Disusun Oleh :
Kelompok 11
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“Lingkungan Belajar dan Faktor Non Intelektual Siswa” tepat waktu.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Batasan Masalah.........................................................................................4
C. Rumusan Masalah.......................................................................................4
D. Tujuan..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................19
B. Saran..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencapaian prestasi belajar yang baik menunjukkan keberhasilan
dalam proses pembelajaran, begitu juga sebaliknya tidak tercapainya
prestasi belajar yang baik menunjukkan kurang berhasilnya dalam proses
pembelajaran. Dengan demikian, pemenuhan dan pengelolaan fasilitas dan
lingkungan belajar yang baik untuk kelancaran proses belajar perlu
diperhatikan oleh setiap sekolah. Sebab, terpenuhinya fasilitas dan
lingkungan yang baik, dapat meminimalisir kesulitan belajar yang dialami
oleh peserta didik. Tingkat kesulitan belajar yang rendah, menciptakan
kelancaran proses belajar sehingga terjadi peningkatan prestasi belajar
siswa.
Berhasil tidaknya pembelajaran didalam kelas ternyata sangat
didukung oleh faktor lingkungan. Lingkungan itu bisa berupa lingkungan
dikeluarga, masyarakat dan tentunya sekolah. Lingkungan juga
mempengaruhi hubungan sosial, belajar dan psikologis peserta didik.
Untuk itu, lingkungan seharusnya juga menjadi hal yang harus
diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses
belajar. Berdasarkan hal tersebut, kami ingin membahas lebih dalam
mengenai lingkungan sebagai salah satu faktor penentu prestasi peserta
didik
B. Batasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan yang meluas, maka penulis
hanya membahas mengenai “Lingkungan Belajar dan Faktor Non
Intelektual Siswa”.
C. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari lingkungan belajar ?
2. Apa saja macam macam lingkungan belajar ?
3. Apa saja faktor – faktor non intelektual belajar siswa ?
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi lingkungan belajar
2. Untuk mengetahui macam macam lingkungan belajar
3. Untuk mengetahui faktor – faktor non intelektual belajar siswa
BAB II
PEMBAHASAN
2. Lingkungan Sekolah
Lingkungan yang kedua adalah lingkungan sekolah,
lingkungan sekolah merupakan faktor eksternal yang berasal dari
luar diri siswa. Lingkungan sekolah adalah tempat dimana siswa
melakukan proses pembelajaran. Lingkungan sekolah akan
menjadi faktor eksternal yang penting demi terwujudnya proses
pembelajaran yang kondusif.
Menurut Tu’u lingkungan sekolah dipahami sebagai
lembaga pendidikan formal, dimana ditempat inilah kegiatan
belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan
dikembangkan kepada anak didik Lingkungan sekolah diharapkan
mampu mendukung siswa dalam mengembangkan potensinya
melalui kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan
menyediakan sarana prasarana serta kondisi lingkungan sekolah
yang kondusif. Lingkungan sekolah yang nyaman akan membantu
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, karena dengan
lingkungan sekolah yang nyaman, kondusif mempunyai sarana
prasarana yang memadai maka siswa juga akan merasa nyaman
dan tenang dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Oleh karena itu, sekolah harus mampu menyediakan
sarana dan prasarana serta menciptakan kondisi yang kondusif
untuk mendukung terlaksananya proses belajar mengajar di
sekolah.
Slameto menyatakan faktor lingkungan sekolah yang
mempengaruhi hasil belajar mancakup:
a. Metode Mengajar Guru
Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang
harus dilalui didalam mengajar. Metode mengajar guru
dapat mempengaruhi belajar siswa. Metode mengajar guru
yang baik akan membuat siswa merasa nyaman dalam
mengikuti proses pembelajaran akan memotivasi siswa.
Guru juga harus menguasai materi pembelajara. Agar siswa
dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus
diusahakan yang setepat, seefisien dan seefektif mungkin.
b. Relasi Guru Dengan Siswa
Prose belajar mengajar terjadi antara guru dengan
siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada
diantara proses tersebut. Relasi guru dengan siswa yang
baik, siswa akan menyukai gurunya, siswa juga akan
menyukai mata pelajaran yang diampu guru tersebut,
sehingga siswa akan berusaha belajar dengan sebaik-
sebainya untuk memperoleh hasil belajar yang diinginkan.
c. Relasi Siswa Dengan Siswa
Hubungan dengan sesama siswa yang baik,
pergaulan dengan sesama siswa yang baik akan membuat
siswa merasa nyaman dalam belajar, sehingga akan
senantiasa berusaha untuk memperoleh hasil belajar yang
terbaik. Oleh karena itu,relasi atau hubungan antar siswa
dengan siswa perlu didorong dengan baik, sehingga tidak
ada siswa merasa rendah diri atau merasa diasingkan oleh
yang lainnya.
d. Fasilitas Sekolah
Kelengkapan fasilitas sekolah akan berpengaruh
terhadaphasil yang akan dicapai siswa. Kelengkapan
fasilitas sekolah akan mempermudah siswa dan guru dalam
proses belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain adalah
tersedianya buku-buku referensi di perpustakaan sekolah,
kelenkapan labolatorium, media pembelajaran, fasilitas
olahraga, ruang UKS, kantin sekolah, koperasi sekolah,
kamar mandi/WC.
3. Lingkungan Masyarakat
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem pemerintah nasional, peristiwa pendidikan yang
berlangsung pada lingkungan masyarakat, tergolong pada
pendidkan non formal. Lingkungan masyarakat adalah tempat
terjadinya sebuah interaksi suatu sistem dalam menghasilkan
sebuah kebudayaan yang terkait oleh norma-norma dan adat
istiadat yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Konsep
diatas, jelas bahwa lingkungan masyarakat tempat dimana seorang
siswa berada ikut berpengaruh terhadap hasil belajar yang diraih
oleh siswa. Hal ini berkaitan dengan aktifitas siswa diluar sekolah
dan aktifitas belajar siswa serta bagaimana pergaulan siswa selama
berada diluar sekolah. Lingkungan masyarakat yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah lingkungan tempat siswa bergaul dan
memperhatikan kejadian-kejadian yang terjadi disekitarnya.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa
lingkungan masyarakat merupakan tempat atau seluruh kondisi
baik yang berupa benda hidup atau mati serta seluruh suasana yang
terjadi dalam suatu interaksi antar personal melalui sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat terus menerus. Masyarakat
merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa. Hal ini karena siswa juga merupakan bagian serta
keberadaannya dalam masyarakat.
1. Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar akan sangat mempengaruhi kegiatan
belajar siswa. Hal ini bergantung juga pada gaya belajar, siswa
yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditori akan lebih
nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran yang berfokus pada
kegiatan mendengarkan penjelasan. Berbeda dengan siswa dengan
gaya belajar visual yang cenderung lebih menyukai visualisasi
gambar. Kemudian, siswa dengan gaya belajar kinestetik akan
cenderung menggemari pembelajaran yang melibatkan aktivitas
fisik.
2. Perilaku Belajar Manusia
Perilaku belajar manusia disebabkan oleh motivasi.
Motivasi adalah kondisi yang diperlukan dari pembelajaran
kognitif, tetapi juga dorongan internal dari terjadinya dan
pemeliharaan perilaku belajar. Contoh dalam pembelajaran Bahasa
asing, Gardner dan Lambert membagi motivasi belajar bahasa
asing menjadi "motivasi integratif" dan "motivasi instrumental".
Yang pertama mengacu pada pelajar dengan minat khusus dalam
komunitas bahasa target, misalnya untuk berpartisipasi atau
berintegrasi ke dalam kehidupan sosial komunitas. Yang terakhir
mengacu pada pelajar dengan tujuan tertentu: tes, pendidikan,
perjalanan, dan sebagainya. Jelas, kebanyakan orang memiliki
motivasi instrumental untuk belajar bahasa Inggris. Tetapi selama
memiliki motivasi yang kuat, itu dapat mendorong pembelajaran
secara efektif.
3. Minat
‘Minat adalah guru terbaik’. Selama peserta didik memiliki
minat yang besar pada tujuan pembelajaran, motivasi belajar dapat
dihasilkan untuk meningkatkan pembelajaran secara efisien sampai
selesainya tugas. Pendidik besar Tiongkok kuno, Konfusius,
mengemukakan "dia yang tertarik pada sesuatu lebihbaik daripada
dia yang mengetahui sesuatu". Pendidik Rusia Ushinski pernah
berkata, "Jika tidak ada minat, niat siswa untuk menguasai
pengetahuan akan terbunuh oleh kewajiban untuk belajar." Minat
dapat sepenuhnya membangkitkan semangat peserta didik untuk
partisipasi belajar, dan meningkatkan pembelajaran secara efisien.
4. Emosi
Emosi mengacu (terutama) pada perasaan, sikap, dan emosi
peserta didik dalam proses pembelajaran. Emosi pelajar secara
langsung mempengaruhi perilaku dan hasil belajar mereka. Emosi
ini dapat dibagi menjadi positif dan negatif. Studi oleh banyak
psikolog menunjukkan bahwa kepercayaan diri, keterkejutan,
empati, dan emosi positif lainnya dapat menciptakan sikap belajar
yang menyenangkan, dan meningkatkan efisiensi belajar. Emosi
kecemasan memiliki pengaruh tertentu pada input dan output, dan
mengedepankan teori filter afektif.
5. Kepribadian
Kepribadian mengacu pada sikap stabil orang dan
kebiasaan perilaku yang terbentuk sepanjang hidup mereka.
Psikolog telah memberikan klasifikasi yang berbeda untuk
kepribadian; karakteristik setiap kepribadian berbeda-beda.
Misalnya, ekstrovert aktif berkomunikasi dan berani mengambil
risiko; introvert pendiam, tidak banyak bicara dan pemalu.
Perbedaan karakter pembelajar bahasa asing menggunakan strategi
yang berbeda dalam proses pembelajaran bahasa. Secara umum,
pembelajar ekstrovert mendapatkan lebih banyak peluang input
dan output, tetapi tidak memperhatikan bentuk bahasa. Mereka
memiliki kelebihan dalam belajar kelompok dan suka
berkomunikasi dengan orang lain. Tetapi bagi pembelajar introvert,
karena mereka memiliki analisis yang tenang dan mendalam untuk
bentuk bahasa input, mereka memiliki lebih banyak keunggulan
dalam bentuk dan aturan bahasa di lingkungan pengajaran.
Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa tidak hanya faktor
intelektual saja yang mempengaruhi proses belajar siswa tetapi ada faktor non
intelektual yang dimiliki siswa. Faktor non intelektual memainkan peran penting
dalam melibatkan kecerdasan orang sepenuhnya, mereka adalah kunci bagi siswa
untuk membentuk psikologi sukses yang baik, kemampuan belajar mandiri dan
pendidikan mandiri, serta merupakan elemen inti yang membantu
mengembangkan kepribadian siswa. Faktor non-kecerdasan meliputi kebiasaan
belajar, motivasi, minat, emosi, sikap dan karakteristik siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berada di sekitar
peserta didik yang dapat membuat peserta didik merasa senang, aman, nyaman
dan termotivasi untuk belajar. Lingkungan pendidikan mencakup lingkungan
keluarga,, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Lingkungan memiliki
peran penting dalam pembelajaran. Lingkungan juga mempengaruhi hubungan
sosial peserta didik, prestasi belajar, dan psikologi. Oleh karena itu,
lingkungan yang baik akan mendukung peningkatan prestasi belajar siswa.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan
dan memakluminya, karena kami adalah manusia biasa yang luput dari
kesalahan dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semoga makalah ini
bisa dijadikan acuan untuk para penerus supaya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA