PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap Individu adalah unik, artinya setiap individu memiliki perbedaan
antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai
dari perbedaan fisik, pola berfikir dan cara merespon atau mempelajari hal-hal
baru. Salah satu komponen dalam system pendidikan adalah adanya peserta didik,
peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam system
pendidikan, sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak
ada yang dididiknya.
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu
dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik
pendidikan itu dilingkungan keluarga, sekolah maupun dilingkkungan masyarakat
dimana anak tersebut berada.
Namun itu semua tidak terlepas dari keterlibatan pendidik, karena seorang
pendidik harus memahami dan memberikan pemahaman tentang dimensi-dimensi
yang terdapat didalam diri peserta didik terhadap peserta didik itu sendiri, kalau
seorang pendidik tidak mengetahui dimensi-dimensi tersebut, maka potensi yang
dimiliki oleh peserta didik tersebut akan sulit dikembangkan, dan peserta didikpun
juga mengenali potensi yang dimilikinya.
Penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang
hendak dicapainya, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari
pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan
kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.Tujuan pendidikan adalah kualifikasi
yang diharapkan dimiliki murid setelah dia menerima atau menyelesaikan
program pendidikan pada lembaga pendidikan tertentu.
Secara umum tujuan-tujuan pendidikan di Indonesia, baik tujuan-tujuan
sekolah, perguruan tinggi, maupun tujuan nasional sudah mencakup ketiga ranah
perkembangan manusia yaitu afeksi, kognisi dan psikomotor. Disamping itu
peserta didik tidak dipaksakan untuk mengikuti pendidikan tertentu, melainkan
diberi kebebasan untuk memilih sendiri, sesuai dengan bakat dan kemampuannya
masing-masing. Hal ini sesuai dengan PPRI No. 19 Tahun 2005 pasal 19 yaitu
proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, kreatif, berpeluang unutuk berprakarsa, dan mandiri sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologinya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah, yaitu:
1. Apa Pengertian Peserta Didik?
2. Bagaimana Karakter Manusia Sebagai Peserta Didik?
3. Bagaimana Batas Awal dan Akhir Pendidikan?
4. Apa Pengertian Tujuan?
5. Apa Fungsi Tujuan?
6. Bagaimana Sumber dan Dasar Perumusan Tujuan pendidikan?
7. Bagaimana Jenis dan Hirarki Tujuan Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini bertujuan :
1. Mengetahui arti atau maksud dari kata peserta didik
2. Mengetahui macam-macam kepribadian atau karakteristik masing-masing
peserta didik
3. Mengetahui batas awal dan akhir pendidikan
4. Menegtahui pengertian Tujuan
5. Mengetahui fungsi tujuan
6. Mengetahui Bagaimana Sumber dan Dasar Perumusan Tujuan pendidikan
7. Menegtahui Jenis dan Hirarki Tujuan Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.Peserta Didik sebagai Faktor Pendidikan
1. Pengertian Peserta Didik
Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab juga disebut
dengan timidz jamaknya
adalahTalamid,
yang
artinya
adalah
murid,
b.
c.
d.
2.
3.
pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang usia
ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak
diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang
dianggap penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri
dalam kehidupannya kelak.
3. Krakteristik perkembangan masa puber (11/12 14/15 tahun)
Masa puber adalah suatu periode tumpang tindih antara masa anak akhir dan
masa remaja awal. Periode ini terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap: prapuber,
puber, dan pascapuber. Tahap prapuber bertumpang tindih dengan dua tahun
terakhir masa anak akhir. Tahap puber terjadi pada batas antara periode anak
dan remaja, di mana ciri kematangan seksual emakin jelas (haid dan mimpi
basah). Tahap pascapuber bertumpang tindih dengan dua tahun pertama masa
remaja. Waktu masa puber relatif singkat (2-4 tahun) ini terjadi pertumbuhan
dan perubahan yang sangat pesat dan mencolok dalam proporsi tubuh,
sehingga menimbulkan keraguan dan perasaan tidak aman pada anak puber.
Peubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula pada menurunnya prestasi
belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta
persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa
maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang
menaik diri, emosional, perilaku negative dan lai-lain, serta membantunya
agar anak dapat menerima peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan
orang atau masyarakat di sekitarnya
lingkungannya
serta
kejadian-kejadian
saat
sekarang.
Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif dan keteladanan dari pihak
yang memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan sosial.
karena
itu,manusia
dibimbing
dan
diarahkan
sejak
awal
2.Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan bagi pendidikan
a. Sebagai arah pendidikan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke depan) kepada tujuan,
penyelrwenga akan banyak terjadi, demikian pula kegiatanpkegiatannya pun tidak
akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan menunjukan arah dari suatu usaha.
Sedangkan arah tadi menunjukan jalan yang harus ditempuhdari situasi sekarang
kepadasituasiberikutnya.
dan
program
pendidikan
yang
diberikan,
(Nana
Sudjana
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peserta didik adalah individu yang mengalami perkembangan dan perubahan,
sehingga ia harus mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk
membentuk sikap moral dan kepribadian dirinya.
2. Peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang diperoleh dari
lingkungan sekitar. Karakteristik bersifat biologis yang cenderung lebih tetap
dan karakteristik bersifat psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi
oleh pengalaman dan lingkungan.
3. Pendidikan itu dimulai dengan pemeliharaan yang merupakan persiapan ke
arah pendidikan yang nyata, yaitu pada minggu dan bulan pertama seorang
anak
dilahirkan,
sedangkan
pendidikan
sesungguhnya
baru
terjadi
1950, Rumusan tujuan pendidikan menurut ketetapan MPR No. II tahun 1960,
Rumusan tujuan pendidikan menurut sistem pendidikan nasional pancasila
dengan penetapan Presiden no. 19 tahun 1965,dan Rumusan tujuan pendidikan
menurut ketetapan MPRS No. 2 tahun 1960.
7. Jenis hirarki tujuan yaitu tujuan umum pendidikan,tujuan instusional,tujuan
kurikuler dan instruksional.
B. Saran
Bagi peserta didik harus senantiasa menjalankan kewajiban-kewajiban dan
etika-etika yang ada dalam menuntut ilmu, supaya dalam menuntut ilmu
mendapatkan kemudahan dan dapat tercapai apa tujuan dari peserta didik itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Kelas: B
Nama Kelompok:
Disusun Oleh:
Oleh :