Anda di halaman 1dari 5

BAHASA INDONESIA

“Analisis Kesalahan Penulisan Kalimat Efektif Bahasa Indonesia”


Dosen Pengampu: Dra. Ni Wayan Arnati, M.Hum.

Disusun Oleh:
KELOMPOK III A / UNO104M AP2

I Made Kelvin Indra Setiawan (2007521038) / 19


Wiliyanda (2007521039) / 20
Ayu Nanda Pratiwi (2007521042) / 21
Bahy Reazizu (2007521098) / 22
I Made Adhika Yoga Dwiparta (2007521102) / 23

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF


Kalimat efektif adalah suatu kalimat yang tersusun secara tepat, singkat, padat, dan
jelas. Kalimat efektif berfungsi untuk menyampaikan suatu maksud tertentu, baik
berupa ide, gagasan, pesan, dan informasi. 

Selain itu, kalimat efektif juga bertujuan untuk mewakili gagasan penulis atau
pembicara dengan penyampaian yang padat. Kalimat efektif sendiri menggunakan
unsur S-P-O-K dalam strukturnya.

2. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF 


Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif apabila memenuhi syarat-
syarat tertentu. Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan penulis/pembicara.
2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepat dalam pikiran pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan penulis/pembicara.
Selain dua aspek yang telah disampaikan, menurut Zaenal (2009) kalimat efektif
mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi. Terdapat tujuh syarat dari kalimat
efektif. Tujuh syarat tersebut yaitu,
1. Kesepadanan struktur
Kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa
yang digunakan. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan
yang kompak dan kepaduan kalimat. Setiap kalimat yang baik harus dapat
memperlihatkan kejelasan gagasan pokok (mengandung satu ide pokok).
Beberapa ciri kesepadanan struktur yang dapat dipelajari adalah sebagai berikut:
a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas. Kejelasan kalimat
dapat dilakukan dengan cara menghindari pemakaian kata depan, seperti: di,
dalam, bagi, untuk, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya.
b. Tidak memiliki subjek ganda.
c. Kata penghubung antarkalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
d. Predikat utama tidak didahului oleh kata yang.
2. Keparalelan bentuk (Paralelisme)
Keparalelan bentuk adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat
tersebut. Maksudnya adalah jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka
bentuk kedua dan seterusnya harus juga menggunakan nomina. Apabila bentuk
pertama menggunakan verba, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga
menggunakan verba.
3. Ketegasan makna
Ketegasan makna adalah suatu perlakuan yang menekankan pada ide pokok.
Terdapat beberapa cara yang dapat membentuk penekanan dalam kalimat. Adapun
contohnya sebagai berikut,
1. Meletakkan kalimat yang ditekankan pada awal kalimat.
2. Membuat urutan kata yang bertahap.
3. Melakukan pengulangan kata atau repetisi.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
5. Menggunakan partikel penekanan atau penegasan.
4. Kecermatan penalaran
Kecermatan penalaran adalah kalimat yang tidak menimbulkan tafsir ganda
(ambigu) dan tepat dalam pemilihan kata. Pemakaian bentuk yang sama secara
berlebihan akan mengakibatkan tambahan beberapa makna serta menurunkan minat
pendengar atau pembaca.
5. Kehematan kata
Kehematan kata adalah suatu kehematan dalam menggunakan kata, frasa, atau
bentuk yang dianggap tidak perlu, sehingga tidak terdapat kata-kata mubazir. Ada
beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam penghematan kata. Kriteria
tersebut adalah sebagai berikut,
1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindari pemakaian
superordinat pada hiponim kata.
3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindari kesinoniman dalam
satu kalimat.
4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang
sudah berbentuk jamak.
6. Kelogisan bahasa
Struktur gramatikal yang baik bukan merupakan tujuan utama dalam komunikasi,
akan tetapi sekadar alat untuk merangkai sebuah pikiran atau maksud sejelas-
jelasnya. Selain itu, faktanya ada beberapa orang yang dapat mengungkapkan
gagasannya dengan mudah tanpa harus mempelajari struktur gramatikal bahasa.
Selain unsur gramatikal, ada unsur lain yang berpengaruh dalam baik tidaknya
suatu kalimat dan mudah tidaknya pikiran yang diutarakan dapat dipahami. Unsur
lain itu adalah segi penalaran atau logika. Hubungan bahasa dan logika dapat
menjamin kalimat-kalimat tersebut tidak bertentangan dengan segi penalaran pada
umumnya.
7. Kepaduan gagasan
Kepaduan gagasan atau koherensi kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga
informasi yang disampaikan tidak tampak terpecah-pecah atau tidak bersatu (tidak
konsisten). Dalam kesatuan pikiran ditekankan pada segi isi, sedangkan koherensi
lebih menekankan pada struktur atau interelasi antara kata-kata yang menduduki
sebuah tugas dalam kalimat. 
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal koherensi. Beberapa hal
tersebut sebagai berikut,
1. Kalimat yang padu tidak bertele-tela dan mencerminkan berpikir yang simetris.
2. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib
dalam kalimat yang berpredikat pasif persona.
3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan kata daripada atau tentang antara
predikta, kata kerja, dan objek penderita.

3. CIRI-CIRI DAN TUJUAN KALIMAT EFEKTIF


Sebelumnya telah dibahas mengenai pengertian dan syarat-syarat dari kalimat
efektif. Selanjutnya, akan dipelajari tentang ciri-ciri dan tujuan kalimat efektif. Ciri-
ciri kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Memiliki unsur pokok, minimal terdiri atas subjek dan predikat;
2. Menggunakan diksi yang tepat;
3. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis,
serta sistematis;
4. Menggunakan tata aturan ejaan yang berlaku, atau saat ini dikenal dengan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI);
5. Memperhatikan penggunaan kata, yaitu penghematan penggunaan kata;
6. Menggunakan variasi struktur kalimat;
7. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa.
Tujuan penggunaan kalimat efektif adalah untuk menyampaikan gagasan,
informasi, dan perasaan dari penulis kepada pembaca secara tepat. Sederhananya,
tujuan kalimat efektif adalah menyampaikan informasi secara tepat dari penulis pada
pembaca. Kalimat efektif banyak digunakan pada berbagai tulisan, seperti; makalah,
skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya.

Contoh Analisa Kasus penggunan kalimat efektif dalam jurnal

Anda mungkin juga menyukai