Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MENGENAI

DESAIN PESAN MEDIA VISUAL

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Desain Pesan
Dosen Pengampu : Ibu Yeni Raini, M.Pd

Di Susun Oleh
Kelompok 4 :
1. M. Zahran Adiatma (201102030435)
2. Meri Handayani (201102030841)
3. Nabiilah Shafiyah (201102030439)
4. Nabila Silfani (201102030842)
5. Nurul Rafa Fauziyyah (201102030438)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Mengenai “Desain Pesan Media Visual” ini tepat
pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
Makalah ini. Pada kesempatan kali ini Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Umi Fatonah, M.Pd. selaku Kepala Program Studi Teknologi Pendidikan
2. Ibu Yeni Raini, M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Desain Pesan
3. Orang tua Penulis yang selalu mendukung pembelajaran dalam perkuliahan
4. Teman-teman kelompok yang saling membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, 23 Juni 2021

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Desain Pesan Visual...............................................................................................3
2.2 Prinsip Desain Pesan Visual.....................................................................................................4
2.3 Fungsi Desain Pesan Visual untuk Pembelajaran.....................................................................5
2.4 Pengertian Media Visual..........................................................................................................6
2.5 Prinsip Penggunaan Media Visual............................................................................................7
2.6 Kriteria Pemilihan Media Visual dalam Pembelajaran............................................................7
2.7 Cara Menyiapkan Media Visual untuk Pembelajaran...............................................................8
2.8 Hubungan antara Desain Pesan Visual dengan Media Visual................................................11
BAB III KESIMPULAN.............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penerapan media pembelajaran telah memberikan sumbangsih dan kontribusi yang
banyak terhadap proses pembelajaran. Banyak keuntungan dan manfaat yang bisa didapat
dari penggunaan media pembelajaran. Pada dasarnya media pembelajaran mendukung serta
membantu guru dalam menyampaikan materi yang ada dalam bahan ajar sehingga siswa
lebih mengerti dan memahami materi yang diajarkan. Media pembelajaran juga terbukti
mampu untuk meningkatkan minat belajar siswa dimana dengan minat belajar siswa yang
tinggi, maka pencapaian tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diinginkan bisa lebih
mudah dan cepat.
Media pembelajaran telah memberikan nilai tambah dalam proses belajar mengajar.
Sistem belajar mengajar konvensional akan menjadi berubah ketika media pembelajaran
dilibatkan dalam pembelajaran. Agar media pembelajaran dapat menjalankan peranannya
maka pemilihan dan penggunaan media pembelajaran tidak boleh dilakukan secara
sembarangan. Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan kriteria tertentu serta
memperhatikan berbagai hal yang menyangkut pembelajaran. Guru juga harus menguasai
penggunaan media pembelajaran dimana nantinya penggunaan media pembelajaran yang
dipilih tersebut juga diajarkan kepada siswa sehingga keberadaan media pembelajaran dapat
benar-benar mendukung pembelajaran dan tidak menghambat proses belajar mengajar.
Salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan adalah media pembelajaran
berbasis visual. Media pembelajaran visual merupakan media pembelajaran yang mampu
memperlihatkan materi pembelajaran dalam bentuk tampilan. Saat ini, penggunaan gambar-
gambar visual untuk mencapai tujuan pembelajaran telah berkembang pesat dan menjadi
bagian integral dalam mendesain strategi pembelajaran. Pada setiap jenjang pendidikan telah
banyak digunakan secara ekstensif berbagai macam bahan visual seperti slides, film, strips,
transparansi, diagram dan charts, foto, gambar, dan sebagainya. Bukubuku teks pun sekarang
telah memuat berbagai bahan ilustrasi, alasannya untuk memperjelas informasi yang
disajikan. Bahan ilustrasi visual dapat digunakan untuk menyajikan informasi, dan untuk

1
mengilustrasikan bagian-bagian pokok penyajian. Agar bahan-bahan visual dapat membantu
memperjelas informasi, maka bahan-bahan visual tersebut harus dikembangkan berdasarkan
prinsipprinsip tertentu (C. Asri Budiningsih, 2003: 100). Dengan menerapkan prinsipprinsip
desain pesan visual maka akan dapat merancang suatu media visual yang berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, pada makalah ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana seluk beluk desain pesan visual?
2) Bagaimana seluk beluk media visual?
3) Apa hubungan antara desain pesan visual dengan media visual?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah diatas, pada makalah ini memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai
berikut:
1) Mengetahui seluk beluk desain pesan visual.
2) Mengetahui seluk beluk media visual.
3) Mengetahui hubungan antara desain pesan visual dengan media visual.

1.4 Manfaat Penulisan


Hasil penulisan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat teoritis dan praktif bagi
mahasiswa maupun para pembaca. Serta diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
terhadap desain pesan media visual.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Desain Pesan Visual


Pesan merupakan informasi yang akan disampaikan dan dapat berupa ide, fakta, makna,
dan data. Pandangan lain dikemukakan bahwa pesan pada dasarnya adalah hasil atau output,
bentuknya bias berupa kalimat pembicaraan lisan, tulisan, gambar, peta ataupun tanda dan
sebagainya. Kata desain menunjukkan adanya suatu proses dan suatu hasil. Sebagai suatu
proses, desain pesan sengaja dilakukan mulai dari analisis masalah pembelajaran hingga
pemecahan masalah yang disumuskan dalam bentuk produk. Produk yang dihasilkan dapat
dalam bentuk prototipe, naskah atau story board, dan sebagainya.
Dalam proses pembelajaran pasti dibutuhkan komunikasi. Jika tidak ada komunikasi
tujuan dari pembelajaran itu sendiri tidak akan pernah tercapai. Proses komunikasi terjadi
bila ada sumber yang memberikan pesan dan ada penerima pesan. Komunikasi tersebut
harus diciptakan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan dalam bentuk materi
pembelajaran dapat bener-benar efektif dan efisien. Mengenai desain pesan, desain pesan
meliputi perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan atau informasi.
Sunandarid (2016) mengatakan bahwa desain pesan adalah salah satu contoh proses
menspesifikasi kondisi untuk pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Nur Anna Irvanda
(2012), desain pesan berhubungan dengan usaha untuk mempengaruhi perhatian, persepsi,
dan pemahaman pada siswa. Hal tersebut mencakup prinsip-prinsip perhatian, persepsi, dan
daya serap yang mengatur penjabaran bentuk fisik dari pesan atau informasi, agar terjadi
komunikasi antara pengirim dan penerima. Desain pesan berurusan dengan tingkat paling
mikro melalui unit-unit kecil seperti bahan visual, urutan, halaman dan layar secara terpisah.
Oleh karena itu, desain pesan visual merupakan suatu bentuk perancangan untuk rangkaian
proses penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan media
penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan.

3
2.2 Prinsip Desain Pesan Visual
a) Elemen Visual
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan elemen visual menurut Husnul
Khatimah, dkk (2017) adalah arrangement (susunan), balance (keseimbangan), color
(warna), legibility (keterbacaan), dan appeal (daya tarik).
1) Alignment; penataan baris (rata kiri, rata kanan, rata tengah, rata kanan kiri).
2) Shape; memilih bentuk-bentuk yang sudah familiar seperti bentuk geometri (persegi,
lingkaran, tabung, dll).
3) Proximity; pengelompokkan elemen. Elemen yang saling berhubungan diletakkan saling
berdekatan, sedangkan elemen yang tidak berhubungan sedapat mungkin dijauhkan
sehingga viewer dapat dengan mudah menangkap makna sebuah tayangan.
4) Directionals; viewer melihat sebuah tampilan dengan mengarahkan perhatiannya ke tiap
bagian tampilan secara bergantian dengan memperhatikan arahan seperti tanda panah,
menggunakan huruf bold, warna-warna, dan bullet.
5) Figure-Ground Contrast; upaya membuat penonjolan sebuah unsur dengan berbagai
cara seperti kontras warna, kontras ukuran, kontras arah, kontras bentuk.
6) Consistency; bertujuan agar tidak membingungkan viewer.
7) Balance; menyeimbangkan antara ukuran warna, bentuk, berat dan posisi unsur-unsur
agar terlihat aman dan nyaman oleh mata.
8) Colour; warna dapat meberikan kesan realistik, sebagai pemisah elemen visual yang
satu dengan yang lainnya, membangkitkan perhatian, memiliki bahasa psikologis untuk
menguatkan “mood” pesan, dan meningkatkan tampilan artistik.
9) Legibility; konten-konten yang telah dibuat apakah mampu dibaca oleh baik. Tempatkan
konten ditempat tertentu dan kita menjauh, lalu coba lihat apakah konten tersebut dapat
dibaca dan ditangkap dengan jelas oleh pembaca. Tingkat keterbacaan ditingkatkan
dengan menambah ukuran huruf dan mengganti style, kontras diantara objek dan visual.
10) Appeal; adanya inovasi dari apa yang kita buat sehingga menimbulkan daya tarik yang
mengesankan sehingga pembaca terangsang untuk melihatnya. Seperti pemberian efek
atau gambar yang menarik atau sesuatu yang mereka anggap susah terlihat menjadi
mudah dengan pemberian ide-ide kreatif. Contohnya pada matematika untuk anak-anak
sehingga menarik perhatian pembaca.

4
b) Elemen Teks
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat elemen teks menurut Husnul Khatimah,
dkk (2017) adalah dilihat dari style, display, size, spasi, colour, dan use of capitals.
1) Style; Jenis huruf yang dipilih sebaiknya konsisten dan harmonis dengan elemen lain
yang ada dalam sebuah desain visual. Untuk keperluan desain pesan pembelajaran, jenis
huruf yang sederhana lebih diutamakan. Misalnya huruf huruf jenis Serif atau Sanserif.
2) Display; Tampilan yang digunakan misalnya power point tidak boleh menggunakan tipe
style yang berbeda-beda dan harus selaras antara slide yang satu dengan slide yang
lainnya.
3) Size; Siswa biasanya melihat poster atau papan buletin dari jarak 30 atau 40 kaki. Ukuran
dari sebuah teks harus dapat dibaca dengan baik.
4) Spasi; Jarak antara huruf yang satu dengan yang lainnya sebaiknya tidak terlalu
lebar.Perlu diperhatikan jenis huruf.
5) Colour; Warna huruf yang dipakai sebaiknya kontras dengan warna latar belakang
(background). Hal ini perlu untuk memudahkan viewer dalam melihat hasil sebuah
tayangan visual.
6) Use of Capitals; Untuk mendapatkan hasil tampilan yang legibel, maka gunakanlah huruf
kecil.Huruf kapital lebih baik dipergunakan hanya pada saat-saat tertentu saja.

2.3 Fungsi Desain Pesan Visual untuk Pembelajaran


Telah dijelaskan bahwa salah satu aspek terpenting dalam komunikasi visual adalah
persepai visual. Komunikasi visual menggunakan saluran indera penglihatan. Untuk itu
penggunaan media visual seperti slides, film strips, transparansi, diagram, chart, dan lain-
lain merupakan sarana penting dalam melaksanakan komunikasi visual dalam pembelajaran.
Pentingnya penggunaan bahan-bahan visual sebagai sarana komunikasi visual dalam
pembelajaran dikemukakan oleh Francis M. Dwyer dalam (C. Asri Budiningsih, 2003: 112)
sebagai berikut:
a. Memudahkan dalam menyampaikan informasi secara tepat dan terstandar.
b. Menunjukkan berbagai peristiwa, situasi, maupun materi yang ada di luar kelas sehingga
tidak memungkinkan dapat dibawa ke kelas karena keterbatasan ruangan dan waktu.
c. Menggambarkan, menjelaskan, dan memperkuat informasi yang disampaikan dengan
lebih ringkas dan mudah dipahami.

5
d. Memberikan hal-hal konkret dalam situasi belajar.
e. Meningkatkan minat, rasa ingin tahu dan konsentrasi siswa untuk belajar.
f. Memberikan kepada siswa kesempatan untuk mengamati suatu benda, proses atau situasi
dari berbagai segi yang menguntungkan.
g. Memberikan umpan balik pembelajaran kepada siswa.
Fungsi desain pesan visual bila diambil secara rinci, yaitu penyampaian informasi jauh
lebih mudah, membantu meningkatkan pemahaman siswa, membangkitkan motivasi dan
minat belajar siswa, serta memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Oleh karena itu, untuk
mendesain pesan visual harus memperhatikan prinsip-prinsip yang telah dijabarkan di atas
agar pesan/informasi yang ingin disampaikan dapat diterima oleh siswa.

2.4 Pengertian Media Visual

Media visual merupakan media yang melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis
pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan non-verbal. Menurut Yudhi
Munadi (2008: 81) mengatakan bahwa pesan verbal terdiri atas kata-kata dalam bentuk
tulisan dan pesan non-verbal visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol
non-verbal visual. Herka Maya Jatmika (2015: 95) mengatakan bahwa media visual dalam
konsep pembelajaran visual dapat berupa gambar, model, benda, atau alat-alat lain yang
memberikan peserta didik pengalaman visual yang nyata. Hal ini sejalan dengan pendapat
Siti Anisah (2016), media visual merupakan penyampaian pesan/informasi secara teknik dan
kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas sehingga
penerima pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam bentuk visual. Selain itu, media visual juga berfungsi untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mudah dicerna. Saifuddin
(2014: 132) mengatakan bahwa media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumber ke penerima pesan. Disamping itu, media visual bersifat sederhana, mudah
pembuatannya, dan relatif murah ditinjau dari segi biayanya (Arief S. Sadiman, dkk., 2010:
28).
Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media visual
merupakan suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa
dengan bantuan berbagai media, seperti gambar, grafik, bagan, poster, dst sehingga dapat

6
memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Materi yang disampaikan awalnya bersifat
abstrak dapat menjadi konkret bila disajikan dengan media visual.

2.5 Prinsip Penggunaan Media Visual


Azhar Arsyad (2005: 92) mengatakan bahwa suatu media visual yang akan digunakan
harus memperhatikan beberapa prinsip. Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui
guru untuk penggunaan efektif media berbasis visual di antaranya yaitu:
a. Usahakan media yang digunakan bersifat sederhana.
b. Berisi penekanan informasi yang diberikan.
c. Menggunakan grafik untuk menggambarkan inti keseluruhan materi.
d. Menggunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.
e. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua media visual yang digunakan.
f. Harus dapat terbaca dengan jelas.

2.6 Kriteria Pemilihan Media Visual dalam Pembelajaran


Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses pembelajaran.
Masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pemilihan yang tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, yaitu kesesuaian
media dengan tujuan pembelajaran, disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, dan
tersedianya dana yang memadai. Asnawir dan Usman (2002: 15) mengatakan bahwa
beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan, diantaranya:
1) Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang.
2) Sesuaikan materi dengan media yang akan digunakan.
3) Perhatikan beberapa factor, seperti umur, intelektual, dan lingkungan siswa menjadi
pertimbangan dalam memilih media.
4) Media yang dipilih harus dapat menjelaskan apa yang ingin disampaikan agar tujuan yang
ditetapkan dapat tercapai.
5) Biaya yang akan dikeluarkan dalam penggunaan media harus seimbang dengan hasil
yang dicapai.
Berdasarkan berbagai kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih mudah
memanfaatkan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-

7
tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan dipaksakan
karena malah dapat mempersulit tugas guru, tetapi harus sebaliknya yakni mempermudah
guru dalam menjelaskan bahan pengajaran. Oleh sebab itu, media bukan keharusan tetapi
sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar mengajar.
Dari uraian di atas, diharapkan bagi pendidik agar dapat memilih media yang baik
dengan berdasar sesuai dengan keadaan siswa dan materi pelajaran demi mencapai tujuan
pembelajaran. Hal itu dikarenakan kemampuan guru dalam memilih media pendidikan
sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar yang dikelolanya.

2.7 Cara Menyiapkan Media Visual untuk Pembelajaran


Saat menyiapkan media visual untuk pembelajaran tidak hanya asal membuat sesuka
hati kita, namun memperhatikan berbagai pertimbangan. Hal ini dikarenakan agar media
visual yang akan digunakan dapat optimal dan dapat mempermudah siswa dalam memahami
materi yang disampaikan. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 20) mengatakan bahwa
dalam merancang media pembelajaran, perlu memperhatikan beberapa patokan, yaitu
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk dan warna. Hal ini
sejalan dengan C. Asri Budiningsih (2003: 113) terdapat beberapa petunjuk praktis dalam
menyiapkan media visual yang dapat digunakan untuk komunikasi pembelajaran.
a) Bentuk dan garis
Buatlah gambar sederhana tetapi jelas. Artinya dalam bentuk tidak perlu bersifat
naturalis. Hindari garis-garis dan bentuk yang ruwet (complicated). Dianjurkan memberikan
garis luar (cutline) yang jelas. Gambar-gambar seperti kartun pada umumnya lebih tepat,
sebab bentuknya sederhana tetapi cukup jelas dan dapat menggugah kegembiraan, sehingga
proses belajar dapat dipertinggi. Pembuatan bentuk harus disesuaikan dengan bidang gambar
serta jarak pirsawan, sehingga mudah ditangkap.
b) Warna
Bila gambar yang dibuat berwarna, maka usahakan agar warna yang dipakai jangan
terlalu banyak dan berbaur satu sama lain. Batas warna yang satu dengan lain nya
hendaknya diusahakan jelas. Pergunakan dua atau tiga wama saja untuk satu bentuk atau
obyek (misalnya orang). Warna yang terlalu banyak dan saling berbaur juga bentuk-bentuk
serta garis-garis yang banyak dipergunakan apalagi bila garis-garis ini bersimpang siur, akan
sangat melelahkan mata yang melihatnya.

8
c) Huruf
Huruf pada judul dianjurkan jelas dibaca. Apalagi media visual yang harus dibaca dari
jarak jauh, misalnya poster, bulletin board, juga slides. Huruf diupayakan menonjol
khususnya untuk judul, bentuk huruf yang dipilih, serta kontras antara huruf dengan latar
belakangnya.
d) Keseimbangan
Agar karya seni (art work) media visual tampak indah, menarik dan mencapai sasaran,
maka perlu disusun antara unsur-unsur visual seperti bentuk-garis-warna-huruf dengan
susunan yang simetris. Susunan asimetrispun dapat dirasakan sebagai susunan yang
seimbang, misalnya dengan meletakkan suatu bentuk yang masif atau besar sekali disebelah
kiri dan di sebelah kanan yang kosong, dapat diisikan atau ditempatkan beberapa bentuk
yang kecil atau diberi suatu warna yang kuat, sehingga bentuk-bentuk yang kecil atau warna
yang kuat tersebut dapat mengimbangi bentuk yang besar di sebelahnya. Susunan simetris
memberikan kesan tenang, statis, dapat menimbulkan rasa jemu, sedangkan susunan yang
memberikan kesan gerak tidak akan memberikan rasa bosan atau jemu.
e) Kontras
Pemberian warna yang kontras seperti hitam-putih, kuninghitam, orange-kuning, dan
sebagainya akan memperjelas bentuk yang satu terhadap yang lain atau dapat juga
menonjolkan salah satu bentuk. Kontras yang paling kuat adalah antara hitam dan putih.
Pemakaian wama-wama yang kontras akan dapat menarik perhatian dan memberikan kesan
meriah. Namun harus diingat, gunakan kontras ini bila diperlukan saja, bila ada satu maksud
tertentu, sebab bila terlalu banyak dan kuat digunakan dapat melelahkan mata.
f) Penekanan
Dalam membuat karya seni (artwork) ada bagian yang dipentingkan, yaitu yang
mengandung pesan pokok, dapat berupa gambar-gambar atau huruf-huruf. Hal ini harus
dibuat secara lebih menyolok dari bentuk-bentuk lainnya. Namun tetap harus dibpat dengan
cara sederhana, sehingga mudah dimengerti. Sebagai contoh, kita ingin mengungkapkan
bahwa penting minum susu satu gelas setiap hari di samping makan makanan lainnya. Hal
ini ingin dijelaskan dengan sebuah gambar. Maka dapat ditempatkan segelas susu di tengah-
tengah gambar dan di sekelilingnya diletakkan makanan lainnya. Karena warna susu itu
lemah (putih) bila dibandingkan dengan warna makanan lainnya, maka dapat diberikan latar

9
belakang yang mencolok, sehingga gelas susu memperlihatkan kontras dengan warna latar
belakangnya.
g) Kesatuan (unity)
Hasil karya seni akan sangat komunikatif apabila ada kesatuan antara bentuk atau unsur
satu dengan bentuk atau unsur lainnya. Hendaknya tampak jelas hubungan unsur satu
dengan lainnya. Judul yang dibuat agar memungkinkan penonton dapat menerka apa yang
tersirat dalam media visual. Dengan kata lain, hendaknya judul yang dibuat benar-benar
senyawa dengan apa yang akan dijelaskan.
h) Layout (susunan, tata letak)
Unsur-unsur visual seperti gambar, kata-kata, bentuk simbol dan lainnya harus
direncanakan lebih dahulu bagaimana susunannya dalam medan visual yang akan disajikan.
Supaya dibuat rencana lebih dahulu pada sehelai kertas. Rencana ini dapat berubah-rubah,
sampai ada suatu susunan yang dianggap paling baik, dalam arti ada yang ditonjolkan dan
penempatan semua unsur sudah harmonis. Rencana terakhir yang sudah didapatkan
merupakan layout untuk media visual yang akan dibuat. Kemudian barulah mcmbuat atau
mengumpulkan gambar, tulisan, bentuk simbol-simbol yang diperlukan.
Azhar Arsyad dalam (Yudhi Munadi, 2008: 81), simbol pesan visual untuk
pembelajaran hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan, dan penekanan :
a. Kesederhanaan
Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan
yang disajikan. Pesan yang panjang atau rumit harus dibagi ke dalam beberapa bahan visual
dan harus dibatasi (misalnya antara 15-20 kata). Kata-kata harus memakai huruf yang
sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak beragam dalam satu tampilan.
Kalimat yang disajikan harus ringkas dan mudah dimengerti.
b. Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, tetap memerlukan
penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi perhatian siswa.

c. Keterpaduan

10
Elemen-elemen yang digunakan harus saling berkaitan dan menyatu sebagai suatu
keseluruhan. Hal ini membuat media visual dapat menjadi suatu bentuk menyeluruh yang
dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa pertimbangan
yang perlu diperhatikan untuk menyiapkan media visual untuk pembelajaran, yaitu dilihat
dari kesederhanaan, bentuk dan garis, warna, huruf, keseimbangan, kontras, penekanan,
kesatuan, dan layout.

2.8 Hubungan antara Desain Pesan Visual dengan Media Visual


Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar (ilustrasi), sketsa (gambar garis),
grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi
melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau sesuatu.
Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis dan artistik sesuatu objek atau situasi.
Adanya berbagai bentuk media visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran,
ternyata dapat dikatakan berhasil jika diikuti dengan bahan-bahan visual yang berkualitas dan
efektivitas. Hal ini sejalan dengan Azhar Arsyad (2007: 106), keberhasilan pengguna media
berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual. Hal ini hanya
dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul,
merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visulisasi objek,
konsep, informasi, atau situasi. Meskipun perancang media pembelajaran bukan seorang
pelukis dengan latar belakang professional, sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan
penuntun dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna media berbasis visual.
Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain. Yang ada disekitar kita,
seperti majalah, iklan-iklan, papan informasi, kita akan menemukan banyak gagasan untuk
merancang bahan visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan
ditampilkan. Tataan elemen-elemen itu harus dapat menampilkan visual yang dapat
dimengerti, dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu menyampaikan
pesan yang diinginkan oleh penggunanya.

11
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:


1) Desain pesan visual merupakan suatu bentuk perancangan untuk rangkaian proses
penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan media
penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan.
2) Media visual merupakan suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada siswa dengan bantuan berbagai media, seperti gambar, grafik, bagan,
poster, dst sehingga dapat memberikan pengalaman nyata bagi siswa.
3) Adanya keterkaitan antara desan pesan visual dengan media visual, yaitu keberhasilan
pengguna media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan
visual.

3.2 Saran
Desain media visual sangatlah penting bagi pembelajaran, oleh karena itu kita harus
memperhatikan setiap prinsip dalam desain media visual.

12
DAFTAR PUSTAKA

1) Asnawir dan Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.


2) Arief S. Sadiman, dkk. 2010. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
3) Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo.
___________. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
___________. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
4) Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.
5) Herka Maya Jatmika. 2005. Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran
Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Volume 3, No
1. Hal: 95
6) Husnul Khatimah, dkk. 2017. Prinsip-Prinsip Media Visual dan Cara Mendesain Material
yang Efektif.
https://benramt.files.wordpress.com/2011/09/makalah-kelompok-2a.pdf Diakses pada 16
Oktober 2017.
7) Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
8) Nur Anna Irvanda. 2012. Prinsip Desain Pesan.
https://dapurilmu.files.wordpress.com/2013/01/literasi-visual-desainpesan.docx Diakses
pada 16 Oktober 2017.
9) Saifuddin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran: Teori dan Praktis. Yogyakarta: Deepublish.
10) Siti Anisah. 2016. Media Pembelajaran Visual.
http://www.acceduum.web.id/2016/11/media-pembelajaran-visual.html Diakses pada 16
Oktober 2017.
11) Sunandarid. 2016. Message Design: Apa itu Pesan Desain?.
https://www.sunandarid.com/message-design-apa-pesan-desain/ Diakses pada 15 Oktober
2017.

13
12) Yudhi Munadi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada Press.

14

Anda mungkin juga menyukai