Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KALIMAT EFEKTIF
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu : Sofiyulloh, M. Pd

Disusun oleh :

ROSYIDATUL MILLAH (2031722005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ PASURUAN

2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
yang berjudul "Kalimat Efektif sebagai tugas kelompok sofiyullah M.Pd mata kuliah Bahasa
Indonesia.

Makalah ini berisikan tentang informasi penyusunan kalimat efektif yang baik dan
benar. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang konsep penggunaan
kalimat efektif.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya .

Pasuruan,04 November 2023

Penyusun

Kelompok V

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................... ............................................................ 2

DAFTAR ISI........................................ ............................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah .................. ........................................................... 5

C. Tujuan Penulisan ........................................... ..................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif..... .......................................................... 6

B. Unsur-unsur Kalimat Efektif.. ............................................................ 7

C. Syarat Kalimat Efektif...................................................................... 10

D. Ciri- ciri kalimat efektif.......... ......................................................... 11

E. Struktur Kalimat Efektif.......... ......................................................... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................... .......................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA........................... ......................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia
yang lainnya dengan tujuan menyampaikan maksud dari si pembicara. Bahasa tentu memiliki
unsur atau aturan yang digunakan agar dapat lebih mudah di pahami oleh lawan bicara.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat
dan dapat dipahami oleh pendengar pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang
disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan
bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.
Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur
kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya
ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak
perlu dimunculkan Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).

Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat
sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang
dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca
sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.
Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala
permasalahannya.

Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita mengenal bahasa lisan dan bahasa
tulisan. Kedua bahasa ini sering menimbulkan kesalahpahaman. Penggunaan kalimat yang
baik dan berar (yang disebut kalimat efektif) akan memudahkan pemahanam orang lain
sehingga kesalahpahaman yang sering terjadi dapat terhindarkan

4
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif


2. Apa yang dimaksud dengan unsur kalimat efektif
3. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif
4. Apa ciri-ciri kalimat efektif
5. Bagaimana struktur kalimat efektif

C. TUJUAN

Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah :

1. Mahasiswa mampu memahami kalimat efektif


2. Mahasiswa dapat memahami unsur kalimat efektif
3. Mahasiswa dapat memahami syarat kalimat efektif
4. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri kalimat efektif
5. Mahasiswa mampu memahami struktur kalimat efektif

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang


berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan
predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan, serta cara memilih kata (diksi)
yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan
mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan
ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan
tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah
dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu:
2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan
informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi:
2009)
5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu
menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti
serta di artikan. (ARIF HP: 2013)
Dari beberapa uraiun di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat
efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif
adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh
pendengar atau pembaca.

6
B. UNSUR-UNSUR KALIMAT EFEKTIF
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa
Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam
kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan
(Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur,
yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan)
dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.
1.Subjek (S)
adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu
hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya
diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini:
a.Ayahku sedang melukis.
b.Meja direktur besar.
c.Yang berbaju batik dosen saya.
d.Berjalan kaki menyehatkan badan.
e.Membangun jalan layang sangat mahal.
Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas adalah S. Contoh S yang
diisi oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat (a) dan (b), contoh S yang
diisi oleh klausa terdapat pada kalimat (c), dan contoh S yang diisi oleh frasa
verbal terdapat pada kalimat (d) dan (e).
Dalam bahasa Indonesia, setiap kata, frasa, klausa pembentuk S selalu
merujuk pada benda (konkret atau abstrak). Pada contoh di atas, kendatipun jenis
kata yang mengisi S pada kalimat (c), (d) dan (e) bukan kata benda, namun
hakikat fisiknya tetap merujuk pada benda. Bila kita menunjuk pelaku pada
kalimat (c) dan (d), yang berbaju batik dan berjalan kaki tentulah orang (benda).
Demikian juga membangun jalan layang yang menjadi S pada kalimat (e), secara
implisit juga merujuk pada “hasil membangun” yang tidak lain adalah benda juga.
Di samping itu, kalau diselami lebih dalam, sebenarnya ada nomina yang lesap,
pada awal kalimat (c) sampai (e), yaituorang pada awal kalimat (c)
dan kegiatan pada awal kalimat (d) dan (e).

7
2.Predikat (P)
adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu
kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula
menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P
dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S.
predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau
adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan
contoh berikut:
1.Kuda meringkik.
2.Ibu sedang tidur siang.
3.Putrinya cantik jelita.
4.Kota Jakarta dalam keadaan aman.
5.Kucingku belang tiga.
6.Robby mahasiswa baru.
7.Rumah Pak Hartawan lima.
Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah P. Kata
meringkik pada kalimat (a) memberitahukan perbuatan kuda. Kelompok kata
sedang tidur siang pada kalimat (b) memberitahukan melakukan apa ibu,cantik
jelita pada kalimat (c) memberitahukan bagaimana putrinya, dalam keadaan
aman pada kalimat (d) memberitahukan situasi kota Jakarta, belang tiga pada
kalimat (e) memberitahukan ciri kucingku, mahasiswa baru pada kalimat (f)
memberitahukan status Robby, dan lima pada kalimat (g) memberitahukan jumlah
rumah Pak Hartawan.
Berikut ini contoh kalimat yang tidak memiliki P karena tidak ada kata-kata
menunjuk pada perbuatan, sifat, keadaan, ciri, atau status pelaku atau bendanya.
a.Adik saya yang gendut lagi lucu itu.
b.Kantor kami yang terletak di Jln. Gatot Subroto.
c.Bandung yang terkenal kota kembang.

8
Walaupun contoh (a), (b), (c) ditulis persis seperti lazimnya kalimat normal,
yaitu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, namun di
dalamnya tidak ada satu kata pun yang berfungsi sebagai P. Tidak ada jawaban
atas pertanyaan melakukan apa adik yang gendut lagi lucu (pelaku) pada contoh
(a), tidak ada jawaban atas pertanyaan kenapa atau ada apa dengan kantor di Jalan
Gatot Subroto dan Bandung terkenal sebagai kota kembang itu pada contoh (b)
dan (c). karena tidak ada informasi tentang tindakan, sifat, atau hal lain yang
dituntut oleh P, maka contoh (a), (b), (c) tidak mengandung P. Karena itu,
rangkaian kata-kata yang cukup panjang pada contoh (a), (b), (c) itu belum
merupakan kalimat, melainkan baru merupakan kelompok kata atau frasa.
3.Objek (O)
adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh
nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa
verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperi pad contoh di
bawah ini.
1.Nurul menimang …
2.Arsitek merancang …
3.Juru masak menggoreng …
Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut
adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada
ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek. Jika P diisi oleh verba intransitif, O
tidak diperlukan. Itulah sebabnya sifat O dalam kalimat dikatakan tidak wajib
hadir. Verba intransitive mandi, rusak, pulang yang menjadi P dalam contoh
berikut tidak menuntut untuk dilengkapi.
1.Nenek mandi.
2.Komputerku rusak.
3.Tamunya pulang.
Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya
dipasifkan. Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang dan
ubahan posisinya bila kalimatnya dipasifkan.
a. 1) Martina Hingis mengalahkan Yayuk Basuki (O)
2) Yayuk Basuki (S) dikalahkan oleh Martina Hingis.
b. 1) Orang itu menipu adik saya (O)
2) Adik saya (S) ditipu oleh oran itu.

9
4.Pelengkap (pel)
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga
ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat
berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat
perbedaan. Perhatikan cnntoh di bawah ini:
a. Ketua MPR membacakan Pancasila.
S P O
b. Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.
S P Pel
Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-sama diisi oleh
nomina Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa hanya kalimat (a)
yang menempatkan Pancasila sebagai O.
5.Keterangan (ket)
adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian
kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel.
Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi
Ket adalah frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau klausa.

C. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF


1. Koherensi Adalah Hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-
unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kata itu.
2. Kesatuan, Suatu kalimat efektif harus mempunyai struktur yang baik. Artinya,
kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subyek dan predikat, atau bisa
ditambah dengan obyek, keterangan, dan pelengkap yang bisa melahirkan arti
yang merupakan ciri-ciri keutuhan kalimat
3. Kehematın adalah kehematan dalam pemakain kata, frase atau bentuk lainnya
yang dianggap tidak diperlukan. Kehematan tersebut menyangkut soal
gramatikal dan makna kata. Namun, dalam hal ini tidak berarti bahwa kata
yang menambah kejelasan kalimaboleh dihilangkan.

10
4. Paralelisme atau kesejajaran Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan
yang digunakan dalam kalimat itu Jika pertama menggunakan verba, maka
bentuk kedua juga menggunakan verba. Lalu, jika kalimat pertama
menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya juga harus
menggunakan kata kerja berimbuhan me-, juga
5. Penekanan Gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh pembicara
biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan
sebagainya pada bagian kalimat tadi.
6. Kevariasian, untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca,
diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subyek,
predikat atau keterangan.Ada kalimat yang pendek dan panjang.
7. Logis/Nalar, suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam kalimat
tersebut dapat diterima oleh akal atau nalar. Logis atau tidaknya kalimat
dilihat dari segi maknanya, bukan strukturnya. Suatu kalimat dikatakan logis
apabila gagasan yang disampaikan masuk akal, hubungan antar gagasan dalam
kalimat masuk akal, dan hubungan gagasan pokok serta gagasan penjelas juga
masuk akal.
D. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
Beberapa ciri kalimat efektif yang kami kumpulkan, diantaranya:
a. Memakai diksi yang tepat.
b. Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek Predikat (SP).
c. Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang berlaku.
d. Melakukan penekanan ide pokok.
e. Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.
f. Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
g. Memakai variasi struktur kalimat.
h. Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis.
i. Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.
j. Memperhatikan pararelisme.
k. Merupakan komunikasi yang berharkat.
l. Diwarnai kehematan.
m. Didasarkan pada pilihan kata yang baik.

11
E. STRUKTUR KALIMAT EFEKTIF
Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan
bentuk, sebah kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti.
Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus
kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak
menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.
Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap
unsur yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus
menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus
diurutkan berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh
menyimpang, aalagi bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan
menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pemakai bahasa
itu.
Misalnya, Anda akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang
ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:
1. Buat Papa menulis surat saya.
2. Surat saya menulis buat Papa
3. Menuis saya surat buat Papa.
4. Papa saya buat menulis surat.
5. Saya Papa buat menulis surat.
6. Buat Papa surat saya menulis.
Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sarma, namun terdapat
kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat)
tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-
kata itu juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai
bahasa.
Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap kebiasaan
struktural pemakaian bahasa pada umumnya. Akibat selanjutnya adalah
kekacauan pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai bahasa selalu
berusaha mentaati hokum yag sudah dibiasakan
Struktur kalimat dasar terdiri dari,
a. Pola kalimat dasar
b. Tipe kalimat
Struktur kalimat tunggal terdiri dari,
• Pola kalimat tunggal
Struktur kalimat majemuk terdiri dari,
a. Kalimat majemuk setara
b. Kalimat majemuk bertingkat
c. Kalimat majemuk campuran

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara
tepat sehingga pndengar pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan
lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya

Unsur-unsur dalam kalimat meliputi subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan
keterangan (Ket).

Ciri-ciri kalimat efektif yaitu: Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan,


kepaduan, kelogisan.

13
DAFTAR PUSTAKA

ridhahhusna.wordpress.com/2015/10/31/kalimat-efektif

odeliajulita.blogspot.co.id/2012/12/contoh-paragraf-kalimat-efektif-dan.html

http:////Pengertian, Ciri, dan Penggunaan Kalimat Efektif.html.

http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan- kalimat-
tidak-efektif

http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan- contoh.html

14

Anda mungkin juga menyukai