2000
92,604
104,083
110,582
109,634
103,939
122,352
142,946
144,324
140,008
129,932
110,145
102,290
1,412,839
2001
108,897
99,040
115,997
117,040
111,115
128,792
138,150
145,290
133,667
96,537
72,806
89,443
1,356,774
Tahun
2002
87,027
96,267
113,553
104,958
119,284
130,563
147,033
160,420
150,747
81,100
31,497
63,393
1,285,842
2003
60,836
67,469
72,652
53,714
47,847
81,256
111,810
115,435
106,753
97,385
83,832
94,196
993,185
2004
104,057
84,369
99,862
111,022
117,191
131,685
148,086
155,000
141,900
128,297
110,471
125,376
1,457,316
2005
101.931
100.638
117.149
116.272
116.615
136.369
158.453
157.229
162.102
81.109
62.705
75.877
1.386.449
2006
79.721
73.430
84.109
103.886
101.776
109.651
121.988
118.104
118.331
112.629
113.844
122.848
1.260.317
itinerary.
Mereka sering disebut dengan istilah F.I.T (Free and
Independent Tour). Karena kebijakan pemerintah China yang hanya
mengijinkan warganya bepergian dalam bentuk rombongan, maka
kelompok ini oleh travel agent di China dimasukkan dalam kelompok
Small F.I.T Group.
Wisatawan China dalam melakukan perjalanan wisata ke luar negeri
akan memanfaatkan tiga kali periode public holiday dalam setahun
yang dinamakan sebagai Three Golden Periods. Ke tiga periode
liburan tersebut adalah:
1. Spring Holiday (Tahun Baru IMLEK) pada awal Bulan Februari.
2. Labour day pada awal Bulan Mei
3. National Day pada awal Bulan Oktober.
umumnya
10%
atau
lebih
incomenya
untuk
kegiatan
F. Tantangan
Dari paparan sebelumnya, nampak bahwa Indonesia belum menggarap
dengan serius pasar raksasa China. Sementara itu warga China yang
bepergian ke luar negeri dari tahun ke tahun semakin banyak. Ini
adalah peluang besar. Sudah saatnya semua pihak menyamakan
persepsi untuk ikut bertarung di pasar dan memenangkan pasar
tersebut.
Beberapa tantangan yang akan dihadapi khususnya bagi Bali
diantaranya: (a) kemudahan pelayanan pemberian visa bagi warga
China yang akan berkunjung ke Indonesia, (b) outbound agent training
and familirisation, (c) suitable inbound operator, (d) airline capacity
from China to Bali dan (e) Chinese speaking guide.
Oleh:
I Wayan Mertha, SE, M.Si
Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
Disampaikan dalam:
Diskusi Pembentukan Konsorsium Penanganan Wisatawan
China di Bali
Kantor DPRD Propinsi Bali Renon Denpasar
Januari 2006