Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF

DI SUSUN OLEH:

ADITYA PUTRA OCTOVA (232404008)

DOSEN PENGAMPU:

Mustanginah S.Pd, M.Pd

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UNIVERSITAS MARITIM AMNI SEMARANG


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat dipahami oleh orang lain dengan
mudah, baik itu dalam bentuk tulis maupun lisan. Maksud dari kalimat efektif sebenarnya
sederhana, ketika struktur dan penggunaan katanya tepat serta pembaca dapat
memahaminya dengan baik, maka kalimat itu termasuk pada kalimat efektif. Artinya,
kalimat efektif juga dapat dimaknai sebagai kalimat yang membawa pengaruh–terutama
berupa kemudahan–bagi pembaca atau pendengar untuk memahami informasi yang
disampaikan oleh pemberi pesan. Jenis kalimat ini terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, dan
Keterangan (SPOK).

Dalam beberapa makalah yang sering kita jumpai, terdapat beberapa kalimat
yang tidak efektif. Faktor penyebab ketidakefektifan kalimat yaitu kontaminasi dan
kerancuan, pleonasme, ambiguitas, ketidakjelasan unsur inti kalimat, kemubaziran
preposisi dan kata, kesalahan nalar, ketidaktepatan bentuk kata, ketidaktepatan makna
kata, pengaruh bahasa daerah, dan pengaruh bahasa asing. Perbedaan Kalimat baku dan
kalimat efektif yaitu kalimat baku adalah kalimat yang memiliki kesesuaian dengan kaidah
Bahasa Indonesia baik dalam diksi (pilihan kata), struktur kalimat, maupun ejaan.
Sedangkan Kalimat efektif adalah kalimat yang penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa
atau tata bahasa serta dapat menyampaikan informasi secara tepat. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu kalimat efektif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa saja syarat-syarat yang ada pada kalimat efektif?
3. Apa saja ciri-ciri kalimat efektif?

1.3 Tujuan Penelitian


1
1. Mengeahui pengertian dari kalimat efektif.
2. Mengetahui apa saja syarat-syarat yang ada pada kalimat efektif.
3. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.

BAB II
2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk mengembalikan


pikiran pembaca atau pendengar seperti yang ada dalam pikiran penulis atau pembicara.
Menulis dapat dikatakan efektif jika berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, dan
pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pembicara atau penulis.

Pengertian kalimat menurut beberapa ahli:

1. Menurut Rahayu (2007: 79), kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan
daya khayal pada pembaca, atau minimal bisa mendekati apa yang dipikirkan oleh
sang penulis.
2. Widjono (2012: 205), kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas,
lengkap, serta dapat menyampaikan informasi secara tepat sehingga apa yang
disampaikan dapat mudah dipahami oleh pembaca.
3. Suparno dan Yunus (2009: 2.1), kalimat efektif adalah kalimat yang bisa mewakili
kemampuan untuk mengungkapkan gagasan penutur sehingga pendengar atau
pembaca mampu memahami gagasan yang terungkap dalam kalimat tersebut,
sehingga gagasan yang dimaksud oleh penutur dapat tersampaikan.
4. Suparlan (2014: 139), kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan penutur/penulisnya dengan baik sehingga pendengar/pembaca akan
menangkap gagasan dibalik kalimat tersebut dengan tepat.
5. Keraf (2004:40), kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili
gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan
yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan
oleh pembicara atau penulis.

Jadi, kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan
menyampaikan gagasan dan informasi yang utuh kepada pembaca sebagai alat komunikasi.

2.2 Ciri-Ciri Kalimat Efektif

3
1. Kesepadanan

Struktur kalimat efektif wajib memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur SPOK, minimal
Subjek (S) dan Predikat (P).

Contoh: “Johan belajar di kelas.”

2. Kecermatan

Kalimat efektif tidak boleh menimbulkan tafsir ganda/kalimat yang ambigu. Perhatikan
penggunaan kata atau diksi. Sebab kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak
menyimpang ataupun ambigu.

Sebagai contoh:

“Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.”

Kalimat tersebut terkesan ambigu karena tidak dapat menunjukkan siapa yang disebut
terkenal, apakah ‘mahasiswa’ atau ‘perguruan tinggi’?

Supaya efektif, kalimat tersebut dapat diubah menjadi salah satu dari dua bentuk berikut,
sesuai dengan makna yang dituju:

o “Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.”


o “Mahasiswa dari perguruan tinggi itu menerima hadiah.”

3. Kehematan

Gunakan kata-kata secara hemat, namun tidak mengurangi makna atau mengubah
informasi yang ingin disampaikan. Dalam menyusun kalimat efektif, penggunaan kata, frasa,
atau bentuk lain yang tidak dibutuhkan harus dihindari. Seperti:

o Hindari pengulangan subjek


 Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak
perlu diulang. Sebagai contoh:
 Kalimat tidak efektif: “Karena dia rajin, dia menjadi juara satu.”
 Kalimat efektif: “Karena rajin, dia menjadi juara satu.”

4
o Hindari sinonim kata
 Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki makna
serupa, cukup gunakan salah satu saja. Sebagai contoh:
 Kalimat tidak efektif: “Yarsa rajin olahraga agar supaya sehat.”
 Kalimat efektif: “Yarsa rajin olahraga agar sehat.”

o Perhatikan bentuk kata jamak


 JIka sebuah kata telah memiliki makna jamak, maka tidak perlu
ditambahkan kata yang bermakna jamak lagi. Sebagai contoh:
 Kalimat tidak efektif: “Para hadirin dimohon berdiri.”
 Kalimat efektif: “Hadirin dimohon berdiri.”

4. Kelogisan

Suatu kalimat dapat dipahami apabila penulisan yang digunakan sesuai dengan ejaan
yang berlaku. Selain itu, unsur-unsur dalam kalimat juga harus memiliki hubungan yang logis
dan masuk akal.

Berikut contoh kalimatnya:

 Kalimat tidak efektif: “Untuk mempersingkat waktu, saya akan mengambil rute
tercepat.”
 Kalimat efektif: “Untuk menghemat waktu, saya akan mengambil rute tercepat.”

5. Kepaduan

Kepaduan artinya informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah dan tidak bertele-
tele. Tidak perlu menyisipkan kata seperti ‘daripada’ atau ‘tentang’ antara predikat kata kerja
dan objek penderita.

Contohnya yaitu:

5
 Kalimat tidak efektif: “Novel ini membahas tentang persahabatan di sekolah.”
 Kalimat efektif: “Novel ini membahas persahabatan di sekolah.”

6. Kesejajaran

Kalimat efektif harus memiliki kesamaan bentuk kata atau makna yang dipakai dalam
kalimat. Kesejajaran terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal struktur,
kesejajaran ada pada klausa-klausa yang mengisi kalimat majemuk.

Sebagai contoh:

 Kalimat tidak efektif: “Junot menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.”
 Kalimat efektif: “Junot menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan.”

7. Ketegasan

Melakukan penonjolan terhadap ide pokok dari suatu kalimat. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, yaitu:

 Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat, contohnya:


o “Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa & negara dengan
kemampuan yang ada pada masing-masing individu.”
o Penekanan: Presiden mengharapkan
 Membuat urutan kata yang logis, contohnya:
o Kalimat tidak efektif: “Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta
rupiah”
o Kalimat efektif: “Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah.”
 Melakukan repetisi (pengulangan kata), seperti:
o “Saya suka akan wanginya, saya suka akan keindahannya.”
 Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan, contohnya:
o “Bruno bukan anak yang nakal dan pemarah, tetapi baik dan penyabar.”
 Menggunakan partikel penekan/penegas, seperti:
o “Jihanlah yang bertanggung jawab atas kejadian ini.”

2.3 Syarat-Syarat Kalimat Efektif

6
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek (S) dan Predikat (P).
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat.

BAB III
7
PENUTUP

3.1 Simpulan

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan atau informasi secara
singkat dan lengkap. Meski singkat dalam penggunaan kata, kalimat efektif harus mencakup
semua informasi yang lengkap dan mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Kaidah
bahasa ini mencakup unsur gramatikal, sintaksis, serta memenuhi syarat-syarat komunikasi.
Dengan begitu, informasi yang disampaikan mudah diterima dan dipahami oleh pendengar
atau pembaca.

Kalimat efektif harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud, atau
informasi kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh
pembaca atau pendengar.

Faktor penyebab ketidakefektifan kalimat yaitu kontaminasi dan kerancuan,


pleonasme, ambiguitas, ketidakjelasan unsur inti kalimat, kemubaziran preposisi dan kata,
kesalahan nalar, ketidaktepatan bentuk kata, ketidaktepatan makna kata, pengaruh bahasa
daerah, dan pengaruh bahasa asing.

3.2 Saran

Pada makalah ini, penulis berharap kalimat efektif harus memenuhi syarat yang ada,
agar kalimat tersebut secara tepat mewakili gagasan pembicara atau penulisnya,
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca seperti
yang dipikirkan oleh pembicara atas penulisnya.

DAFTAR PUSTAKA

8
EKG. (2023, 1 10). Kalimat Efektif. Diambil kembali dari Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat_efektif
Leonard, A. (2023, 8 24). Ciri-Ciri Kalimat Efektif. Diambil kembali dari Detik.com:
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6218139/pengertian-kalimat-efektif-adalah-
berikut-ciri-dan-contoh-lengkapnya
Palopo, R. (2022, 10 5). Cara Memahami Kalimat Efektif. Diambil kembali dari Brain.com:
https://www.brainacademy.id/blog/cara-memahami-kalimat-efektif
Sasongko, B. (2021, 9 12). Pengertian Kalimat Efektif. Diambil kembali dari Bagus:
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230822100809-569-988843/pengertian-
ciri-ciri-dan-contoh-kalimat-efektif

Anda mungkin juga menyukai