Anda di halaman 1dari 4

MODUL 2 KB 2 2.23B – 2.

28C point 1
a.
b. Langkah-langkah yang akan ditempuh
Disini guru hars merancang untuk siswa-siswanya dalam mencapai tujuan belajar.
Langkah tersebut disebut dengan strategi instruksional atau dapat kita sebut jalan
menuju pencapaian tujuan oleh siswa dibawah pengarahan guru. Dalam PKR 321 ini
pengalaman belajar harus terancang dan sistematis supaya dapat mencapai tujuan
belajar yang baik.
c. Masalah pokok sebagai pusat perhatian
Pada setiap pembelajaran kita harus menemukan apa yang menjadi masalah pokok
pada saat proses pembelajaran di awal pelajaran. Masalah tersebut perlu dikemukakan
sebagai pokok pusat perhatian proses belajar.
d. Pertanyaan pemicu belajar
Pada awal pelajaran sebelum dimulai biasanya guru sering membuat beberapa
pertanyaan untuk siswa-siswanya sebagai pertanyaan pemicu. Pertanyaan pemicu
dapat dikaitkan dengan benda, peristiwa, gambar yang digunakan pada saat guru
menarik perhatian siswa-siswanya. Dengan adanya pertanyaan pemicu maka siswa
akan merespon guru. Dan ini interaksi antara guru dengan siswa dapat terjalin. Ini
bisa kita sebut dengan apersepsi. Guru melakukan apersepsi sebelum pembelajaran
dimulai dengan tanya jawab untuk mengaitkan materi pelajaran yang akan
disampaikan.
1) –
2) –
3) –
4) Membuat kaitan atau jalinan konseptual
Pada awal pelajaran merupakan jembatan antara pengalaman lama dan pegalaman
baru. Proses belajar akan lebih bermakna bila pengalaman tersebut saling bersesuaian
satu sama lain. Dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik dan lancar.
Berikut cara-cara membangun kaitan antar materi sbb:
a) Penyampaian pertanyaan apersepsi, yakni pertanyaan mengenai bahan lama
yang telah dipelajari sebelumnya. Guru melakukan tanya jawab terhadap
siswa-siswanya dengan memberi pertanyaan tentang materi yang akan
dibahas.
b) Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan maksud untuk memetakan
apa-apa yang telah dipelajari siswa.
a. –
b. Mengakhiri Pelajaran
Mengakhiri pelajaran sama pentingnya dengn membuka pelajaran tetapi tujuan dan
fungsinya berbeda.
Dalam menutup atau mengakhiri pelajaran, ada 3 kegiatan pokok yang harus kita
lakukan:
1) Meninjau Kembali
Untuk mengecek apakah penataan pengalaman belajar itu memenuhi tuntutan
pedagogis sebagaimana diisyaratkan dalam tujuan, pada akhr pelajaran perlu
diadakan peninjauan kembali. Kegiatan tersebut dapat juga dilakukan dengan
cara merangkum atau meringkas. Sebaiknya dilakukan oleh guru dengan
melibatkan siswanya. Dengan demikian siswa dapat memahami apa saja yang
telah ia pelajari dalam pembelajaran.
2) Mengadakan evaluasi penguasaan siswa
Guru perlu mengadakan evaluasi formatif pada akhir pelajaran supaya
penguasaan siswa mengenai materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang
digariskan tercapai atau berhasil.
Adapun evaluasi yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
a) Mendemonstrasikan keterampilan;
b) Menerapkan ide baru pada situasi lain;
c) Mengemukakan pendapat sendiri;
d) Mengerjakan soal-soal secara tertulis.
3) Memberikan tindak lanjut
Tindak lanjut dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas atau pekerjaan
rumah merancang sesuatu atau mengkomunikasikan sesuatu. Dengan cara
seperti ini proses pembelajaran dapat mendorong siswa belajar secara
bersambung. Dan pembelajaran dapat berjalan dengan seimbang artinya siswa
tidak hanya belajar disekolahan saja tetapi dengan adanya guru memberikan
pekerjaan rumah, siswa akan mengerjakannya dirumah.

1. –
2. Bagaimana Mendorong Belajar Aktif dan membiasakan Belajar Mandiri
Bahwa hakikat belajar adalah berubah. Perubahan yang terjadi dalam diri
siswa sebagai pembel berkenaan dengan nilai dan sikap, pengetahuan,
keterampilan dan kebiasan dalam belajar. Proses perubahan itu berlangsung
terjadi dalam diri masing-masing. Jadi proses pembelajaran yang manusiawi
adalah proses yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri.
Belajar mandiri adalah suatu proses untuk memperoleh nilai dan sikap,
pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan belajar secara optimal.proses belajar
mandiri yang perlu diciptakan supaya suasana menjadi menarik dan
menyenangkan.
Keterampilan dasar yang dapat dijadikan latar pembelajaran dalam PKR antara
lain:
a. Membimbing diskusi dalam kelompok kecil
Ditandai dengan dua kelompok siswa yang berbeda kelas atau lbih dalam satu
atau lebih dari satu ruangan yang dihadapi oleh seorang guru. Dalam
menghadapi kelas yang berbeda ini guru PKR tidak mungkin menggunakan
metode ceramah klasikal. Metode pembelajaran yang potensial adalah diskusi
atau kerja kelompok. Keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang guru
PKR dalam menata diskusi sebagai berikut:
 Memusatkan perhatian siswa dengan cara merumuskan tujuan, masalah
dan langkah yang akan ditempuh.
 Memperjelas masalah yang menjadi pusat perhatian diskusi atau kerja
kelompok.
 Menganalisis atau mengidentifikasi pendapat siswa.
 Meningkatkan kesempatan siswa untuk mengeluarkan pendapatnya
dengan cara guru memancing dengan pertanyaan, memberi contoh dan
mendengarkan siswa untuk berbicara dengan penuh perhatian.
 Meratakan kesempatan berbicara dengan cara, mencegah adanya
monopoli pembicaraan meminta siswa mengomentari siswa lain, jadi
semua siswa aktf dan saling tanya jawab atau menanggapi.
 Memacu proses berpikir dengan cara mengajukan pertanyaan, dimulai
dengan pertanyaan yang sederhana atau meminta perluas jawaban atas
suatu pertanyaan.
 Menutup diskusi dengan cara merangkum secara kelompok.

b. Mengajar kelompok kecil dan perseorangan


Dalam situasi pengajaran kelompok kecil dan perseorangan ada sejumlah
peran guru, antara lain:
 Guru sebagai penata kegiatan belajar-mengajar.
 Guru sebagai sumber informasi bagi siswa.
 Guru sebagai pendorong belajar siswa.
 Guru sebagai penyedia materi dan pembuka kesempatan belajar siswa.
 Guru sebagai pendiagnosis kebutuhan belajar siswa.
 Guru sebagai pemberi kemudahan belajar
 Guru sebagai mitra kerja dalam kegiatan belajar.

c. Mengadakan variasi
Variasi artinya keanekaragaman yang menyangkut gaya belajar serta kegiatan
belajar mengajar. Bagi siswa dan guru bisa merupakan kegiatan yang
menyenangkan dan bisa juga kegiatan menjadi tidak menarik dan
membosankan. Guru disaat mengajar harus juga bisa membuat variasi supaya
siswa tidak merasa bosan saat kegatan belajar mengajar berlangsung.
Disamping itu guru juga harus tahu situasi dan kondisi yang bagaimana
supaya siswanya betah belajar dan kegiatan menjadi menarik.
Keterampilan dalam peran guru PKR antara lain:
1. Mengadakan pendekatan secara pribadi
Kita sebagai guru harus bisa menyikapi atau menunjukkan perhatian
terhadap siswa. Sebelum memulai KBM guru melakukan interaksi
dengan siswanya supaya siswa tidak merasa minder terhadap guru,
siswa terbuka, suasana siswa merasa nyaman dan siswa dapat
merespon guru.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru, antara lain:
a) Menunjukkan perhatian yang hangat.
b) Mendengarkan pendapat siswa.
c) Memberikan respon yang positif.
d) Menciptakan hubungan saling percaya.
e) Menunjukkan kesediaan membantu siswa.
f) Menunjukkan sikap terbuka terhadap perasaan siswa.
g) Mengendalikan situasi agar siswa merasa aman.

Anda mungkin juga menyukai