Disusun
Oleh:
Nama : MUHAMMAD IKRAM SYAFARUDDIN
Nim : 180230137
Class : B
Semester : VI
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan makalah............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menyiapkan mental siswa terhadap hal-hal yang akan dipelajari, guru dapat
melakukan usaha-usaha dengan memberi acuan dan membuat kaitan antara materi
pelajaran yang telah dikuasai siswa dengan bahan baru yang akan dipelajari. Siswa
yang mentalnya siap untuk belajar adalah mereka yang telah mengetahui tujuan
pelajaran, mengetahui masalah-masalah pokok yang harus diperhatikan, mengetahui
langkah-langkah kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan mengetahui batas-batas
tugas yang harus dikerjakan untuk menguasai pelajaran tersebut. Untuk menimbulkan
perhatian dan motivasi siswa terhadap hal-hal yang akan dipelajari, guru dapat
melakukan usaha-usaha menimbulkan rasa ingin tahu, bersikap hangat dan antusias,
memvariasikan cara mengajarnya, menggunakan alat-alat bantu mengajar,
memvariasikan pola interaksi dalam kelas, dan sebagainya. Siswa yang perhatian
motivasinya telah timbul nampak asyik dalam melakukan tugas, semangat dan kualitas
responnya tinggi, ada pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, dan cepat mereaksi
terhadap saran-saran guru.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
Penerapan keterampilan membuka kelas pada awal suatu jam pelajaran atau
pada setiap penggal kegiatan dalam inti pelajaran, guru harus melakukan
kegiatan membuka kelas. Komponen-komponen keterampilan membuka
kelas itu meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi,
memberikan acuan dan membuat kaitan. Tiap komponen terdiri dari
beberapa kelompok aspek dan kegiatan yang saling berhubungan. Sebagai
keterampilan maka sifatnya integratif dan ada beberapa komponen yang
tumpang tindih. Komponen-komponen dan aspek-aspeknya menurut
Abimanyu (1985) adalah sebagai berikut:
2. Memberikan Motivasi
Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara
hati-hati hal-hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi
perhatian siswa itu hendaknya dapat digunakan untuk menimbulkan motivasi.
Dengan adanya motivasi itu, pembelajaran menjadi dipermudah. Oleh karena
itu, guru hendaknya melakukan berbagai cara untuk menimbulkan motivasi
itu.
Cara-cara yang digunakan oleh guru dalam menutup pelajaran antara lain :
a. Review ( Melihat / meninjau kembali )
Guru meninjau kembali, apakah inti pelajaran yang telah diajarkan itu telah
dikuasai oleh siswa atau belum. Adapun cara meninjau kembali adalah:
1) Merangkum inti pelajaran
Meninjau kembali pelajaran yang telah diberikan dapat dilaksanakan
dengan merangkum inti pokok pelajaran. Guru dapat meminta siswa
membuat rangkuman baik secara lisan ataupun tertulis. Rangkuman ini
dapat dilakukan secara individu atau kelompok, dapat dilakukan oleh guru,
guru bersama siswa, atau guru menyuruh siswa (disempurnakan oleh guru).
2) Membuat ringkasan
Dengan membuat rinkasan, siswa dapat memantapkan penguasaan inti dari
pokok-pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Disamping itu, dengan
ringkasan, siswa yang tidak memiliki buku sumber telah memiliki bahan
untuk dipelajari kembali. Ringkasan dapat dibuat oleh guru, guru bersama
siswa secara kelompok, atau siswa sendiri secara individual.
Pokok-pokok pelajaran sebaiknya ditulis dipapan tulis secara skematis atau
dengan kata-kata kunci supaya ada dukungan visual. Jika ternyata
rangkuman yang dibuat itu salah atau kurang lengkap, guru dapat
melengkapi atau membetulkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan membuka kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mempersiapkan mental dan menimbulkan perhatian siswa. Hal ini dimaksudkan
agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Kegiatan membuka kelas
semacam itu tidak saja harus dilakukan guru pada awal jam pelajaran tetapi juga
pada awal setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam
pelajaran itu. Untuk menyiapkan mental siswa terhadap hal-hal yang akan
dipelajari, guru dapat melakukan usaha-usaha dengan memberi acuan dan
membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai siswa dengan bahan
baru yang akan dipelajari. Siswa yang mentalnya siap untuk belajar adalah
mereka yang telah mengetahui tujuan pelajaran, mengetahui masalah-masalah
pokok yang harus diperhatikan, mengetahui langkah-langkah kegiatan belajar
yang akan dilakukan, dan mengetahui batas-batas tugas yang harus dikerjakan
untuk menguasai pelajaran tersebut.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Saiful B. (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Suatu Pendekatan Teoretis
Psikologis). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asril, Zainal. 2010. Micro Teaching Disertai dengan Pedoman Pengalaman
Lapangan . Jakarta : Rajawali Pers.
Ma’mur Asmani, Jamal. 2011. Pengenalan dan Pelaksanaan Lengkap Micro Teaching dan
Team Teaching. Yogyakarta : Diva Press
Marno,dkk. 2008 . Strategi dan Metode Pengajaran . Malang : Arruzmedia
7