Anda di halaman 1dari 2

Nama : Penni

NIM : 048426654
Prodi : Ilmu Hukum
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Budaya Dasar
TUGAS 1 ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
1. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi
sumber permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan masing-masing contoh
kasus!
Masyarakat Indonesia sudah menyadari begitu banyaknya keberagaman yangdimiliki
negeri ini. Dalam proses berbudaya ternyata tidak hanya menciptakan harmonisasi,
namun juga tercipta permasalahan kebudayaan yang menjadikanperbedaan dan
pertentangan tertentu. Perbedaan kepentingan ini termasuk dalam sifatnaluriah
manusia, disamping adanya persamaan kepentingan. Untuk itu, kita mengenal
persoalan budaya global dan berbagai permasalahan yang muncul
daripenyebarannya. Terdapat 3 konsep yang harus kita ketahui sebagai
sumberpermasalahan budaya di Indonesia.
1. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk memandang budaya sendiri lebih baik
dibanding budaya lainnya, sehingga menggunakan acuan standard dan nilai sendiri
untuk menilai orang yang bukan termasuk kelompok budayanya. Dalam hal ini,
etnosentisme meyakini bahwa adanya superioritas antara kelompok etnis dan
kelompok budaya sendiri, serta menganggap kelompok lain lebih buruk.
(Myers,2012) Dari pengertian tersebut, permasalahan akan tumbuh antara
kelompok budaya untuk saling menjelekkan satu dengan yang lain. Menurut
Hooghe (2008) mengemukakan terdapat 2 komponen utama yang menyebabkan
etnosentrisme terjadi berdasarkan pendekatan empirisnya, yaitu:
1) Etnosentrisme sebagai kebudayaan yang percaya bahwa sebuah nilai, norma
dan budaya yang dimiliki kelompoknya lebih baik dari pada budaya lain dan otonomi
daerahnya.
Beberapa contoh etnosentrisme pada budaya di Indonesia saat ini yaitu pemilihan
kepala daerah yang berorientasi dari kelompok tertentu, pada birokrasi dan perekrutan
pegawai, pengisian badan legislatif daerah, dan proses pemekaran daerah tertentu.

2. Prejudis
Prejudis adalah sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok tertentu karena
asumsi dari perilaku, nilai, dan kebiasaan dari kelompok tersebut. Prejudis ini juga,
biasa dikenal dengan prasangka yang biasanya mengarah kepada ide atau persepsi
buruk yang dimiliki seseorang terhadap kelompok masyarakat. Prejudis juga
dianggap sebagai pengambilan sikap yang memunculkan kesalahpahaman dan konflik
dalam berkehidupan masyarakat. Biasanya ditandai dengan kurangnya melihat
persepsi buruk karena tingkah laku tanpa memikirkan latar belakang dan budaya yang
ada di kelompok lain. Prasangka yang terjadi sebagian besar bersifat apriori yang berarti
mendahulukan pengalaman dan mengambil hasil langsung dari pola orang lain. Sikap
ini dinilai terlalu terburu-buru sehingga seakan adanya, generalisasi dalam sebuah
kelompok, proses simplikasi yang terlalu cepat dan sifat yang berat sebelah. Dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia, prejudis atau prasangka juga didasari oleh emosi
dan unsur efektif yang memperkuat. Pada budaya Indonesia, beberapa sumber
permasalahan prejudis ini muncul tentang adat dari suku tertentu. Hal ini biasanya
dilihat dari tingkah laku kehidupan suatu kelompok budaya tertentu.
Contohnya, Pada orang Jawa terkenal dengan sikap yang lembut namun pendendam,
orang Sunda dikenal dengan “tekor asal kasohor”, orang Batak terkenal
berbudaya namun memiliki pembawaan yang kasar.

3. Diskriminasi
Diskriminasi ditandai dengan kebijakan atau sebuah praktik yang mencederai
sebuah kelompok budaya dan anggotanya. Hal ini merujuk pada perlakuan yang
menjelekkan suatu kelompok tertentu. Diskriminasi juga biasanya memiliki sifat
realistis berdasarkan fisik atau perilaku kelompok tertentu dan menjadi sebuah
“olokan” bagi kelompok tertentu. Di beberapa negara, diskriminasi memiliki hukum
tersendiri agar mencegah tindakan yang melebihi dari hal sewajarnya.
Diskriminasi ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Diskriminasi kasar dan langsung yang didasari oleh kebencian suatu
haldalam kelompok tertentu, sehingga menyerang suatu kelompok etnis tertentu.
Biasanya hal ini bisa ditangani oleh hukum di beberapa negara.
2) Diskriminasi halus dan tidak langsung adalah melakukan tindakan diskriminasi
dalam konteks yang menyindir suatu kalangan tertentu, bisa berbentuk perkataan dan
juga tindakan tertentu pula. Tidak adanya peraturan dan hukum tertulis tentang ini
menjadikan diskriminasi sering dianggap buah bibir saja. Di Indonesia, tindakan dari
diskriminasi ini sudah berlangsung lama.
Contohnya, pada tahun 1998 kelompok etnis China dilakukan pencibiran bahkan
pembunuhankarena dianggap merugikan warga Indonesia sendiri. Sehingga
diskriminasi warga etnis China diatur dalam intruksi Presiden tentang pelarangan
melakukanekspresi budaya di Indonesia.

Sumber: https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/ilmu-sosial-dan-
budaya-dasar

Anda mungkin juga menyukai