Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SOSIOLOGI POLITIK

“PARTAI POLITIK , KELOMPOK KEPENTINGAN , KELOMPOK PENEKAN”

DISUSUN OLEH:
ANDI UBAIDILLAH MANGGABARANI
E111 15316

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ILMU POLITIK DAN PEMERINTAHAN
PRODI ILMU POLITIK
2018
A. PENDAHULUAN

Partai politik, selanjutnya disingkat parpol, adalah produk masyarakat Barat yang dimulai di Inggeris pada
abad ke 17. Parpol dibentuk dalam rangka pikiran Barat bahwa Negara adalah organisasi kekuasaan untuk
menjamin bahwa kehidupan antara Individu yang semua bebas dan berkuasa tidak mengakibatkan masalah
sekuriti pada Individu. Organisasi kekuasaan yang dibagi dalam kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif
dan kekuasaan yudikatif atau Trias Politica, merupakan perimbangan (checks & balances) antara tiga
kekuasaan itu. Untuk menjadikan kekuasaan legislatif mampu melakukan kontrol yang efektif terhadap dua
kekuasaan lainnya, khususnya terhadap eksekutif, rakyat di Inggeris pada tahun 1678 membentuk partai
politik, yaitu Tory. Parpol ini dalam abad ke 19 berkembang menjadi Partai Konservatif yang seringkali
berkuasa di negaranya hingga masa kini.
Setiap pribadi maupun masyarakat memiliki kepentingan yang harus dicapai dan dipertahankan bagi
kelangsungan kehidupannya, baik dalam keluarga, masyarakat, ataupun Negara. Dalam rangka mencapai
dan mempertahankan kepentingan ini, tentu saja memerlukan kerjakeras perjuangan, yang semuanya harus
bersentuhan dengan individu atau masyarakat maupun yang lebih luas lagi yaitu Negara dan pihak
Internasional.Untuk semua itu memerlukan kekuatan dan dukungan dari semua pihak, sehingga
memperoleh tanggapan yang serius dari masyarakat atau pihak tertentu yang menjadi tujuan dari
kepentingan tersebut. Bentuk kekuatan yang memiliki daya dukung tersebut adalah kekuatan yang
didalamnya berisi dua atau lebih orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama juga. Bentuk
kekuatan tersebut disebut juga dengan organisasi yang berdiri dan mengatasnamakan dirinya sebagai
organisasi kepentingan berupa Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ), Organisasi Masyarakat ( Ormas ),
dan organisasi lainnya. Hal yang melatarbelakangi lahirnya kelompok kepentingan ini adalah adanya
dominasi individu, masyarakat, Negara, dan Negara lain yang memiliki kekuatan yang besar terhadap
individu, masyarakat, Negara, dan Negara lain yang lemah (terbelakang, baru, berkembang).
Didalammakalah ini akana da 3 aspek yang akan di bahas yaitu;
1. Patai politik
2. Kelopok penekan
3. Kelompok kepentingan
Berikut ketiga aspek tersebut akan di bahassecara lanjut.
B. PARTAI POLITIK
Partai politik, selanjutnya disingkat parpol, adalah produk masyarakat Barat yang dimulai di Inggeris pada
abad ke 17. Parpol dibentuk dalam rangka pikiran Barat bahwa Negara adalah organisasi kekuasaan untuk
menjamin bahwa kehidupan antara Individu yang semua bebas dan berkuasa tidak mengakibatkan masalah
sekuriti pada Individu. Organisasi kekuasaan yang dibagi dalam kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif
dan kekuasaan yudikatif atau Trias Politica, merupakan perimbangan (checks & balances) antara tiga
kekuasaan itu. Untuk menjadikan kekuasaan legislatif mampu melakukan kontrol yang efektif terhadap dua
kekuasaan lainnya, khususnya terhadap eksekutif, rakyat di Inggeris pada tahun 1678 membentuk partai
politik, yaitu Tory. Parpol ini dalam abad ke 19 berkembang menjadi Partai Konservatif yang seringkali
berkuasa di negaranya hingga masa kini.
Tujuan utama partai politik adalah menguasai pemerintahan sehingga mereka dapat lebih leluasa
melaksanakan keinginan-keinginan mereka serta mendapatkan keuntungan. Partai politik berbeda dengan
gerakan (movement). Suatu gerakan biasanya menggunakan politik untuk mengadakan suatu perubahan
terhadap suatu tatanan yang ada dalam masyarakat, bahkan ada yang sampai ingin menciptakan tatanan
masyarakat yang benar-benar baru. Partai politik memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar perubahan,
partai politik juga ikut mengadu nasibnya dalam pemilihan umum.

Partai politik juga berbeda dengan kelompok penekan (pressure group) atau yang lebih dikenal dengan
kelompok kepentingan (inters group).Kelompok kepentingan hanya bertujuan untuk memperjuangkan
kepentingan tertentu dengan mempengaruhi pembuat keputusan. Kelompok kepentingan biasanya berada
di luar partai politik, yaitu berasal dari kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.Suatu partai
mendasarkan kekuatannya pada dukungan satu atau beberapa kelompok yang mempunyai orientasi dan
tujuan-tujuan politik yang sama, dengan kata lain partai berdiri di atas suatu dukungan basis sosial. Di sini
basis sosial diartikan sebagai satu atau beberapa orang yang menjadi pendukung utama dari suatu partai
politik. Hal tersebut mengaitkan tingkat atau kualitas kesetiaan partisipasi dan pemberian suara oleh
pemilih kepada partainya dalam pemilu.

Dalam politik, basis merujuk kepada sekelompok pemilih yang hampir selalu mendukung calon partai
tunggal untuk kantor terpilih. Basis pemilih sangat tidak mungkin untuk memilih calon dari pihak lawan,
terlepas dari pandangan spesifik masing-masing kandidat memegang.Di Amerika Serikat, ini biasanya
karena tingkat tinggi kandidat harus memegang sikap yang sama pada isu-isu kunci sebagai dasar partai
unruk mendapatkan nominasi partai dan dengan demikian akses suara dijamin. Dalam kasus pemilu
legislatif, pemilihan basa biasanya lebih memilih untuk mendukung kandidat partai mereka melawan lawan
dinyatakan menarik untuk memperkuat peluang partainya memperoleh mayoritas sederhana biasanya
gateway untuk daya menyeluruh-dalam legislatif.
Fungsi utama partai politik adalah mencari dan memperrtahankan kekuasaan guna mewujudkan program-
program yang berdasarkan ideology tertentu. Ada pandangan yang berbeda secara mendasar mengenai
partai politik di Negara yang demokratis dan di negara yang otoriter. Perbedaan pandangan tersebut
berimplikasi pada pelaksanan tugas atau fungsi partai di masing-masing Negara. Di Negara demokrasi
partai relative dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan harkatnya pada saat kelahirannya, yakni
menjadi wahana bagi warga Negara untuk berpartisipasi dalam mengelolah kehidupan bernegara dan
memperjuangkan kepentingannya dihadapan penguasa. Sebaliknya di Negara otoriter, partai tidak dapat
menunjukkan harkatnya, tetepi lebih bahwa menjalankan kehendak penguasa.

C. KELOMPOK PENEKAN
Kelompok penekan merupakan sekelompok manusia yang berbentuk lembaga kemasyarakatan dengan
aktivitas atau kegiatannya memberikan tekanan kepada pihak penguasa agar keinginannya dapat
diakomodasi oleh pemegang kekuasaan.yang biasanya terjadi di kalangan masyarakat adalah sekelompok
kapitalis yang mampu menekan pemerintah agar mengambil kebijakan yang tidak dapat merugikanya
meski menghalalkan berbagai cara demi kepentingannya.

Kelompok ini melontarkan kritikan-kritikan untuk para pelaku politik lain. Dengan tujuan membuat
perpolitikan maju. Kelompok penekan juga dapat memengaruhi atau bahkan membentuk kebijaksanaan
pemerintah melalui cara-cara persuasi, propaganda, atau cara lain yang lebih efektif. Mereka antara lain
: industriawan dan asosiasi-asosiasi lainnya.

Salah satu institusi politik yang dapat dipergunakan oleh rakyat untuk menyalurkan aspirasi dan
kebutuhannya dengan sasaran akhir adalah untuk mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijakan
pemerintah.

Kelompok penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yaitu :

a. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),

b. Organisasi-organisasi sosial keagamaan,

c. Organisasi Kepemudaan,

d. Organisasi Lingkungan Hidup,

e. Organisasi Pembela Hukum dan HAM, serta

f. Yayasan atau Badan Hukum lainnya.

Mereka pada umumnya dapat menjadi kelompok penekan dengan cara mengatur orientasi tujuan-
tujuannya yang secara operasional (melakukan negosiasi) sehingga dapat mempengaruhi kebijaksanaan
umum. dalam realitas kehidupan politik, kita mengenal berbagai kelompok penekan baik yang sifatnya
sektoral maupun regional. Tujuan dan target mereka biasanya bagaimana agar keputusan politik berupa
undang-undang atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah lebih menguntungkan kelompoknya
(sekurang-kurangnya tidak merugikan).

Kelompok penekan, kadang-kadang muncul lebih dominan dibanding dengan partai politik, manakala
partai politik peranannya tidak bisa lagi diharapkan untuk mengangkat isu sentral yang mereka
perjuangkan. Kondisi inilah yang mendorong kelompok penekan tampil ke depan sebagai alternative
terkemuka.
D. KELOMPOK KEPENTINGAN
Kelompok kepentingan merupakan kelompok yang berusaha mempengaruhi kebijakan pemerintah tanpa
berkehendak memperoleh jabatan publik, kelompok ini tidak berusaha menguasai pengelolaan
pemerintahan secara langsung. Masyarakat bergabung untuk kepentingan dan keuntungan warganya.
Kelompok ini tempat menampung saran, kritik, dan tuntutan kepentingan bagi anggota masyarakat, serta
menyampaikannya kepada sistem politik yang ada. Kelompok ini penting bagi anggota masyarakat.
Dengan beranggapan bahwa suara satu orang ( misalnya dalam pemilihan umum ) sangat kecil
pengaruhnya, terutama dinegara negara yang penduduknya berjumlah besar. Melalui kegiatan
menggabung diri dengan orang lain menjadi suatu kelompok, diharapkan tuntutan mereka akan lebih
didengar oleh pemerintah. Dalam aktivitasnya menyangkut tujuan yang lebih terbatas, dengan sasaran
yang monolitis dan intensitas usaha yang tidak berlebihan serta mengeluarkan dana dan tenaga untuk
melaksanakan tindakan politik di luar tugas partai politik.

Kelompok-kelompok kepentingan berbeda-beda antara lain dalam hal struktur, gaya, sumber
pembiayaan dan basis dukungannya. Perbedaan ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan politik,
ekonomi, dan social suatu bangsa. Walaupun kelompok-kelompok kepentingan juga diorganisir
berdasarkan keanggotaan, kesukuan, ras, etnis, agama ataupun berdasarkan issue-issue kebijkasanaan,
kelompok kepentingan yang paling kuat, paling besar, dan secara financial paling mampu adalah
kelompok yang sehari-hari dan karier seoranglah yang paling cepat dan paling langsung dipengaruhi oleh
kebijaksanaan atau tindakan pemerintah. Karena itu sebagian besar negara memiliki serikat buruh,
himpunan pengusaha, kelompok petani, dan persatuan-persatuan dokter, advokat, insinyur dan guru.

Kelompok kepentingan diklasifikasikan menjadi beberapa tipe sesuai dengan berbagai patokan. Misalnya
menurut jenis kegiatan dikenal dengan berbagai macam kelompok kepentingan, seperti; profesi, okupasi,
keagamaan, kegemaran, lingkungan hidup, kepemudaan, dan kewanitaan, adapun kepentingan
berdasarkan lingkungan kepentingan yang diartikulasikan dikenal adanya kelompok kepentingan yang
memperjuangkan kepentingan yang terbatas, seperti: petani, guru, buruh, dan peawai negri; tetapi ada
pula kelompok kepentingan yang memperjuangkan kepentingan yang berlingkup luas seperti lembaga
bantuan hukum dan lembaga konsumen. Kelompok-kelompok kepentingan berbeda-beda jenisnya,
antara lain: dalam hal struktur, gaya, sumber pembiayaan, dan basis dukungannya. Perbedaan-perbedaan
ini sangat mempengaruhi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial suatu bangsa. Walaupun kelompok-
kelompok kepentingan juga diorganisir berdasarkan keanggotaan, kesukuan, ras, etnis, agamaatau pun
berdasarkan issue-issue kebijakan, kelompok-kelompok kebijakan, kelompok-kelompok kepentingan
yang paling kuat, paling besar, dan secara finalsial paling mampu adalah kelompok yang berdasarkan pada
bidang pekerjaan atau profesi, terutama karena kehidupan sehari-hari dan karier seseoranglah yang
paling cepat dan yang paling langsung dipengaruhi oleh kebijaksanaan atau tindakan pemerintah. Gabriel
Almond dalam Interest Group and Interest
E. KESIMPULAN

Dari pembahasan tentang partai politik,kelompok kepentingan dan kelompok penekan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa:

Secara umum kita dapat mendefinisikan bahwa parai politik adalah suatu kelompok yang teroganisir yang
anggota-anggotanya memppunyai sebuah orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok
ini adalah memperoleh sebuah kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik yang biasanya di raih
lewat konstitusional untuk melakukan kebijakan-kebijakan dalam mencapai tujuan mereka.

Perlu diterangkan bahwa partai politik sangat berbeda dengan gerakan (movement) dan berbeda juga
dengan kelompok penekan (pressur group) atau istilah yang lebih banyak digunakan pada dewasa ini yang
memang memperjuangkan suatu kepentingan kelompok, atau memang ingin melakukan perubahan
terhadap paradigma masyarakat kearah yang lebih baik.

Kelompok kepentingan merupakan suatu wadah atau organisasi sosial masyarakat untuk menyalurkan
aspirasi atau kritikan dalam dunia politik. Kelompok ini bersifat independen dan terbuka bagi semua
lapisan masyarakat untuk membantu mempermudah kepentingan kelompok tersebut.Serta peranan dari
kelompok penekan adalah rakyat untuk menyalurkan aspirasi dan kebutuhannya dengan sasaran akhir
adalah untuk mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijakan pemerintah, dalam prosesnya juga di
butuhkan suatu hubungan masyarakat untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari
mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka
dalam hal ini hubungan masyarakat sangat berperan penting dalam meraih dukungan untuk mencapai
keseuksesan partai.

DAFTAR PUSTAKA

Amal, Ichlasul. “Teori-Teori Mutakhir Partai Politik”, PT Tiara Wacana, Yogyakarta, 1996

Budiardjo, Miriam.2008.Dasar-Dasar Ilmu politik-Edisi Revisi.Jakarta:PT. Gramedia Pustaka utama.

Syahrial Syarbani.2002.Sosiologi dan Politik.Jakarta:Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai