Anda di halaman 1dari 20

4 Paham Filsafat

Pendidikan
Kelompok 2 :

1. Nur Sya’ban Anisa (20108241030)


2. Shella Safira Said (20108241084)
3. Dhiya Ulhaq (20108241117)
4. Vershanda Dwi Kistianingrum (20108244020)
5. Wari Kusuma Dewi (20108244105)
4 Paham Filsafat Pendidikan

Progresivisme Rekonstruksionisme
Perenialisme Essensialisme
1 Progresivisme

Berasal dari kata "progres" yang artinya kemajuan, membawa


perubahan. Progresivisme merupakan pendidikan yang
menekankan kepada peningkatan kemampuan peserta didik
melalui pengalaman kemampuan diri atau kemandirian dan selalu
menunjukkan perubahan dari masing-masing peserta didik.
Ciri-Ciri
● Percaya bahwa manusia sebagai subyek yang memiliki
kemampuan untuk menghadapi dunia dengan skill dan
kekuatan mandiri.
● Progress yang menjadi inti perhatiannya
● Progresivisme adalah satu filsafat transisi antara dua
konfigurasi kebudayaan yang besar, perubahan kebudayaan
Barat dan kebudayaan baru.
● Progresivisme sebagai ajaran filsafat merupakan watak
yang dapat digolongkan menjadi negative and diagnostic,
dan positive and remedial.
Kelebihan
• Nilai yang dianut bersifat fleksibel terhadap
perubahan
• Toleran dan terbuka
• Anak diberikan kebebasan secara fisik maupun
berpikir Kekurangan
• Anak memiliki kualitas untuk menjawab
tantangan zaman • Terlampau menekankan pada pendidikan individu
• Kelas sekolah progresif dibuat-buat dan tidak
wajar
• Bergantung pada minat dan spontan
• Anak merencanakan sesuatu dan tidak
bertanggungjawab terhadap hasil dari tugas yang
dikerjakan
Implementasi
Implementasinya dalam pendidikan ialah dengan
menekankan pendidikan demokratis dan menghargai berbagai
potensi yang dimiliki oleh anak, serta pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik, sedangkan guru hanya sebagai
fasilitator, pembimbing, dan pengarah bagi peserta didik.
2 Perenialisme
Berasal dari kata “perennial” yang berarti kekal, selama-lamanya
atau abadi. perenialisme dapat didefinisikan sebagai aliran atau
paham kekekalan. Perenialisme memandang bahwa pendidikan
harus didasari nilai-nilai kultural masa lampau.
Ciri-Ciri
● Menganggap bahwa tradisi adalah suatu prinsip yang
abadi atau kekal yang berjalan sepanjang sejarah
● Menyatakan bahwa suatu realita memiliki sebuah tujuan
tertentu
● Berkeinginan untuk tetap mempertahankan dan
mengabadikan zaman dahulu
● mengambil suatu jalan regresif atau kembali pada nilai-
nilai pendidikan dan prinsip dasar pendidikan pada
masa lampau
Kelebihan
• Mengutamakan pada pengembangan fitrah
manusia sebagai makhluk pencari kebenaran
• Pengembangan kurikulum mudah disusun,
dilaksanakan, dievaluasi dan disempurnakan
• Para pengajarnya tidak perlu dipersiapkan
khusus Kekurangan
• Pengetahuan diberikan secara terpisah-pisah
• Isi kurikulum diambil dari kebudayaan masa lalu
• Peserta didik sangat pasif, karena mengutamakan
bahan ajar
• Pengajaran bersifat kurang praktis
Implementasi
Implementasinya dalam pendidikan ialah dengan berdirinya
sekolah berbasis agama seperti Sekolah Muhammadiyah,
sekolah kristen, pondok pesantren, dan masih banyak lagi.
3 Essensialisme

Berasal dari kata “esensi” yang berarti hakikat, inti, dasar, sehingga aliran
esensialisme dapat diartikan sebagai aliran yang mengembalikan segala
sesuatu pada hakikat dasar yang sebenarnya.
Ciri-Ciri

● Minat tumbuh dari awal yang memikat, bukan dorongan


dari dalam diri siswa
● Pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang yang dewasa
adalah suatu keharusan
● Menegakkan kedisiplinan adalah suatu cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan pendidikan
● Mengandung teori yang kuat
Kelebihan
• Mengembalikan subject matter ke dalam proses
pendidikan, namun tidak mendukung
perenialisme bahwa subject matter yang benar
adalah realitas abadi
• . Perubahan terjadi sebagai kemampuan Kekurangan
intelegensi manusia yang mampu mengenal
kebutuhan untuk mengadakan amandemen cara- • Sekolah tidak boleh mempengaruhi atau
cara bertindak, organisasi, dan fungsisosial menetapkan kebijakan- kebijakan sosial
• Para pemikir esensialisme pada umumnya tidak
memiliki kesatuan garis
• Inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada
guru, bukan pada siswa
Implementasi
Implementasinya dalam pendidikan ialah dengan memelihara
dan menyampaikan warisan budaya dan sejarah pada generasi
pelajar, dan mempersiapkan manusia untuk kehidupan
mendatang.
4 Rekonstruksionisme
Berasal dari kata “perennial” yang berarti kekal, selama-lamanya
atau abadi. perenialisme dapat didefinisikan sebagai aliran atau
paham kekekalan. Perenialisme memandang bahwa pendidikan
harus didasari nilai-nilai kultural masa lampau.
Ciri-Ciri

● Minat tumbuh dari awal yang memikat, bukan dorongan


dari dalam diri siswa
● Pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang yang dewasa
adalah suatu keharusan
● Menegakkan kedisiplinan adalah suatu cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan pendidikan
● Mengandung teori yang kuat
Kelebihan
• Mengembalikan subject matter ke dalam proses
pendidikan, namun tidak mendukung
perenialisme bahwa subject matter yang benar
adalah realitas abadi
• . Perubahan terjadi sebagai kemampuan Kekurangan
intelegensi manusia yang mampu mengenal
kebutuhan untuk mengadakan amandemen cara- • Sekolah tidak boleh mempengaruhi atau
cara bertindak, organisasi, dan fungsisosial menetapkan kebijakan- kebijakan sosial
• Para pemikir esensialisme pada umumnya tidak
memiliki kesatuan garis
• Inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada
guru, bukan pada siswa
Implementasi
Implementasinya dalam pendidikan ialah dengan memelihara
dan menyampaikan warisan budaya dan sejarah pada generasi
pelajar, dan mempersiapkan manusia untuk kehidupan
mendatang.
Daftar Pustaka
Terima Kasih!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai