Anda di halaman 1dari 7

Sistem Politik Demokrasi

Sistem politik yang dianut Negara Indonesia adalah sistem politik


demokrasi. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945
yang berbunyi Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
Secara teori, klasifikasi sistem politik di era modern dibagi dua yaitu
sistem politik demokrasi dan sistem politik otoritarian.
Menurut Samuel Huntington dalam buku Gelombang Demokrasi
Ketiga (2001) , ia membuat perbedaan antara sistem politik
demokrasi dan sistem politik non demokrasi. Sistem politik
nondemokrasi/otoriter mencakup : monarki, absolut, rezim militer,
kediktatoran, rezim komunis, rezim otoritian, dan fasis.
Pembagian sistem politik demokrasi dan otoriter ini didasarkan
atas :
- kewenangan pemerintah terhadap aspek-aspek kehidupan
warganya
- tanggung jawab pemerintah terhadap warganya
Sistem politik disebut otoriter apabila kewenangan pemerintah
terhadap kehidupan warganya luas, selain itu tidak terdapatnya
pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyatnya.
Adapun sistem politik disebut demokrasi apabila kewenangan
pemerintah terhadap kehidupan warga Negara amat terbatas, dan
adanya pertanggung jawaban pemerintah kepada rakyat.
Secara normatif sistem politik demokrasi yang dianut di Indonesia
didasarkan atas nilai-nilai bangsa yaitu Pancasila. Karena itu sistem
politik demokrasi Indonesia adalah Demokrasi Pancasila.

Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi


-

Hakikat demokrasi
a. Pengertian etimologis demokrasi
b. Pengertian terminologis demokrasi
c. Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan
d. Demokrasi sebagai sistem politik
e. Demokrasi sebagai sikap hidup
Demokratisasi
a. Nilai (kultur) demokrasi
b. Lembaga (struktur) demokrasi
c. Ciri demokratisasi
Demokrasi di Indonesia
a. demokrasi desa

b. demokrasi pancasila
1. Pengertian etimologis demokrasi (secara bahasa)
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos (rakyat) dan
cratos/cratein (kekuasaan) , jadi secara bahasa, demoscratein/demos-cratos berarti kekuasaan rakyat.
Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno dalam hidup bernegara
antara abad ke-4 SM s/d abad ke-6 M. Demokrasi yang
dipraktikkan pada waktu itu adalag demokrasi langsung (direct
democracy) yang berarti bahwa hak rakyat untuk membuat
keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga
Negara.
Karena perkembangan zaman dan jumlah penduduk yang terus
bertambah, maka demokrasi langsung sangat sulit dilaksanakan,
dengan alasan :
- tidak ada tempat yang tersedia untuk menampung seluruh
warga
- sulit untuk melaksanakan musyawarah
- sulit mencapai hasil persetujuan mufakat
- masalah yang dihadapi Negara semakin kompleks
untuk itu menghindari kesulitan maka dibentuklah badan perwakilan
rakyat, badan inilah yang menjalankan demokrasi, namun padad
prinsipnya rakayat tetap menjadi penguasa tertinggi sehingga
mulailah dikenal demokrasi tidak langsung
Jadi, demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua
macam, yaitu :
a. Demokrasi langsung
b. Demokrasi tidak langsung / demokrasi perwakilan
Untuk Negara modern, penerapan demokrasi tidak langsung
dilakukan karena berbagai alasan, yaitu :
a. penduduk yang selalu bertambah
b. masalah yang dihadapi semakin kompleks
c. setiap warga Negara mempunyai kesibukan sendiri
2. Pengertian Terminologis Demokrasi
Banyak sekali definisi demokrasi yang dikemukakan oleh beberapa
ahli politik, berikut ini beberapa definisi tentang demokrasi menurut
sudut pandang mereka:
a. Menurut Harris Soche
b. Menurut Hennry B. Mayo
c. Menurut International Commission for Jurist
d. Menurut C.F. Strong

e. Menurut Samuel Huntington


f. Menurut Abraham Lincoln
Pemerintahan dari rakyat berarti pemerintahan Negara itu
mendapat mandat dari rakyat untuk menyelenggarakan
pemerintahan.
Pemerintahan oleh rakyat berarti pemerintahan Negara itu
dijalankan oleh rakyat.
Pemerintahan untuk rakyat berarti pemerintahan itu menghasilkan
dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang diarahkan untuk
kepentingan kesejahteraan rakyat.
Dalam demokrasi, kekuasaan pemerintahan di Negara itu berada di
tangan rakyat, rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi, itu
disebut pemerintahan demokrasi. Pemerintahan demokrasi dapat
dinyatakan pula sebagai sistem pemerintahan yang berkedaulatan
rakyat.
Secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi ada dua
(Maswadi Rauf, 1997), yaitu :
a. Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
b. Kedaulatan rakyat (peoples sovereignty)
Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi. Kebebasan
dianggap sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan
hasil maksimal dari usaha orang tanpa adanya pembatasan dari
penguasa. Demokrasi adalah sistem politik yang melindungi
kebebasan warganya sekaligus memberi tugas pemerintah untuk
menjamin kebebasan tersebut, pada dasarnya merupakan
pelembagaan dari kebebasan.
Persamaan merupakan sarana penting untuk kemajuan setiap
orang, demokrasi berasumsi, bahwa semua orang sama derajat dan
haknya sehingga harus diperlakukan sama pula.
Dengan konsep kedaulatan rakyat, pada hakikatnya kebijakan yang
dibat adalah kehendak rakyat dan untuk kepentingan rakyat.
3. Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan
Sekarang ini demokrasi dipahami lebih luas lagi sebagai sistem
pemerintahan atau politik.
Secara klasik, menurut Plato pembagian bentuk pemerintahan
dibedakan menjadi:
a. Monarki
b. Tirani
c. Aristokrasi
d. Oligarki

e. Demokrasi
f. Mobokrasi/Okhlorasi
Bentuk pemerintahan monarki, aristokrasi, dan demokrasi dikatakan
sebagai bentuk pemerintahan yang baik, sedangkan bentuk tirani,
oligarki, dan mobokrasi adalah bentuk yang buruk dari
pemerintahan.
Bentuk pemerintahan yang diterima saat ini adalah bentuk
pemerintahan modern menurut Nicollo Machiavelli. Yaitu :
a. Monarki
b. Republik
Pembagian tersebut didasarkan pada cara pengangkatan atau
penunjukan pemimpin Negara. Apabila penunjukan pemimpin
Negara berdasarkan keturunan/pewarisan, bentuk pemerintahannya
monarki. Adapun bila penunjukan pemimpin Negara berdasarkan
pemilihan, bentuk pemerintahannya adalah republik. Dari itulah
semua Negara digolongkan.
4. Demokrasi sebagai sistem politik
Pada masa sekarang demokrasi dipahami pula sebagai sistem
politik. Sistem politik dewasa ini dibedakan menjadi dua yaitu,
sistem politik demokrasi dan sistem politik nondemokrasi.
Sistem politik nondemokrasi adalah sistem politik otoriter, totaliter,
diktator, rezim militer, rezim satu partai, monarki absolut, dan
sistem komunis. Sistem politik (pemerintahan) demokrasi adalah
sistem pemerintahan dalam suatu Negara yang menjalankan
prinsip-prinsip demokrasi. Sistem politik kediktatoran adalah sistem
pemerintahan dalam suatu Negara yang menjalankan prinsip-prinsip
kediktatoran/otoritarian.
Sukarna dalam buku demokrasi Vs Kediktatoran (1981)
mengemukakan adanya beberapa prinsip dari demokrasi dan
prinsip-prinsip dari otoritarian/kediktatoran. Adapun prinsip dari
sistem politik demokrasi, yaitu:
a. Pembagian kekuasaan
b. Pemerintahan konstitusional
c. Pemerintahan berdasarkan hukum
d. Pemerintahan mayoritas
e. Pemerintahan dengan diskusi
f. Pemilihan umum yang bebas
g. Partai politik lebih dari satu
h. Manajemen yang terbuka
i. Pers yang bebas
j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas
k. Perlindungan terhadap HAM

l. Peradilan yang bebas dan tidak memihak


m. Pengawasan terhadap administrasi Negara
n. Mekanisme politik yang berubah
o. Kebijaksanaan pemerintah dibuat oleh badan perwakilan
politik
p. Penempatan pejabat pemerintahan dengan merit system
q. Penyelesaian secara damai
r. Jaminan terhadap kebebasan individu
s. Konstitusi/UUD yang demokratis
t. Prinsip persetujuan
Kebalikan dari prinsip demokrasi adalah prinsip kediktatoranyang
berlaku pada sistem politik otoriter dan totaliter, yaitu :
a. Pemusatan kekuasaan
b. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusi
c. Rule of Power
d. Pembentukan pemerintahan tidak berdasarkan musyawarah
e. Pemilihan umum yang tidak demokratis
f. Terdapat satu partai poltik
g. manajemen dan kepemimpinan yang tertutup
h. Menekankan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga
Negara
i. Tidak adanya kebebasan berpendapat
j. Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia
k. Badan peradilan yang tidak bebas
l. Tidak ada control atau pengendalian terhadap administrasi
dan birokrasi
m. Mekanisme dalam kehidupan politik dan social bersifat sama
n. Penyelesaian perpecahan dengan cara kekerasan
o. Tidak ada jaminan terhadap hak dan kebebasan individu
p. Prinsip dogmatism dan banyak berlaku doktrin
5. Demokrasi sebagai sikap hidup
Demokrasi juga dipahami sebagai sikap hidup atau pandangan
hidup demokratis. Pemerintahan atau sistem politik tidak datang,
tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Demokrasi bukanlah
sesuatu yang taken for grante. Demokrasi membutuhkan usaha
nyata dari setiap warga maupun penyelenggara Negara untuk
berperilaku sedemikian rupa sehingga mendukung pemerintahan
atau sistem politik demokrasi. Perilaku yang mendukung tersebut,
tentu saja merupakan perilaku yang demokratis.
B. Demokratisasi
Demokratisasi adalah penerapan kaidah atau prinsip demokrasi
pada setiap kegiatan politik kenegaraan, tujuannya adalah
terbentuknya kehidupan politik yang bercirikan demokrasi.

Demokratisasi melalu beberapa tahapan, yaitu


a. pergantian dari penguasa non demokratis ke penguasa
demokrasi
b. pembentukan lembaga dan tertib politik demokrasi
c. konsolidasi demokrasi
d. praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara
Menurut Samuel Huntington (2001), demokratisasi melalui 3 (tiga)
tahapan, yaitu pengakhiran rezim nondemokratis, pengukuhan
rezim demokratis, dan pengkonsolidasian sistem yang demokratis.
Demokratisasi juga berarti proses menegakkan nilai-nilai demokrasi
sehingga sistem politik demokratis dapat terbentuk secara
bertahap.
1. Nilai (kultur) demokrasi
Henry B. Mayo dalam Mirriam Budiardjo (1990) menyebutkan
adanya delapan nilai demokrasi, yaitu :
a. menyelesaikan pertikaian secara damai dan sukarela
b. menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat
c. pergantian penguasa dengan teratur
d. penggunaan paksaan sesedikit mungkin
e. pengakuan dan penghormatan terhdap nilai keanekaragaman
f. menegakkan keadilan
g. memajukan ilmu pengetahuan
h. pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.
Zamroni (2001) menyebutkan adanya kultur atau nilai demokrasi
antara lain :
a. toleransi
b. kebebasan mengemukakan pendapat
c. menghormati perbedaan pendapat
d. memahami keanekaragaman dalam masyarakat
e. terbuka dan komunikasi
f. menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan
g. percaya diri
h. tidak menggantungkan pada orang lain
i. saling menghargai
j. mampu mengekang diri
k. kebersamaan
l. keseimbangan
Nurcholis Madjid dalam TIM ICCE UIN Jakarta (2003) menyatakan
adanya 7 (tujuh) norma atau pandangan hidup demokratis, sebagai
berikut.
a. kesadaran akan pluralism
b. prinsip musyawarah adanya pertimbangan moral
c. permufakatan yang jujur dan adil

d. pemenuhan segi-segi ekonomi


e. kerja sama antar warga
f. pandangan hidup demokrasi sebagai unsur yang menyatu
dengan sistem pendidikan
Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk
mengembangkan pemerintahan yang demokratis. Nilai nilai
tersebut antara lain: kebebasan (berpendapat, berkelompok,
berpartisipasi), menghormati orang/Kelompok lain, kesetaraan, kerja
sama, persaingan, dan kepercayaan (Asykuri Ibn Chamim,
dkk,2003)
Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang diperlukan untuk
mengembangkan pemerintahan yang demokratis. Nilai nilai yang
dikembangkan dan dibiasakan dalam kehidupan warga akan
menjadi budaya demokrasi.

Anda mungkin juga menyukai