Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN MIKRO

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Disusun oleh:
Kelompok 1

1. Latifah Roudhotul Jannah (06131282126019)


2. Reyta Nur Adilla (06131282126054)
3. Diah Ulfah Ningrum (06131282126048)
4. Ridwan Ahmadi (06131182126004)
5. Rahma Kamilia (06131182126010)
6. Qismila Uswatun Hasanah (06131182126001)

Dosen Pengampu :
Dr. Suratmi, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap diri kami sendiri dan pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
referensi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa berguna bagi
pembaca dalam kehidupan sehari-hari

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Indralaya, 20 Agustus 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan Permasalahan....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
2.1 Pengertian Keterampilan Membuka Pelajaran..........................................................5
2.2 Tujuan Keterampilan Membuka Pelajaran.................................................................6
2.3 Komponen-komponen Keterampilan Membuka Pelajaran.......................................6
2.4 Definisi Keterampilan Menutup Pelajaran..................................................................8
2.5 Komponen-Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran........................................9
2.6 Prinsip Penggunaan Keterampilan Menutup Pelajaran..........................................10
2.7 Kegiatan dalam Menutup Pelajaran..........................................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterampilan membuka pelajaran merupakan kemmampuan seorang guru untuk


menciptakan suasana agar peserta didik siap secara mental dan terpusat pada hal-hal yang
hendak dipelajari. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengemukakan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, memberikan motivasi terhadap siswa yang
berkaitan dengan materi pelajaran, menarik perhatian siswa, ataupun memberikan gambaran
mengenai manfaat materi pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Seringkali terjadi kesalahan pemahaman mengenai kegiatan membuka pelajaran.
Misalnya sebelum memulai pembelajaran guru melakukan kegiatan-kegiatan rutin seperti
menertibkan siswa, mengisi daftar hadir, menyampaikan pengumuman ataupun menyuruh
siswa untuk mempersiapkan buku pelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut sering dianggap
sebagai kegiatan membuka pelajaran. Padahal kegiatan-kegiatan rutin tersebut bukan
termasuk kedalam kegiatan membuka pelajaran. Karena tidak ada hubungannya dengan
penyampaian materi pelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu keterampilan membuka pelajaran?
2. Apa tujuan keterampilan membuka pelajaran?
3. Bagaiamana komponen – komponen keterampilan membuka pelajaran?
4. Apa itu keterampilan menutup pelajaran?
5. Bagaimana komponen – komponen menutup pelajaran?
6. Bagaimana prinsip penggunaaan keterampilan menutup pelajaran?
7. Apa saja kegiatan dalam meutup pelajaran?

1.3 Tujuan Permasalahan


1. Untuk mengetahui keterampilan membuka pelajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan keterampilan membuka pelajaran.
3. Untuk mengetahui komponen – komponen keterampilan membuka pelajaran.
4. Untuk mengetahui keterampilan menutup pelajaran.
5. Untuk mengetahui komponen – komponen menutup pelajaran.
6. Untuk mengetahui prinsip penggunaan keterampilan menutup pelajaran.
7. Untuk menegetahui kegiatan dalam menutup pelajaran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan Membuka Pelajaran


Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap dalam
menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan merupakan kata kerja dari
terampil yang berarti kecakapan dalam menyelesaikan suatu tugas dengan
kemampuan yang memadai dan kualitas yang tinggi. Mengajar bukan hanya sekadar
proses menyampaikan materi saja, tetapi juga menyangkut aspek yang lebih luas
seperti pembinaan sikap, kebiasaan, serta penerapan nilai-nilai. Semua hal tersebut
dilaksanakan dalam proses pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru. Maka dari
itu, dalam mengajar guru harus mempersiapkan diri dengan memiliki berbagai
keterampilan, diantaranya yaitu keterampilan membuka pelajaran.
Keterampilan membuka pelajaran dalam istilah lain dikenal dengan set
induction, yang artinya usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk menciptakan prokondisi bagi peserta didik agar siap mental
maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajararinya, sehingga usaha
tersebut akan memberi efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Dengan kata lain,
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian peserta didik dapat terpusat pada hal-hal yang akan atau
sedang dipelajari.
Keterampilan membuka pelajaran menurut JJ. Hasibuan dan kawan-kawan
adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan
untuk menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
Hal senada diungkapkan oleh E. Mulyasa, keterampilan membuka pelajaran
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan kesiapan mental
dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri
sepenuhnya pada pelajaran yang akan disajikan.
Menurut Wina Sanjaya, keterampilan membuka pelajaran adalah usaha yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi
siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan
sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan kata lain,
membuka pelajaran adalah mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar siswa
terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Syaiful Bahri Djamarah mengatakan
bahwa siasat membuka pelajaran bertujuan pokok untuk menyiapkan mental siswa
agar siap memasuki persoalan yang akan dipelajari atau dibicarakan, menimbulkan
minat serta pemusatan perhatian siswa pada materi yang akan dibicarakan dalam
kegiatan interaksi edukatif.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
membuka pelajaran merupakan usaha guru pada kegiatan awal proses pembelajaran

5
untuk menciptakan kondisi yang baik sebelum memulai pembelajaran, agar siswa siap
secara mental maupun emosional untuk mengikuti pelajaran dan siswa
mempersiapkan diri agar terfokus pada hal-hal yang akan dipelajari sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
2.2 Tujuan Keterampilan Membuka Pelajaran
Tujuan keterampilan membuka pelajaran menurut Nurhasnawati dan Afriza,
tujuan keterampilan membuka pelajaran adalah:
1. Menyiapkan mental murid terhadap apa yang akan dipelajari.
2. Menimbulkan minat tertentu kepada pelajaran yang akan diberikan.
3. Timbulnya motivasi dan perhatian siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang
akan dikerjakan.
4. Siswa tahu batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
5. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan- pendekatan yang
mungkin akan digunakan dalam pembelajaran.
6. Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman- pengalaman yang telah
dikuasai dengan hal-hal yang baru yang akan dipelajari yang masih asing
baginya.
Syaiful Bahri Djamarah mengungkapkan bahwa keterampilan membuka
pelajaran berguna untuk:
1. Mendorong siswa agar siap menghadapi tugas yang segera akan diterima,
dengan cara menarik perhatian siswa dan menimbulkan motivasinya.
2. Menunjukkan pada siswa batas-batas tugasnya dan tetap terus mengerjakan
tugasnya apabila diperlukan.
3. Menyarankan siswa agar dapat menggunakan pendekatan dalam mempelajari
bahan-bahan pelajaran.
4. Menunjukkan pada siswa agar dapat menggunakan pendekatan dalam
mempelajari bahan-bahan pelajaran.
5. Menunjukkan pada siswa hubungan antara aspek-aspek dalam topik yang
sedang dipelajari.
Jadi tujuan dari keterampilan membuka pelajaran adalah mengarahkan siswa
kepada aspek yang berkaitan dengan inti pelajaran. Sehingga siswa benar-benar siap
untuk belajar. Selain itu, juga akan memfokuskan perhatiannya untuk memasuki
materi pelajaran yang akan dipelajari.

2.3 Komponen-komponen Keterampilan Membuka Pelajaran


Komponen-komponen utama keterampilan membuka pelajaran adalah sebagai
berikut:
1) Menarik Perhatian Siswa
Beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk menarik
perhatian siswa, antara lain:
a. Variasi gaya mengajar guru. Guru dapat memvarasikan sikap dan gaya mengajarnya
dengan intonasi suara yang berbeda, gerak tangan/tubuh dan ekspresi muka dan
sebagainya asalkan semuanya bermakna.

6
b. Penggunaan alat bantu mengajar. Agar siswa tertarik, hendaknya guru
menggunakan alat bantu seperti gambar, model, skema, surat kabar dan sebagainya.
c. Variasi dalam pola interaksi. Variasi pola interaksi bisa dikembangkan guru
menanyakan sesuatu, kemudian siswa langsung menjawab, atau guru memberikan
pertanyaan/ masalah untuk dipecahkan, kemudian siswa mengadakan diskusi kecil,
atau guru menunjukakn gambar, kemudian siswa menebak atau membuat kalimat.
2) Menimbulkan Motivasi
Beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk
menimbulkan motivasi siswa antara lain:
a. Kehangatan dan antusias. Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat,
hangat dan akrab. Sikap yang demikian itu dapat menimbulkan rasa senang dalam
mengerjakan tugas sehingga timbul motivasi untuk belajar.
b. Menimbulkan rasa ingin tahu, hal itu dapat dilakukan dengan menceritakan suatu
peristiwa aktual yang menimbulkan pertanyaan, atau dengan menunjukkan
model/gambar yang merangsang siswa untuk berpikir.
c. Mengemukakan ide yang tampaknya bertentangan. Misalnya dengan mengajukan
masalah sebagai berikut: “Tumbuh-tumbuhan mengandung zat hijau daun.
Cendawan tidak mengandung zat hijau dan, tetapi mengapa masih digolongkan
tanaman?” dan masalah lainnya sesuai dengan materi yang akan dipelajari.
d. Memperhatikan dan memanfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa (minat
siswa). Membuka pembelajaran bisa dengan mengungkapkan hal-hal yang sedang
aktual dan relevan dengan materi yang kan dipelajari. Misalnya, teknologi atau mode
yang sedang trend, peristiwa alam, dan berita teraktual lainnya.
3) Memberi Acuan atau Struktur
Beberpa cara yang dapat dilakukan guru untuk memberi
acuan dan struktur antara lain:
a. Mengemukakan kompetensi dasar, indikator hasil belajar, dan batas-batas tugas.
b. Memberi petunjuk atau saran tentang langkah-langkah kegiatan. Pada awal
kegiatan pembelajaran, guru perlu memberika petunjuk mengenai langkah-langkah
kegiatan secara jelas dan terarah. Misalnya, “Dalam menyelesaikan persoalan ini,
pertama-tama diskusikan dengan teman sebelahmu, kemudian hasilnya diskusikan
lagi dengan kelompok 2 orang sebelahmu (menjadi 4 orang), dan begitu seterusnya,
hingga kelompok akhir mempresentasikan, teman yang lain menanggapi.” Guru juga
bisa memberikan saran untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
c. Mengajukan pertanyaan pengarahan, dalam hal ini guru dapat menunjukkan sesuatu
kepada siswa untuk mengarahkan pada topik pembelajaran dan membantu siswa
memperhatikan hal yang akan dijelaskan.
4) Membuatkaitan
Cara yang dapat dilakukan guru untuk membuat kaitan
adalah sebagai berikut:
a. Mencari batu loncatan. Bahan pengait atau bahan apersepsi dapat berupa
pengalaman, minat dan kebutuhan siswa.
b. Mengusahakan kesinambungan. Sebelum memulai pembelajaran baru, guru dapat
meninjau kembali inti pembelajaran yang lalu atau dapat meminta siswa meringkas,

7
kemudian baru membuat kaitan dengan pelajaran baru. Membandingkan atau
mempertentangkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru.

Kegiatan membuka dan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang harus


dan pasti ada dalam setiap kegiatan mengajar. Kedua hal tersebut dapat terjadi dan
dilakukan entah disadari atau tidak, masuk dalam agenda utama kegiatan atau tidak,
dipersiapkan dengan matang atau tidak, dan seterusnya. Kebanyakan guru lebih
memfokuskan diri pada kegiatan inti pada satu proses pengajaran. Sebagian guru
menganggap kegiatan membuka dan menutup pelajaran hanya sekedar kegiatan basa-
basi terhadap satu kegiatan mengajar seperti halnya sekedar menegur orang saat
bertemu.
Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk mengetahui
pencapaian tujuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari, serta
mengakhiri kegiatan pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut kegiatan yang dapat
dilakukan guru anatara lain meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran
yang mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan, mengevaluasi memberikan
penilaian pada siswa dan juga sebagai balikan perbaikan program pembelajaran.
Menutup pelajaran jika ditelaah lebih jauh sebenarnya, pelajaran bisa kita bayangkan
sebagai pintu keluar dari satu kegiatan belajar mengajar. Pintu keluar tersebut bisa
memberikan berbagai kesan dan pesan juga kepada siswa.

Keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan merangkum inti pelajaran


pada akhir atau setiap penggal kegiatan. Keterampilan ini sebenarnya cukup penting
dalam membantu siswa menemukan inti pokok bahasan, tetapi banyak guru yang
tidak sempat melakukannya atau memang sengaja tidak melakukannya.

2.4 Definisi Keterampilan Menutup Pelajaran


Keterampilan menutup pelajaran (closure) adalah kegiatan guru untuk
mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran.
Menutup pelajaran merupkan usaha guru untuk memberikan gambaran menyeluruh
tentang apa yang telah dipelajari, ingin mengetahui keberhasilan siswa dalam
menyerap pelajaran, dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya. Dari
penelitian yang telah diadakan ternyata bahwa kemajuan hasil belajar siswa paling
besar jika pada akhir pelajaran diberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang
telah dibicarakan.
Pada dasarnya ada dua bentuk mengakhiri atau menutup pelajaran anatara
lain: kognitif menyangkut usaha memantapkan apa yang telah dipelajari siswa dengan
memfokuskan perhatian siswa pada pokok-pokok atau garis besar/rangkuman isi
pelajaran, sosial menyangkut interaksi guru siswa pada tingkat hubungan manusiawi
dan maksud memberikan kepada siswa suatu perasaan mantap sehingga mereka
terdorong untuk berusaha terus (Gilarso, 1986). (Mulyasa, 2013)
Kegiatan membuka dan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang harus
dan pasti ada dalam setiap kegiatan mengajar. Kedua hal tersebut dapat terjadi dan
dilakukan entah disadari atau tidak, masuk dalam agenda utama kegiatan atau tidak,
8
dipersiapkan dengan matang atau tidak, dan seterusnya. Kebanyakan guru lebih
memfokuskan diri pada kegiatan inti pada satu proses pengajaran. Sebagian guru
menganggap kegiatan membuka dan menutup pelajaran hanya sekedar kegiatan basa-
basi terhadap satu kegiatan mengajar seperti halnya sekedar menegur orang saat
bertemu.
Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah
dipelajari, serta mengakhiri kegiatan pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut
kegiatan yang dapat dilakukan guru anatara lain meninjau kembali dengan cara
merangkum inti pelajaran yang mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan,
mengevaluasi memberikan penilaian pada siswa dan juga sebagai balikan perbaikan
program pembelajaran. Menutup pelajaran jika ditelaah lebih jauh sebenarnya,
pelajaran bisa kita bayangkan sebagai pintu keluar dari satu kegiatan belajar
mengajar. Pintu keluar tersebut bisa memberikan berbagai kesan dan pesan juga
kepada siswa.

2.5 Komponen-Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran


Menutup pelajaran pada setiap akhir pokok bahasan atau pada setiap akhir jam
pelajaran, penting untuk dilaksanakan agar siswa memperoleh gambaran yang utuh
tentang pokok-pokok materi pelajaran yang dipelajari. Cara yang dapat dilakukan guru
dalam menutup pelajaran antara lain :
1. Meninjau kembali. Meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan dapat
dilakukan dengan cara merangkum inti pelajaran untuk menarik suatu kesimpulan
yang mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan. Kegiatan ini dilakukan untuk
memantapkan pokok-pokok materi yang telah disajikan. Kegitan merangkumdan
menarik kesimpulan dapat dilakukan oleh peserta didik di bawah bimbingan guru,
oleh guru, atau oleh peserta didik bersama guru.
2. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang dilakukan dan
untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh
peserta didik melalui pembelajaran. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan, untuk memberikan penilaian terhadap peserta didik dan juga sebagai
balikan untuk memperbaiki program pembelajaran. Bentuk evaluasi yang dapat
dilakuakan guru antara lain: 1) Mendemostrasikan keterampilan. 2)
Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain. 3) Mengeksplorasi pendapat siswa
sendiri. 4) Memberikan soal-soal tertulis.
3. Memberi dorongan psikologis/sosial. Unsur manusiawi dalam interaksi guru siswa
dapat sungguh menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dapat dilakukan
guru pada setiap akhir pelajaran dengan kta-kata pujia; kerap kali cukup hanya satu
kalimat saja, misalnya “wah, ini menjadi diskusi yang bagus sekali” , atau “wah,
kita telah bekerja keras salam jam ini”, atau “bagus, ternyata saudara-saudara dapat
mengikuti pelajaran hari ini dengan aktif “

4. Tindak lanjut. Tindak lanjut merupakan kegiatan yang harus dilakukan peserta
didik setelah pembelajaran dilakukan. Kegiatan tindak lanjut perlu diberikan oleh

9
guru agar terjadi pemantapan pada diri peserta didik terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan (Mulyasa, 2013)

2.6 Prinsip Penggunaan Keterampilan Menutup Pelajaran

Beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh guru adalah:

1. Dalam usaha menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa, guru harus memiliki
cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran.
2. Berurutan dan berkesinambungan. Aktivitas yang ditempuh guru dalam
mengenalkan dan merangkum kembali pokok-pokok penting pelajaran hendaknya
merupakan kembali bagian yang utuh (merupakan suatu kebulatan). Kaitan anatara
bagian satu dengan bagian lain atau dengan pengalaman siswa harus jelas
(Hasibuan, 2012).
2.7 Kegiatan dalam Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang
telah dipelajari, serta mengakhiri kegiatan pembelajaran. Untuk kepentingan tersebut,
guru dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah terrencanakan.

Menurut (Usman, 2013)kegiatan-kegiatan untuk menutup pelajaran antara lain:

1. Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas atau
dipelajari sehingga siswa memperoleh gambaran yang jelas tentang makna serta
esensi pokok persoalan yang baru saja diperbincangkan atau dipelajari.
2. Mengonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok dalam pelajaran
yang bersangkutan agar informasi yang telah diterimanya dapat membangkitkan
minat dan kemampuannya terhadap pelajaran selanjutnya.
3. Mengorganisasi semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari sehingga
memerlukan suatu kebulatan yang berarti dalam memahami materi yang baru
dipelajari.
4. Memberikan tindak lanjut (follow up) berupa saran-saran serta ajakan agar materi
yang baru dipelajari jangan dilupakan serta agar dipelajari kembalin dirumah.
Menurut (Mulyasa, 2013) kegiatan-kegiatan untuk menutup pelajaran antara lain:

1. Menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari (kesimpulan bisa


dilakukan oleh guru, oleh peserta didik atas permintaan guru, atau oleh peserta
didik bersama guru).
2. Mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan
keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

10
3. Menyampaikan bahan-bahan pendalaman yang harus dipelajari, dan tugas-tugas
yang harus dikerjakan (baik tugas individual maupun tugas kelompok) sesuai
dengan pokok bahsan yang telah dipelajari.
4. Memberikan post test baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan
mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran. Menutup pelajaran merupakan usaha guru
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, ingin mengetahui
keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran. Pada dasarnya ada dua bentuk mengakhiri atau
menutup pelajaran anatara lain:
kognitif menyangkut usaha memantapkan apa yang telah dipelajari siswa dengan
memfokuskan perhatian siswa pada pokok-pokok atau garis besar/rangkuman isi
pelajaran, sosial menyangkut interaksi guru siswa pada tingkat hubungan manusiawi dan
maksud memberikan kepada siswa suatu perasaan mantap sehingga mereka terdorong untuk
berusaha terusKeterampilan menutup pelajaran harus dimiliki oleh semua guru hal ini
bertujuan agar kegiatan menutup pelajaran berjalan dengan baik antara lain:
1. Mengukur sejauh mana tujuan dan indikator pembelajaran telah tercapai.
2. Mengevaluasi keberhasialan guru mengaplikasikan RPP yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
3. Mendapat bahan tambahan untuk perbaikan pada pengajaran selanjtnya.
4. Memberikan motivasi pada siswa untuk lebih antusias pada pertemuan pelajaran
selanjutnya.
5. Menutup pelajaran dilakukan

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banayak sekali kekurangan, maka oleh sebab
itu masukan dari beberapa pihak sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

14 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010) H. 84
Agung. (2014). Pelatihan Pengajaran Micro Teaching. Surakarta: Oase Pustaka.
Gilarso. (1986). Program Pengalaman Lapangan 1 (Mikro Teaching). Yogyakarta: Andi
Offset.
Hasibuan. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Rosdakarya.
Usman. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

12

Anda mungkin juga menyukai