KALIMAT EFEKTIF
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Bpk. Asep Saprudin. M.M
Oleh:
KIKI (20232033)
RULLY A (20232037)
FAISHAL A (20232029)
AGUS S (20232026)
M RIKZA Z (20232035)
DAFTAR ISI………………………………………………………………… 2
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………3
1.4 Manfaat……………………………………………………………..5
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………….......6
2.2.1 Subjek………………………………………………... 7
2.2.2 Predikat…………………………………………….... 7
2.2.3 Objek……………………………………………….... 8
2.2.4 Pelengkap……………………………………………. 8
2.2.5 Keterangan…………………………………………...9
2.4.1 Koherensi…………………………………………….. 11
2.4.2 Kesatuan……………………………………………….11
2.4.3 Kehematan……………………………………………. 11
2.4.4 Parealisme...................................................................... 11
2.4.5 Penekanan…………………………………………….. 11
2.4.6 Kevariasan……………………………………………. 11
2.4.7 Logis/Nalar………………………………………….....11
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………... 13
3.1 Kesimpulan………………………………………………………. 13
3.2 Saran………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 14
BAB 1
PENDAHULUAN
Adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam
keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat). Selain
memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula menyatakan sifat, situasi,
status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang
jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian
besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal.
Perhatikan contoh berikut:
a. Kuda meringkik.
b. Ibu sedang tidur siang.
c. Putrinya cantik jelita.
d. Kota Jakarta dalam keadaan aman.
e. Kucingku belang tiga.
f. Robby mahasiswa baru.
g. Rumah Pak Hartawan lima.
Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah P. Kata meringkik pada
kalimat (a) memberitahukan perbuatan kuda. Kelompok kata sedang tidur siang pada kalimat
(b) memberitahukan melakukan apa ibu, cantik jelita pada kalimat (c) memberitahukan
bagaimana putrinya, dalam keadaan aman pada kalimat (d) memberitahukan situasi kota
Jakarta, belang tiga pada kalimat (e) memberitahukan ciri kucingku, mahasiswa baru pada
kalimat (f) memberitahukan status Robby, dan lima pada kalimat (g) memberitahukan jumlah
rumah Pak Hartawan.
2.2.3 Objek
Adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh nomina,
frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu
verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperi pad contoh di bawah ini.
1. Nurul menimang …
2. Arsitek merancang …
3. Juru masak menggoreng …
Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut adalah P
yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada ketiga kalimat itulah
yang dinamakan objek. Jika P diisi oleh verba intransitif, O tidak diperlukan. Itulah sebabnya
sifat O dalam kalimat dikatakan tidak wajib hadir. Verba intransitive mandi, rusak,
pulang yang menjadi P dalam contoh berikut tidak menuntut untuk dilengkapi.
1. Nenek mandi.
2. Komputerku rusak.
3. Tamunya pulang.
Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya dipasifkan.
Perhatikan contoh kalimat berikut yang letak O-nya di belakang dan ubahan posisinya bila
kalimatnya dipasifkan. Contoh:
a. Kalimat Aktif
Martina Hingis (S) mengalahkan Yayuk Basuki (O)
b. Kalimat pasif
Yayuk Basuki (S) dikalahkan oleh Martina Hingis.(O)
2.2.4 Pelengkap
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak
Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh
O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa
nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Perhatikan cnntoh di
bawah ini:
2.2.5 Keterangan
Adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat
yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat
bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat..Berdasarkan maknanya, terdapat
bermacam-macam Ket dalam kalimat. Para ahli membagi keterangan atas Sembilan macam
(Hasan Alwi dkk, 1998:366) yaitu seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Jenis-jenis keterangan:
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni
subjek dan predikat
Contoh: Saya pergi ke Pasar
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) didepan subjek karena akan mengaburkan pelaku
didalam kalimat tersebut.
Contoh:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu {tidak efektif).
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu {efektif)
c. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih
ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
Adik demam tinggi sehingga adik tidak dapat masuk sekolah (tidak efektif)
Adik demam tinggi sehingga tidak dapat masuk sekolah (efektif)
2.3.2. Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kita
tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama didalam sebuah kalimat.
Contoh:
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi (tidak
efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi (efektif)
2.3.3. Kesejajaran Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di
kalimat, sesuai kedudukannya dalam kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah
berimbuhan paralel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan “me-“,
selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan
pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal samah adalah cara membuang, memilah dan
mengolahnya. (efektif)
2.3.4. Ketegasan makna
Contoh;
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih (efektif)
2.3.5. Kelogisan kalimat
Contoh:
Kepada bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilahkan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilahkan menyampaikan pidatonya sekarang (efektif)
3.1.Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat berfungsi mengungkapkan informasi
secara tepat, cepat, dan mudah dipahami dan mempunyai hubungan kalimat, penekanan
dan pengucapannya. Di dalam penyusunan kalimat efektif sangat perlu diperhatikan
struktur kalimat, kelugasan penyusunan kata serta faktor-faktor lainnya agar kalimat yang
disusun menjadi kalimat utuh yang efektif.Unsur-unsur dalam kalimat efektif, ialah:
subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel) dan keterangan (Ket) dan mengenai
syarat-syarat kalimat efektif meliputi: koherensi, kesatuan, kehematan, paralelisme atau
kesejajaran, penekanan, kevariasian dan logis/nalar.
3.2.Saran
3.2.1. Bagi para pendidik
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima.
Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kalimat-efektif.html
https://www.academia.edu/9556556/Kalimat_Efektif_Pengertian_Ciri-ciri_Contoh