Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran

Makalah ini diajukan Sebagai Bahan Diskusi Pada Mata Kuliah


Psikolpgi Pendidikan Agama Islam Semester Dua Prodi Pendidikan Agama Islam

OLEH KELOMPOK 8

1. SAIFUL PUHA
NIM : 22020004

2. WA MARLIA LA ARIYANTO
NIM: 22020022

PASCASARJANA IAIN TERNATE

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur allhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga makalah dengan judul
Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran , dapat terselesaikan dengan baik,
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah untuk membantu kita dalam
mempelajari `pokok pembahasan secara efisien dan efektif. Dengan demikian,
diharapkan agar kita memahami semua materi dengan baik dalam waktu relatif
singkat. Meskipun masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini namun
penulis berharap makalah ini dapat mempermudah proses pembelajaran kita dan
mengingatkan kita kembali kepada pengetahuan yang telah didapat selama proses
perkuliahan.
Penulis menyadari akan segala kekurangan dalam makalah ini. Maka dari
itu kepada pembaca diharapkan untuk memberi sumbang saran maupun kritik yang
bersifat membangun kearah perbaikan. Dan berharap semoga Allah Swt.
memberikan balasan yang berlipat ganda kepada mereka yang telah membantu.
Akhir kata penulis mengharapkan kepada yang membaca agar bersedia
memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan dan
peningkatan mutu makalah ini serta mudah-mudahan bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya. Amin Yarobal Alamin.

Ternate, 28 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... ii

Daftar Isi.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

a. Latar Belakang...................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

a. Pengertian Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran …….................... 3


b. Pengertian Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran............................. 12
BAB III PENUTUP......................................................................................... 13
a. Kesimpulan........................................................................................... 13
b. Saran..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan kunci yang paling vital dalam setiap usaha

pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak akan pernah ada

pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang

luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan,

misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar.

Sejalan dengan hal itu dalam belajar dilakukan transfer ilmu yang

dilakukan oleh seorang pendidik dan peserta didik sering kita sebut dengan

proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran peserta didik dituntut untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang dituntut untuk setiap bidang mata

pelajaran. Oleh karena itu, seorang peserta didik harus lebih giat dan tekut serta

semangat yang tinggi untuk menuju keberhasilan dalam belajar.

Proses belajar-mengajar tentu di butuhkan yang namanya dorongan atau

biasa disebut dengan motivasi. Motivasi dalam proses belajar-mengajar sangat

berperan penting dalam menunjang semangat belajar siswa dan dibutuhkan

dalam dunia pendidikan. Pentingnya motivasi itu terkait dengan penerimaan

materi pelajaran oleh siswa dari gurunya. Ada kalanya bila siswa kurang

memiliki motivasi akan berdampak pada proses penguasaan materi yang

diajarkan oleh gurunya

Motivasi adalah pendorong siswa dalam belajar. Siswa yang ingin

mengetahui sesuatu dari apa yang dipelajarinya adalah sebagai tujuan tujuan

1
yang ingin siswa capai selama belajar, karena siswa mempunyai tujuan ingin

mengetahui sesuatu itulah akhirnya siswa terdorong untuk mempelajarinya.

Motivasi merupakan salah satu faktor dalam proses pembelajaran karena dapat

menimbulkan dorongan positif dalam menumbuhkan dan meningkatkan minat

dan hasrat bagi siswa dalam belajar sehingga proses belajar yang dilakukan

secara efektif. Berdasarkan hal tersebut maka motivasi itu sesuatu hal yang

harus dikembangkan dalam dunia pendidikan terutama dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia. Dalam proses belajar motivasi memegang peran penting.

Menurut sardiman (2004 : 74) “Dalam kegiatan belajar mengajar, apabila ada

seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan,

maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebab itu biasanya bermacam-

macam, mungkin dia tidak senang, mungkin sakit, lapar, ada problem pribadi

dan lain-lain.1

Semangat dalam belajar dari diri siswa akan timbul apabila adanya

dorongan atau motivasi yang datang baik dari dalam diri peserta didik, guru,

orangtua, maupun lingkungan tempat tinggalnya. Motivasi dibangun

sedemikian rupa di dalam kelas maupun luar kelas, tujuannya untuk mencapai

tujuan belajar yang diharapkan. Di kelas seorang guru dapat membangun

motivasi belajar siswa dengan berbagai cara, dari mulai pendekatan metode

pembelajaran, media pembelajaran maupun cara mengelola kelas. dengan

demikian motivasi pembelajaran dan pengajaran peserta didik di sekolah akan

1
Lestari, E.. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yokyakarta:
Penerbit Deepublish; 2020.

2
terbangun dan dapat berpengaruh terhadap sosial kehdupan ditengah-tengah

masyarakat.

B. Rumusan Masalah.

Dari pembahasan pada latar belakang diatas dapat dirumuskan mbeberapa

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Defenisi dari motivasi, pengajaran dan pembelajaran.

2. Bagaimana hubungan antara motivasi pengajaran dan pembelajaran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran

1. Pengertian Motivasi

Secara etimologi motivasi di ambil dari kata motif. Dalam KBBI

motif diartikan dengan sebab yang menjadi dorongan atau yang

menimbulkan semangat, sedangkan motivasi adalah dorongan.2 Dalam

kamus lengkap psikologi motivasi diartikan sebagai dorongan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan, perangsang yang

membangkitkan semangat individu.

Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan

memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil

suatu tindakan yang dikehendaki. Motivasi adalah gejala psikologis dalam

bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk

melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam

bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok

orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan

yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.3

Motivasi dipandang dari arti katanya, motivasi (motivation) berarti hal

yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan.

Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energy unttuk membangkitkan

dorongan dalam diri (drive arousal). Ada tiga komponen utama dalam

2
Kamisa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Cahaya Agency, Cet. , 2013.
3
Widayat Prihartanta, ‘Teori-Teori Motivasi Prestasi’, Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry, 1.83 (2015), 11.

4
motivasi, yaitu :

1. Kebutuhan

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan

antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Maslow membagi

kebutuhan menjadi 5 tingkat, yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan

perasaan aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri, dan

kebutuhan untuk aktualisasi diri.

2. Dorongan

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan

dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental

yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan.

Dorongan yang berorientasi pada pencapaian tujuan tersebut merupakan

inti dari motivasi

3. Tujuan

Tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku, secara psikologis,

tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian kebutuhan. Jika

tujuan tercapai maka kebutuhan terpenuhi untuk “sementara”. Jika

kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mental

untuk berbuat “terhenti sementara” .4

Tujuan tertentu dalam bentuk aktivitas pendidikan salah satunya

belajar, dalam belajar seorang peserta didik harus memiliki rasa

kenyamanan, keseriusan dan semangat, sehingga tujuan pembelajaran

4
Randi, Purnama. Hubungan Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran Terhadap Peserta
Didik. Jurnal Pendidikan dan Keislaman. Hlm 40-41.

5
sesuai dengan sistem pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik.

Sejalan dengan hal tersebut Maslow mengemukakan Dalam proses

belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan

itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat

orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu

tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Sangat percaya bahwa tingkah

laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan

tertentu, seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan

aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik.

Kebutuhan-kebutuhan inilah menurut Maslow yang mampu memotivasi

tingkah laku individu.5

Selain itu Fungsi dari motivasi adalah sebagai berikut:

1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak. Motif itu

berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan

energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan.

2. Motif itu menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan suatu

tujuan atau cita-cita.

3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-

perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai

tujuan itu dengan menyampaikan perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan itu. Dalam percakapan sehari-hari motif itu dinyatakan

5
Prihartanta.

6
dengan berbagai kata, seperti; hasrat, maksud, minat, tekad,

kemauan,dorongan, kebutuhan, kehendak, cita-cita, kehausan, dan lain

sebagainya.6

2. Pengertian Pengajaran

Dilihat dari KBBI pengajaran diartikan sebagai proses, perbuatan,

cara mengajar atau mengajarkan, perihal mengajar, segala sesuatu mengenai

mengajar, tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau dilihatnya.

Pengajaran dapat disebut dengan mengajar, atau dapat dikatakan keduanya

adalah sama, karena pada hakikatnya pengajaran itu berasal dari kata ajar,

yang mendaptat imbuhan awalan “peng” dan akhiran “an”, sehingga

menjadi pengajaran. Pengajaran adalah suatu system, artinya suatu

keseluruhan yang terdiri atas komponen-komponen yang berinterelasi dan

berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, dan dengan keseluruhan itu

sendiri untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan

sebelumnya. 7

Dengan demikian pengajaran dapat dipahami yaitu suatu proses

belajar yang dilaksanakan oleh seorang pendidik. Pendidik harus mahir

dalam proses belajar. Baik itu dari segi cara mengajar, pengalaman

mengajar dan lain-lain. Lebih jauh menurut Tohorin mengenai pengajaran

yang dilakukan seorang guru kepada siswanya. Seperti yang kita ketahui

bahwa guru memgang peran yang amat sentral dalam keseluruhan proses

pengajaran. Guru pun dituntut untuk mampu mewujudkan perilaku mengjar

6
Lestari, E.. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yokyakarta:
Penerbit Deepublish; 2020.
7
Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution. Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan:
Perdana Publishing, Cet. 1, 2011.

7
secara tept agar terjadi perilaku belajar yang efektif pula dalam diri siswa.

Di samping itu, guru diharapkan mampu menciptakan interaksi belajar-

mengajar yang sedemikian rupa, sehingga siswa mewujudkan kualitas

perilaku belajarnya secara efektif. Guru pun dituntut untuk mampu

menciptakan situasi belajar- mengajar yang kondusif, karena kondusivitas

situasi belajar-mengajar dapat dijadikan indikasi keberhasilan mengajar.

Tanpa situasi yang kondusif, proses belajar-mengajar tidak akan bias

terwujud.

Pengajaran adalah suatu system, artinya suatu keseluruhan yang

terdiri atas komponen- komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara

satu dengan yang lainnya, dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk

mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun

komponen komponen tersebut meliputi tujuan pendidikan dan pengajaran,

pesrta didik atau siswa, tenaga kependidikan khususnya guru, perencanaan

pengajaran sebagai suatu segtmen kurikulum8.

Proses pengajaran ditandai dengan adanya interaksi antar komponen

misalnya komponen peserta didik berinteraksi dengan komponen guru,

demikian seterusnya, semua komponen dalam system pengajaran saling

berhubungan dan saling mempengaruhi, untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Dengan demikian bahwa sebuah pengajaran dalam proses belajar

yang lebih ditekankan adalah seorang guru. Guru harus mampu

8
Randi, Purnama. Hubungan Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran Terhadap Peserta
Didik. Jurnal Pendidikan dan Keislaman.

8
menciptakan suasana belajar untuk mendorong semangat belajar siswanya,

sehingga dapat menciptakan dan menghasilkan siswa yang mandiri, efektif

dan berintelektual.

Tujuan pengajaran yang asasi adalah memungkinkan manusia untuk

mengetahui dirinya dan alam sekitarnya dengan pengetahuan yang

berdasarkan amal perbuatan. Maka amal perbuatan adalah tujuan yang

hakiki dari pada ilmu pengetahuan, apa gunanya ilmu pengetahuan kalau

tidak disertai dengan perbuatan. Pengajaran memiliki kedua tujuan yaitu :

1. Tujuan Pengajaran Secara Umum yaitu: Memberikan, mengajarkan ilmu

pengetahuan yang dimiliki kepada murid, Agar murid dapat memiliki

pengetahuan yang dimiliki guru dan mampu mengamalkannya, Agar

murid memiliki bekal ilmu pengetahuan serta bersedia menyebarluaskan

ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

2. Tujuan Pengajaran Secara Khusus, Secara garis besar tujuan dari

pengajaran itu adalah suatu bentuk perwujudan dari kesyukuran sesorang

atas anugerah ilmu yang diberikan oleh Allah SWT kepada sesorang.

Disamping itu pengajaran merupakan implementasi (penerapan) dari

tugas-tugas keilmuan seseorang dengan cara mengajarkan ilmu yang

dimilikinya.9

3. Pengertian Pembelajaran

Kata pembelajaran berasal dari kata belajar, yang mendapat awalan

“pem” dan akhiran “an” menunjukan bahwa ada unsur dari luar (eksternal)

yang bersifat “intervensi” agar terjadi proses belajar pada diri individu yang

9
Dimayati. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

9
belajar. Pembelajaran dapat dimaknai dan ditelaah secara mikro dan makro.

Secara makro pembelajaran adalah suatu proses yang diupayakan agar

peserta didik dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki baik kognitif

maupun sosioemosional secara efektif dan efisien untuk mencapai

perubahan perilaku yang diharapkan. Sedangkan pembelajaran secara

makro terkait dengan dua jalur, yaitu individu yang belajar dan penataan

komponen eksternal agar terjadi proses belajar pada individu yang belajar.10

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman (Learning is defined as the modikation or strengtheninhg of

behavior trough eksperienching), menurut pengertian ini belajar merupakan

suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Banyak

pakar mengemukakan berbagi pengertian belajar, dari berbagai pengertian

dan definisi-definisi yang dikemukakan para pakar dapat dikemukakan

adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang

belajar, yaitu bahwa :

1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik.

Tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih

buruk.

2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar,

10
Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution. Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan:
Perdana Publishing, Cet. 1, 2011.

10
seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

3. Untuk disebut belajar maka perubahan itu harus relative mantap, harus

merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup panjang.

4. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut

berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan

dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir ketrampilan,

kecakapan, ataupun sikap.11

Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran ditujukan untuk

pendidik dan peserta didik dalam lingkung proses belajar. Selanjutnya

mengenai pembelajaran. Mardianto menjelaskan bahwa pembelajaran

adalah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar, dan

lingkungan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru.

Tiga kata kunci dalam pembelajaran begitu penting, yakni: proses

interaksi, sumber dan lingkungan, serta pengetahuan dan keterampilan

baru.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ternyata

tidak berdiri sendiri artinya tidak hanya dilakukan oleh anak tanpa

melibatkan orang lain, akan tetapi pembelajaran berinteraksi dengan

berbagai hal. Lebih jauh pembelajaran menurut al-Ghazali dalam al

Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution sangat menekankan pentingnya

perubahan perilaku, khususnya akhlak, dalam belajar. Al- Ghazali juga

menegaskan bahwa perubahan, perbaikan, dan peningkatan akhlak akan

dapat di capai sepanjang dilakukan melalui usaha dan latihan moral yang
11
Mardianto. Psikologi Pendidikan: Landasan Bagi Pengembangan Strategi
Pembelajaran, Medan: Perdana Publishing, Cet. 1, 2012.

11
sesuai.12 Hal ini penting, sebab fungsi agama yang utama adalah

membimbing manusia memperbaiki akhlak. Rasul sendiri diutus Allah Swt

adalah untuk memperbaiki akhlak manusia agar berakhlak dengan akhlak

yang mulia. Itu berarti, jika akhlak tidak dapat diubah, maka semua perintah

dan teguran, anjuran dan ancaman agama tidak akan berguna.

B. Pengertian Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran

Motivasi, pengajaran dan pembelajaran sangat erat

hubungannya yaitu motivasi merupakan pendorong yang mengubah

energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk

mencapai tujuan tertentu yaitu tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran

dan pengajaran di sekolah pendidik dan peserta didik yang menjadi objek

dalam proses pendidikan. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan

tercapai. Hal ini juga harus dibarengi dengan kemampuan seorang guru dalam

memberikan motivasi dalam diri siswa baik dengan cara memilih metode

pembelajaran yang bervariatif maupun dengan cara pengelolaan kelas

yang baik. Sehingga siswa terus bersemangat dalam melaksanakan

proses pembelajaran di sekolah.

BAB III
12
Ibit

12
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Motivasi, pengajaran dan pembelajaran sangat erat hubungannya yaitu

motivasi merupakan pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke

dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu yaitu tujuan

pembelajaran.

Dalam pembelajaran dan pengajaran di sekolah pendidik dan peserta

didik yang menjadi objek dalam proses pendidikan. Dengan demikian tujuan

pembelajaran akan tercapai. Hal ini juga harus dibarengi dengan kemampuan

seorang guru dalam memberikan motivasi dalam diri siswa baik dengan cara

memilih metode pembelajaran yang bervariatif maupun dengan cara

pengelolaan kelas yang baik. Sehingga siswa terus bersemangat dalam

melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.

B. SARAN

Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh

Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan

pemikiran dan pengetahuan bagi rekan-rekan Mahasiswa/i. Demi penyempurnaan

makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.

DAFTAR PUSTAKA

13
Lestari, E.. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yokyakarta: Penerbit
Deepublish; 2020.

Kamisa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Cahaya Agency, Cet. , 2013.

Widayat Prihartanta, ‘Teori-Teori Motivasi Prestasi’, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry,


1.83 (2015),

Randi, Purnama. Hubungan Motivasi, Pengajaran dan Pembelajaran Terhadap Peserta Didik. Jurnal
Pendidikan dan Keislaman..

Lestari, E.. Cara Praktis Meningkatkan Motivasi Siswa Sekolah Dasar. Yokyakarta: Penerbit
Deepublish; 2020.

Dimayati. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution. Teori Belajar dan Pembelajaran, Medan: Perdana
Publishing, Cet. 1, 2011.

Mardianto. Psikologi Pendidikan: Landasan Bagi Pengembangan Strategi Pembelajaran, Medan:


Perdana Publishing, Cet. 1, 2012.

14

Anda mungkin juga menyukai