Anda di halaman 1dari 3

Sholikin 041302295 T2 ISIP 4212

Tugas 2 Pasca Reformasi tahun 1998, untuk pertama kalinya setelah 30 tahun rezim Orde Baru,
Indonesia memasuki babak baru dalam kehidupan berdemokrasi. Partai politik mulai banyak
bermunculan, dan tidak ada lagi partai yang setiap pemilu selalu menjadi pemenang mutlak atau
dikenal dengan istilah “mayoritas tunggal”.

Pertanyaan:

1. Bila merujuk pada kategori budaya politik Almond dan Powell, selama tahun 1999 sampai
dengan sekarang, Indonesia berada pada kategori budaya politik yang mana? Uraikan tentang
budaya politik tersebut!

2. Terkait contoh kasus diatas, jelasan alasan Anda pada pilihan kategori budaya politik dari
Almond dan Powell tersebut! Lakukan analisis terhadap pilihan Anda tersebut.

Jawaban

1. Budaya politik menurut Almond dan Powell adalah seperangkat sikap-sikap,


kepercayaan-kepercayaan dan perasaan-perasaan tentang politik yang terjadi dalam
sebuah negara pada suatu waktu tertentu. Budaya politik ini dibentuk oleh sejarah bangsa,
proses-proses social, ekonomi serta aktivitas politik yang berlangsung. Dalam hal ini
budaya politik mempengaruhi tingkah laku politik individu, isi tuntutan politik serta
respon politik mereka.
Menurut Almond dan Powell budaya politik terdiri dari :
- Budaya politik Parokhial adalah bila warga negara tidak memiliki atau kecil sekali
tingkat kesadaran politiknya tentang sistem politik
- Budaya politik subjek adalah bila warga negara yang menjadi bagian dari sebuah
system politik nasional memandang ada pengaruh atau potensi pengaruh dari system
tersebut pada kehidupan mereka.
- Budaya politik partisipan adalah budaya politik yang ideal dalam sebuah system
politik yang demokratis, dalam hal ini warga negara dalam kelompok ini mempunyai
kesadaran bahwa mereka dapat mempengaruhi system politik, oleh karena itu mereka
akan berusaha untuk terlibat dan menggunakan kesempatan untuk berperan serta
mempengaruhi proses politik. Dalam hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan
kompetensi yang mempunyai korelasi yang positif dengan budaya partisipan warga
negara dalam sebuah negara. Sistem politik ini membuka kesempatan bagi warga
negara untuk berpartisipasi dalam proses politik maka jumlah warga negara yang ikut
berpartisipasi akan tinggi dan pengaruh mereka akan meningkat.
Bila merujuk tahun 1999 sampai sekarang Indonesia berada pada budaya politik
partisipan dikarenakan ini merupakan budaya politik yang ideal pada sebuah system
politik yang demokratis yang mana warga negara mempunyai andil serta kesadaran untuk
mempengaruhi system politik juga turut serta dalam perpolitikan.
2. Menurut analisa saya budaya politik Almond dan Powell sesuai dengan budaya politik
yang ada di Indonesia dalam hal ini budaya politik partisipan. Merujuk pernyataan diatas
pada zaman rezim orde baru (kepemimpinan soeharto)demokrasi hanyalah sebuah kata
saja karena kenyataan dilapangan pada zaman itu orang-orang yang ingin menyauarakan
aspirasi maka akan ditangkap dengan tuduhan makar, karena presiden saat itu sangatlah
otoriter. Gaya kepemimpinan Soeharto merupakan gabungan dari Proaktif-Ekstraktif
dengan adaptif –antisipatif yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang
dan melihat tantangan sebagai suatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang
jauh kedepan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian. Dalam
kepemimpinan Soeharto diwarnai dengan praktik otoriter dimana peran TNI sangat
dominan. Dalam hal ini demokrasi telah ditindas selama 30 tahun dengan
mengatasnamakan keamanan atau kurang demokratis, dibuktikan dengan sedikitnya
berita yang beredar diperiode kepemimpinan beliau serta menerapkan gaya
kepemimpinan coercive yang mana berarti menginginkan segala perintah/instruksinya
dipatuhi oleh semua orang.
Seperti yang terjadi pada saat itu Pemilu hanyalah sebagai symbol pesta demokrasi saja
karena pemenang pemilu pada saat iti pastilah Partai Golkar dan partai lain hanyalah
sebagai formalitas saja.
Dan setelah runtuhnya rezim Soeharto maka budaya politik Indonesia (reformasi) mulai
bangkit dan ini terlihat dengan banyaknya/munculnya banyak partai dalam Pemilu dan
Tahun1999 merupakan tonggak pelaksanaan pemilu terbesar di Indonesia dengan
melibatkan lebih dari 40 partai politik dalam pesta demokrasi serta adanya aturan yang
menyebutkan jabatan presiden maksimal 2 periode (10 tahun) yang dipilih melalui
mekanisime pemilu. Dan pada saat itu tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam
berpolitik dalam pemerintahan seperti pada pengambilan keputusan serta beberapa
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti kenaikan harga BBM, UU
Cipta Karya dll.

Sumber : “ Budiardjo M, 2022. Pengantar Ilmu Politik. Tangerang Selatan : Universitas


Terbuka “

Anda mungkin juga menyukai