Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“Kalimat Efektif”

Dosen Pengempu : Pipin Yosepin, M,Sos

Disusun oleh :

Rahmat Hidayat ( )

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AQIDAH AL-HASYIMIYYAH


JAKARTA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha pengasih
dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahNya kepada kami, sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “KALIMAT EFEKTIF”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka
pengembangan dasar ilmu bahasa indonesia yang berkaitan dengan kalimat efektif. Selain itu
tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa
secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi
konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.

Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak.
Amiin.

Jakarta, 26 Oktober 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................I

Daftar isi............................................................................................................II

BAB I. PENDAHULUAN

Latar belakang.................................................................................................1

Rumusan masalah...........................................................................................2

Tujuan penulisan……………………………………….................................2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif…………………………..……................3

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif......................................................................3

C. Syarat dalam Menyusun Kalimat Efektif……………….………......4

D. Unsur-Unsur Kalimat Efektif………………………………..………5

E. Struktur Kalimat Efektif………………………………………..……12

BAB III. PENUTUP

Kesimpulan..................................................................................................14

Daftar pustaka............................................................................................15

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi Oleh karena itu.
pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran
dalam berkomunikasi. Pembelajaran bahasa terdiri empat aspek yaitu, menyimak.
berbicara, membaca, dan menulis. Seluruh keterampilan ini adalah dasar
pembelajaran bahasa Indonesia. Penggunaan Bahasa indonesia digunakan diseluruh
lapisan masyarakat baik dari lapisan bawah ataupun lapisan atas. Penggunaan
bahasa Indonesia sering digunakan tanpa memperhatikan kaidah-kaidah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar, sehingga terdapat ketidak efektifan dalam kalimat
tersebut.

Pengajaran kalimat efektif termasuk salah satu pengajaran keterampilan


berbahasa yang menuntut strategi yang efektif dan efisien tidak lepas dari kata-kata
yang membangun.Kalimat yang digunakan harus benar-benar dikuasai dan mudah
dipahami oleh pembaca dan pendengar. Memahami kalimat efektif harus melihat
dari segi karakteristiknya antara lain: kesatuan, kepaduan, kelogisan, keparalelan,
kehematan dan ketepatan. Karakteristik disini maksudnya adalah sebuah
keterampilan membuat pengetahuan yang dipraktekkan dan dilaksanakan
berdasarkan memahami kaidah-kaidah dari kalimat efektif tersebut.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kalimat efektif dan ciri-ciri dari kalimat efektif?

2. Apa syarat dalam menyusun dan unsur-unsur kalimat efektif?

3. apa saja struktur yang ada dalam kalimat efektif?

C. Tujuan Penulisan

1. untuk mengetahui ap aitu kalimat efektif dan ciri-cirinya

2. untuk mengetahui syarat dan unsur-unsur yang ada dalam kalimat efektif

3. untuk mengetahui struktur dalam kalimat efektif

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan


penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca
secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran: kalimat yang memiliki
kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca.
Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh
penulis atau pembicaranya. 1

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat dipahami dengan mudah oleh
pembaca atau pendengar, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Berikut adalah
ciri-ciri kalimat efektif yang perlu diperhatikan:

1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur Subjek (S) dan Predikat
(P).
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Tidak terdapat pengulangan kata (hemat dari pemakaian kata).
4. Tidak ambigu (bermakna jelas).
5. Tidak terdapat subjek ganda.
6. Kehematan dalam penggunaan kata, tetapi tidak mengorbankan makna.
7. Kesatuan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang digunakan,
sehingga kesatuan ini menjadi padu dan serasi.

1
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.

3
8. Keparalelan bentuk, yaitu penggunaan kalimat yang tidak monoton dan
bervariasi dengan memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa
Indonesia.
9. Struktur yang jelas dan logis, yaitu subjek dan predikat yang jelas.
10. Memiliki makna yang jelas dan tidak ambigu.

Untuk membuat kalimat efektif, perlu memperhatikan syarat-syarat yang harus


dipenuhi dari sebuah kalimat. Syarat-syarat tersebut antara lain:

1. Kesepadanan Struktur
2. Kehematan
3. Keparalelan
4. Kelogisan
5. Kevariasian

Dalam membuat kalimat efektif, penggunaan kata harus diminimalisasi sebaik


mungkin, tetapi tetap mudah dimengerti. Penggunaan kata secara berlebihan justru
menimbulkan pemborosan kata dan bertentangan dengan prinsip singkat dalam
kalimat efektif. 2

C. Syarat dalam Menyusun Kalimat Efektif

Adapun beberapa syarat dalam menyusun kalimat efektif adalah sebagai


berikut:

a. Gagasan yang ada di dalamnya dapat diterima oleh pendengar maupun


pembaca dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh
penulis atau pembicaranya. Kalimat tersebut tidak mengandung maksud
yang lain atau menyimpang.

2
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6218139/pengertian-kalimat-efektif-adalah-berikut-ciri-dan-contoh-lengkapnya

4
b. Kalimat efektif harus didasarkan pada penulisan yang baik dan benar sesuai
dengan ejaan yang dianjurkan. Kaidah kebahasaannya ketat mengikuti tata
bahasa baku.

c. Pilihan kata dalam menyusun kalimat efektif harus padu, sehingga membuat
kalimat menjadi utuh dan tidak sumbang. Perpaduan unsur subjek, predikat,
objek. dan keterangan agar menciptakan terkesan utuh dan efektif. 3

D. Unsur-Unsur Kalimat Efektif

Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa
Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam
kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan
(Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur,
yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan)
dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.

1. Subjek (S)

Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok


(benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa
verbal. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini:

a. Ayahku sedang melukis.

b. Meja direktur besar.

c. Yang berbaju batik dosen saya.

3
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

5
d. Berjalan kaki menyehatkan badan.

e. Membangun jalan layang sangat mahal.

Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas adalah S. Contoh S yang
diisi oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat (a) dan (b), contoh S yang diisi
oleh klausa terdapat pada kalimat (c), dan contoh S yang diisi oleh frasa verbal
terdapat pada kalimat (d) dan (e).

Dalam bahasa Indonesia, setiap kata, frasa, klausa pembentuk S selalu


merujuk pada benda (konkret atau abstrak). Pada contoh di atas, kendatipun jenis
kata yang mengisi S pada kalimat (c), (d) dan (e) bukan kata benda, namun hakikat
fisiknya tetap merujuk pada benda. Bila kita menunjuk pelaku pada kalimat (c) dan
(d), yang berbaju batik dan berjalan kaki tentulah orang (benda). Demikian juga
membangun jalan layang yang menjadi S pada kalimat (e), secara implisit juga
merujuk pada “hasil membangun” yang tidak lain adalah benda juga. Di samping
itu, kalau diselami lebih dalam, sebenarnya ada nomina yang lesap, pada awal
kalimat (c) sampai (e), yaitu orang pada awal kalimat (c) dan kegiatan pada awal
kalimat (d) dan (e).

Selain ciri di atas, S dapat juga dikenali dengan cara bertanya dengan
memakai kata tanya siapa (yang)… atau apa (yang)… kepada P. Kalau ada jawaban
yang logis atas pertanyaan yang diajukan, itulah S. Jika ternyata jawabannya tidak
ada dan atau tidak logis berarti kalimat itu tidak mempunyai S. Inilah contoh
“kalimat” yang tidak mempunyai S karena tidak ada/tidak jelas pelaku atau
bendanya.

a. Bagi siswa sekolah dilarang masuk.

b. Di sini melayani obat generic.

c. Memandikan adik di pagi hari.

6
Contoh (a) sampai (c) belum memenuhi syarat sebagai kalimat karena tidak
mempunyai S. Kalau ditanya kepada P, siapa yang dilarang masuk pada contoh (a)
siapa yang melayani resep pada contoh (b) dan siapa yang memandikan adik pada
contoh (c), tidak ada jawabannya. Kalaupun ada, jawaban itu terasa tidak logis.

2. Predikat (P)

Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan)


apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu
kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula
menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam
kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S.

predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba
atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan
contoh berikut:

a. Kuda meringkik.

b. Ibu sedang tidur siang.

c. Putrinya cantik jelita.

d. Kota Jakarta dalam keadaan aman.

e. Kucingku belang tiga.

f. Robby mahasiswa baru.

g. Rumah Pak Hartawan lima.

Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah P. kata meringkik
pada kalimat (a) memberitahukan perbuatan kuda. Kelompok kata sedang tidur
siang pada kalimat (b) memberitahukan melakukan apa ibu, cantik jelita pada
kalimat (c) memberitahukan bagaimana putrinya, dalam keadaan aman pada
kalimat (d) memberitahukan situasi kota Jakarta, belang tiga pada kalimat (e)

7
memberitahukan ciri kucingku, mahasiswa baru pada kalimat (f) memberitahukan
status Robby, dan lima pada kalimat (g) memberitahukan jumlah rumah Pak
Hartawan.

Berikut ini contoh kalimat yang tidak memiliki P karena tidak ada kata-kata
menunjuk pada perbuatan, sifat, keadaan, ciri, atau status pelaku atau bendanya.

a. Adik saya yang gendut lagi lucu itu.

b. Kantor kami yang terletak di Jln. Gatot Subroto.

c. Bandung yang terkenal kota kembang.

Walaupun contoh (a), (b), (c) ditulis persis seperti lazimnya kalimat normal,
yaitu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, namun di
dalamnya tidak ada satu kata pun yang berfungsi sebagai P. Tidak ada jawaban atas
pertanyaan melakukan apa adik yang gendut lagi lucu (pelaku) pada contoh (a),
tidak ada jawaban atas pertanyaan kenapa atau ada apa dengan kantor di Jalan Gatot
Subroto dan Bandung terkenal sebagai kota kembang itu pada contoh (b) dan (c).
karena tidak ada informasi tentang tindakan, sifat, atau hal lain yang dituntut oleh
P, maka contoh (a), (b), (c) tidak mengandung P. Karena itu, rangkaian kata-kata
yang cukup panjang pada contoh (a), (b), (c) itu belum merupakan kalimat,
melainkan baru merupakan kelompok kata atau frasa.

3. Objek (O)

Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya
diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang
berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperi pad
contoh di bawah ini.

a. Nurul menimang …

b. Arsitek merancang …

c. Juru masak menggoreng …

8
Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh
tersebut adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P
pada ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek.

Jika P diisi oleh verba intransitif, O tidak diperlukan. Itulah sebabnya sifat
O dalam kalimat dikatakan tidak wajib hadir. Verba intransitive mandi, rusak,
pulang yang menjadi P dalam contoh berikut tidak menuntut untuk dilengkapi.

a. Nenek mandi.

b. Komputerku rusak.

c. Tamunya pulang.

Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya


dipasifkan. Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang dan
ubahan posisinya bila kalimatnya dipasifkan.

a. 1) Martina Hingis mengalahkan Yayuk Basuki (O)

2) Yayuk Basuki (S) dikalahkan oleh Martina Hingis.

b. 1) Orang itu menipu adik saya (O)

2) Adik saya (S) ditipu oleh oran itu.

4. Keterangan (ket)

Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal


mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S,
P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir
kalimat. Pengisi Ket adalah frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau
klausa.

9
Berdasarkan maknanya, terdapat bermacam-macam Ket dalam kalimat.
Para ahli membagi keterangan atas Sembilan macam (Hasan Alwi dkk, 1998:366)
yaitu seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

• Jenis Keterangan Dan Contoh Pemakaiannya

No. Jenis Posisi/penghubung


keterangan

1. Tempat Di Di jawa

Ke Ke Bogor

Dari Dari Purbalingga

Pada Pada permukaan

2. Waktu - Sekarang, kemarin

Pada Pada pukul 5 hari ini

Dalam Dalam 2 hari ini

Se- Sepulang kantor

Sebelum Sebelum mandi

Sesudah Sesudah makan

Selama Selama bekerja

sepanjang Sepanjang perjalanan

3. Alat dengan Dengan pisau, dengan mobil

10
4. Tujuan Supaya/agar Supaya kamu faham

Untuk Untuk kemerdekaan

Bagi Bagi masa depan

Demi Demi orang tuamu

5. Cara Secara Secara hati-hati

Dengan cara Dengan cara damai

Dengan jalan Dengan jalan berunding

6. Kesalingan - Satu sama lain

7. Similatif Seperti Seperti angin

Bagaikan Bagaikan seorang dewi

Laksana Laksana bintang di langit

8. Penyebab Karena Karena perempuan itu

Sebab Sebab kegagalannya

9. Penyerta Dengan Dengan adiknya

Bersama Bersama orang tuanya

Beserta Beserta saudaranya

11
E. Struktur Kalimat Efektif

Pada struktur kalimat efektif, penempatan subjek, predikat, objek, dan


keterangan menyesuaikan jenis kalimat. Struktur kalimat efektif harus memiliki
kesesuaian dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, tanda baca yang
tepat, dan sesuai dengan maksud kalimat.

Berikut adalah unsur-unsur penting dalam struktur kalimat efektif:

1. Subjek: orang, hewan, benda, atau konsep yang melakukan tindakan atau
yang dijelaskan dalam kalimat.
2. Predikat: kata kerja yang menyatakan tindakan atau keadaan subjek.
3. Objek: orang, hewan, benda, atau konsep yang menjadi sasaran tindakan
dalam kalimat.
4. Keterangan: memberikan informasi tambahan tentang subjek, predikat, atau
objek dalam kalimat.

Penempatan unsur-unsur tersebut harus sesuai dengan jenis kalimat yang


digunakan. Berikut adalah jenis-jenis kalimat dan struktur yang sesuai:

- Kalimat tunggal: terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Contoh: "Saya
makan nasi."
- Kalimat majemuk: terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang
dihubungkan dengan kata penghubung. Contoh: "Saya makan nasi dan
minum teh."
- Kalimat kompleks: terdiri dari satu kalimat utama dan satu atau lebih
kalimat yang tergantung pada kalimat utama. Contoh: "Saat saya makan
nasi, saya minum teh."

12
Struktur kalimat efektif harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:

1. Kesepadanan struktur: keseimbangan antara gagasan dan struktur yang


dipakai.
2. Keparalelan: penggunaan kata yang sejenis dalam kalimat.
3. Kecermatan penalaran: kesesuaian antara pikiran dan struktur bahasa yang
digunakan.
4. Ketegasan makna: kalimat harus jelas dan tidak ambigu.
5. Kehematan kata: penggunaan kata yang tepat dan tidak berlebihan.
6. Kelogisan biaya: struktur kalimat harus logis dan sistematis.

Dalam membuat kalimat efektif, perlu memperhatikan struktur kalimat yang


benar dan sesuai dengan jenis kalimat yang digunakan. Penempatan unsur-unsur
penting dalam kalimat harus tepat dan sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang
baik dan benar. 4

4
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61a9b30ecbe21/pengertian-kalimat-efektif-dan-contoh-
kalimat-yang-benar

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam makalah ini, kami telah mengulas beberapa aspek penting yang
berkaitan dengan kalimat efektif. Pertama, kami memberikan pengertian tentang
kalimat efektif sebagai kalimat yang mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan
efisien.

a. Pengertian Kalimat Efektif: Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu


menyampaikan pesan dengan jelas dan efisien.
b. Ciri-Ciri Kalimat Efektif: Ciri-ciri kalimat efektif mencakup ketepatan,
kejelasan, dan kekompakan dalam penyusunan kalimat.
c. Syarat dalam Menyusun Kalimat Efektif: Beberapa syarat yang perlu
dipenuhi dalam menyusun kalimat efektif termasuk penggunaan kata yang
tepat, struktur kalimat yang baik, serta kohesi dan kohesifitas untuk menjaga
aliran pemikiran dalam teks.
d. Unsur-Unsur Kalimat Efektif: Unsur-unsur kalimat efektif meliputi subjek,
predikat, objek, dan keterangan. Mempahami dan menggunakan unsur-
unsur ini dengan benar penting dalam menciptakan kalimat efektif.
e. Struktur Kalimat Efektif: Struktur kalimat efektif mencakup berbagai jenis
kalimat seperti kalimat berurutan, kalimat kompleks, dan lain-lain. Struktur
kalimat yang tepat memengaruhi efektivitas komunikasi tertulis.

Dalam era informasi dan komunikasi yang semakin berkembang,


kemampuan untuk menghasilkan kalimat efektif sangatlah penting. Sebuah kalimat
efektif dapat memastikan pesan yang disampaikan mencapai tujuannya tanpa
kebingungan atau ambiguitas. Oleh karena itu, pemahaman tentang unsur-unsur
kalimat efektif dan teknik penyusunan kalimat yang baik adalah keterampilan yang
sangat berharga dalam komunikasi tertulis. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang berguna dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat
efektif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.

Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6218139/pengertian-kalimat-efektif-adalah-
berikut-ciri-dan-contoh-lengkapnya /diakses-pada 01-November-2023,Jakarta

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61a9b30ecbe21/pengertian-kalimat-efektif-
dan-contoh-kalimat-yang-benar /diakses-pada 01-November-2023,Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai