BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ciri utama dari pada penelitian tindakan adalah bertujuan untukmemperoleh penemuan yang
signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketikakebijakan dilaksanakan.Suatu
penemuan yang menyatakan bahwa pembentukan modal pada suatu negara tidak berkembang
karena kebiasaan menyimpan emas, bukanlah suatu kesimpulan yang operasional. Akan tetapi,
suatu generalisasi dan kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa penolakan penggunaan
kontraseptik disebabkan oleh penolakan istri karena ketakutan akan kesehatannvaadalah jenis
penemuan yang operasional untuk kebijakan pemerintah secara langsung.
Dalam pengertian lain metode penelitian tindakan dapat disebut juga sebagai suatu
penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang
variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan
kebijakan dan pembangunan.
Maka dalam hal ini pembahasan penelitian tindakan menjadi suatu hal pokok dalam
pendidikan itu karena didalamnya merupakan usaha untuk menginterpretasikan pada kegiatan
yang memiliki urgensi evaluasi di masa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penyusun ingin mengkaji lebih dalam tentangMetode Penelitian
Tindakan maka penyusun merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian penelitian tindakan?
2. Sebutkan ciri-ciri penelitian tindakan !
3. Sebutkan contoh penelitian tindakan !
4. Sebutkan tujuan dari penelitian pindakan !
5. Sebutkan kesukaran dari pelaksanaan penelitian tindakan !
6. Bagaimana Landasan Penelitian Tindakan?
7. Sebutkan langkah-langkah penelitian tindakan !
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini mempunyai tujuan penulisan dan tujuan penulisannya adalah :
1. Pengertian penelitian tindakan
2. Ciri-ciri penelitian tindakan
3. Contoh penelitian tindakan
4. Tujuan penelitian tindakan
5. Kesukaran pelaksanaan penelitian tindakan
6. Landasan Penelitian tindakan
7. Langkah-langkah penelitian tindakan
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pengertian lain metode penelitian tindakan dapat disebut juga sebagai suatu
penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang
variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan
kebijakan dan pembangunan. Peneliti decision maker bersama-sama menentukan masalah,
membuat desain serta melaksanakan program-program tersebut.
Ciri utama dari penelitian tindakan adalah tujuannya untuk memperoleh penemuan yang
signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika
kebijakan dilaksanakan. Suatu penemuan yang menyatakan bahwa pembentukan modal pada
suatu negara tidak berkembang karena kebiasaan menyimpan emas, bukanlah suatu kesimpulan
yang operasional. Akan tetapi, suatu generalisasi dan kesimpulan penelitian yang menyatakan
bahwa penolakan penggunaan kontraseptik disebabkan oleh penolakan istri karena ketakutan
akan kesehatannva, adalah jenis penemuan yang operasional untuk kebijakan pemerintah secara
langsung.
Penelitian tindakan mengadakan rangka kerja penelitian empiris yang didasarkan pada
observasi objektif pada masa sekarang untuk memecahkan masalah-masalah baru, serta praktis
dan aktual dalam kegiatan-kegiatan kerja. Karena itu, penelitian tindakan mempunyai sifat lebih
fleksibel, dan dapat mengorbankan kepentingan kontrol demi adanya inovasi dan bekerja dengan
on the spot experimentation. Validitas internal dan eksternal dari penelitian tindakan secara
relatif lemah, karena sample kurang representatif masih dibenarkan, demikian juga kontrol
terhadap variabel bebas tidak terlalu ditekankan.
Penelitian tindakan yang bertujuan memberikan penemuan-penemuan yang praktis, kurang
memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan.
Dari gambar tersebut, dapat kita ketahui bahwa dari langkah-langkah tersebut dapat
menjadi satu siklusartinya, siklus dari keempat langkah tersebut dapat berulang tetapi Siklus
dapat berhenti bila peneliti sudah merasa puas akan hasil yang dicapainya.
Dalam Nazir (1988: 97-98) dikemukakan langkah-langkah pokok dalam penelitian
tindakan sebagai berikut:
1. Rumusan masalah dan tujuan penelitian bersama-sama antara peneliti dan pekerja praktis dan
decision maker.
2. Himpun data yang tersedia tentang hal-hal vang berhubungan dengan masalah ataupun metode-
metode dengan melakukan studi kepustakaan.
3. Rumuskan hipotesis serta strategi pendekatan dan memecahkan masalah.
4. Buat desain penelitian bersama-sama antara peneliti dengan pelaksana program serta rumuskan
prosedur, alat, dan kondisi pada mana penelitian tersebut akan dilaksanakan.
5. Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran, serta teknik-teknik analisis yang digunakan.
6. Kumpulkan data, analisis, beri interpretasi, serta generalisasi dan saransaran.
7. Laporkan penelitian dengan penulisan ilmiah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan
tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan
mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan
lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi
sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Praktis dan langsung relevan untuk situasiaktual dalam dunia kerja. Menyediakan rangka kerja
yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan-perkembangan baru, yang lebih baik
baik daripada cara pendekatan impresiontik dan fragmentaris. Kemudian Fleksibel dan adaktif,
membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan kontrol
untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi.
Tujuannya situsional, sampelnya terbatas dan tidak representatif, dan kontrolnya terhadap
variabel bebas sangat kecil.
Suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus
sekolah, untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan
pengemudi; untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modern atau
metode menanam padi yang inovatif.
Tujuan penelitian Tindakan
Untuk memperoleh keterangan yang objektif dalam rangka membenarkan kebijakan atau
kegiatan yang telah dibuat.
Untuk memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kegiatan dan
tindakan yang akan datang.
Furchan Arif, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar. Yogyakarta : 2007.
Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta : 2003.
http://pbacirebon.blogspot.com/2009/12/konsep-dan-jenis-penelitian.html
Bab 2
BAB I
PENDAHULUAN
PTK merupakan salah satu jenis penelitian dari berbagai jenis yang ada seperti
penelitian eksperimen darn penelitian kuantitatif, namun PTK merupakan jenis penelitian
yang paling tepat dan strategis untuk perbaikan proses pembelajaram yang permasalahanya
banyak dialami oleh para tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh karena itu, jenis penelitian
ini sangat tepat untuk dipahami dan diaplikasikan dalam upaya mengatasi maslah yang
relevan bagi mereka, yang kesehariannya tidak lepas dari masalah di kelas atau proses
pembelajaran.
Dalam menjalankan tugasnya, secara ideal guru merupakan agen pembaharuan.
Sebagai agen pembaharuan, guru diharapkan selalu melakukan langkah-langkah inovatif
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukannya.
Langkah inovatif sebagai bentuk perubahan paradigma guru tersebut dapat dilihat dari
pemahaman dan penerapan guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat
mendukung program peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah yang muaranya adalah
peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini, karena dalam proses pembelajaran, guru adalah
praktisi dan teoretisi yang sangat menentukan. Peningkatan kualitas pembelajaran,
merupakan tuntutan logis dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks)
yang semakin pesat. Perkembangan Ipteks mengisyaratkan penyesuaian dan peningkatan
proses pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga berdampak positif terhadap
peningkatan kualitas lulusan dan keberadaan sekolah tempat guru itu mengajar.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai metode penelitian tindakan kelas pada bab
berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom Action Research,
diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan dikelas. Untuk lebih jelasnya, mari kita
perhatikan beberapa pengertian PTK berikut ini :
a. Menurut Lewin (Tahir 2012:77), PTK merupakan siasat guru dalam mengaplikasikan
pembelajaran dengan berkaca pada pengalamnya sendiri atau dengan perbandingan dari guru
lain.
b. Menurut Bahri (2012:8), Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek
dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi
lebih baik.
c. Menurut Suyadi,2012:18, PTK secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata yaitu
penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati suatu objek tertentu
dengan menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data dengan tujuan meningkatkan
mutu. Kemudian tindakan yaitu perlakuan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana
dengan tujuan tertentu. Dan kelas adalah tempat di mana sekelompok peserta didik menerima
pelajaran dari guru yang sama.
d. Menurut Sanjaya,2010:25, Secara bahasa ada tiga istilah yang berkaitan dengan penelitian
tindakan keleas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama, penelitian adalah suatu
perlakuan yang menggunakan metologi untuk memecahkan suatu masalah. Kedua, tindakan
dapat diartikan sebagai perlakuan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki mutu. Ketiga
kelas menunjukkan pada tempat berlangsungnya tindakan.
e. Menurut John Elliot, PTK adalah peristiwa sosial dengan tujuan untuk meningkatkan
kualiatas tindakan di dalamnya. Di mana dalam proses tersebut mencakup kegiatan yang
menimbulkan hubungan antara evaluasi diri dengan peningkatan profesional.
f. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Sanjaya,2010:25), PTK adalah gerakan diri sepenuhnya
yang dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman.
g. Menurut Arikunto (Suyadi,2012:18), PTK adalah gabungan pengertian dari kata “penelitian,
tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan
menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang bermanfaat bagi
peneliti dan dan orang lain demi kepentingan bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu
perlakuan yang sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan tertentu yang dalam
penerapannya dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus. Dan kelas adalah tempat di
mana sekolompok siswa belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode yang
sama.
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan didalam
kelas dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan
dalam beberapa periode atau siklus. Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya,
PTK dapat berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK
kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau
kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis
melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar
kelas.
B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan PTK dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan. Tujuan-
tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru
dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan
refleksi untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba secara sistematis berbagai model
pembelajaran alternatif yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat memecahkan masalah
pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan,
melakukan evaluasi, dan refleksi.
2. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan guru yang bertolak dari
kebutuhan untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan
pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1) kebutuhan pelaksanaan tumbuh
dari guru sendiri, bukan karena ditugaskan oleh kepala sekolah, (2) proses latihan terjadi
secara hand-on dan mind-on, tidak dalam situasi artifisial, (3) produknya adalah sebuah nilai,
karena keilmiahan segi pelaksanaan akan didukung oleh lingkungan.
3. Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan guru.
C. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
1. PTK dapat dilakukan oleh hampir semua ahli di semua tipe sekolah, semua level, guru
kelas baik secara individu maupun berkelompok, ataupun pimpinan sekolah.
2. PTK dapat memperbaiki praktik pendidikan; membantu praktisi pendidikan (guru,
pimpinan sekolah) dalam meningkatkan kompetensi terhadap apa yang mereka
lakukan.
3. PTK memberi ruang kepada guru atau praktisi lain untuk mengadakan penelitian
mereka sendiri sehingga dapat mengembangkan cara-cara yang lebih efektif untuk
mempraktikkan keahlian-keahlian mereka sendiri.
1. Masalah PTK berawal dari guru: Masalah yang ditemukan guru di dalam kelas sebagai
pelaku pembelajaran dapat menjadi topik utama dalam melakukan penelitian
2. Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran: Implikasi dari tujuan ini adalah guru tidak
boleh mengorbankan proses pembelajaran karena sedang melakukan PTK.
3. PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif: Seorang guru dapat berkolaborasi dengan
dosen tenaga ahli ataupun teman sejawat dalam melaksanakan PTK, sehingga dapat saling
memberikan masukan tentang prosedur pelaksanaan PTK dengan benar
4. PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki
proses belajar mengajar di kelas: Tindakan-tindakan ini dapat berupa penggunaan metode
pembelajaran tertentu, penerapan strategi pembelajaran, pemakaian media/sumber belajar,
jenis pendekatan tertentu, atau hal-hal inovatif lainnya.
5. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan: Hal ini terjadi
karena dengan melakukan PTK berarti seorang guru dapat membuktikan apakah sebuah teori
pembelajaran dapat diterapkan secara efektif atau tidak di kelasnya, sehingga ia dapat
memperoleh balikan yang bagus untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
Sementara itu, Ary (2010:514) menyebutkan tiga karakteristik utama dari Penelitian
tindakan, yaitu:
1. The research is situated in a local context and focused on a local issue. (Penelitian
tindakan digunakan dalam konteks lokal dan difokuskan pada sebuah isu lokal)
2. The research is conducted by and for the practitioner (Penelitian tindakan
dilaksanakan oleh dan untuk praktisi).
Penelitian yang dilakukan peneliti tidak boleh mengubah suasana rutin, penelitian harus
dalam situasi yang wajar, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini
berkaitan erat dengan profesi guru yaitu melaksanakan pembelajaran, sehingga tindakan yang
cocok dilakukan oleh guru adalah yang menyangkut pembelajaran.
Kegiatan penelitian tindakan kelas dilakukan bukan karena keterpaksaan, akan tetapi
harus berdasarkan keinginan guru, guru menyadari adanya kekurangan pada dirinya atau pada
kinerja yang dilakukannya dan guru ingin melakukan perbaikan. Guru harus berkeinginan
untuk melakukan peningkatan diri untuk hal yanglebih baik dan dilakukan secara terus
menerus sampai tujuannya tercapai
Penelitian tindakan dimulai dengan melakukan analisis SWOT, yang terdiri atas unsur-
unsur S-Strength(kekuatan), W-Weaknesses (kelemahan), O-Opportunity (kesempatan), T-
Threat(ancaman). Empat hal tersebut dilihat dari sudut guru yang melaksanakan maupun
siswa yang dikenai tindakan. Dengan berpijak pada hal-hal tersebut penelitian tindakan dapat
dilaksanakan hanya bila ada kesejalanan antara kondisi yang ada pada guru dan juga siswa.
Kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri peneliti dan subjek tindakan diidentifikasi secara
cermat sebelum mengidentifikasi yang lain.
Dengan telah dilakukannya analisis SWOT, tentu saja apabila guru melakukan penelitian
tindakan, berarti guru sudah mengikuti prinsip empiris (terkait dengan pengalaman) dan
sistemik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang terkait
dengan objek yang sedang digarap. Pembelajaran adalah sebuah sistem, yang
keterlaksanaannya didukung oleh unsur-unsur yang kait mengkait. Jika guru mengupayakan
cara mengajar baru, harus juga memikirkan tentang sarana pendukung yang berbeda,
mengubah jadwal pelajarandan semua yang terkait dengan hal-hal yang baru diusulkan
tersebut.
Kata SMART yang artinya cerdas mempunyai makna dalam proses perencanaan kegiatan
penelitian tindakan. Adapun makna dari masing-masing huruf adalah : S–specific, khusus,
tidak terlalu umum, M–Managable, dapat dikelola, dilaksanakan, A-Acceptable, dapat
diterima lingkungan, atau Achievable, dapat dicapai, dijangkau, R-Realistic, operasional,
tidak di luar jangkauan dan. T-Time-bond, diikat oleh waktu, terencana.
Ketika guru menyusun rencana tindakan, harus mengingat hal-hal yang disebutkan dalam
SMART. Tindakan yang dipilih peneliti harus a)Khusus specific, masalah yang diteliti tidak
terlalu luas, ambil satu aspek saja sehingga langkah dan hasilnya dapat jelas dan spesifik
b)Mudah dilakukan, tidak sulit atau berbelit, misalnya kesulitan dalam mencari lokasi
mengumpulkan hasil, mengoreksi dan lainnya. c)Dapat diterima oleh subjek yang dikenai
tindakan, artinya siswa tidak mengeluh gara-gara guru memberikan tindakan dan juga
lingkungan tidak terganggu karenanya d)Tidak menyimpang dari kenyataan dan jelas
bermanfaat bagi dirinya dan subjek yang dikenai tindakan.
BAB III
PENUTUP