OLEH KELOMPOK 8
1. SAIFUL PUHA
NIM : 22020004
2. WA MARLIA LA ARIYANTO
NIM: 22020022
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
a. Latar Belakang...................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang
luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,
Sejalan dengan hal itu dalam belajar dilakukan transfer ilmu yang
dilakukan oleh seorang pendidik dan peserta didik sering kita sebut dengan
pelajaran. Oleh karena itu, seorang peserta didik harus lebih giat dan tekut serta
materi pelajaran oleh siswa dari gurunya. Ada kalanya bila siswa kurang
mengetahui sesuatu dari apa yang dipelajarinya adalah sebagai tujuan tujuan
1
yang ingin siswa capai selama belajar, karena siswa mempunyai tujuan ingin
Motivasi merupakan salah satu faktor dalam proses pembelajaran karena dapat
dan hasrat bagi siswa dalam belajar sehingga proses belajar yang dilakukan
secara efektif. Berdasarkan hal tersebut maka motivasi itu sesuatu hal yang
Menurut sardiman (2004 : 74) “Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada
macam, mungkin dia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi
dan lain-lain.1
Semangat dalam belajar dari diri siswa akan timbul apabila adanya
dorongan atau motivasi yang datang baik dari dalam diri peserta didik, guru,
sedemikian rupa di dalam kelas maupun luar kelas, tujuannya untuk mencapai
motivasi belajar siswa dengan berbagai cara, dari mulai pendekatan metode
1
Lestari, E.. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yokyakarta:
Penerbit Deepublish; 2020.
2
terbangun dan dapat berpengaruh terhadap sosial kehdupan ditengah-tengah
masyarakat.
B. Rumusan Masalah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Motivasi
bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam
dorongan dalam diri (drive arousal). Ada tiga komponen utama dalam
2
Kamisa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Cahaya Agency, Cet. , 2013.
3
Widayat Prihartanta, ‘Teori-Teori Motivasi Prestasi’, Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry, 1.83 (2015), 11.
4
motivasi, yaitu :
1. Kebutuhan
2. Dorongan
3. Tujuan
4
Randi, Purnama. Hubungan Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran Terhadap Peserta
Didik. Jurnal Pendidikan dan Keislaman. Hlm 40-41.
5
sesuai dengan sistem pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik.
belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan
orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu
5
Prihartanta.
6
dengan berbagai kata, seperti; hasrat, maksud, minat, tekad,
sebagainya.6
2. Pengertian Pengajaran
adalah sama, karena pada hakikatnya pengajaran itu berasal dari kata ajar,
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, dan dengan keseluruhan itu
sebelumnya. 7
dalam proses belajar. Baik itu dari segi cara mengajar, pengalaman
yang dilakukan seorang guru kepada siswanya. Seperti yang kita ketahui
bahwa guru memgang peran yang amat sentral dalam keseluruhan proses
6
Lestari, E.. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yokyakarta:
Penerbit Deepublish; 2020.
7
Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution. Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan:
Perdana Publishing, Cet. 1, 2011.
7
secara tept agar terjadi perilaku belajar yang efektif pula dalam diri siswa.
terwujud.
satu dengan yang lainnya, dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk
pembelajaran.
8
Randi, Purnama. Hubungan Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran Terhadap Peserta
Didik. Jurnal Pendidikan dan Keislaman.
8
menciptakan suasana belajar untuk mendorong semangat belajar siswanya,
dan berintelektual.
hakiki dari pada ilmu pengetahuan, apa gunanya ilmu pengetahuan kalau
atas anugerah ilmu yang diberikan oleh Allah SWT kepada sesorang.
dimilikinya.9
3. Pengertian Pembelajaran
“pem” dan akhiran “an” menunjukan bahwa ada unsur dari luar (eksternal)
yang bersifat “intervensi” agar terjadi proses belajar pada diri individu yang
9
Dimayati. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
9
belajar. Pembelajaran dapat dimaknai dan ditelaah secara mikro dan makro.
makro terkait dengan dua jalur, yaitu individu yang belajar dan penataan
komponen eksternal agar terjadi proses belajar pada individu yang belajar.10
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Banyak
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik.
Tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih
buruk.
10
Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution. Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan:
Perdana Publishing, Cet. 1, 2011.
10
seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
3. Untuk disebut belajar maka perubahan itu harus relative mantap, harus
adalah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar, dan
baru.
tidak berdiri sendiri artinya tidak hanya dilakukan oleh anak tanpa
dapat di capai sepanjang dilakukan melalui usaha dan latihan moral yang
11
Mardianto. Psikologi Pendidikan: Landasan Bagi Pengembangan Strategi
Pembelajaran, Medan: Perdana Publishing, Cet. 1, 2012.
11
sesuai.12 Hal ini penting, sebab fungsi agama yang utama adalah
yang mulia. Itu berarti, jika akhlak tidak dapat diubah, maka semua perintah
dan pengajaran di sekolah pendidik dan peserta didik yang menjadi objek
tercapai. Hal ini juga harus dibarengi dengan kemampuan seorang guru dalam
memberikan motivasi dalam diri siswa baik dengan cara memilih metode
BAB III
12
Ibit
12
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu yaitu tujuan
pembelajaran.
didik yang menjadi objek dalam proses pendidikan. Dengan demikian tujuan
pembelajaran akan tercapai. Hal ini juga harus dibarengi dengan kemampuan
seorang guru dalam memberikan motivasi dalam diri siswa baik dengan cara
B. SARAN
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
13
Lestari, E.. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yokyakarta: Penerbit
Deepublish; 2020.
Kamisa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Cahaya Agency, Cet. , 2013.
Randi, Purnama. Hubungan Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran Terhadap Peserta Didik. Jurnal
Pendidikan dan Keislaman..
Lestari, E.. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yokyakarta: Penerbit
Deepublish; 2020.
Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution. Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan: Perdana
Publishing, Cet. 1, 2011.
14