Anda di halaman 1dari 4

KALIMAT EFEKTIF DAN PARAGRAF YANG BAIK

Nama Pengusun:

1. Alfarabi Putra Ramadhan Wijaya (220210101082)


2. Muhammad Syariifuddin Allam Sugihatro
(220210101097)
3. Aditya Rachmad (220210101100)
4. Elsa Indah Laksamana (220210102071)
Pengertian Kalimat Efektif
Buku Bahasa Indonesia Konsep Dasar dan Penerapan, “kalimat
efektif adalah kalimat yang benar dan jelas serta mudah dipahami orang
lain secara tepat”. Arifin mengemukakan bahwa, “kalimat efektif ialah
kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pi Menurut kiran pendengar atau pembaca seperti apa
yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat efektif adalah
kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau penulis secara
tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara
tepat pula.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa kalimat


efektif merupakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami oleh orang lain
sehingga menimbulkan pemahaman yang sama dengan si pengarang
atau penulis. Dengan kata lain, kalimat efektif merupakan kalimat yang
mudah di cermati oleh sekelompok masyarakat, baik itu masyarakat biasa
maupun masyarakat yang berpendidikan.

Ciri Kalimat Efektif


Sebuah kalimat efektif memiliki ciri-ciri, yaitu kesepadanan struktur,
keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan
penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
1. Kesepadanan Struktur.
Kesepadanan struktur adalah kesetaraan antara gagasan dan
struktur bahasa yang digunakan dalam kalimat tersebut. Ciri-ciri
kesepadanan struktur adalah sebagai berikut:
• Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas.
• Tidak terdapat subjek ganda pada sebuah kalimat.
• Tidak menggunakan kata hubung intrakalimat pada kalimat
tunggal.
• Predikat kalimat tidak diawali dengan kata “yang”.

2. Keparalelan Bentuk.
Keparalelan bentuk adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
pada kalimat tersebut. Artinya, jika kalimat pertama menggunakan
verba, maka kalimat kedua juga menggunakan verba.
Contoh: Nama harus ditulis di kertas segel atau dicantumkan di
kertas khusus.

3. Ketegasan Makna.
Ketegasan atau penekanan makna adalah perlakuan penonjolan
pada ide pokok suatu kalimat. Terdapat berbagai cara dalam
Penegasan pada makna kalimat.
• Meletakkan kata yang ingin ditekankan pada awal kalimat.
• Membuat urutan kata yang bertahap.
• Melakukan repetisi (pengulangan kata).
• Menggunakan kata pertentangan terhadap ide yang ingin
ditonjolkan.
• Menggunakan partikel penegasan.

4. Kehematan Kata.
Kehematan kata adalah pandai dalam memilih kata, frasa, dan
bentuk lain yang dianggap perlu atau tidak perlu. Dalam kehematan
kata, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan.
• Tidak menggunakan pengulangan subjek.
• Menghindari penggunaan superordinat dan hiponimi kata.
• Menghindari kesinoniman kata.
• Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

5. Kecermatan Penalaran.
Kecermatan penalaran adalah dalam pembuatan kalimat tidak
menimbulkan penafsiran ganda (ambigu), dan tepat dalam
pemilihan kata.

6. Kepaduan Gagasan.
Kepadauan gagasan adalah kepaduan dalam sebuah kalimat,
sehingga ide atau informasi yang ingin disampaikan dapat
tersampaikan dengan baik. Dalam pemilihan kalimatnya, tidak
menggunakan kalimat yang panjang dan bertele-tele.

7. Kelogisan Bahasa.
Kelogisan bahasa adalah penggunaan bahasa yang digunakan
dalam ide kalimat tersebut dapat diterima oleh akal dan dalam
penulisannya sesuai dengan ejaan yang benar.
Pengertian Paragraf yang Baik
Paragraf yang baik adalah paragraf yang memenuhi unsur-unsur
berikut, yaitu adanya kalimat utama yang mengandung pikira utama,
adanya kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama, adanya kalimat
penegas, yaitu kalimat utama di akhir paragraf yang menegaskan kembali
kalimat utama yang telah dsebutkan di awal. Syarat Pembentukan
Paragraf
Syarat Pembentukan Paragraf yang Baik
1. Kesatuan
Sebuah paragraf hanya mengandung satu ide pokok atau tema.
Ide pokok ini dengan tegas dinyatakan melalui kalimat topik. Tidak
boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan
dengan tema atau ide meunculnya ide pokok baru.

2. Koherensi
Koherensi atau kepaduan dititikberatkan pada hubungan antara
kalimat dengan kalimat. Paragraf bukanlah merupakan kumpulan
kalimat yang masingmasing berdiri sendiri, melainkan dibangun
oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Adanya
unsur repetisi atau pengulangan, kata ganti, dan kata transisi atau
ungkapan penghubung. Contoh:Repetisi : Manusiawi Kata ganti :
Ini Kata Transisi : Namun, meskipun.

3. Keseimbangan
Ide pokok sebuah paragraf akan jelas apabila dirinci dengan ide-
ide penjelas. Jika tidak demikian, maka paragraf itu hanya
dibangun oleh satu buah kalimat.
Kalimat topik harus didukung oleh sejumlah kalimat penjelas.
Urutan pengembangan menurut Thoir 1988
a. Urutan waktu yang logis (Kronolos), ada runtutan waktu
b. Urutan ruang, terdapat keterangan mengenai lokasi
c. Urutan umum ke khusus, menjelaskan ide pokok tadi
sehingga lebih bersifat khusus
d. Urutan khusus ke umum, secara umum yang merupakan
simpulan uraian sebelumnya
e. Urutan pertanyaan-jawaban
f. Urutan sebab-akibat
g. Urutan akibat-sebab, memahami akibat ini dikemukakan
sejumlah penyebab sebagai rinciannya
h. Urutan pernyataan-alasan
DAFTAR PUSTAKA

Aidi, Moh. 2020. Penggunaan Kalimat Efektif Pada Koran Radar


Madura Edisi Maret 2019. Diss. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
MADURA.
Dewi, R, P. 2020. Bijak Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: PT
Kanisius.
Suprihatin, Dewi. 2017. Pokok-pokok Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: CV. Absolute Media.
http://erepo.unud.ac.id

Anda mungkin juga menyukai