Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Budaya Politik


Budaya Politik adalah perwujudan nilai-nilai politik yang di anut oleh sekelompok masyarakat, bangsa dan negara yang diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan politik kenegaraan. Tipe-tipe Budaya Politik : 1. Macam-macam topologi budaya politik 2. Dampak berkembangnya tipe budaya politik sejalan perkembangan sistem politik yang berlaku. Ciri-ciri masyarakat politik menurut Robert E. Ward : 1. Organisasi pemerintah yang beranekaragam dan sistem fungsional yang spesifik. 2. Kadar integrasi yang tinggi dalam struktur pemerintahan. 3. Besarnya peranan prosedur-prosedur rasional dan sekuler dalam proses pengambilan keputusan politik. 4. Deras, luas, serta tingginya efektivitas keputusan-keputusan politik dan administrasi. 5. Meluasnya serta efektifnya rasa identifikasi rakyat terhadap sejarah, tanah air, dan kepribadian nasional negaranya. 6. Luasnya minat dan partisipasi masyarakat pada sistem politik. 7. Alokasi peranan-peranan politik yang didasarkan pada prestasi daripada kedudukan sosial. 8. Pelaksanaan ketentuan-ketentuan juridis dan peraturan umum yang didasarkan pada sistem hukum yang berlaku bagi semua orang.

Menurut Almond dan Powel, ruang lingkup budaya politik meliputi: 1. Orientasi individu yang diperoleh dari pengetahuannya yang luas maupun sempit. 2. Orientasi yang dipengaruhi oleh perasaan keterlibatan, keterikatan, ataupun penolakan. 3. Orientasi yang bersifat menilai terhadap objek dan peristiwa politik. Dari pendapat diatas, budaya politik dapat diartikan sebagai persepsi warga negara yang aktualisasikan dalam pola sikap terhadap masalah politik dan peristiwa politik yang terjadi sehingga berdampak terhadap pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintahan karena sistem politik merupakan hubungan antara manusia yang menyangkut soal kekuasaan, aturan, dan wewenang.

B. Budaya Politik yang Berkembang dalam Masyarakat Indonesia


Menurut Rusadi Kantaprawira, di Indonesia terdapat tiga tipe budaya politik yang sangat kuat yaitu:

1.Budaya Politik Parokial( Parochial Political Culture)


Pada budaya politik ini, anggota masyarakat cenderung tidak berminat terhadap objek-objek politik yang luas, kecuali dalam batas tertentu, yaitu terhadap tempat dia tinggal. Budaya politik ini sangat menonjolkan kesadaran warganya akan adanya pusat kewenangan atau kekuasaan politik dalam masyarakatnya.

2. Budaya Politik Kaula(Subject Political Culture)


Posisi kaula adalah posisi yang pasif, ketika mereka tidak berdaya untuk memengaruhi atau mengubah sistem. Pada politik ini, masyarakat memiliki struktur

hierarki(vertikal) ketika masyarakat umum sudah diharuskan menerima begitu saja keadaan dalam sistem politik yang ada.

3. Budaya Politik Partisipan(Participant Political Culture)


Pada budaya politik ini, anggota masyarakat telah menyadari betul hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, di mana dia berperan aktif dalam suatu proses politik. Menurut Eep Saefullah Fatah, perbedaan yang nyata antara dua politik yaitu politik parokial-kaula dan politik partisipan adalah : Budaya Politik Parokial-kaula Loyalitas sentimental Kultus Pengabdian Emosional-irasional Hierarki Wali Dukungan Mobilisasi Marah Budaya Politik Partisipan Kalkulasi Pertimbangan Transaksi Rasional Keselarasan Mendataris Pertanggungjawaban Partisipasi Melawan

Beberapa faktor yang menyebabkan adanya beberapa tipe budaya politik yang ada di Indonesia adalah : a. Adanya keragaman yang tumbuh pada masyarakat Indonesia b. Masyarakat yang menganut budaya parokial-kaula disebabkan oleh isolasi dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, paternalistik(kebapakan) dan ikatan primordial. c. Sifat ikatan promordial memiliki ciri sentimen kedaerahan, kesukuan, dan keagamaan.

d. Kecenderungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi sikap paternalisme, dan sifat patrimonial (warisan bapak) e. Dilema interaksi mengenai modernisasi dengan pola-pola yang telah lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai