NIM : 225080500113011
2. Kalimat Bernalar
Kalimat bernalar adalah satuan kalimat informasi yangberjalan selaras antara yang
disampaikan oleh pihak pertama dapat diterima dengan "utuh oleh pihak kedua.
3. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah pernyataan untuk mengerjakan sesuatu, menyatakan
syarat kejadian, tafsiran bermakna ejekan atau sindiran dan mencegah atau
melarang. Berdasarkan strukturnya kalimat suruh digolongkan menjadi empat,
yaitu:
a.Kalimat suruh sebenarnya
Ditandai oleh pola intonasi suruh, P nya terdiri dari kata verbal instrasitif,
partikel-lah dapat ditambahkan untuk memperhalus perintah, sementara S, O. K
nya boleh dipakai, boleh tidak.
Contoh: Beristirahatlah!
b.Kalimat persilahan
Ditandai pola intonasi suruh, penambahan katu silahkan atau dipersilahkan di
awal kalimat.
Contoh: Silahkan bapak duduk di sini!
c.Kalimat ajakan
Sama halnya dengan kalimat persilahan dan kalimat suruh yang sebenarnya
kalimat ajakan ini. berdasarkan fungsinya dalam hubungan situasi, juga
mengharapkan suatu tanggapan yang berupa tindakan, hanya perbedaannya
tindakan itu di sini bukan hanya dilakukan oleh orang yang diajak berbicara,
melainkan juga oleh orang yang berbicara atau penuturnya.
Contoh: Ayo kita jalan-jalan!
d.Kalimat larangan
Kalimat yang menyatakan suatu pencegahan atau larangan dan harus dikerjakan
oleh orang yang bersangkutan, serta partikel-lah dapat ditambahkan pada kita
tersebut untuk memperhalus larangan.
Contoh: Janganlah engkau meninggalkanku!
https://www.academia.edu/30700260/
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_KALIMAT_EFEKTIF_
http://vilep-poltekes.kemkes.go.id
http://file.upi.edu
1. Menurut Anda, mengapa kalimat efektif diperlukan dalam berbahasa?
Jawab : Agar kalimat yang disampaikan mudah dipahami pembaca atau
pendengar.