Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMBUKA, MENUTUP, BERTANYA &


MENJELASKAN DALAM PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kompetensi


Mengajar

Dosen Pengampu : Dr. Zainal A. Arief, M. Sc

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Akhmad Al-Fakhri (201102030768)


Azzam Sahrul Qudsi (201102031122)
Nabila Silfani (201102030842)
Jihan Aura Lestari (201102030770)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IBN LKHALDUN BOGOR
TAHUN AJAR 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan


pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
kami menyelesaikan makalah yang berjudul “Keterampilan Membuka, Menutup,
Bertanya & Menjelaskan dalam Pembelajaran” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas Bapak Dr. Zainal A. Arief, M.Sc. pada mata kuliah
Pengembangan Kompetensi Mengajar di Universitas Ibn Khaldun Bogor tahun
ajar 2023.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar kepada Bapak Dr.


Zainal A. Arief, M. Sc. selaku dosen Pengembangan Kompetensi Mengajar.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni oleh kami. Kami juga mengucapkan terimakasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 15 Maret 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.1. Penjelasan Keterampilan Membuka & Menutup Pembelajaran......................3
2.1.2. Tujuan dan Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran............................3
2.1.3. Tujuan dan Kegiatan dalam Keterampilan Menutup Pembelajaran................5
2.2.1. Penjelasan Keterampilan Menjelaskan...........................................................6
2.2.2. Tujuan Keterampilan Menjelaskan.................................................................7
2.2.3. Komponen – komponen Keterampilan Menjelaskan......................................7
2.3.1. Jenis – jenis Pertanyaan Menurut Tujuannya..................................................8
2.3.2. Komponen Keterampilan Bertanya................................................................8
2.3.3. Teknik Dasar Keterampilan Bertanya.............................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam micro teaching, tata pelaksanaan pembelajaran disederhanakan sehingga
dapat mengurangi kerumitan yang lazim yang terdapat dalam proses pembelajaran. Guru
juga secara langsung memperoleh umpan balik atas penampilannya, sehingga bila terjadi
kelemahan dan kekurangan dapat diperbaiki. Pembelajaran mikro bertujuan membekali
calon tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar. Bagi calon tenaga pendidik
metode ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan kesempatan berlatih
sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah dan bertahap. Selain itu,
pembelajaran mikro dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada calon pendidik
tentang kapan dan bagaimana menerapkan berbagai keterampilan dasar mengajar tersebut
dalam proses pembelajaran.
Keterampilan dasar mengajar yang dimaksud adalah sebagai berikut : a)
keterampilan membuka dan menutup pembelajaran; b) keterampilan menjelaskan; c)
keterampilan bertanya (dasar, lanjut); d) keterampilan mengadakan variasi; e)
keterampilan memberikan penguatan; f) keterampilan mengelola kelas; g) keterampilan
membelajarkan kelompok kecil dan perorangan; dan h) keterampilan memimpin diskusi
kelompok kecil. Oleh karena itu, kami akan membahas mengenai “keterampilan
keterampilan membuka, menutup, bertanya & menjelaskan dalam pembelajaran” secara
lebih mendalam dan menyeluruh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa maksud membuka dan menutup pembelajaran?
2. Apa saja komponen dalam keterampilan membuka dan menutup pembelajaran?
3. Apa maksudnya keterampilan menjelaskan?
4. Apa yang perlu diperhatikan calon guru saat menjalankan kegiatan menjelaskan?
5. Apa maksud keterampilan bertanya pada proses pembelajaran?
6. Bagaimana teknik bertanya dalam proses pembelajaran?
7. Apa saja komponen dalam keterampilan dasar bertanya?

1
1.3 Tujuan
1. Memahami maksud keterampilan dasar membuka-menutup dalam proses
pembelajaran
2. Mengetahui komponen serta tujuan keterampilan dasar membuka-menutup
dalam proses pembelajaran
3. Memahami maksud, tujuan dan komponen keterampilan dasar calon guru dalam
menjelaskan materi
4. Memahami maksud, tujuan, dan komponen keterampilan dasar calon guru dalam
bertanya

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Keterampilan Dasar Membuka & Menutup Pembelajaran


2.1.1. Penjelasan Keterampilan Membuka & Menutup Pembelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam istilah lain dikenal dengan
set induction, yang artinya usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk menciptakan prokondisi bagi peserta didik agar mental maupun
perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut akan
memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran
(closure) yaitu kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran.
Membuka pelajaran merupakan kegiatan guru dalam mempersiapkan peserta
didik untuk mengikuti pembelajaran. Kegiatan ini meliputi kondisi menciptakan suasana
siap mental peserta didik, menciptakan suasana komunikatif antara guru dengan peseta
didik, menimbulkan perhatian peserta didik terhadap apa yang akan dipelajari. Dalam hal
ini, guru dapat memulainya dengan menyinggung tentang situasi keseharian peserta didik
sampai pada materi yang akan dipelajari. Sementara itu, menutup pembelajaran
merupakan kegiatan guru dalam mengakhiri aktivitas inti pengajaran. Dalam mengakhiri
pelajaran ini, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan gambaran menyeluruh semua
materi yang telah dipelajari, mengetahui tingkat penyerapan siswa terhadap materi, serta
mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar dan mengajar.
2.1.2. Tujuan dan Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
Untuk menciptakan kondisi kesiapan mental siswa dalam mengikuti
pembelajaran, maka kegiatan membuka pelajaran tidak cukup hanya dengan melakukan
kegiatan yang bersifat adiministrasi, seperti mengecek kehadiran siswa maupun
mneyiapkan alat-alat pelajaran. Selain untuk mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis
adiministratif, terutama harus memfokuskan pada upaya mmegkondisikan kesiapan baik
fisik dan mental, perhatian dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan inti
pembelajaran. Maka tujuan dari keterampilan membuka pelajaran adalah :
a. Membangkitkan motivasi dan perhatian
b. Membuat anak didik memahami bentuk tugas
c. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran

3
Sebagaimana diketahui kegiatan membuka pelajaran dapat dilakukan pada setiap awal
kegiatan. Komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam membuka pelajaran
sebagai berikut :
1. Menarik perhatian siswa
Upaya untuk mengkondisikan perhatian siswa agar tertuju kepada pembelajaran,
antara lain dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1. Gaya mengajar guru, misalnya memvariasikan suara, posisi guru, gerak tubuh
dan penampilan lain yang sesuai dengan tuntutan sebagai pendidik.
2. Menggunakan multi metoda, media dan sumber pembelajaran, yaitu
penggunaan metoda, media dan sumber pembelajaran secara bervariasi yang
sesuai dengan tujuan atau kompetensi, karaktersitik siswa, kelengkapan saran
dan fasilitas (visual, audio, atau gabungan audio-visual).
3. Tempat belajar, misalnya selain belajar di dalam kelas, maka untuk menarik
perhatian siswa, guru dapat merancang kapan pembelajaran dilakukan di luar
kelas, laboratorium, perpustakaan atau ditempat belajar lainnya yang
memungkinkan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
2. Menumbuhkan motivasi belajar siswa
Guru harus berusaha membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa
dapat berbuat, bekerja dan melakukan aktivitas belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan, antara lain dengan beberapa cara.
1. Kehangatan dan antusias. Sikap bersahabat dan mendidik yang ditunjukkan
guru terhadap siswa, akan mendorong semangat (motivasi) belajar siswa.
Kehangatan dan antusias, rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap profesi
yang direfleksikan dalam setiap btindakan pembelajaran, akan berdampak
positif untuk membangkitkan semangat belajar siswa.
2. Membuat ide yang bertentangan. Siswa akan terdorong untuk mengemukakan
pertanyaan atau pendapatnya terhadap sesuatu ide atau topik yang
mengandung unsur bertentangan “pro dan kontra”, apalagi terkait dengan
kehidupan nyata sehari-hari. Selama untuk kepentingan pembelajaran, guru
harus kreatif memunculkan permasalahan yang dikemas dalam suatu ide atau
topik yang mengandung unsur “pro dan kontra” sehingga menggugah
semangat belajar siswa.
3. Perbedaan individual. Setiap siswa memiliki karakteristik, minat yang
berbeda antara yang satu dengan siswa lainnya. Motivasi siswa akan muncul
apabila pembelajaran yang akan diikutinya sesuai dengan minat dan

4
kebutuhannya. Minat siswa selain dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana
ia hidup, juga oleh cita-citanya. Oleh karena itu untuk membangkitkan
motivasi belajar siswa, guru hendaknya memperhatikan individu siswa dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Membuat acuan. Acuan dalam pembelajaran adalah gambaran singkat atau
deskripsi yang mengiformasikan ruang lingkup materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan. Untuk memberikan acuan pada kegiatan
membuka pembelajaran dapat dilakukan antara lain dengan cara: (a)
mengemukakan tujuan atau kompetensi yang harus dicapai siswa, (b)
menginformasikan tahap-tahap kegiatan yang harus dilalui siswa dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut, (c) mengajukan pertanyaan-
pertanyaan terkait dengan materi yang akan dipelajari, (d) mengingatkan
siswa terhadap pokok-pokok atau substansi materi yang akan dipelajari.
2.1.3. Tujuan dan Kegiatan dalam Keterampilan Menutup Pembelajaran
Tujuan keterampilan menutup pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk memberikan pemahaman siswa terhadap materi pokok atau
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
b. Mementapkan pemahaman siswa terhadap materi pokok atau kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran yang telah
diperoleh siswa, sekaligus sebagai umpan balik bagi guru.
d. Untuk memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan proses
dan hasil pembelajaran yang telah dicapai siswa.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam menutup
pembelajaran antara lain dengan cara berikut ini :
a. Meninjau kembali (mereview). Meninjau kembali pada dasarnya
adalah upaya untuk melakukan kilas balik terhadap penguasaan siswa
dari pokok-pokok materi yang telah dipelajari. Kegiatan meninjau
kembali dapat dilakukan dengan cara membuat ringkasan,
menyimpulkan intisari dari yang dibahas, meminta siswa untuk
menyampaikan pokok-pokok pikiran terkait dengan materi yang
dipelajarinya, atau kegiatan lain yang sejenis. Dengan meninjau
kembali diharapkan siswa memiliki pemahaman yang utuh terhadap
materi pembelajaran yang telah dipelajarinya.

5
b. Menilai (evaluasi). Kegiatan menutup pembelajaran dapat dilakukan
dengan melakukan evaluasi atau penilaian untuk mengetahui
sejauhmana siswa menguasi materi yang telah dipelajarinya. Bentuk
dan jenis evaluasi dapat dilakukan secara bervariasi disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran, karakteristik materi, karakteristik siswa,
dan tujuan dari evaluasi itu sendiri. Evaluasi untuk mengetahui
penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya, antara lain
bisa dilakukan dengan cara tanya jawab singkat seputar materi yang
telah dipelajari.
c. Menyimpulkan. Kesimpulan adalah merumuskan pokok-pokok pikiran
atau ide-ide yang mendasar sebagai kristalisasi terhadap sesuatu yang
dibahas. Dengan membuat kesimpulan diharapkan para siswa memiliki
pemahaman yang utuh terhadap hasil pembelajaran yang telah
dilakukannya. Membuat kesimpulan sebagai salah satu bentuk kegiatan
mengakhiri pembelajaran alternatifnya: 1) dibuat oleh guru, 2) dibuat
oleh siswa, 3) dirumuskan bersama oleh siswa dengan bimbingan dari
guru.
d. Memberikan Tindak Lanjut. Kegiatan tindak lanjut yaitu upaya
menindaklanjuti terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Jenis kegiatan tindak lanjut bisa dalam bentuk tugas pekerjaan rumah
(PR), mengerjakan tugas-tugas tertentu (proyek), melakukan observasi
atau pengamatan, wawancara sederhana atau kegiatan lain yang
sejenis.

2.2. Keterampilan Menjelaskan (Explaining)


2.2.1. Penjelasan Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dapat diartikan sebagai penyajian informasi secara
lisan yang diorganisasi secara sistematis, mengenai suatu benda, keadaan, fakta, dan data
sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Penekanan memberikan
penjelasan adalah proses penalaran siswa dan bukan indoktrinasi. Berdasarkan pemikiran
tersebut, dapat disimpulkan bahwa menjelaskan pelajaran adalah keterampilan guru
dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa secara lisan yang diorganisasikan
secara terencana dan sistematis sehingga bahan pelajaran yang disampaikan guru tersebut
dengan mudah dipahami siswa.

6
2.2.2. Tujuan Keterampilan Menjelaskan
1. Membimbing siswa untuk dapat memahami ilmu pengetahuan
secara objektif dan bernalar
2. Melatih siswa untuk senantiasa berkonsentrasi dalam menyimak
penjelasan guru sehingga melibatkan mereka untuk berpikir sambil
memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan
3. Untuk mendapat respon dan timbal balik siswa mengenai tingkat
pemahamannya serta untuk mengatasi kesalahpahaman mereka
4. Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses
penalaran dengan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan
masalah tersebut
2.2.3. Komponen – komponen Keterampilan Menjelaskan
1. Merencanakan. Penjelasan yang diberikan guru perlu direncanakan
dengan baik terutama yang berkenaan dengan isi pesan dan yang
menerima pesan. Yang berkenaan dengan isi pesan atau materi
meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan,penentuan jenis
hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dan
generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.
Misalnya kita menganalisa tema dan sub tema yang akan
dibicarakan kepada anak TK serta kemampuan-kemampuan yang
ada pada program kegiatan belajar yang meliputi pengembangan
bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani serta bagaimana
hubungannya dengan tema dan sub tema yang akan dibicarakan.
2. Penyajian suatu penjelasan
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Kejelasan: Penjelasan hendaknya diberikan dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa
dan menghindari ucapan-ucapan seperti: ”ee”, ”aa”, ”mm”,
”kira-kira”, ”umumnya”, ”seringkali” dan istilah-istilah
yang tidak dapat dimengerti oleh anak
b) Pengguanaan contoh dan ilustrasi: dalam memberikan
penjelasan sebaiknya digunakan contoh-contoh yang ada

7
hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui siswa
dalam kehidupan sehari-hari
c) Penggunaan balikan: “guru hendaknya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman,
keraguan atau ketidakjelasan ketika penjelasan itu
diberikan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan seperti: “apakah anak-anak mengerti dengan
penjelasan Ibu tadi?” dan sebagainya.
2.3. Keterampilan Bertanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan dengan baik adalah mengajar yang baik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya guru tidak berhasil menggunakan
teknik bertanya yang efektif. Keterampilan bertanya menjadi penting jika
dihubungkan dengan pendapat yang mengatakan “berpikir” itu sendiri adalah
bertanya.
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang
yang terkenal. Respons yang diberikan dapat berupa penegtahuan sampai dengan
hal-hal seperti simulasi efektif yang mendorongkan kemampuan berpikir, antara
lain :
1. Merangsang kemampuan berpikir siswa
2. Membantu siswa dalam belajar
3. Mengaarhkan siswa pada tingkat inetraksi belajar yang mandiri
4. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir
tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi
5. Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan
2.3.1. Jenis – jenis Pertanyaan Menurut Tujuannya
1. Pertanyaan permintaan (copliance question) pertanyaan harapan
agar siswa mematuhi perintah
2. Pertanyaan retoris (rhetorical question), menghendaki jawaban
guru
3. Pertanyaan mengarahkan (prompting question) pertanyaan yang
diajukan untuk mengarahkan siswa dalam proses berpikir
4. Pertanyaan menggali (probing question) pertanyaan lanjutan yang
akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawabannya
5. Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom (kognitif, afektif, dan
psikomotor)

8
6. Pertanyaan menurut luas dan sempit sasaran
2.3.2. Komponen Keterampilan Bertanya
Komponen – komponen yang termasuk dalam keterampilan dasar
bertanya meliputi :
1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
2. Pemberian acuan, supaya siswa dapat menjawab dengan tepat,
dalam mengajukan pertanyaan guru perlu memberikan informasi-
informasi yang menjadi acuan pertanyaan
3. Pemusatan ke arah jawaban yang diminta. Pemusatan dapat
dikerjakan dengan cara memberikan pertanyaan yang luas
(terbuka) yang kemudian mengubahnya menjadi pertanyaan yang
sempit
4. Pemindahan giliran menjawab : pemindahan giliran menjawab
dapat dikerjakan dengan cara meminta siswa yang berbeda untuk
menjawab pertayaan yang sama
5. Penyebaran pertanyaan : dengan maksud tertentu guru dapat
melemparkan pertanyaan ke seluruh kelas kepada pesrta didik
tertentu, atau menjabarkan resspons siswa kepada peserta didik
yang lain.
2.3.3. Teknik Dasar Keterampilan Bertanya
Teknik dasar bertaya dilakukan dalam proses pembelajaran antara
lain :
1. Pertanyaan yang diajukan harus jelas dan langsung diajukan
kepada semua peserta didik, dan berikan waktu secukupnya untuk
berpikir menjawabnya
2. Mencegah jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan
3. Mempersilahkan peserta didik untuk menjawab
4. Memotivasi peserta didik agar mendengarkan jawaban

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keterampilan membuka-menutup pembelajaran, keterampilan bertanya


dan keterampilan menjelaskan merupakan elemen keterampilan yang harus
dikuasai oleh seorang calon guru. Tanpa adanya ketiga keterampilan dasar
tersebut, proses pembelajaran yang seharusnya efektif dan efisien di dalam ruang
kelas menjadi terhambat. Maka dari itu, microteaching membantu para calon guru
yang akan terjun ke lapangan, harus memulai latihan keterampilan dasar
mengajar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifmiboy. 2019. Micro Teaching : Model Tadaluring. Wade Group : Jawa Timur

Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Pengenalan dan Pelaksanaan Lengkap Microteaching


dan

Team Teaching. Diva Press : Yogyakarta.

Helmiati. 2013. Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Aswaja

Pressindo : Yogyakarta

Suherman, A. Pembelajaran Keterampilan Menjelaskan. Jurusan Pendidikan Bahasa


Arab. Universitas Pendidikan Indonesia. (dokumen diakses pada tanggal 15 Maret 2023,
link:
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195105081980031-
A._SUHERMAN/BAHAN_PEMBELAJARAN/
KETRMAPILAN_MENJELASKAN.pdf)

11

Anda mungkin juga menyukai