Anda di halaman 1dari 2

PERBAIKAN JAWABAN TUGAS 1

ISIP4110 PENGANTAR SOSIOLOGI


SOKHIZATULO NDRURU
NIM 043426256

1. Sosiologi membawa kita untuk berpikir dengan cara yang tidak biasa atau beyond
commonsense, salah satunya dengan sosiologi seseorang dapat seeing the strange in
familiar. Jelaskan konsep seeing the strange in familiar tersebut dengan menyertakan
contoh fenomena social yang ada di masyarakat adalah
a. Konsep "seeing the strange in familiar" berarti bahwa sosiologi selalu
mempertanyakan yang tampak biasa untuk mengungkap rahasia di balik yang biasa.
Jadi, sosiolog tidak hanya menganggap sesuatu yang umum menjadi universal, tetapi
sosiolog merenungkan mengapa hal yang umum itu bisa terjadi dan aspek-aspek
khusus dari yang umum itu dengan memberikan contoh-contoh fenomena sosial yang
ada di masyarakat. Misalnya, sekarang setiap remaja pergi ke perguruan tinggi.
Namun, pemikiran sosiologis mencoba mempertimbangkan berapa banyak orang
yang melanjutkan ke perguruan tinggi, mengapa mereka ingin melanjutkan ke
perguruan tinggi, faktor-faktor apa yang mendorong dan mencegah orang untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi, dan sebagainya.
Seeing the strange in familiar merupakan salah satu cara pandang dimana kita melihat
suatu hal yang seperti biasanya dari pola-pola yang ada di sekitar kita mengenai
interaksi manusia dengan hal-hal yang memiliki makna. Selalu mempertanyakan hal
yang biasa saja untuk membongkar rahasia dibalik hal biasa tersebut. Contohnya pada
suatu tempat duduk yang selalu diduduki oleh seseorang ibu ketika makan bersama
dengan keluarganya tidak ada seorang pun anggota keluarga yang lain yang akan
duduk di sana ketika makan bersama keluarga meskipun sang ibu tidak hadir hal ini
terlihat seperti yang biasa-biasa saja tetapi untuk memahami keadaannya.
menggunakan cara pandang seeing the strange familiar.

Sumber : Pendapat Sendiri, Modul Pengantar Sosiologi, dan Artikel tentang ‘seeing
the strange in familiar’

b. Kemukakan fenomena kondisi masyarakat yang sekarang dalam masa pandemic


Covid 19, dianalisis dari perspektif konflik, structural fungsional dan interaksionisme
simbolik. Yaitu :
Pandemi dilihat sebagai suatu permasalahan yang dapat memengaruhi siapa pun dan
di mana pun. Akan tetapi, secara lebih lanjut pandemi memiliki potensi dampak pada
kelompok tertentu akibat dari perbedaan kondisi kehidupan. Contohnya saja seperti
banyak dari mereka yang terdampak dari kalangan pemukiman kumuh, orang dengan
pekerjaan tidak tetap, dan masih banyak kelompok lainnya yang mengalami dampak
yang besar. Berbagai pemerintahan, termasuk di negara Indonesia, dalam rangka
menangani permasalahan pandemi seperti saat ini melakukan berbagai bentuk kontrol
kepada masyarakat.
dalam hal ini dilihat dari segi Fenomena masyarakat dalam masa covid -19 yaitu
sebagai berikut :
- Dari segi perspektif konflik yaitu, seperti apa fungsi peran pihak berwenang
dimana peran hukum tata negara menghadapi pandemi covid 19 mengambil alih
untuk membuat peraturan perundang-undangan yang harus disesuaikan dengan
kondisi dan keadaan yang sedang terjadi dalam hal ini adalah keadaan normal
salah satu cara mencegah penyebaran dengan pola hidup bersih, memakai masker,
social distancing dan spikal distancing.
- Dari segi Struktural fungsional,tentang siapa yang diuntungkan, siapakah yang
dirugikan, hampir seluruh sektor ekonomi, tetapi ada beberapa sektor yang
diuntungkan dari wabah ini dapat tersebar yang dirasakan di kerugian bawah ini
yaitu pusat pembelajaran yang mengalami penurunan yang signifikan meskipun
demikian sektor kesehatan dan formasi akan diuntungkan selama covid-19
mewabah
- Dari segia Interaksionisme simbolik, yaitu membahas bagaimanakah bentuknya?
apa maknanya ? siapa yang mengakuinya ? dalam istilah kesehatan pandemi
artinya terjadi wabah penyakit yang menyerang banyak korban jiwa di berbagai
negara yang pertama kali muncul tahun 2019 di China sementara 2019 menurut
badan kesehatan dunia WHO penyakit ini sebagai pedoman karena seluruh warga
dunia memiliki potensi terkena penyakit covid.

Anda mungkin juga menyukai