Anda di halaman 1dari 10

RESUME STRATEGI PEMBELAJARAN

MODUL 8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah


Strategi pembelajaran di SD
Nama Tutor : Rudi Hartono, M.Pd

Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
NURFANI ARDIANI
SYAMSIYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITA TERBUKA
UNIT PEMBELAJARAN JARAK JAUH BIMA
TAHUN 2021
MODUL 8 : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2
KB1. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN

Secara Umum dapat dikatakan bahwa keterampilan membuka pelajaran adalah


keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran
Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru
dalam mengakhiri pelajaran.

Kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiatan menyiapkan siswa untuk memasuki


inti kegiatan.

Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan untuk memantapkan atau menindaklanjuti


topik yang telah dibahas.

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka pelajaran adalah:

• Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.


• Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran
• Memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan
siswa
• Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah
dimiliki/diketahui dengan yang akan dipelajari
• Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau
dilaksanakan dalam kegiatan belajar.

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan menutup pelajaran adalah:

• Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung


• Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang telah
dijalani
• Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja
dikuasai

B. KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

1. Membuka Pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran dapat dilakukan pada setiap awal penggal
kegiatan. Komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam membuka
pelajaran adalah sebagai berikut:

a. Menarik perhatian siswa


Menarik perhatian dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

• Memvariasikan gaya mengajar guru


• Menggunakan alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik perhatian siswa.
• Penggunaan pola interaksi yang bervariasi

b. Menimbulkan motivasi
Cara menimbulkan motivasi ada bermacam-macam, diantaranya:

• Sikap hangat dan antusias


• Menimbulkan rasa ingin tahu
• Mengemukakan ide yang bertentangan
• Memperhatikan minat siswa

c. Memberi acuan
Acuan dapat diberikan dengan berbagai cara, seperti berikut.

• Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas


• Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
• Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

d. Membuat kaitan
Salah satu aspek yang membuat pelajaran jadi bermakna adalah jika pelajaran
tersebut dikaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Usaha guru untuk
mengaitkan pelajaran baru dengan pelajaran lama sering disebut sebagai menyajikan
bahan apersepsi yang dilakukan pada awal pelajaran.

2. Menutup Pelajaran
Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akhir penggal kegiatan.
Agar kegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung secara efektif, guru diharapkan
menguasai cara menutup pelajaran sebagai berikut

a. Meninjau kembali (mereviu)


Hal ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Merangkum inti pelajaran. Kegiatan merangkum inti pelajaran pada dasarnya
berlangsung selama proses pembelajaran.
2. Membuat rangkuman. Membuat ringkasan merupakan satu cara untuk
memantapkan penguasaan siswa terhadap inti pelajaran.

b. Menilai (mengevaluasi)
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut.

• Tanya jawab secara lisan, yang dilakukan guru kepada siswa secara
perorangan, kelompok, atau klasikal.
• Mendemonstrasikan keterampilan
• Mengaplikasikan ide baru
• Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas
• Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara tertulis pula.

c. Memberi tindak lanjut


Agar siswa dapat memantapkan/mengembangkan kemampuan yang baru
dipelajari, guru perlu memberikan tindak lanjut, yang dapat berupa:

• Tugas-tugas yang dapat dikerjakan secara individual, seperti pekerjaan rumah


(PR)
• Tugas kelompok untuk merancang sesuatu atau memcahkan masalah berdasarkan
konsep yang baru dipelajari

C. PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak akan berlangsung secara


efektif. Prinsip tersebut harus bermakna dan berurutan serta berkesinambungan.
1. Bermakna. Kegiatan yang dilakukan dalam membuka dan menutup
pelajaran haruslah bermakna, artinya relevan dengan materi yang akan
dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga mampu mencapai
tujuan yang diingatkan, seperti menarik perhatian, meningkatkan
motivasi, memberi acuan, membuat kaitan, mereviu atau menilai.
2. Berurutan dan berkesinambungan. Membuka dan menutup pelajaran
merupakan bagian yang utuh dari kegiatan pembelajaran, dan bukan
merupakan kegiatanyang lepas-lepas dan berdiri sendiri.

MODUL 8 : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2


KB 2 : KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL

A. RASIONAL
Untuk menguasai ketrampilan bermusyawarh atau berdiskusi diperlukan
diperlukan latihan secara sistematis karena keterampilan ini tidak dibawa sejak lahir.
Oleh karena itu, guru diharapkan memberikan kesempatan kepada para siswanya
untuk berlatih menguasai keterampilan ini dengan keterlibatan langsung dalam
berbagai diskusi kelompok.
Pentingnya diskusi kelompok di dalam kelas berkaitan dengan pendekatan
CBSA yang menuntut keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan
perkataan lain, dominasi guru didalam kelasharuslah dikurangi sehingga tersedia
kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi secara aktif.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dalam kaitan ini adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi kelompok. Melalui diskusi
kelompok diharapkan siswa dapat berfikir secara lebih kritis serta mampu
mengungkapakan pikiran dan perasaannya dengan baik.

B. PENGERTIAN
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan
memecahkan masalah. Sebenarnya, tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh
sekelompok kecil orang dapat disebut sebagai diskusi. Agar dapat disebut sebagai
diskusi kelompok kecil, syarat-syarat berikut harus dipenuhi.

• Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang.


• Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota
kelompok berkesempatan saling melihat, mendengar, serta beromunikasi
secara bebas dan langsung.
• Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja
sama untuk mencapainya.
• Barlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada
tercapainya tujuan kelopok
C. KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi.

• Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi
• Kemukakan masalah-masalah khusus
• Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan
• Rangkum hasil pembicaraan diskusi.

2. Memperjelas masalah maupun usulan/pendapat.

• Merangkum usulan tersebut sehingga menjadi jelas


• Meminta komentar peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut
• Menguraikan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi tambahan atau
contoh-contoh yang sesuai, sehingga kelompok dapat memperoleh informasi
secara lebih jelas.

3. Menganalisis pandangan/pendapat peserta didik.

Di dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat di antara anggota


kelompok. Dengan demikian, kita hendaknya mampu menganalisis alasan perbedaan
tersebut dengan cara antara lain sebagai berikut:

• Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat


• Menjelaskan hal-hal yang disepakati maupun yang tidak disepakati

4. Meningkatkan usulan peserta didik.

• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menantang peserta didik untuk


berpikir.
• Memberikan contoh-contoh verbal yang sesuai secara tepat
• Memberikan waktu untuk berpikir
• Memberikan dukungan kepada usulan pendapat peserta didik dengan penuh
perhatian

5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

• Mencoba memancing usulan peserta didik yang enggan berpartisipasi dengan


mengarah langsung secara bijaksana. Mungkin kita sering menjumpai peserta
didik yang sangat pasif, seakan-akan tidak mau terlibat dalam kegiatan diskusi.
Jika demikian, kita perlu melibatkan mereka secara khusus. Sesekali kita berikan
pertanyaan khusus untuk berpendapat. Atau dapat juga kita lakukan dengan
membuat pertanyaan agar dijawab melalui tulisan. Jawaban dari peserta didik
yang tidak aktif tersebut kita bacakan secara khusus di depan kelas lalu kita
memberikan apresiasi. Kadang mereka tidak mau terlibat diskusi bukan berarti
tidak peduli, namun boleh jadi karena demam panggung, demophobi, tidak
terbiasa berbicara di depan publik
• Mencegah terjadinya pembicaran serentak dengan memberi giliran kepada setiap
orang, terutama yang pendiam terlebih dahulu
• Secara bijaksana usahakan mencegah orang yang suka memonopoli pembicaraan
• Mendorong setiap orang untuk mengomentari usulan temannya sehingga interaksi
antar peserta didik dapat ditingkatkan

6. Menutup diskusi

• Dengan bersama-sama, kita membuat rangkuman hasil diskusi


• Kita perlu memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi
• Kita lakukan evaluasi bersama atas proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai

D. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN


1. Keuntungan diskusi kelompok kecil
Beberapa keuntungan yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil:

• Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik
• Termotivasi oleh kehadiran teman
• Mengurangi sifat pemalu
• Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok,
• Meningkatkan pemahaman diri anak
• Melatih sisa untuk berfikir kritis
• Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya
• Melatih dan mengembangkan jiwa social pada diri siswa

2. Kelemahan diskusi kelompok kecil

• Waktu belajar lebih panjang


• Dapat terjadi pemborosan waktu
• Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif
• Dominasi siswa tertentu dalam diskusi
• Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti
kegiatan pembelajaran

E. PRINSIP PENGGUNAAN
Agar keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dapat diterapkan secara
efektif, anda harus memperhatikan prinsip penggunaan diskusi, baik sebelum maupun
sesudah berlangsungnya diskusi. Prinsip penggunaan tersebut adalah sebagai berikut:

• Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang kelas
siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan
• Topik atau masalah yang didiskusikan haruslah topic / masalah yang memerlukan
informasi / pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkanya.
MODUL 8 : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2
KB 3 : KETRAMPILAN MENGELOLA KELAS

A. RASIONAL DAN PENGERTIAN

Pengelolaan kelas pada dasarnya adalah pengaturan orang dan barang yang
memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi belajar yang optimal. Kondisi
belajar yang optimal sangat menentukan berhasilnya kegiatan pembelajaran.
Misalnya, pengaturan tempat duduk siswa yang sesuai dengan kegiatan yang
sedang berlangsung,ruangan kelas yang bersih dan terang, media pembelajaran yang
menarik dan hubungan timbal balik yang baik antara guru dengan murid. Oleh karena
itu, guru perlu menguasai ketrampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal
tersebut.
Kegiatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua masalah , yaitu masalah
intruksional dan masalah pengelolaan. Guru harus dapat membedakan kedua masalah
tersebut agar dapat menangani secara tepat. Masalah instruksi harus diselesaikan
secara intruksional , sedangkan masalah pengelolaan harus diselesaikan secara
pengelolaan.

B. KEGIATAN PENGELOLAAN DAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL

Pada umumnya didalam proses pembelajaran terjadinya dua kegiatan yang


berbeda, tetapi terintegrasi yaitu kegiatan pengelolaan dan kegiatan instruksional.
Kegiatan pengeloalaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan,
memelihara atau, mengembalikan kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan
pembelajaran yang efektif, seperti membuat aturan dikelas atau tata tertib.
Kemudian Kegiatan instruksional adalah kegiatan yang yang diarahkan untuk
membantu siswa mengusasai kemampuan yang diharapkan, seperti memberi
penjelasan ,mendiagnosis kesulitan belajaran dan menyusun lembar kerja.

C. KOMPONEN KOMPONEN KETERAMPILAN

Komponen ketrampilan mengelola kelas terdiri dari ketrampilan yang bersifat


preventif dan ketrampilan yang bersifat represif. Ketrampilan yang bersifat preventif
berkaitan dengan usaha mencegah terjadinya gangguan ,yang dapat ditunjukkan
dengan :
a) Ketrampilan yang bersifat Preventif

b) Ketrampilan yang bersifat Represif

MODUL 8 : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2


KB 4 : Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Keterampilan mengajara kelompok kecil dan perorangan merupakan


keterampilan dasar mengajar yang paling kompleks dan menuntut penguasaan
keterampilan dasar mengajar sebelumnya. Ini berarti bahwa untuk dapat menguasai
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan guru dituntut untuk menguasai
keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,
membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, serta
mengelola kelas.

Untuk memudahkan guru menguasai kemampuan tersebut, maka di dalam


materi ini mencakup rasional, pengertian, variasi pengorganisasian, serta komponen-
komponen dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan.

A. RASIONAL
Sebagai individu pada dasarnya manusia mempunyai karakteristik dan
kebutuhan sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yan lainnya. Di dalam kehidupan
sekolah, keanekaragaman karakteristik dan kebutuhan individu juga berlaku bagi
siswa. Ini berarti bahwa setiap siswa mempunyai karakteristik dan kebutuhan sendiri-
sendiri.
Namun nyatanya dalam kondisi sekolah saat ini, guru memperlakukan semua
siswa dengan cara yang sama. Kegiatan kelompok kecil dan perorangan
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap kebutuhan siswa yang berbeda-
beda. Dari pihak siswa belajar dalam kelompok kecildan perorangan memungkinkan
mereka meningkatkan keterlibatannya dalam kegiatan pembelajaran.
Dari segi hubungan guru dengan siswa, penggunaan model kegiatan kelompok
kecil dan perorangan akan membuat hubungan lebih akrab, yang berarti guru dapat
mengenal siswanya lebih baik.
Dengan demikian, penggunaan kegiatan kelompok kecil dan perorangan
sebagai variasi dari kegiatan klasikal akan dapat mengurangi kelemahan kegiatan
klasikal, disamping memantapkan dampak positif yang ditimbulkannya yaitu
kebiasaan melakukan interaksi sosial pada kalangan yang lebih luas.

B. PENGERTIAN
Mengajar kelompok kecil dan perorangan terjadi dalam konteks klasikal. Dalam
konteks ini, siswa tidak terus-menerus belajar dalam kelompok kecil atau perorangan.
Dengan demikian, para siswa akan mengalami kegiatan belajra secara klasikal, kolompok
kecil, dan perorangan sesuai dengan hakikat topik yang sedang dipelajari dan tujuan yang
ingin dicapai. Pengajaran kelompok kecil ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :

• Terjadi hubungan atau interaksi yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta
siswa dengan siswa.
• Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kempuan, dan minatnya sendiri.
• Siswa mendapat bantuan dari guru dengan kebutuhannya.
• Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi
dan alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.

C. VARIASI PENGORGANISASIAN
Penerapan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan, di samping
menuntut perubahan peran guru, juga menuntut adanya perubahan dalam pengelolaan.
Pengaturan kesempatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, dan perorangan dapat
dibuat dengan berbagai variasi yang disesuaikan dengan hakikat topik yang dibahas,
tujuan yang ingin dicapai, kebutuhan siswa sendiri, serta ketersediaan waktu dan
fasilitas.
Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan kegiatan kelompok kecil
atau perorangan dan diakhiri dengan kegiatan klasikal atau kelompok besar. Yang
penting guru harus mengingat bahwa variasi yang dibuat akan membawa pengaruh
kepbkebutuhan siswa sendiri, serta ketersediaan waktu dan fasilitas.
Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan kegiatan kelompok kecil
atau perorangan dan diakhiri dengan kegiatan klasikal atau kelompok besar. Yang
penting guru harus mengingat bahwa variasi yang dibuat akan membawa pengaruh
kepada pengelolaan kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.

D. KOMPONEN KETERAMPILAN
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari 4
komponen pokok yang sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
komponen yang berkaitan dengan penanganan orang dan tugas. Keempat kelompok
komponen keterampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Keterampilan Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi
Perlu diketahui bahwa salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
dalam pembelajaran kelompok kecil dan perorangan adalah terjadinya
hubungan yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa, dan siswa dengan
siswa. Suasana yang demikian itu, dapat diciptakan dengan berbagai cara,
antara lain sebagai berikut :

• Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa.


• Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan oleh siswa.
• Memberikan respons positif terhadap buah pikiran yang dikemukakan
siswa.
• Membangun hubungan saling mempercayai yang dapat diciptakan oleh
ucapan yang tulus.
• Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa.
• Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
• Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman.

2) Keterampilan Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran


Salah satu peran yang harus dimainkan oleh guru dalam mengajar
kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai organisator kegiatan
pembelajaran. Agar dapat melaksanakan peran tersebut dengan baik, guru
harus menguasai keterampilan berikut :

• Memberikan orientasi umum tentang tujuan dan tugas atau masalah yang
akan dipecahkan.
• Memvariasikan kegiatan yang mencakup penetapan/penyediaan ruangan
kerja, peralatan, cara kerja, aturan yang perlu dilakukan, serta alokasi
waktu untuk kegiatan tersebut.
• Membentuk kelompok yang tepat dalam jumlah, tingkat kemampuan, dan
lain-lain.
• Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan belajar yang
dicapai.
• Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
• Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan
hasil yang dicapai siswa.
3) Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru diharapkan
dapat membantu para siswa hingga dapat menyelesaikan tugasnya tanpa
mengalami frustasi.
Agar dapat melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai
keterampilan, antara lain sebagai berikut :

• Memberikan penguatan yang sesuai.


• Mengembangkan supervisi proses awal.
• Mengadakan supervisi proses lanjut.
• Melakukan supervisi pemanduan.

4) Keterampilan Merencanakan dan Melakukan Kegiatan


Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, tugas utama guru
adalah membantu siswa baik secara kelompok maupun perorangan agar dapat
melakukan kegiatan dengan baik. Keterampilan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran terdiri dari 4 subkomponen yang terdiri
dari :

• Membantu siswa menerapkan tujuan pembelajaran.


• Membuat rencana kegiatan belajar bersama siswa.
• Berperan dan bertindak sebagai penasihat bagi siswa apabila diperlukan.
• Membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri.

E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Format mengajar kelompok kecil dan perorangan masih belum bisa bagi banyak
guru di Indonesia. Oleh karena itu, agar format ini dapat digunakan secara efektif maka
perlu memperhatikan hal-hal berikut :

• Guru yang sudah terbiasa dengan pengajaran klasikal, sebaiknya mulai dengan
pengajaran kelompok kecil, kemudian perorangan.
• Topik-topik yang bersifat umum, seperti pengarahan, informasi umum sebaiknya
diberikan secara klasikal, sedangkan pembahasan lebih lanjut dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan kelompok kecil atau perorangan.
• Sebelum pengajaran kelompok kecil/perorangan dimulai, guru harus melakukan
pengorganisasian siswa, sumber, materi, rungan, serta waktu yang diperlukan.
• Kegiatan kelompok kecil/perorangan yang efektif selalu diakhiri dengan
kulminasi yang dapat berupa rangkuman, laporan pemantapan, yang memberi
kesempatan siswa saling belajar.
• Agar pengajaran perorangan dapat berlangsung efekti, guru perlu mengenal siswa
secara pribadi sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai