Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH BAHASA INDOENSIA

Kepaduan

Disusun Oleh:

Miftahul Hidayah Zakariah

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH


TANJUNG REDEB BERAU
2020
1. Pengertian Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah keterkaitan antar satu dengan yang lainnya, sehingga
membentuk paragraf yang padu dan mempunyai struktur yang saling berhubungan.
Kepaduan dalam sebuah paragraf akan terpenuhi apabila kalimat-kalimat yang menyusun
paragraf itu terjalin secara logis dan gramatikal, dan berkaitan satu sama lain untuk mendukung
gagasan utama. Dengan demikian, kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf itu padu, berkaitan satu
sama lain, untuk mendukung gagasan utama. Untuk membangun kepaduan kalimat-kalimat
dalam paragraf, penulis dapat menggunakan kata kunci dan sinonim, pronomia, kata transisi, dan
struktur yang parale.

2. Syarat Kepaduan

Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam penulisan sebuah paragraf atau alinea adalah
bahwa paragraf atau alinea tersebut harus mengandung koherensi atau kepaduan yang baik.
Kepaduan yang baik itu terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang
membina paragraf atau alinea tersebut baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca
dengan mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang
menghambat atau semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak
terasa loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.

3. Ciri-Ciri Kepaduan

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang
tidak simetris, contoh:

 Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-


orang kota yang terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan
yang secara tidak sadar bertindak ke luar dari kepribadian manusia
Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.

Seharusnya:

Kita harus bisa mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah


meninggalkan rasa kemanusiaan dan secara tidak sadar menyimpang dari
kepribadian bangsa Indonesia yang adil dan beradab.

b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona, contoh:

 Buku yang kamu pinjamkan aku akan simpan.

Seharusnya:

Buku yang kamu pinjamkan akan aku simpan.


c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti dari pada atau
tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita, contoh:

 Dia membahas dari pada kehendak rakyat.


Seharusnya:
Dia membahas kehendak rakyat.

Anda mungkin juga menyukai