0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa keterampilan guru dalam proses pembelajaran, antara lain keterampilan membuka dan menutup pelajaran, bertanya, menjelaskan, memberi penguatan, serta membimbing diskusi kelompok kecil. Keterampilan-keterampilan tersebut mencakup pengertian, komponen, prinsip, cara pelaksanaan, dan tujuan masing-masing keterampilan guna mencapai proses dan hasil pembelajaran yang
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa keterampilan guru dalam proses pembelajaran, antara lain keterampilan membuka dan menutup pelajaran, bertanya, menjelaskan, memberi penguatan, serta membimbing diskusi kelompok kecil. Keterampilan-keterampilan tersebut mencakup pengertian, komponen, prinsip, cara pelaksanaan, dan tujuan masing-masing keterampilan guna mencapai proses dan hasil pembelajaran yang
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa keterampilan guru dalam proses pembelajaran, antara lain keterampilan membuka dan menutup pelajaran, bertanya, menjelaskan, memberi penguatan, serta membimbing diskusi kelompok kecil. Keterampilan-keterampilan tersebut mencakup pengertian, komponen, prinsip, cara pelaksanaan, dan tujuan masing-masing keterampilan guna mencapai proses dan hasil pembelajaran yang
1. Pengertian membuka pelajaran Membuka pelajaran adalah kegiatan guru dalam menciptakan kesiapan mental dan menimbulkan perhatian siswa, agar terpusat pada hal- hal yang akan dipelajari. Dalam membuka pelajaran, guru hendaknya memberi pengarahan atau pengantar mengenai materi yang hendak diajarkan pada siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik untuk mengikutinya. Keterampilan membuka pelajaran ini merupakan kunci dari seluruh proses belajaran yang akan dilaluinya. Sebab jika awal pelajaran seorang guru tidak mampu menarik perhatian siswa, maka proses pembelajaran yang dinamis tidak tercapai. 2. Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran a. Menarik perhatian siswa, banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa antara lain dengan gaya mengajar guru, penggunaan alat bantu pelajaran, pola interaksi yang bervariasi. b. Menimbulkan motivasi dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu, hal ini dapat dilakukan dengan mengemukakan ide yang bertentangan, memperhatikan minat siswa, dan disertai dengan kehangatan dan keantusiasan. c. Memberi acuan melalui berbagai usaha seperti mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas, mengajukan pertanyaan-pertanyaan. d. Membuat kuitan atau hubungan diantara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa A. Menutup pelajaran Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri pelajaran. Usaha menutup pelajaran memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru. Cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam menutup pelajaran adalah : 1) Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan, 2) Mendorong secara psikologis dan dan atau sosial kepada siswa, 3) Memberi petunjuk untuk pelajaran atau topik berikutnya, 4) Mngevaluasi, bentuk evaluasi yang dapat dilakukan guru antara lain ialah : mendemontrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, mengeksplorasi pendapat siswa sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis B. Keterampilan Bertanya Keterampilan bertanya adalah kegiatan dalam prases pembelalaran siswa berpikir dan memperoleh pengetahuan lebih banyak. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika mengajukan pertanyaan pada siswa, antan lain: a. Menampakkan situasi kehangatan dan antusias. b. Diusahakan menghindari kebiasaan yang perlu dihindari, antara lain: 1. Mengulangi pertanyaan sendiri. 2. Mengulangi jawaban siswa. 3. Menjawab pertanyaan sendiri. 4. Membuat pertanyaan yang memancing jawaban serentak. 5. Membuat pertanyaan ganda. C. Keterampilan Menjelaskan Menjelaskan adalah mendiskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar pembelajaran menurut guru untuk memberikan penjelasan oleh sebab itu keterampilan menjelaskan perlu ditingkatkan agar dapat mencapai hasil yang optimal. Ketrampilan menjelaskan merupakan salah satu ketrampilan yang amat penting. Karena itu penguasan materi dan kemampuan menganalisis pokok persoalan yang akan dibahas harus dikuasai oleh guru. Secara garis besar komponen ketrampilan menjelaskan terdiri dari: a. Orientasi pengarahan, b. Bahasa yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami, c. Memberikan contoh yang banyak dan sesual dengan topik yang disajikan, d. Struktur materi yang disampaikan harus jelas dengan penekanan pada pokok- pokok materinya. e. Penuh variasi dalam penyampaian materi f Melakukan latihan dan umpan balik. Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan suatu penjelasan: a. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik diawal, ditengah maupun diakhir pembelajaran, b. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi standar dan dasar, c. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik atau menjelaskan materi standar yang sudah direncanakan untuk membentuk kompetensi dasar dan mencapai tujuan pembelajaran, d. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dasar dan bermakna bagi peserta didik, e. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan peserta didik. D. Keterampilan Penguatan a. Pengertian Penguatan Penguatan (Reinforcement) adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal atau non verbal, yang merupakan bagian dan modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (Feed back) bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar-mengar. Dalam proses pembelajaran, penghargaan mempunyai arti penting. Penghargaan ini tidak harus berbentuk materi, misalnya dalam bentuk kata- kata, senyuman, anggukan, sentuhan. Misalnya guru mengajukan pertanyaann pada siswa dan siswa menjawab tepat, maka guru sebaiknya memberikan penghargaan. Oleh karena itu ada hubungan antara memberi penguatan dan ketrampilan bertanya, Kaitannya adalah apakah guru mengajukan pertanyaan atau meminta siswa mengemukakan pendapat dan dijawab dengan tepat, maka guru perlu memberikan penguatan pada siswa. b. Jenis-jenis penguatan: 1) Penguatan verbal 2) Penguatan non verbal c. Prinsip Pengunaan Penguatan 1) Kehangatan dan keantusiasan, 2) Kebermaknaan, 3) Menghindari penggunaan respon yang negatif, d. Cara menggunakan penguatan : 1) Penguatan kepada pribadi tertentu, 2) Penguatan kepada kelompok, 3) Pemberian penguatan dengan segera, 4) Variasi dalam penggunaan. e. Tujuan pemberian penguatan : Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan sebagai berikut : a) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran b) Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar, b) Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif, c) Mengontrol dan memodifikasi perilaku siswa yang kurang positif serta mendorong munculnya perilaku yang positif, d) Guru harus mengenal siswa secara pribadi. E. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang sering digunakan, diskusi kelompok kecil memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Melibatkan sekitar tiga sampai lima orang peserta dalam setiap kelompok, b. Berlangsung secara informal sehingga setiap anggota dapat berkomunikasi langsung dengan anggota lain, c. Memilih tujuan yang dicapai dengan kerja sama antar anggota kelompok, d. Berlangsung secara sistematis Melalui diskusi kelompok kecil dalam pembelajaran memungkinkan peserta didik berbagai informasi dan pengalaman dalam pemecahan suath masalah, meningkatkan pemahaman terhadap masalah yang penting dalam pembelajaran, meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomonikasi, membina kerja sama yang sehat dalam kelompok yang kohesif dan bertanggungjawab. Untuk menyukseskan jalannya diskusi kelompok kecil terdapat beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin diskusi, sebagai berikut: a. Memusatkan perhatian, yang dapat dilakukan dengan cara merumuskan tujuan diskusi secara jelas, merumusakn kembali masalah, jika terjadi penyimpangan, menandai hal-hal yang tidak relevan dengan topik diskusi, merangkum hasil pembicaraan, b. Memperjelas masalah atau urutan pendapat melalui menguraikan kembali dan merangkum pendapat peserta, mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota kelompok tentang pendapat setiap anggota, c. Menguraikan setiap gagasan anggota kelompok, d. Meningkatkan urunan peserta didik dengan cara mengajukan pertanyaan kunci yang menentang, memberi contoh secara tepat, menghangatkan suasana dengan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, memberikan waktu berpikir, mendengarkan dengan penuh perhatian, e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi melalui memancing pendapat peserta yang kurang berpartisipasi, memberikan kesempatan pertama kepada peserta yang kurang berpartisipasi, mencegah terjadinya monopoli pembicaraan, mendorong peserta didik ketika terjadi kebuntuan, f. Menutup kegiatan diskusi, dengan cara merangkum hasil dan diskusi, tindak lanjut, menilai proses diskusi yang telah dilakukan. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan guru agar diskusi kelompok kecil dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran adalah: a) Topik yang sesuai, b) Pembentukan kelompok secara tepat, c) Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua eserta didik dapat berpartisipasi secara aktif. F. Keterampilan mengadakan Variasi Pembelajaran a. Pengertian Mengadakan Variasi Pembelajaran Keterampilan mengadakan variasi adalah suatu proses perubahan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan dan kebosanan serta berubahnya mood siswa dalam proses pembelajaran untuk menerima bahan pengajaran yang di berikan guru dan memusatkan perhatian siswa sehingga siswa agar dapat selalu aktif dan terfokus dalam proses pembelajaran. Keterampilan mengadakan variasi ini juga dapat digunakan untuk penggunaan keterampilan mengajar yang lain, seperti dalam menggunakan keterampilan bertanya, memberi penguatan, menjelaskan dan sebagainya. b. Tujuan dari diadakannya variasi pembelajaran yaitu 1) Meningkatkan perhatian siswa, 2) Melayani kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda, 3) Menumbuhkan minat siswa untuk belajar, 4) Menghilangkan kebosanan siswa c. Sementara manfaat yang dapat diperoleh dari variasi pembelajaran yaitu: 1) Siswa memiliki perhatian yang tinggi pada pembelajaran, 2) Partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat, 3) Tumbuhnya sikap sikap positif siswa di dalam proses belajar, 4) Siswa mendapatkan wadah belajar sesuai dengan cara belajar mereka. d. Berikut beberapa bentuk variasi yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran ; 1) Suara, variasi suara sangat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar, variasi suara di sini dapat berupa perubahan tinggi rendah suara, keras lembut, cepat lambat, gembira sedih, ibarat orang yang sedang membaca puisi, agar enak terdengar tentunya perlu memperhatikan faktor suara. 2) Pemusatan perhatian, kegiatan ini dapat dilakukan oleh guru saat menjelaskan hal yang penting, seperti sambil menunjuk ke arah tulisan, bisa juga ditambahkan dengan melingkari bagian tersebut untuk memberikan kesan lebih istimewa dari tulisan lain. 3) Kontak pandang, saat menjelaskan materi pelajaran guru seharusnya memperhatikan siswanya, melakukan kontak mata agar guru dapat melihat mana siswa yang memperhatikan dengan baik dan mana siswa yang terlihat bingung saat penyampaian materi ajar. 4) Gestur atau bahasa tubuh, guru tidak hanya sebagai pengajar di ruang kelas, namun dia juga sebagai motivator bagi siswanya, oleh karena itu sangat penting untuk memiliki bahasa tubuh yang baik saat berbicara agar mudah dipahami oleh siswa. 5) Posisi, guru dituntut mampu menguasai kelas, berkeliling, mampu menjelajahi setiap sudut kelas saat menjelaskan, agar siswa yang duduk paling belakang juga merasa diperhatian. Adakalanya guru berada di tengah kelas, di samping, di belakang, dan di depan, agar siswa tidak merasa jenuh dengan posisi guru yang tidak berpindah- pindah. 6) Komunikasi, komunikasi yang dimaksud di sini adalah komunikasi dua arah yang harus terjalin, cara tersebut merupakan variasi dari segi komunikasi yang dapat memungkinkan siswa untuk menyampaikan gagasannya kepada guru dan antar teman. 7) Model pembelajaran, variasi ini mencakup banyak item, diantaranya metode pembelajaran, strategi pembelajaran, media dan alat praga pembelajaran dan lain-lain. Guru perlu memvariasikan gaya mengajarnya melalui model pembelajaran yang ada, karena gaya belajar siswa yang berbeda-beda menuntut penyampaian informasi juga bervariasi. Misalnya siswa dengan gaya belajar kinestetik dengan metode mengajar ceramah sepanjang pembelajaran, tentunya hal tersebut akan mematikan bakat siswa, karena guru tidak mampu memfasilitasi anak tersebut untuk belajar.