Anda di halaman 1dari 18

DEMOKRASI INDONESIA

OLEH:
KIKI (20232033)
Latar Belakang

Negara merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat wilayah,


masyarakat, dan pemerintah. Negara dikatakan suatu organisasi karena di
dalamnya terdapat stuktur contohnya presiden yang dibantu oleh wakil
presiden dan menteri - menterinya. Terbentuknya suatu negara harus
mempunyai tiga syarat utama yaitu wilayah, masyarakat, dan pemerintah.
Setiap negara memiliki sistem atau bentuk pemerintahan tersendiri.
Bentuk-bentuk pemerintahan itu diantaranya Oligarki,Anarki, Moboraksi,
Diktator, dan Demokrasi. Indonesia adalah salah satu negara yang menjunju
ng tinggi demokrasi.
Rumusan Masalah

1 Apa yang dimaksud konsep dasar Demokrasi?

2 Apa sajakah ciri-ciri Demokrasi?

3 Apa saja jenis-jenis dan prinsip Demokrasi di Indonesia?

4 Bagaimana perkembangan serta pelaksanaan Demokrasi di Indonesia?


Tujuan Penulisan

1 Memahami konsep dan pengertian demokrasi

2 Mengetahui ciri-ciri Demokrasi

3 Mengetahui jenis dan prinsip Demokrasi di Indonesia

4 Memahami perkembangan serta pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Konsep Dasar Demokrasi

Sulit mencari kesepakatan dari semua pihak tentang pengertian atau definisi demokrasi. Ketika ada
yang mendefinisikan demokrasi secara ideal atau juga disebut sebagai definisi populistik tentang
demokrasi, yakni sebuah sistem pemerintahan ”dari, oleh, dan untuk rakyat” maka pengertian
demokrasi demikian tidak pernah ada dalam sejarah umat manusia. Tidak pernah ada pemerintahan di
jalankan secara langsung oleh semua rakyat; dan tidak pernah ada pemerintahan sepenuhnya untuk
semua rakyat (Dahl 1971; Coppedge dan Reinicke 1993).

Dalam praktiknya, yang menjalankan pemerintahan bukan rakyat, tapi elite yang jumlahnya jauh lebih
sedikit. Juga tidak pernah ada hasil dari pemerintahan itu untuk rakyat semuanya secara merata, tapi
selalu ada perbedaan antara yang mendapat jauh lebih banyak dan yang mendapat jauh lebih sedikit.
Karena itu, ketika pengertian ”demokrasi populistik” hendak tetap dipertahankan, Dahl mengusulkan
konsep ”poliarki” sebagai pengganti dari konsep ”demokrasi populistik” tersebut. Poliarki dinilai lebih
realistik untuk menggambarkan tentang sebuah fenomena politik tertentu dalam sejarah peradaban
manusia sebab poliarki mengacu pada sebuah sistem pemerintahan oleh ”banyak rakyat” bukan oleh
”semua rakyat”,oleh ”banyak orang” bukan oleh ”semua orang.”
Pengertian Demokrasi

Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa yunani “Demokratia” yang dibagi dalam dua kata,
yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan
sebagai pemerintahan rakyat atau pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat
menentukan. Secara harfiah, demokrasi berarti kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan dengan
rakyat sebagai pemegang kedaulatannya.
Ciri-Ciri Demokrasi

A. Dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat


• Demokrasi Langsung, yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu
urusan politik kenegaraan.
• Demokrasi perwakilan atau tidak langsung, yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya
yang duduk di lembaga perwakilan rakyat (parlemen).
• Demokrasi sistem referendum, yaitu rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di parlemen tetapi
dalam melaksanakan tugasnya, parlemen dikontrol oleh rakyat melalui sistem referendum.
B. Dilihat dari dasar atau paham ideologi yang dianut
• Demokrasi Liberal, yaitu paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi liberalis yang
cenderung pada kebebasan individu atau perseorangan.
• Demokrasi rakyat atau proletariat (komunis), yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan
umum (dalam hal negara ini) sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan kurang
diperhatikan.
• Demokrasi pancasila, merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik
saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Ciri-Ciri Demokrasi

C. Dilihat dari perkembangan paham


• Demokrasi klasik, yaitu paham demokrasi yang menitikberatkan pada pengertian politik kekuasaan
atau politik pemerintahan negara
• Demokrasi modern, yaitu paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja,
melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya dan menwujudkan kesejahteraan rakyat.
D. Dilihat dari hubungan antara pemerintah dengan rakyat
• Demokrasi liberal, dalam demokrasi ini pemerintah dibatasi oleh undang-undang dan pemilihan umum
yang bebas diselenggarakan dalam waktu yang tetap.
• Demokrasi terpimpin, dalam demokrasi ini terdapat keyakinan para pemimpin bahwa semua tindakan
mereka dipercaya oleh rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk menduduki
kekuasan.
• Demokrasi sosial : Demokrasi ini menaruh kepeduliannya kepada keadaan sosial dan egalitarianisme
(paham persamaan) bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
• Demokrasi partisipasi : Demokrasi yang menekankan hubungan timbal balik antara penguasa atau
pemimpin dengan yang dipimpin.
• Demokrasi konstitusional : Demokrasi yang menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok
budaya dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili bagian budaya umum.
Prinsip-Prinsip Demokrasi

A. Prinsip Budaya Demokrasi B. Prinsip Demokrasi yang bersifat Universal


1. Kebebasan 1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan
2. Persamaan keputusan politik.
3. Solidaritas 2. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara
4. Toleransi warga negara.
5. Menghormati Kejujuran 3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang
6. Menghormati Penalaran diakui dan dipakai oleh para warga negara.
7. Keadaban 4. Pengormatan terhadap supremasi hukum.

C. Prinsip Demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (Rule of Law)

1. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenan


2. Kedudukan yang sama dalam hukum.
3. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.
Ciri-Ciri Pemerintahan Demokratis

Setiap bentuk pemerintahan pastilah memiliki ciri-ciri. Berikut ini merupakan ciri-ciri
pemerintahan Demokrasi:
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat.
Landasan-Landasan Demokrasi Indonesia

A. Pembukaan UUD 1945


1. Alinea pertama yang berbunyi Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.
2. Alinea kedua yang berbunyi Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang kemerdekaan Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
3. Alinea ketiga yang berbunyi Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan
luhur supaya berkehidupan dan kebangsaaan yang beba
4. Alinea keempat yang berbunyi Melindungi segenap bangsa.

B. Batang Tubuh UUD 1945


1. Pasal 1 ayat 2 yaitu tentang “Kedaulatan adalah ditangan rakyat”.
2. Pasal 2 yaitu tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat.
3. Pasal 6 yaitu tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
4. Pasal 24 dan Pasal 25 yaitu tentang Peradilan yang merdeka.
5. Pasal 27 ayat 1 yaitu tentang Persamaan kedudukan di dalam hukum.
6. Pasal 28 yaitu tentang Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Dalam perkembangan-nya demokrasi di Indonesia,demokrasi dibagi dalam beberapa periode berikut:


1. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Revolusioner (1945-1950)

Tahun 1945-1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke Indonesia. Pada saat
itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik karena masih adanya revolusi fisik. Pada awalnya
kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan.Hal itu terlihat pada pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945
yang menyebutkan bahwa sebelum MPR , DPR dan DPA dibentuk menurut UU ini, segala kekuasaan
dijalankan oleh Presiden dengan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari bahwa negara Indonesia adalah
negara yang absolute pemerintah mengeluarkan:
a. Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 oktober 1945, KNIP berubah menjadi lembaga legislatif;
b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 tentang Pembentukan Partai Politik;
c. Maklumat Pemerintah tangal 14 november 1945 tentang perubahan sistem pemerintahan presidensial
menjadi parlementer .
Perkembangan Demokrasi di Indonesia

2. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde Lama


a. Masa Demokrasi Liberal 1950-1959

Pada masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya
partai-partai politik. Akan tetapi, praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
• Dominannya partai politik;
• Landasan social ekonomi yang masih lemah;
• Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1945.

Atas dasar kegagalan itu, Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 juli 1959 yanag isinya:
• Bubarkan konstituante
• Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUDS 1950
• Pembentukan MPRS dan DPAS.
2. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde Lama

b. Masa Demokrasi Terpimpin

Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No.VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk mufakat
secara gotong royong di antara semua kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan
nasakom. Ciri-cirinya adalah:
• Tingginya dominasi presiden
• Terbatasnya peran partai politik
• Berkembangya pengaruh PKI

Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:


• Sistem kepartaian menjadi tidak jelas ,dan para pemimpin partai banyak yang dipenjarakan;
• Peranan parlemen lemah, bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden membentuk DPRGR;
• Jaminan HAM lemah;
• Terbatasnya peran pers;
• Kebijakan politik luar negeri memihak ke RRC (blok timur) yang memicu terjadinya peristiwa
pemberontakan G 30 S PKI .
Perkembangan Demokrasi di Indonesia

3. Pelaksanaan Demokrasi pada Orde Baru 1966-1998

Pelaksanaan demokrasi Orde Baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 maret 1996.Orde Baru
bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Awal Orde Baru
memberi harapan baru kepada rakyat pembangunan di segala bidang melalui Pelita I,II,III,IV,V dan masa Orde
Baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umun tahun 1971,1977,1782 ,1987,1992,dan 1997. Meskipun
demikian pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Baru ini dianggap gagal dengan alasan:
• Tidak adanya rotasi kekuasaan eksekutif;
• Rekrutmen politik yang tertutup;
• Pemilu yang jauh dari semangat demokrasi ;
• Pengakuan HAM yang terbatas;
• Tumbuhnya KKN yang merajalela.
Perkembangan Demokrasi di Indonesia

4. Pelaksanaan Demokrasi pada Orde Reformasi 1998-Sekarang

Demokrasi pada masa reformasi pada dasanrnya merupakan demokrasi dengan pernbaikan peraturan yang
tidak demokratis,dengan meningkatkan peran lembaga tinggi dan tertinggi negara dengan menegaskan fungsi,
wewenang,dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang
jelas antara lembaga-lembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif.

Masa reformasi berusaha membangun kehidupan yang demokratis antara lain dengan:
• Keluarnya Ketetapan MPR RI No.X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi;
• Ketetapan No.VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referendum;
• Tap MPR RI No.XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN;
• Tap MPR RI No.XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI;
• Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I,II,III,IV.
Kesimpulan

Setelah menyusun makalah ini, perkembangan demokrasi di indonesia dimulai dari


Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy) pada masa revolusi (1945 – 1950).
Setelah itu Demokrasi Liberal pada masa Orde Lama (1950 - 1959). Kemudian beralih ke
Demokrasi Terpimpin yang juga pada masa Orde Lama (1959 – 1966). Setelah demokrasi
termpimpin beralih lagi Demokrasi Pancasila pada Orde Baru (1966 – 1998). Pada Orde
Reformasi (1998 – sekarang), demokrasi yang digunakan adalah Demokrasi Reformasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai