah alasan mengapa orang
tersebut sakit yang dikait-kaitkan dengan kekuatan supranatural maupun supernatural atau
penyihir. Yang di sini mempengaruhi kesehatan masyarakat yang menyangkut cara
pengobatan yang dilakukan.Banyak kepercayaan yang masih saat ini digunakan oleh
masyarakat. Mengapa hal itu terjadi. Salah faktor utamanya adalah masih mempercayai
kata-kata sesepuh atau orang terdahulu. Karena pada zaman dahulu kata sesepuh selalu
benar dan sudah banyak orang orang yang mempercayai kepercayaan itu.sehingga sampai
saat ini kepercayaan itu masih melekat di masyarakat.
Sebelum adanya seorang dokter. Masyarakat terdahulu berobat ke orang pintar/ dukun atau yang
lebih dkenal sekarang adalah pengobatan alternatif. Sehingga sampai saat ini masih ada saja orang
yang tidak mau berobat ke dokter.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih pengobatan alternatif atau tradisional
menurut Foster dan Anderson (dalam Agusmarni, 2012) , yaitu :

• Faktor Sosial
Salah satu faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial adalah sugesti yaitu pemberian
suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga
orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.
• Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi mempunyai peranan besar dalam penerimaan atau penolakan suatu
pengobatan.faktor ini diperkuat dengan persepsi masyarakat bahwa pengobatan alternatif
membutuhkan sedikit tenaga, biaya, dan waktu (dalam Agusmarni, 2012).
• Faktor Budaya
Budaya merupakan suatu pikiran, adat-istiadat, kepercayaan, yang menjadi kebiasaan masyarakat
(dalam Agusmarni, 2012). Nilai-nilai budaya yang dominan pada individu sangat mempengaruhi
pembentukan kepribadian Individu. Dalam hal ini budaya dipengaruhi oleh suku bangsa yang dianut
oleh pasien, jika aspek suku bangsa sangat mendominasi maka pertimbangan untuk menerima atau
menolak didasari pada kecocokan suku bangsa yang dianut. Semua kebudayaan mempunyai cara-
cara pengobatan, beberapa melibatkan metode ilmiah atau melibatkan kekuatan supranatural dan
supernatural.
Kepercayaan Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan
Bermasyarakat
Agama adalah ajaran yang mengatur tata keimanan dan tata kaidah kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan.
Antara agama dan unsur psikologis dalam kesehatan memiliki kaitan yang erat. Orang yang
merasa dirinya dekat dengan Tuhan akan timbul rasa tenang dan aman ,yang merupakan salah
satu ciri sehat mental.
Pada sebuah penelitian ditemukan bahwa orang-orang dengan skor religius tinggi, akan memiliki
kadar CD-4 yang juga tinggi. Hal ini menggambarkan tingginya daya tahan tubuh.
Serangkaian bukti-bukti lain juga menunjukkan bahwa agama tidak dapat dipandang sebelah
mata dalam proses penyembuhan pasien . Terhadap kesehatan jantung, beberapa pendapat dan
hasil penelitian mendapatkan bukti bahwa pasien dengan komitmen agama tinggi yang mengalami
transplantasi jantung yang di amati selama satu tahun menunjukkan kemampuan bertahan yang
lebih tinggi dibanding dengan mereka yang tidak memiliki komitmen agama. Penelitian yang
dilakukan tahun 2006 mendapat bukti bahwa komitmen agama yang tinggi akan dapat mencegah
terjadinya serangan penyakit jantung koroner.
Dengan berbagai hasil temuan tersebut, ketahanan sistem imun dapat ditingkatkan salah
satunya dengan komitmen agama yang tinggi.
3 Fungsi Agama Untuk Kesehatan

Sumber Moral
Agama memiliki fungsi yang strategis untuk menjadi
sumber kekuatan moral baik bagi pasien dalam proses
penyembuhan maupun tenaga kesehatan. Bagi orang
beragama, mereka memegang keyakinan bahwa perlakuan
Tuhan sesuai dengan persangkaan manusia kepada-Nya.
Sumber Keilmuwan
Sejalan dengan agama sebagai sumber moral, agam pun dapat berperan sebagai
sumber keilmuan bagi bidang kesehatan. Konseptualitasi dan pengembangan ilmu
kesehatan atau kedokteran yang bersumber dari agama, dapat kita sebut
kesehatan profetik, dalam konteks islam disebut dengan ilmu kesehatan islami
atau kedokteran islami. Agama pun menjadi sumber informasi untuk
pengembangan ilmu kesehatan gizi (nutrisi) atau farmakoterapi herbal. Dalam
islam dinyatakan bahwa makan itu harus halal dan thayyib. Halaln artinya sehat
secara psikis dan sosial (misalnya bukan hasil mencuri), dan thayyib artinya
sehat secara gizi. Praktik-praktik keagamaan menjadi bagian dari sumber ilmu
dalam mengembangkan terapi kesehatan. Tidak bisa dipungkiri, yoga, meditasi,
dan tenaga prana adalah beberapa ilmu agama yang dikonversikan menjadi bagian
dari terapi kesehatan. Seiring dengan pemikiran yang dikemukakan sebelumnya,
bahwa pola pikir yang dianut dalam wacana ini adalah all for health, yaitu
sebuah pemikiran bahwa berbagai hal yang dilakukan individu mulai dari bangun
tidur, mandi pagi, makan, kerja, rehat sore hari, sampai tidur lagi, bahkan
selama tidur pun memiliki implikasi dan kontribusi nyata terhadap kesehatan.
Untuk memperjelas bahwa agama sebagai kekuatan di mayarakat. Ada beberapa comtoh
untuk hal tersebut:
A. Puasa
Puasa adalah sebuah ujian bagi semua umat muslim, di dalamnya terkandung banyak pelajaran
yang bisa kita ambil. Puasa tidak saja merupakan sebuah kewajiban yang mengharuskan kita
menahan dari waktu imsak hingga maghrib, tetapi tentu ada manfaat lain yang bisa anda
dapat dalam menjalan ibadah puasa, diantaranya dalam hal puasa. Masyarakat menjalankan
puasa karena untu menjalankan rukun islam. Allah memerintahkan untuk berpuasa ada
keuntungannya, diantaranya:
1. Puasa dapat menurunkan berat badan anda. Dengan puasa tentu saja kita tidak akan makan
dan minum selama hampir 12 jam. Dalam waktu itu, tentu saja tidak ada pasokan energi yang
masuk dalam diri kita dan tentunya pasti kita akan merasakan lapar dan dahaga. Kemudian,
jika hal ini terjadi, pasti tubuh kita akan mencari sumber energi lain berupa lemak dalam diri
kita. Hal inilah yang menyebabkan berat badan tubuh kita turun sekitar 4-5 kg selama bulan
ramadhan. Puasa juga merupakan sarana yang baik bagi anda yang memiliki masalah dengan
berat badan, tetapi belum dapat menemukan cara yang tepat.
2. Puasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pada saat kita berpuasa beberapa organ
dalam tubuh kita dapat beristirahat sehingga metabolisme dalam tubuh pun tidak seaktif di
bulan yang lain. Hal ini tentu saja menambah daya tahan sistem imun kita karena puasa akan
mengurangi produksi senyawa oksigen yang bersifat racun yang dapat membahayakan tubuh
dan membuangnya.
Lanj…
3. Puasa dapat mencegah diri dari stroke. Hal ini terjadi karena puasa dapat
memperbaiki kadar kolesterol darah. Beberapa penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan HDL (high density lipoprotein atau
kolestrol baik) dan menurunkan lemak trigliserol (pembentuk kolesterol LDL -low
density lipoprotein- yang merusak kesehatan atau kolestrol jahat) sehingga
memiliki peluang yang lebih kecil untuk terkena stroke.

4. Puasa dapat menjaga kadar gula dalam darah. Puasa sangatlah bagus untuk
menurunkan kadar gula dalam darah. Mengapa? Karena dengan berpuasa, kita
mengistirahatkan kelenjar pankreas. Kelenjar pankreas berfungsi dalam pengaturan
insulin. Hal inilah mengapa puasa sering digunakan sebagai obat mujarab menghalau
penyakit akibat seperti diabetes yang diakibatkan kadar gula dalam darah.

5. Puasa dapat mengistirahatkan alat pencernaan. Dengan berpuasa maka kita tentu
tidak makan dan minum sehingga apa alat pencernaan kita bisa istirahat sehingga
dapat mengurangi penyakit pencernaan seperi kanker usus atau sakit lambung.
Hubungan Agama dan Kepercayaan Sebagai
Kekuatan di Masyarakat

• Benarkah kandungan air yang diberi doa itu lebih mujarab?

Di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan
penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara
agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5○C di laboratorium, lantas difoto dengan
mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk
kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, “Arigato
(terima kasih dalam bahasa Jepang)” di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk
sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, “Arigato”. Kristal
membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata “setan”, kristal
berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga.
Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur. Ketika 500 orang
berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air, kristal air tadi
mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa Islam,
kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan.
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di
Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas
Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan
Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa
“membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan.
Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto
menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita
magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan,
semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi
melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan,
kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita
anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi
ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan,
menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada
di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak
74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air.
Lanj…

Dari segi agama:

tidak boleh menganggap bahwa air yang menyembuhkan tetapi


Tuhan lah yang menyembuhkan. Air hanya sebagai perantara.

Dari segi kepercayaan:

Apabila tidak yakin maka keinginan yang diginkan tidak akan


tercapai
KESIMPULAN
• Agama dan kepercayaan memang menjadi kekuatan
dalam masyarakat karena masyarakat berpedoman ada
agama dan kepercayaan untuk menilai benar atau salah.
• kepercayaan itu tidak selalu benar, adakalanya
kepercayaan itu dianggap salah apabila tidak ada
pembuktian yang meyakinkan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai