Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU

POLITIK
(FHISIP)

TUGAS 2
PENGANTAR ILMU POLITIK

Nama :FAJAR

NIM : 043600784

Jurusan : ILMU ADMINISTRASI BISNIS

UPBJJ : JAKARTA

Pasca Reformasi tahun 1998, untuk pertama kalinya setelah 30 tahun rezim Orde Baru,
Indonesia memasuki babak baru dalam kehidupan berdemokrasi. Partai politik mulai banyak
bermunculan, dan tidak ada lagi partai yang setiap pemilu selalu menjadi pemenang mutlak
atau dikenal dengan istilah “mayoritas tunggal”.

Pertanyaan:

1. Bila merujuk pada kategori budaya politik Almond dan Powell, selama tahun 1999 sampai
dengan sekarang, Indonesia berada pada kategori budaya politik yang mana? Uraikan tentang
budaya politik tersebut!
2. Terkait contoh kasus diatas, jelasan alasan Anda pada pilihan kategori budaya politik dari
Almond dan Powell tersebut! Lakukan analisis terhadap pilihan Anda tersebut.

Jawaban:

1. Selama tahun 1999 sampai dengan sekarang, budaya politik di Indonesia cenderung
budaya politik partisipan. karena telah bebasnya Demokrasi, karena partisipatifnya
masyarakat dan tidak tunduk dari sebuah keputusan atau kinerja pemerintah baru.
Budaya politik partisipan merupakan budaya politik yang warga negaranya
mempunyai kesadaran bahwa mereka dapat mempengaruhi sistem politik, maka dari
itu mereka akan berusaha untuk terlibat dan menggunakan kesempatan untuk berperan
aktif mempengaruhi proses politik. Budaya politik partisipan yang dimiliki
masyarakat dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum secara
maksimal. Partisipasi aktif masyarakat untuk ikut serta dalam pemilihan umum akan
mencerminkan perilaku budaya politik serta mematuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Darmawan (2008. hlm 151) menyatakan bahwa “Partisipasi warga masyarakat
dalam proses kebijakan merupakan cara efektif untuk mencapai pola hubungan setara
antara pemerintah dan rakyat. Di negara-negara demokrasi, partisipasi warga dalam
proses kebijakan merupakan hal yang lazim”. Dengan demikian, partisipasi politik
menjadi fenomena yang harus terjadi dalam prinsip negara demokrasi karena negara
demokrasi muncul dari partisipasi aktif rakyat. Partisipasi politik masyarakat akan
mencerminkan budaya politik masyarakat.

2. Alasan saya kenapa saya memilih budaya politik partisipan pada contoh kasus diatas.
Karena sebelum masa reformasi, atau pada masa Orde Baru, Indonesia menganut
sistem politik otoritarian. Dan pada masa itu kategori budaya politik masyarakat di
Indonesia adalah parokhial. Politik pada masa ini hanya berlaku bagi pemerintah saja
dan masyarakat diperintahkan untuk tunduk pada segala kebijakan yang dirancang
penguasa. Individu (warga negara) tidak melihat bahwa dirinya atau partisipasinya
berpengaruh terhadap sistem politik. Setelah era reformasi, Indonesia mulai
memasuki budaya politik partisipan Dengan diterapkan sistem demokratis
memberikan perubahan terhadap dinamika kehidupan politik. Di antara perubahan
yang terjadi adalah jaminan kebebasan berekspresi dan berasosiasi untuk mendirikan
dan atau membentuk partai politik (parpol).
Dan terlihat dari masyarakat Indonesia yang ikut serta memberi masukan dan
kritik terhadap kebijakan yang kurang sesuai, Masyarakat sadar bahwa peranannya
sebagai kesatuan dari individu memiliki hak untuk menolak atau menerima keputusan
dari penguasa. Demokrasi langsung yang dilaksanakan di Indonesia menuntut adanya
partisipasi aktif masyarakat dalam memilih pemimpin sehingga calon pemimpin
bangsa dalam pemilihan umum (pemilu) semuanya dipilih oleh masyarakat secara
langsung. Pemilihan umum menjadi momen pesta demokrasi di Indonesia untuk
menentukan arah kedepan bangsa Indonesia melalui pemilihan para pemimpin yang
diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi Negara yang mampu mencapai
tujuannya sesuai yang tercantum dalam alinea keempat pembukaan Undang-Undang
1945 yang diwujudkan dalam membentuk pemerintahan yang baik sehingga mampu
mengakomodasi kebutuhan masyarakat dari segi pendidikan, kesehatan dan
kesejahteraan ekonomi. Namun, karena Indonesia mempunyai banyak penduduk,
terlebih lagi masih banyak yang belum tersentuh oleh internet, menjadikan Masih ada
Individu (warga negara) yang tidak berdaya untuk mempengaruhi politik. Masyarakat
ini didominasi oleh individu-individu yang terpinggirkan atau terpinggirkan,
masyarakat yang tingkat ekonomi dan pendidikannya masih rendah. Hal-hal tersebut
menjadi alasan saya bahwa budaya politik di Indonesia adalah cenderung partisipan.
Sumber:
Darmawan, Ikhsan. 2022. Sistem Politik Indonesia. Edisi 3. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
Romli, Lili. 2016. REFORMASI PARTAI POLITIK DAN SISTEM KEPARTAIAN
DI INDONESIA. Dalam Jurnal DPR.
Estu Supriyadi, - (2019) PERANAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA
BANDUNG DALAM MENUMBUHKAN BUDAYA POLITIK PARTISIPAN DI
MASYARAKAT : Studi Deskriptif Program Sosialisasi Pemilihan Wali Kota
Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/17/00300031/budaya-politik-di-indonesia
diakses pada 13 November 2022 puul 19.22

Anda mungkin juga menyukai