Anda di halaman 1dari 12

NAMA : ANDINI PUTRI HARDI

NIM : 7173141002

KELAS : PENDEKO B

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung
atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan
beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan
terhadap harkat dan martabat manusia.
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya
menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi
yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi
langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan
negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan
berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui
perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul
dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era
Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah makna dan hakekat demokrasi?
2. Bagaimana sejarah demokrasi?
3. Apa saja unsur-unsur penegak demokrasi?
4. Bagaimana demokrasi di indonesia ?
5. Apa saja parameter demokrasi?
6. Bagaimana hubungan islam dan demokrasi

C. Tujuan
1. Untuk memberitahu pembaca apa makna dan hakekat demokrasi
2. Sebagai informasi kepada pembaca bagaimana sejarah demokrasi dan
bagaimana demokrasi di indonesia
3. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur penegak demokrasi dan parameternya
4. Untuk mendalami hubungan islam dengan demokrasi.
PEMBAHASAN

A. Makna dan Hakekat Demokrasi


Secara Estimologis, Demokrasi terdiri dari dua kata yaitu, “demos” yang
berarti rakyat atau penduduk suatu tempat, dan “cratein” yang berarti kekuasaan
atau kedaulatan. Gabungan kedua kata itu memiliki arti suatu sistem pemerintahan
dari,oleh, dan untuk rakyat.
Sedangkan secara terminologi, Demokrasi adalah peran utama rakyat dalam
proses sosial dan politik. Pemerintahan demokrasi adalah pemerintahan di tangan
rakyat yang mengandung pengertian 3 hal : pemerintahan dari rakyat,
pemerintahan oleh rakyat dan pemerintahan untuk rakyat.
Tiga faktor ini merupakan tolak ukur umum dari suatu pemerintahan yang
demokratis. Ketiganya dijelaskan sebagai berikut :
Pertama, pemerintahan dari rakyat bahwa suatu pemerintahan yang sah
adalah suatu pemerintahan yang mendapat pengakuan dan dukungan mayoritas
rakyat melalui mekanisme demokrasi,pemilihan umum.
Kedua, pemerintahan oleh rakyat bahwa suatu pemerintahan menjalankan
kekuasaannya atas nama rakyat,bukan atas dorongan pribadi elitenegara atau elite
birokrasi. Unsur ini juga mengandung pengertian bahwa dalam menjalankan
pemerintahannya pemerintah berada dalam pengawasan rakyat. Pengawasan dapat
dilakukan secara langsung oleh rakyat maupun tidak langsung melalui para
wakilnya di parlemen. Dengan adanya pengawasan para wakil rakyat di parlemen
ambisi otoritarisme dari pada penyelenggara negara dapat dihindari.
Ketiga, pemerintahan untuk rakyat bahwa kekuasaan yang diberikan oleh
rakyat kepada pemerintah harus dijalankan untuk kepentingan rakyat. Kepentingan
rakyatumum harus dijadikan landasan utama kebijakan sebuah pemerintah yang
demokratis.
B. Sejarah Demokrasi
Demokrasi lahir dari tradisi pemikiran yunani tentang hubungan negara dan
hukum, yang dipraktikkan antara abad ke-6 SM sampai abad ke-4 M. demokrasi
yang dipraktikkan pada masa itu berbentuk demokrasi langsung, yaitu hak rakyat
untuk meembuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga
negara berdasarkan prosedur mayoritas.
Demokrasi langsung berjalan secara efektif karena negara kota yunani kuno
merupakan sebuah kawasan politik yang kecil. Yang unik dari demokrasi ini
ternyata hanya kalangan tertentu yang dapat menikmati dan menjalankan sistem
demokrasi awal tersebut. Sementara masyarakat berstatus budak, pedagang asing,
perempuan, dan anak-anak tidak bisa menikmati demokrasi.
Demokrasi ini berakhir pada abad pertengahan. Pada masa ini masyarakat
menjadi feodal yang ditandai oleh kehidupan keagamaan terpusat pada paus dan
pejabat agama dengan kehidupan politik yang diwarnai dengan perebutan
kekuasaan di kalangan bangsawan.
Demokrasi tumbuh kembali di eropa menjelang akhir abad pertengahan
ditandai oleh lahirnya “Magna Charta” di inggris. Magna Charta adalah suatu
piagam yang memuat perjanjian antara kaum bangsawan dan raja John Inggris.
Dalam Magna Charta ditegaskan bahwa raja mengakui dan menjamin beberapa hak
dan hak khusus bawahannya. Dua hal yang sangat mendasar pada piagam ini :
pertama, adanya pembatasan kekuasaan raja. Kedua, HAM lebih penting daripada
kedaulatan.
Gerakan reformasi merupakan penyebab lain kembalinya tradisi demokrasi di
barat, setelah sempat tenggelam pada abad pertengahan. Gerakan reformasi
adalah gerakan revolusi agama di eropa pada abad ke-16. Tujuan dari gerakan ini
merupakan gerakan kritis terhadap kebekuan doktrin gereja. Selanjutnya gerakan
reformasi ini dikenal dengan gerakan Protestanisme Amerika.
Perkembangan demokrasi di indonesia mengalami pasang surut dari masa
kemerdekaan sampai saat ini. Dalam perjalanan bangsa dan negara indonesia,
masalah pokok yang dihadapi ialah bagaimana demokrasi mewujudkan dirinya
dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara.
C. Unsur-unsur Penegak Demokrasi
Tegaknya demokrasi sebagai sebuah tatanan kehidupan kenegaraan,
pemerintahan, ekonomi, sosial, dan politik sangat bergantung kepada
keberadaan dan peran yang dijalankan oleh unsur-unsur penopang tegaknya
demokrasi itu sendiri. Bebrapa unsur-unsur penting tegaknya demokrasi, sbb :
1. Negara Hukum ( rechtsstaat atau the rule of law )
Negara hukum memiliki pengertian bahwa negara memberikan perlindungan
hukum bagi warga negara melalui pelembagaan peradilan yang bebas dan tidak
memihak serta penjaminan HAM. Secara garis besar negara hukum adalah
sebuah negara dengan gabungan kedua konsep rechtsstaat dan the rule of law.
Konsep “rechtsstaat” mempunya ciri-ciri, sbb :
a. Adanya perlindungan terhadap HAM
b. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembaga negara
untuk menjamin perlindungan HAM.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan
d. Adanya peradilan administras

Sedangkan, konsep “ the rule of law “ mempunyai ciri-ciri, sbb :

a. Supremasi aturan-aturan hukum


b. Kesamaan kedudukan di depan hukum
c. Jaminan perlindungan HAM
2. Masyarakat madani
Masyarakat madan atau civil society adalah masyarakat dengan ciri-cirinya
yang terbuka, egaliter, bebas dari dominasi dan tekanan negara. Masyrakat
madani merupakan elemen yang sangat signifikan dalam membangun
demokrasi. Posisi penting masyarakat madani dalam pembangunan demokrasi
adalah adanya partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengembalian
keputusan yang dilakukan oleh negara atau pemerintah.
3. Aliansi kelompok strategis
Komponen berikutnya yang dapat mendukung tegaknya demokrasi adalah
adanya aliansi kelompok strategis yang terdiri dari partai pokitik, kelompok
gerakan dan kelompok penekan atau kelompok kepentingan termasuk di dalam
pers yang bebas dan bertanggung jawab.
D. Demokrasi di Indonesia
1. Periode 1945-1959
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer.
Sistem parlementer ini mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan
diproklamasikan. Namun demikian, model demokrasi ini diangggap kurang cocok
untuk indonesia. Lemahnya budaya demokrasi untuk mempraktikkan demokrasi
model barat ini telah memberi pluang sangat besar kepada partai-partai politik
untuk mendominasi kehidupan sosial politik.
2. Periode 1959-1965
Periode ini disebut juga demokrasi terpimpin. Ciri-ciri demokrasi ini adalah
dominasi politik presiden dan berkembangnya pengaruh komunis dan peranan
tentara (ABRI) dalam panggung politik nasional. Hal ini disebabkan oleh lahirnya
dekrit presiden 5 juli 1959 sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari
kebuntuan politik melalui pembentukan kepemimpinan personal yang kuat.
3. Periode 1965-1998
Periode ini merupakan masa pemerintahan presiden soeharto dengan orde
barunya. Sebutan orde baru merupakan kritik terhadap periode sebelumnya,
orde lama. Orde baru, sebagaimana dinyatakan oleh pendukungnya, adalh upaya
untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi pada
masa demokrasi terpimpin. Seiring pergantian kepemimpinan nasional,
demokrasi terpimpin ala presiden sokarno telah diganti oleh elite orde baru
dengan demokrasi pancasila.
4. Periode orde baru
Periode pasca orde baru sering disebut dengan era reformasi. Periode ini erat
hubungannya dengan gerakan reformasi rakyat yang menuntut pelaksanaan
demokrasi dan HAM secara konsekuen. Tuntutan ini ditandai oleh lengsernya
presiden soeharto dari tampuk kekuasaan orde baru pada mei 1998, setelah
lebih dari tiga puluh tahun berkuasa dengan demokrasi pancasilanya.
Penyelewengan atas dasar negara pancasila oleh penguasa orde baru
berdampak pada sikap antipati sebagian masyarakat terhadap dasar negara
tersbeut.
E. Parameter Demokrasi
Surat pemerintahan dikatakan demokratis bila dalam mekanisme
penyelenggaraannya melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip-prinsip
dasar demokrasi itu adalah persamaan, kebebasan, dan plularisnme. Sedikitnya
tiga aspek dapat dijadikan landasan untuk mengukur sejauh mana demokrasi itu
berjalan dalam suatu negara, yaitu :
a. Pemilihan umum sebagai proses pembentikan pemerintahan
b. Susunan kekuasaan negara
c. Kontrol rakyat

` Parameter demokrasi juga bisa diketahui melalui adaanya unsur-unsur sbb :

a. Hak dan kewajiban politik dapat dinikmati dan dilaksanakan oleh warga
negara berdasarkan prinsip-prinsip dasar HAM yang menjamin adanya
kebebasan, kemerdekaan dan rasa merdeka
b. Penegakan hukum yang berasakan pada prinsip supremasi hukum, kesamaan
di depan hukum, dan jaminan terhadap HAM.
c. Kesamaan hak dan kewajiban anggota masyarakat
d. Kebebasan pers dan pers yang bertanggung jawab
e. Pengakuan terhadap hak minoritas
f. Pembuatan kebijakan negara yang berlandaskan pada asas pelayanan,
pemberdayaan, dan pencerdasan
g. Sistem kerja yang kooperatig dan kolboratif
h. Keseimbangan dan keharmonisan
i. Tentara yang profesional sebagai kekuatan pertahanan
j. Lembaga peradilan yang independen
F. Islam Dan Demokrasi

Terdapat tiga pandangan tentang islam dan demokrasi :

1. Islam dan demokrasi adalah dua sistem politik yang berbeda. Islam tidak bisa
disubordinatkan dengan demokrasi karena islam merupakan sistem politik yang
mandiri. Hubungan islam dan demokrasi bersifat saling menguntungkan secara
eksklusif. Bagi penganut demokrasi sebagai satu-satunya sistem terbaik saat ini,
islam dipandang sebagai politik alternatif terhadap demokrasi. Sebaliknya, bagi
pandangan islam sebagai sistem yang lengkap, islam dan demokrasi adalah dua
hal yang berbeda, karena itu demokrasi sebagai konsep barat tidak tepat untk
dijadikan sebagai acuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam masyarakat muslim, islam tidak bissa dipadukan dengan demokratis.
2. Islam berbeda dengan demokrasi jika demokrasi didefinisikan secara prosedural
seperti dipahami dan dipraktikkan di negara-negara barat.
3. Islam adalah sistem nilai yang membenrkan dan mendukung sistem politik
demokrasi seperti yang dipraktikkan negara-negara maju. Islam di dalam dirinya
demokratis tidak hanya karena prinsip syura, tetapi juga karena adanya konsep
ijtihad dan ijma.
Terdapat bebrapa argumen teoritis yang bisa menjelaskan lambannya
pertumbuhan dan perkembangan demorasi di dunia islam, yaitu :
1. Pemahaman doktrinal menghambat praktik demokrasi
2. Persoalan kultur
3. Lambannya pertumbuhan demokrasi di dunia islam tidak ada hubungannya
dengan teologi maupun kultur, melainkan lebih terkait dengan sifat alamiah
demokrasi itu sendiri.
PENUTUP

KESIMPULAN

Pemerintahan demokrasi adalah pemerintahan di tangan rakyat yang mengandung


pengertian 3 hal : pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat dan pemerintahan
untuk rakyat. Pertama, pemerintahan dari rakyat bahwa suatu pemerintahan yang sah
adalah suatu pemerintahan yang mendapat pengakuan dan dukungan mayoritas rakyat
melalui mekanisme demokrasi,pemilihan umum. Kedua, pemerintahan oleh rakyat bahwa
suatu pemerintahan menjalankan kekuasaannya atas nama rakyat,bukan atas dorongan
pribadi elitenegara atau elite birokrasi. Ketiga, pemerintahan untuk rakyat bahwa
kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah harus dijalankan untuk
kepentingan rakyat. Kepentingan rakyatumum harus dijadikan landasan utama kebijakan
sebuah pemerintah yang demokratis.

SARAN

Diharapkan kepada pembaca dapat memahami dengan jelas isi dari makalah ini dan
semoga dapat menjadi wawasan tambahan kepada pembaca. Dan kepada pemerintah semoga
makalah ini dapat menjadi pertimbangan untuk memperbaiki sistem demokrasi di indonesia.
Kami mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca guna untuk lebih memperbaiki makalah
ini.
REFERENSI

Azyumardi. 2008. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta : ICCE
UIN Syarif Hidayatullah

Baskara. 2001. Menuju Demokrasi Politik Indonesia Dalam Perspwktif Sejarah. Jakarta : PT
SUN

Komaruddin, Azyumardi. 2008. Pendidikan Kewarganegaraaan 9civic Education). Jakarta :


ICCE

Rosyada, Dede, Dkk. 2000. Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta : Prenada
Media

Zamroni. 2013. Pendidikan Demokrasi Pada Masyarakat Multikultur. Yogyakarta : Ombak


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Andini Putri Hardi

NIM : 7173141002

Prodi : Pendidikan Ekonomi Kelas B

Semester : 3

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Project Mata Kuliah Pancasila ini adalah hasil pekerjaan
saya dan ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan
referensi yang sesuai

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya jika pernyataan ini tidak sesuai dengan
kenyataan, maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan dikenakan kepada saya.

Medan, November 2018

Andini Putri Hardi

Materai 6000

Anda mungkin juga menyukai