Anda di halaman 1dari 3

Soerjono Soekanto (2002:68) Struktur Sosial diartikan sebagai hubungan timbal

balik antarposisi sosial dan antarperan.


Soerjono Soekanto membedakan status dengan status sosial; status diartikan sebagai
tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang-orang lain
dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompok berhubungan dengan kelompok-
kelompok lainnya di dalam kelompok yang lebih besar lagi. Sedangkan Status Sosial
diartikan sebagai tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan
orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta
kewajiban-kewajibannya.
Menurut Soerjono Soekanto (1981), Peran Sosial merupakan tingkah laku individu
yang mementaskan suatu kedudukan tertentu. Dalam peranan yang berhubungan dengan
pekerjaannya, seseorang diharapkan menjalankan kewajiban-kewajibannya yang berhubungan
dengan peranan yang dipegangnya. Melalui belajar berperan, norma-norma kebudayaan
dipelajari. Seseorang dikatakan berperanan jika ia telah melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan status sosialnya dalam masyarakat. Tidak ada peran tanpa status sosial atau
sebaliknya. Peran sosial bersifat dinamis (berubah-ubah) sedangkan status sosial bersifat statis
(tetap).

Menurut Soerjono Soekanto, menurutnya Startifikasi Sosial ialah perbedaan


penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.

(pembagian posisi/status) dan kewajiban (peran) yang mesti dilaksanakan oleh setiap manusia
baik terencana ataupun tidak terencana. antara sosial dan dengan adanya struktur sosial setiap
manusia tahu apa yang menjadi kewajibannya serta manusia juga sadar bahwa ia memiliki peran
yang penting dalam suatu kelompok sosial. Selain itu, dengan adanya struktur sosial juga makan
kebutuhun manusia akan saling terpenuhi. Bukan hanya itu, dengan adanya struktur sosial
manusia juga dapat mengatur kehidupan pribadinya,maupun kehidupan dalam suatu kelompok.
Antara status dan peran tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa status dan statuss tidak
berfungsi tanpa peranan karena keduanya memiliki hubungan timbal balik.
Nama : Sintiya Aprianti Umar

Kelas : 6 (B)

Tugas : Pembelajaran Budaya Daerah

REFLEKSI KUTIPAN DARI SOERJONO SOEKANTO MENGENAI STRUKTUR


SOSIAL,STATUS SOSIAL,PERAN SOSIAL DAN STRATIFIKASI SOSIAL.

Soerjono Soekanto(2002:68) pada kutipannya mengakatan bahwa struktur sosial itu


adalah hubungan timbal balik antar posisi sosial dan antar peran. Posisi atau status Sosial
diartikan sebagai tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan orang lain,
dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
Menurut Soerjono Soekanto (1981), Peran Sosial merupakan tingkah laku individu yang
mementaskan suatu kedudukan tertentu.
Kalau kita lihat dari apa yang dikatakan Soerjono Soekanto (2002:68) bahwa struktur
sosial itu adalah hubungan timbale balik antarposisi(status) dan antarperan maka sudah jelas
bahwa setiap manusia itu tidak lepas dari posisi atau status serta perannya masing-masing
didalam suatu kelompok masyarakat, contohnya bisa kita lihat dari kelompok sosial terkecil
yaitu keluarga. Dalam satu keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anaknya. Nah disini seorang
ayah,ibu dan anak, ketiganya ini memiliki posisi atau status sosial masing-masing. Seperti yang
diartikan Soerjono Soekanto bahwa status sosial itu sebagai tempat seseorang secara umun atau
masyarakatnya sehubungan orang lain dalam arti lingkungan pergaulannya, dan hak-hak serta
kewajibanya. Jadi, contohnya seorang ayah dia memiliki tempat sebagai kepala keluarga,
sebagai seorang suami dan sebagai seorang ayah dalam lingkungan keluarganya . Tidak hanya
posisi atau status yang didapatkan, namun ketika seorang lelaki dewasa telah menempati posisi
sebagai ayah tentunya ada peran yang didapatnya. Menurut Soerjono Soekanto (1981), Peran
Sosial merupakan tingkah laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu. Oleh
karena itu peran sosial yang dimainkan akan lain ketika dia masih seorang bujangan, misal
setelah ia berumah tangga maka peran dia ketika menjadi seorang kepala rumah tangga,seorang
suami dan seorang ayah adalah untuk mencari nafkah buat isri dan anaknya.
Jadi Struktur Sosial sangat berperan penting dalam kehidupan setiap manusia. Karena
manusia adalah mahluk sosial,ekonomi,politi dll yang disatukan oleh kepentingan bersama.
Unutk mewujudkan kepentingan bersama tersebut, maka perlu adanya struktur sosial yang
menyebabkan terciptanya status sosial yang berbeda antar individu satu dengan yang lain.
Perbedaan status sosial tentu akan diikuti pula perbedaan peran yang dimilki sesuai
dengan status sosial yang ada pada diri setiap individu. Nah dari perbedaan inilah bisa
menimbulkan adanya stratifikasi sosial. Soerjono Soekanto menuliskan bahwa Startifikasi
Sosial ialah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Jadi
maksudnya yaitu kita baik itu manusia atau masyarakat dibedakan kedalam kelas-kelas sosial,
yakni dengan adanya tingkatan masyarakat dari kelas yang paling tinggi sampai yang paling
rendah. Adanya tingkatan masyarakat yang tinggi, menengah sampai yang rendah ini dapat
dikelompokan dalam beberapa kriteria. Seperti kriteria sosial yang meliputi pendidikan,
pekerjaan, atau keturunan. kriteria ekonomi meliputi pendapatan dan kekayaan dan kriteria
politik meliputi kekuasaan.
Jadi hubungan antara peran dan status dalam stratifikasi sosial itu sangat kuat karena
status sosial seseorang akan mempengaruhi peran seseorang dalam kehidupan sehari-harinya
hubungan peranan status sangat erat dengan stratifikasi sosial juga, kerena salah satu factor
pendukung stratifikasi sosial adalah status seperti kekuasaan,pekerjaan,senioritas dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai