Anda di halaman 1dari 6

A.

Pendahuluan
Perkembangan istilah demokrasi sebagai sistem politik negara merupakan
suatu bentuk tandingan bagi bentuk pemerintahan lama yang bersifat totaliter atau
otokratis dan yang obniter. Sebagaimana kita ketahui bahwa pemerintahan demokrasi
dihasilkan oleh ahli-ahli politik / ketatanegaraan sebagai jawaban atau jalan keluar
untuk mengatasi kemelut yang dialami oleh masyarakat yang selama ini telah
dipaksa menerima nilai-nilai dan sikap serta perilaku budaya yang otoriter
(monarki/feodalis).
Dewasa ini, hampir semua negara di dunia menamakan sistem politiknya
dengan negara demokrasi. Kata demokrasi akan selalu berkaitan dengan persoalan
perwakilan kehendak rakyat. Paham demokrasi yang memberi penekanan pada
pemerintahan rakyat mengandung arti bahwa kekuasaan tertinggi dipegang oleh
rakyat.

B. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Demokrasi


1. Pengertian Demokrasi
- Abraham Lincoln (Presiden Amerika ke-16)
Demokrasi secara sederhana berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. Dalam pengertian yang lebih kompleks, demokrasi berarti suatu
sistem pemerintahan yang mengabdi kepada kepentingan rakyat dengan tanpa
memandang partisipasi mereka dalam kehidupan politik, sementara pengisian
jabatan-jabatan publik dilakukan dengan dukungan suara rakyat dan mereka
memiliki hak untuk memilih dan dipilih.

2. Pemikiran tentang Demokrasi


- Manusia diperlakukan dan ditempatkan sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan.
- Salah satu hak asasi manusia adalah kebebasan untuk mengejar kebenaran,
keadilan.
- Sesuatu yang diputuskan bersama akan memiliki kadar ketepatan dan
kebenaran yang yang lebih menjamin.
- Di dalam kehidupan masyarakat pasti akan timbul selisih paham dan
kepentingan antar individu, sehingga perlu suatu cara unruk mengatur
bagaimana mengatasinya.

1
3. Ciri Ciri Demokrasi
Adanya pembatasan terhadap tindakan pemerintah untuk memberikan
perlindungan bagi individu dan kelompok, dalam penyelenggaraan pergantian
pimpinan secara berkala, tertib, damai dan melalui alat-alat perwakilan rakyat yang
efektif.
Prasarana pendapat umum baik pers, televisi, dan radio harus diberi
kesempatan untuk mencari berita secara bebas dalam merumuskan pendapat
mereka.
Sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan, lebih mengutamakan
musyawarah daripada paksaan dalam menyelesaikan perselisihan, sikap menerima
legitimasi dari sistem pemerintahan.
Dalam bukunya Introduction to Democratic Theory, Henry B. Mayo
memberikan ciri-ciri demokrasi dari sejumlah nilai (values), yaitu:
a Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga;
b Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah;
c Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur (orderly succession of
rulers);
d Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum (minimum of coercion);
e Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity) dalam
masyarakat;
f menjamin tegaknya keadilan.

Adanya jaminan perlindungan dan penegakan hak asasi warga negara


merupakan salah satu ciri negara demokrasi.

4. Prinsip Prinsip Demokrasi


Mewujudkan sistem politik yang demokratis di dalam suatu negara
bukanlah sesuatu yang mudah. Demokrasi tidak dirancang demi efisiensi dan
pembangunan, akan tetapi demi pertanggungjawaban sebuah pemerintahan
demokrasi untuk memperoleh dukungan publik. Untuk memperoleh dukungan
publik dengan baik, setiap bangsa dalam satu kesatuan sistem politik negara harus
mampu menata pemerintahan yang berpijak pada sejarah dan kebudayaan sendiri

2
dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar demokrasi yang diakui secara
universal.
Prinsip-prinsip dasar demokrasi secara universal memberi ketegasan bahwa
yang disebut pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan yang
menempatkan kewenangan tertinggi berada di tangan rakyat, kekuasaan
pemerintah harus dibatasi, dan hak-hak individu harus dilindungi.
Berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi yang umum berlaku, dapat
diperoleh cakupan prinsip-prinsip sebagai berikut:
- Demokrasi sebagai sumber utama dari semua kewenangan adalah rakyat.
- Harus adanya pembagian kekuasaan sehingga tak ada satu bagian pun dari
pemerintahan yang bisa menjadi begitu kuat yang akan menindas keinginan
rakyat.
- Hak-hak individu dan minoritas harus dihargai, dan mayoritas tidak boleh
memakai kekuatannya untuk mencabut kemerdekaan mendasar setiap orang.

5. Demokratisasi
Kondisi ideal sebuah negara demokrasi tentu saja banyak dicita-citakan
oleh masyarakat yang menginginkan kedamaian dan kesejahteraan hidup. Tetapi
menuju hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Proses menuju kondisi-kondisi
demokrasi inilah yang disebut dengan demokratisasi. Demokratisasi dapat
menjadi jalan untuk keluar dari otoritarianisme, karena proses ini akan
mengembalikan hak-hak rakyat untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik,
ekonomi, sosial-kebudayaan, dan sebagainya.
Demokratisasi merupakan proses pendemokrasian segenap rakyat untuk
turut serta dalam pemerintahan melalui wakil-wakilnya.

C. Ciri Ciri Masyarakat Madani


Konsepsi Masyarakat Madani (Civil Society)
Salah satu ciri masyarakat madani adalah; adanya penghargaan terhadap
keberagaman (pluralitas). Karena itu, rnembicarakan masyarakat madani sangat
relevan bagi masyarakat Indonesia yang plural.

Masyarakat madani (civil society) merupakan wujud masyarakat yang memiliki


keteraturan hidup dalam suasana perikehidupan yang mandiri, berkeadilan sosial, dan
sejahtera. Masyarakat madani mencerminkan tingkat kemampuan dan kemajuan

3
masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif dalam menghadapi
berbagai persoalan hidup.

D. Pelaksanaan Demokratis di Indonesia Sejak Orde Lama, Orde Baru dan


Reformasi

Realitas demokrasi sebagai sebagai sistem juga belum mampu menjamin


keadilan distributif, karena akibat hakikat politik yang memang memberikan peluang
arena persaingan. Esensinya adalah bagaimana mengatur/membuat distribusi tersebut
lebih adil melalui cara-cara yang lebih bisa diterima oleh semua pihak.
Hal itu ditandai dengan perubahan bentuk demokrasi yang pernah dilaksanakan
di Indonesia, terikat adalah perkembangan demokrasi yang pernah dilaksanakan di
Indonesia.
1 Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
Negara Indonesia adalah salah satu negara merdeka yang lahir setelah
Perang Dunia II (17 Agustus 1945). Meskipun sebagai sebuah negara muda, negara
Indonesia sudah memiliki perangkat-perangkat kenegaraan yang memadai. Saat
itu, kita sudah memiliki UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Pancasila sebagai
dasar negara, Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan, Bendera Merah Putih sebagai bendera nasional, dan Presiden-
Wakil Presiden Soekarno-Hatta. Perangkat ini kemudian dilengkapi pula dengan
adanya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada tanggal 29 Agustus 1945.

2 Demokrasi Terpimpin (5 Juli 1959 -1965)


Setelah negara kesatuan Republik Indonesia selama hampir sembilan tahun
menjalani sistem politik demokrasi liberal, rakyat Indonesia sadar bahwa sistem
demokrasi tersebut tidak efektif.
Pertama : Sistem demokrasi liberal bertentangan dengan nilai dasar Pancasila,
khususnya sila ketiga dan keempat tentang persatuan Indonesia dan
permusyawaratan yang dilandasi nilai hikmah kebijaksanaan.
Kedua : Adanya ketidakmampuan konstituante untuk menyelesaikan masalah-
masalah kenegaraan, khususnya tentang pengambilan keputusan
mengenai UUD 1945. Konflik-konflik yang berkepanjangan ini
sangat tidak menguntungkan bagi negara Indonesia.
3 Demokrasi Pancasila pada Masa Orde Baru (1966 1998)
Di awal kebangkitannya, Orde Baru bercita-cita untuk menjalankan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Atas dukungan mahasiswa,
TNI, dan rakyat ketika itu, Orba Baru menampakkan sistem politik baru dengan

4
nama demokrasi konstitusional atau demokrasi Pancasila yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Proses pembangunan sistem demokrasi Pancasila ini
ditandai dengan memperbaiki kondisi rakyat Indonesia. Pemerintahan Orde Baru
mengedepankan ekonomi sebagai alat komunikasi dengan rakyat, merencanakan,
dan melakukan program pembangunan ekonomi di segala bidang untuk
memperbaiki keadaan bangsa Indonesia.

4 Demokrasi Era Reformasi


Reformasi lahir setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei
1998 dan digantikan oleh wakil presiden Dr. Ir. B. J. Habibie. Soeharto berhenti
dari jabatannya sebagai presiden karena tidak adanya lagi kepercayaan dari
masyarakat serta menghadapi krisis moneter dan ekonomi yang berkepanjangan.
Pelaksanaan pemilu 7 Juni 1999 dianggap sebagai pemilu yang paling jujur dan
adil dibandingkan dengan pemilu sebelumnya; diikuti oleh 48 partai politik dan
melahirkan beberapa partai politik besar, yaitu: PDIP, Golkar, PPP, PKB, PAN, dan
PBB.

E. Pemilihan Umum sebagai Sarana Demokrasi


Pemilihan umum adalah suatu cara untuk memilih wakil-wakil rakyat yang
duduk di lembaga perwakilan rakyat serta salah satu pelayanan hak-hak asasi warga
negara di bidang politik. Pemilihan umum dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Cara langsung berarti rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya yang akan
duduk di badan-badan perwakilan rakyat. Contohnya, pemilu di Indonesia untuk
memilih anggota DPRD II, DPRD I, dan DPR.
2. Cara bertingkat berarti rakyat memilih dulu wakilnya (senat), kemudian wakilnya
itulah yang akan memilih wakil rakyat yang akan duduk di badan-badan
perwakilan rakyat.

F. Perilaku Budaya Demokrasi dalam Kehidupan Sehari-hari


Budaya demokrasi Pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman
pada asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi-
kemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan (Indonesia, dan yang bersama-sama
menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5
Membiasakan bermusyawarah sebelum mengambil keputusan bersama merupakan
salah satu ciri perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai