Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adib Syahrul Ma’arif

Nim : 022420376

UPBJJ : Ut Malang

Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 135

Tugas 2

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era


Globalisasi! Berikan contoh konkret!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!
3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?

Jawab :

1. Multikulturisme adalah banyaknya macam budaya pada suatu masyarakat.


Globalisasi adalah proses penggabungan atau pertukaran segala aspek dari
budaya maupun kerja dari seluruh dunia dari yang negara bersangkutan.
Kesetaraan adalah suatu persamaan, atau sama dalam hal tertentu
seperti kedudukan, derajat yang sama. Biku parekh adalah seorang tokoh di
india, yang berbicara tentang, persatuan masyarakat multikultural.
Multikulturalisme dalam era Globalisasi adalah banyaknya budaya,
disuatu masyarakat. Diakibatkan salah satunya oleh globalisasi, karena
globalisasi atau mendunia, menyebabkan masuknya budaya asing atau luar
negeri masuk kesuatu negara tertentu. Masuknya budaya asing itu
menyebabkan munculnya pencampuran budaya asing dengan budaya asing,
atau juga bisa menambahkan budaya asing ke daerah tertentu, hingga
munculnya banyak ragam budaya yang disebut multikuluralisme.
Contoh: Budaya musik DJ, yang berasal dari negara asing atau negara lain,
yang masuk negara indonesia, sehingga masuk di indonesia, maka orang
indonesia ada yang mengikutinya. Maka musik DJ di indonesia ada dan
berkembang. Sehingga menambhan ragam budaya musik di indonesia.
Stereotipe adalah suatu pandangan positif atau negatif yang dipegang
terhadap kelompok sosial tertentu. Contoh: Orang china, pekerja keras,
setiap waktu digunakan untuk mencari uang dan berdagang. Namun sisi
buruknya orang china, mereka pelit dan komunis.
Kesetaraan menurut Bikhu Parekh adalah kesetaraan dalam keberagaman
atau kesetaraan dalam perbedaan. Bisa disimpulkan menurut bikhu parekh,
suatu persamaan deraja dalam perbedaan yang ada di masyarakat. Contoh:
Suatu masyarakat yang memandang semua orang sama, tidak peduli dari
pekerjaan apa, kaya atau miskin, mereka tetap manusia dan memiliki hak
yang sama.
2 Stereotip adalah sebuah keyakinan positif ataupun negatif yang dipegang
terhadap suatu kelompok sosial tertentu. Setelah munculnya stereotip maka
akan munculah prejudice/prasangka yang merupakan sikap negatif yang
tidak dapat dibenarkan terhadap anggota kelompok tersebut.

Prasangka dapat berupa perasaan tidak suka, marah, jijik, tidak nyaman dan
bahkan kebencian. Setelah munculnya steretip dan prasangka akhirnya dapat
muncul diskriminasi yang merupakan perilaku negatif yang tidak dibenarkan
pula untuk anggota kelompok tersebut (Stangor, 2011).

Stangor ( 2011) melanjutkan bahwa stereotip itu berada dalam ranah


kognitif sedangkan prasangka dalam ranah afektif dan diskriminasi berada
dalam ranah perilaku yang munculnya.

3. Kesetaraan adalah suatu persamaan penduduk, tidak ada tingaktan derajat


yang lebih tinggi atau yang lebih rendah, setara.
Bhiku parek adalah seorang tokoh sosial, dengan latar belakang pluralitas
yang berada di India. Pluralitas adalah suatu tindakan untuk saling
menghargai kelompok, individu satu sama lain. Pemikiran kesetaraan bhiku
parek adalah kesetaraan dalam keberagaman, jadi keadaan ini dimana
masyarakat tidak ada suatu tingkatan lebih tinggi atau rendah, namun
keadaan yang setara

Anda mungkin juga menyukai